Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Yeni Oktiani, Personalia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Xylo Indah Pratama
yang beralamat di Jl. Raya Narogong Km. 13 Pangkalan IB, Bantar Gebang,
Bekasi, Jawa Barat, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA (PENGUSAHA)

Suyono, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi dan beralamat di Kampung
Babakan RT/ RW 003/006 Kelurahan Mustikasari Kecamatan Mustika Jaya Kota
Bekasi, yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA (PEKERJA)

Para pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, yang diatur
dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, terhitung mulai
tanggal 01 April 2018 sampai dengan 31 Maret 2019
2. Jika dipandang perlu dan kedua belah pihak sepakat, maka Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini
dapat diperpanjang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku dan diberitahukan paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum masa berlaku perjanjian kerja ini berakhir.
Pasal 2
TUGAS DAN PENEMPATAN
1. PIHAK PERTAMA mempekerjakan dan atau menempatkan PIHAK KEDUA sebagai tenaga kerja
dibagian Satuan Keamanan
2. Jenis pekerjaan maupun tanggung jawab yang layak dan harus diaksanakan oleh PIHAK KEDUA
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA wajib mematuhi serta melaksanakan perintah
kerja serta kewajiban-kewajibannya.
Pasal 3
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian kerja berakhir tanpa adanya ganti rugi material sesuai pasal 61 Undang-undang No. 13 tahun
2003, jika :
1. Pekerja meninggal dunia
2. Berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
3. Adanya putusan pengadilan dan atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrian yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
4. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan
peraturan perusahaan dan atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya
hubungan kerja seperti :
a. Mangkir lima hari kerja secara berturut-turut tanpa disertai bukti-bukti alasan yang sah
b. Mengundurkan diri secara tertulis dan atau diklasifikasikan mengundurkan diri
c. Memberikan keterangan palsu
d. Hal-hal lain yang menyebabkan berakhirnya hubungan kerja karena hukum yang berlaku
Pasal 4
HARI KERJA DAN WAKTU KERJA
1. Jam kerja diperusahaan PIHAK PERTAMA disesuaikan dengan Perjanjian Kerja Bersama
2. Saat dimulai dan diakhirinya jam kerja, ditentukan sendiri oleh perusahaan dengan tidak
bertentangan dengan ketentuan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku termasuk Perjanjian
Kerja Bersama
3. Pekerjaan yang dilakukan lebih dari jumlah jam yang ditentukan, dinyatakan sebagai kerja lembur
dan pelaksanaan perhitungan serta pembayarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Pasal 5
PENGUPAHAN
1. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban membayar upah kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp. 4.625.000,- (Empat Juta Enam Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) atau sebesar Upah Minimum
Sektoral Kota Bekasi (UMSK), sebagai imbal jasa atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh PIHAK
KEDUA
2. Uang Makan perhari sebesar Rp. 8.500,- (Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah) dan Uang Transport
perhari sebesar 8.000,- (Delapan Ribu Rupiah)
3. Bahwa penerimaan tersebut pada ayat 1 (satu) diatas, adalah penerimaan sebelum dipotong
kewajiban atas iuran wajib Tabungan Hari Tua Program BPJS Ketenagakerjaan; BPJS Kesehatan dan
sebagainya yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
4. Dalam hal ada ketentuan Upah Minimum yang baru dari Pemerintah Kota Bekasi, dan ternyata
upah yang diberikan kepada PIHAK KEDUA dibawah ketentuan upah yang baru, maka PIHAK
PERTAMA akan menyesuaikannya
Pasal 6
TATA-TERTIB KERJA
1. Bahwa PIHAK KEDUA berkewajiban mentaati semua aturan tata-tertib yang ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA yang telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama ataupun peraturan perundangan
ketenagakerjaan lainnya
2. Terhadap setiap pelanggaran disiplin dan tata-tertib yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA maka PIHAK
PERTAMA akan melakukan tindakan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
Pasal 7
JAMINAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Bahwa untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, selama PIHAK KEDUA bekerja untuk
kepentingan PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA didaftarkan kepada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) sebagai peserta yang terdiri dari Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiunan
Nasional (JPN)
2. Bahwa untuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), PIHAK PERTAMA mendaftarkan PIHAK KEDUA
kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan)
Pasal 8
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Apabila karena sesuatu hal PIHAK KEDUA secara sepihak memutuskan hubungan kerja sebelum
masa perjanjian ini berakhir, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberitahukan maksudnya
tersebut kepada PIHAK PERTAMA, 1 (satu) bulan sebelumnya secara tertulis
2. Selama hubungan kerja berlangsung dan didapati serta terbukti bahwa PIHAK KEDUA telah
memberikan keterangan palsu atau memalsukan data saat mengajukan lamaran dan selama
hubungan kerja berlangsung, maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
secara sepihak tanpa adanya tuntutan apapun oleh PIHAK KEDUA, kecuali hak-hak yang belum
dibayarkan pada bulan pengupahan yang bersangkutan. Pelaksanaan PHK disesuaikan dengan
ketentuan perundangan yang berlaku
3. Dalam hal PHK seperti yang tercantum dalam ayat 2 (dua) diatas, PIHAK PERTAMA tidak
berkewajiban untuk membayar sisa kontrak yang telah diperjanjikan, kecuali PIHAK KEDUA tidak
melakukan kesalahan maka sisa kontrak yang diperjanjikan wajib untuk dibayarkan
4. Dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja oleh karena berakhirnya masa perjanjian kerja sesuai
dengan yang diperjanjikan, maka perkerja yang bersangkutan tidak berhak atas THR keagamaan
walaupun Pemutusan Hubungan Kerja terjadi dekat atau kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum
jatuh tempo hari raya keagamaan pekerja yang bersangkutan
5. Dalam hal berakhirnya masa kontrak sesuai dengan yang diperjanjikan maka Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu telah putus dengan sendirinya (putus demi hukum) dan dengan putusnya hubungan kerja
waktu tertentu ini, maka PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban memberikan ganti rugi ataupun
pesangon kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 9
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan ditetapkan di kemudian hari sesuai dengan
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
2. Bila dikemudian hari terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat
3. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa adanya unsur paksaan dari pihak lain.

Dibuat dan ditanda tangani di Bekasi, tanggal 26 Maret 2018

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(YENI OKTIANI) (SUYONO)

Anda mungkin juga menyukai