Anda di halaman 1dari 9

Nama : Vira Putri Fadhilah

NIM : 0310192049
Kelas/Sem : T.Bio2 / Sem V
MataKuliah : Ekologi Hewan

Evolusi Ekologi Manusia, Pertumbuhan Populasi Manusia, Revolusi Pertanian serta


Urbanisasi

A. Evolusi Ekologi Manusia


Ekologi manusia adalah studi yang mengkaji interaksi manusia dengan
lingkungan. Sebagai bagian dari ekosistem, manusia merupakan makhluk hidup yang
ekologik dominan. Hal ini karena manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya (Hadi, 2000). Secara analitik (Rambo dalam Soerjani,
1985:3) membedakan lingkup ekologi manusia dalam dua system yaitu system alam dan
system sosial. Kedua system tersebut saling berhubungan timbal balik terus menerus dan
teratur melalui aliran energy, materi dan informasi sehingga terjadi proses seleksi dan
adaptasi. Lingkungan manusia didefiniskan sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri.
Menurut Rambo (1983), factor system biofisik atau ekosistem adalah berupa
iklim, udara, air, tanah, tanaman, binatang. Di alam nyata terjadi daur (siklus) materi dan
energy hanya satu arah yaitu dari alam, terjadi arus energy sedangkan materi terdapat pada
arus informasi. Timbulnya perubahan hubungan interaksi manusia dan lingkungan sekitar
disebabkan oleh factor internal (pertambahan penduduk) dan eksternal (perkembangan
ekonomi pasar, pembangunan, kebijakan pemerintah). Ekologi manusia dipelopori oleh para
ilmu sosial (Auguste Comte tahun 1800 tentang rekonstruksi sosial). Kajian sosial akan
penyebaran manusia dalam tata wilayah dipelajari dalam konteks ekologi manusia. Ekologi
manusia menekankan penyebaran manusia dan variable sosialnya dalam tata ruang, sehingga
kajiannya berkaitan dengan geografi. Saat ini semua kajian berkaitan dengan ekologi
manusia, yaitu biologi, antropologi, ekonomi, teknologi, psikologi, hokum, pertanian,
pendidikan, kesehatan masyarakat, filsafat, agama dan lain-lain.
B. Pertumbuhan Populasi Manusia
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di
Indonesia dan bahkan dunia saat ini. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya
yang besar untuk bertahan hidup. Jika populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka
keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Namun
kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan
kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi
akan terlampaui dan berdampak pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan
pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan
makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan pertanian yang
ujungnya juga makanan untuk manusia. Konversi hutan menjadi tanah pertanian bisa
menyebabkan erosi. Selain itu bahan kimia yang dipakai sebagai pupuk juga menurunkan
tingkat kesuburan tanah. Dengan adanya pembabatan hutan dan erosi, maka kemampuan
tanah untuk menyerap air pun berkurang sehingga menambah resiko dan tingkat bahaya
banjir. Dengan adanya sentralisasi pertumbuhan dan penduduk, maka polusi pun semakin
terkonsentrasi di kota-kota besar sehingga udara pun semakin kotor dan tidak layak.
Laju pertumbuhan penduduk dunia terus bertambah cepat dalam pengertian
pelipatan jumlah penduduk dicapai dalam kurun waktu yang makin bertambah singkat. Tanpa
usaha-usaha untuk membatasi pertumbuhan tersebut sangat dikhawatirkan bahwa pada suatu
