LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum I
TIPE RESPON HEWAN
Nim : 0310192049
Semester : V (Lima)
Geotaksis
• Aturlah kemiringan alat geotaksis atau piring kaca (misalnya 100 ) dan berilah alas bidang yang
miring tersebut dengan kertas yang sudah dilembabkan. Kemudian letakkan lima ekor cacing
tanah pada bagian bawah bidang miring dengan posisi kepala menghadap ke atas. Ikuti
pergerakan cacing tanah ini dan catat berapa ekor diantaranya yang melewati garis tengah
bidang miring. Ulangi percobaan ini dengan memeperbesar sudut bidang miring menjadi 30 , 50
dan 70 . Selanjutnya diskusikan hasil percobaan ini dengan sifat cacing tanah ini.
.
VI. Hasil Pengamatan
A. Fototaksis
6 menit, 28 detik
Cacing bergerak ke arae tenang
7 menit, 60 detik
Cacing bergerak ke area gelap
P2
P3
Sudut
Waktu Keterangan
Kemiringan
Percobaan III
Cacing bergerak ke atas, melewati
1 menit 19 detik
garis tengah bidang miring