saat yang tidak terlalu lama lagi penduduk dunia akan tidak dapat tertampung. Jika saat itu
tiba akan timbul ketegangan- ketegangan internasional yang sangat membahayakan
kehidupan manusia secara menyeluruh (Widiyanti, 1987 : 6). Laju pertumbuhan ialah jumlah
pertambahan penduduk pada suatu tahun, dinyatakan dengan persen dari seluruh penduduk
suatu wilayah (Dwidjoseputro, 1990 :98).
Perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial,
ekonomi, politik, maupun yang lainnya terhadap penduduk yang tinggal di suatu negara.
Bertambahnya jumlah penduduk setiap tahunnya akan meningkatkan persaingan dalam
mempertahankan hidup dan penggunaan sumber daya. Pada kenyataannya bahwa ruang
lingkup planet kita terbatas, sedang jumlah penduduk terus meningkat, sementara sumber-
sumber alam terus berkurang, namun carrying capacity bumi ini belum diketahui. Carrying
capacity adalah jumlah maksimum individu yang dapat didukung oleh sumber daya yang ada
di dalam suatu ekosistem. Dengan kata lain, carrying capacity dapat disebut sebagai
kemampuan lingkungan (ekosistem) dalam mendukung kehidupan semua makhluk yang ada
di dalamnya secara berkelanjutan
Dan hubungan antara kepadatan populasi manusia dengan lingkungan yaitu:
1. Meningkatnya kebutuhan air bersih dan udara bersih
Daerah pemukiman yang padat menyebabkan berkurangnya daerah resapan air
karena tidak ada akar pepohonan yang menahannya. Air hujan akan terus mengalir, hanya
sedikit yang tersimpan di dalam tanah. Sementara itu kebutuhan air sangat tinggi, akibatnya
pada musim hujan terjadi banjir, dan di musim kemarau sulit mendapatkan air. Berkurangnya
pepohonan juga menyebabkan berkurangnya suplai oksigen ke atmosfer. Lingkungan
menjadi panas dan pemandangan gersang. Semakin padat populasi manusia semakin tinggi
kebutuhan akan air bersih, karena air merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan
kita. Dapatkah kamu hidup tanpa air? Banyak sumber air di rumah yang tidak dapat diminum
karena airnya sudah tercemar, sehingga banyak orang menggunakan air minum kemasan.
Begitu pula dengan udara bersih. Udara bersih sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup
termasuk manusia. Banyaknya kendaraan bermotor di perkotaan dan pabrik yang
mengeluarkan asap menyebabkan semakin sulit bagi orang yang tinggal di daerah perkotaan
untuk dapat menghirup udara bersih. Pada hari libur banyak orang berwisata ke pegunungan
untuk menghirup udara bersih.
2. Meningkatnya Kebutuhan Pangan
Manusia membutuhkan makanan. Hal ini tak dapat disangkal, semakin banyak
populasi manusia, maka kebutuhan pangan akan meningkat. Oleh karena itu manusia
membuka hutan untuk dijadikan ladang atau sawah. Apa akibatnya? Di satu sisi, produksi
pangan meningkat, namun di sisi lain terjadilah perubahan iklim, berkurangnya curah hujan
dan perubahan lingkungan. Hutan yang heterogen karena berisi aneka ragam tumbuhan
diubah menjadi lahan pertanian yang homogen yang hanya ditanami tanaman pangan yang
sejenis. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan kebutuhan pangan agar tidak terjadi
kelaparan. Manusia tidak dapat mengandalkan kemurahan alam sebagai sumber makanan,
melainkan ia harus mengolah alam agar dapat memperoleh sumber makanan.yang cukup.
Manusia harus bekerja keras mengubah lingkungan agar sumber bahan pangan terus
meningkat.
3. Kebutuhan Lahan
Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak dibutuhkan bahan pangan.
Berarti lahan produktif yang dibutuhkan juga lebih banyak. Bayangkanlah, seandainya
jumlah penduduk Indonesia 200 juta, dan semuanya memerlukan beras sebagai bahan
makanan pokok. Berapakah luas sawah yang dibutuhkan? Apakah luas lahan yang tersedia
dapat selalu meningkat seiring dengan peningkatan populasi? Tentu saja tidak, karena lahan
yang ada sangat terbatas, terlebih di daerah perkotaan. Sejak akhir abad ke 20 luas lahan
pertanian justeru menurun, karena banyak lahan produktif beralih menjadi daerah
pemukiman, daerah industri, dan daerah perdagangan.
4. Kerusakan Lingkungan
Hutan yang telah ditebang pohon-pohonnya umumnya dimanfaatkan sebagai
ladang oleh penduduk di sekitarnya. Mereka menanami bekas hutan dengan tanaman pangan
seperti ketela, ubi-ubian atau palawija, Pada awalnya bekas hutan ini merupakan lahan yang
sangat subur karena masih menyimpan banyak humus. Namun karena cara bertani yang
kurang baik, maka setelah beberapa kali penanaman, humus habis dan tanah menjadi rusak,
tandus, tidak subur lagi. Ladang yang sudah tandus ini kemudian ditinggalkan, sehingga
menjadi lahan kritis yang ditumbuhi oleh tanaman alang-alang dan puteri malu. Inilah yang
terjadi di hutan-hutan Kalimantan. Akibat berkurangnya popon-pohon besar yang akarnya
dapat menyimpan air, maka dampak kerusakan ekosistem sudah mulai dirasakan di berbagai
kota maupun desa. Sumber air tanah akhir-akhir ini semakin berkurang. Banyak lahan
pertanian yang tidak dapat berproduksi di musim kemarau karena tidak adanya sumber air
untuk mengairinya. Tanah menjadi kering, retak-retak dan berubah menjadi lahan kritis. Apa
yang terjadi di musim hujan? Tentu saja banjir terjadi di mana-mana.
C. Revolusi Pertanian serta Urbanisasi
Saat ini menjadi Booming apa yang disebut dengan Revolusi industry 4.0.Hampir
di banyak seminar yang diadakan oleh lembaga pendidikan maupun industry memberikan
porsi Topik pembahasan mengenai Revolusi Industri 4.0 yang begitu menakjubkan , dengan
menghadirkan ,pelaku , para pakar maupun pemerhati bidang industry untuk memberikan
pertukaran pengetahuan dan informasi ,apa sih yang dimaksud dengan Revolusi Industri 4,0
itu sendiri .
Konsep revolusi industri 4.0 ini merupakan konsep yang pertama kali
diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab. Beliau merupakan ekonom dan teknisi terkenal
asal Jerman sekaligus penggagas, pendiri dan ketua Eksekutif World Economic
Forum (WEF) yang melalui bukunya, The Fourth Industrial Revolution, menyatakan bahwa
revolusi industri 4.0 secara fundamental dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan
berhubungan satu dengan yang lain.Ketepatan, Kecepatan, Efesiensi dan Kualitas produksi
adalah pembeda dari era revolusi industry sebelumnya .
Pada era revolusi industry 4.0 yang paling fenomenal adalah dengan ditandai
munculnya terobosan-terobosan teknologi dalam sejumlah bidang ,antara lain :
1. Bidang robotika;
2. Kecerdasan buatan ( Artificial Intelegence / AI );
3. Nanoteknologi;
4. Komputasi kuantum ( Quantum Computing );
5. Internet of Things;
6. Industry Internet of Things ( IIoT);
7. Teknologi nirkabel generasi kelima ( 5 G);
8. Aditif manufaktur/pencetakan 3D;dan
9. Industri kenderaan otonomi penuh ( Fully autonomous vehicles )
Jejak perjalanan revolusi industry
1. Era tahun 1790-an ( revolusi industry pertama )
Era dimana adanya mekanisasi alat produksi, tenaga uap dan daya air dalam
membuat suatu produksi. Revolusi industry masa ini terjadi lebih disebabkan kemakmuran
kerajaan Inggris saat itu .Pada masa itu secara perlahan Inggris kehilangan koloni-koloninya
di Amerika ,yang mengakibatkan terjadinya kemunduran yang cukup besar namun disamping
itu dapat menguasai sebagian perdagangan dari India.Oleh karenanya kemakmuran di Inggris
semakin membesar yang mengakibatkan permintaan berbagai jenis barang semakin melonjak.
Beberapa penemuan mesin industry pada masa ini , antara lain :
1. The Spinning Jenny , adalah mesin pemintal yang dapat memutar lebih dari satu
pintalan benang dalam satu waktu.Penemuan ini diciptakan pada tahun 1764 oleh
James Hargreves, seorang tukang kayu dan penenun asal Inggris.Mesin ini membuat
proses pembuatan benang menjadi kain menjadi lebih mudah dan cepat .Sebelumnya
dilakukan secara manual memintal bagan mentah kapas menjadi benang, namun
dengan alat ini pemintalan benang jauh lebih cepat.
2. The Power Loom, adalah alat tenun mekanis yang digerakkan dengan listrik dan
merupakan salah satu perkembangan utama dalam indusri tekstil .Alat tenun listrik ini
dirancang pertama kali oleh Edmund Cartwright yang kemudian dikembangkan
selama 47 tahun dan akhirnya disempurnakan oleh Kenworthy dan Bullough dengan
mesin pembuat kain secara otomatis dengan hanya satu operator mesin .
3. The Cotton Gin , adalah alat yang dapat memisahkan kapas dengan bijinya lebih
mudah dan cepat .Alat ini diciptakan oleh Eli Whitney pada tahun 1794 yang secara
tidak langsung mengurangi perbudakan di Amerika Serikat, dimana pemisahan kapas
dan bijinya sebelumnya menggunakan budak pekerja namun dengan alat ini cukup
dengan mesin dengan satu orang operator .
4. Mesin uap , adalah mesin yang memanfaatkan tenaga uap untuk menggerakkan mesin
industry.Mesin ini diciptakan oleh Thomas Newcomen pada tahun 1712 di Inggris
.Mesin ini mampu diterapkan juga untuk transportasi baik kereta api maupun kapal
laut sehingga mempermudah dan mempercepat distribusi produk pada masa itu .
Pencapaian-pencapain revolusi industry memberikan dampak yang luar biasa pada
kehidupan kemasyarakatan pada masa itu .Beberapa dampak positif dengan negatifnya ,
antara lain :
1. Sistem pabrik , dengan adanya penemuan-penemuan mesin industry yang sedemikian
maka banyak dibangun pabrik-pabrik yang mempekerjakan manusia sebagai buruh
dengan melakukan pengaturan waktu, shift dan aturan-aturan pabrik yang mengikat
.Sistem ini menghasilkan keuntungan yang besar bagi pemiiknya .
2. Tumbuhnya sistem Kapitalisme, Sistem ini bertumpu kepada adanya kepemilikan
pribadi yang tak terbatas pada mesin-mesin produksi dan operasionalnya untuk
mendapatkan keuntungan .Akibatnya orang-orang kaya mendapatkan kemampuan
untuk mengontrol politik dan koloni pada masa itu.Para kapitalis ini secara perlahan
menggantikan pemilik lahan agraria yang mulanya menjadi pemimpin ekonomi dan
politik dan kemudian mereka mengambil alih kepemimpinan tersebut dikarenakan
kemampuan mereka menjadikan industry sebagai pilar ekonomi negara .
3. Urbanisasi , Dampak berikutnya adalah dengan berbondong-bondongnya orang
berpindah keperkotaan untuk bekerja sebagai buruh pabrik.Pertanian dan peternakan
tidak lagi menjadi tumpuan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya .

4. Ekploitasi kelas pekerja , Hal negative berikutnya adalah adanya ekploitasi pekerja,
hal ini dikarenakan migrasi yang tak terbatas ke kota mengakibatkan terjadinya
penggunaan tenaga kerja yang tidak terseleksi termasuk didalamnya ekploitasi anak
untuk bekerja.Pergeseran dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industry .
5. Polusi dan penghancuran lingkungan, konsekwensi lain yang timbul adalah dengan
adanya penggunaan bahan bakar kayu dan fosil yang akan berdampak timbulnya
polusi dari pabrik maupun penghancuran lingkungan karena terbatasnya bahan baku
fosil di alam .
2. Era tahun 1850-1914 ( revolusi industry ke dua )
Pada era revolusi industry ke dua ini hal yang paling menonjol adalah adanya
produksi massal , perakitan, dan tenaga listrik atau dikenal juga dengan revolusi teknologi
.Pada era ini beberapa lompatan teknologi demikian pesat namun juga ada dampak negative
yang timbul karenanya ,diantaranya :
1. Penemuan listrik , Michael Faraday , Thomas Alfa Edison dan Joseph Swan yang
menemukan listrik dan bola lampu serta diciptakannya generator listrik komersil
membuat listrik dapat dinikmati oleh public .
2. Semakin banyak penemuan , pada era ini beberapa penemuan prestegsius yaitu:
a.penemuan telegraf dan morse oleh Samuel Morse;
b.penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell dan disempurnakan oleh Antonio
Meucci;
c.penemuan bola lampu;
d.diperkenalkannya mobil model T karya Henry Ford; dan
e.penerbangan pertama bertenaga mesin oleh Wright bersudara .
3. Dampak sosial, dampak sosial yang timbul :
a.Urbanisasi meningkat ;
b.Keluarga yang terpencar-pencar karena pekerjaan;
c.Hilangnya kualitas kerja ;
d.Kecepatan kerja yang meningkat;
e.Kesehatan pekerja pabrik yang menurun;
f. Ketersedian pekerjaan yang tidak dapat di prediksi;
g.Hilangnya secara bertahap peran wanita di manufaktur karena terganti dengan
mesin-mesin.
h.Pengrajin yang tidak dapat bersaing;
i.Pernikahan di usia muda ;dan
j.Munculnya sifat konsumeritas .
c.Era Tahun tahun 1960 ( Revolusi Industri ke tiga )
Revolusi industry pada masa ini lebih dikenal dengan sebutan revolusi digital dengan
adanya penemuan dan pengembangan bidang elektronik, sistem teknologi informasi dan
otomatisasi .Revolusi masa ini membawa semikonduktor, komputasi mainframe , komputasi
personal dan internet menuju revolusi digital .
Pada masa era ini teknologi hijau ( Green Teknology ) menjadi pilihan utama hal ini
disebabkan penggunaan dari bahan fosil sudah ketinggalan zaman .Lima pilar yang menandai
revolusi industry ke tiga :
1.Adanya pergeseran tren energy menuju energy terbarukan;
2.Mengubah stock building di setiap benua menjadi pembangkit listri mikro ;
3.Menyebarkan hydrogen dan teknologi penyimpanan energy lain sehingga dapat menyimpan
energy intermitten;
4.Menggunakan teknologi internet untuk mengubah jaringan listrik tiap benua menjadi
energy seperti internet, yaitu dapat mendistribusikan kelebihan energy terbarukan pada suatu
tempat dan membagikannya bagi tempat lain yang membutuhkannya ; dan
5.Transisi armada transportasi dengan sisitem plug-in listrik .
Penemuan-penemuan teknologi dan dampaknya pada revolusi industry ke tiga :
1. HTML5 dengan Web RTC ( Real Time Communications ) yang mendukung
komunikasi data video , audio dan real time , yang semuanya dapat dilakukan hanya
dengan perintah javascript secara sangat sederhana .
2. Crowdsourcing , Suatu keadaan dimana beberapa kelompok dapat dihubungkan hanya
dengan web 2.0 untuk saling berinteraksi dan berkontribusi baik berupa gagasan
,keahlian ,dana , untuk suatu proyek .Mobilisasi dengan cara inilah yang disebut
dengan Crowdsourcing .Fenomena ini membuat perusahaan mendapat akses langsung
ke konsumen mengenai ide-ide baru ,solusi baru dan keterlibatan konsumen yang
lebih besar untuk co-creation.Beberapa contoh antara lain aplikasi Waze ,MC Donalds
memberikan kebebasan pelanggan berkreasi terhadap produk MC Donald,Leader
Board dari Starbucks dan beberapa lainnya .
4. Automation of Knowledge Work , suatu keadaan dimana adanya otomatisasi sector
jasa yang di dukung dengan adanya Big data , Artificial intelligence.
5. Advance Robotics , penciptaan robot yang berkemampuan lebih baik
3. Era saat ini ( Revolusi Industri ke Empat )
Urbanisasi menurut Hope Tisdale Eldrige (1956) adalah proses perpindahan
penduduk dari desa ke kota atau ke daerah permukiman padat. Urbanisasi dapat
menimbulkan dampak baik positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi kehidupan
masyarakat. Salah satunya yaitu pengaruh urbanisasi terhadap pertanian di desa. Pengaruh
urbanisasi terhadap pertanian di desa yaitu: mengakibatkan terbengkalainya lahan pertanian
di desa yang disebabkan oleh tenaga kerja produktif desa berpindah ke kota sehingga hasil
produksi pertanian menurun, akibat sumber daya manusia banyak yang berpindah ke kota,
kualitas kerja buruh tani kurang bagus karena tenaga kerja yang bersedia bekerja dibidang
pertanian didominasi oleh golongan usia tua yang menggunakan cara

DAFTAR RUJUKAN
Ariyani, Dwi Rina & Harini, R. 2012. Jurnal Bumi Indonesia : Tekanan Penduduk
terhadap Lahan Pertanian di Kawasan Pertanian
Odum, E.P. 1998.Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Ramli, Ozaki. 1989. Ekologi . Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.
Sudjoko, dkk. 1998. Ekologi. Yogyakarta : FMIPA UN

Anda mungkin juga menyukai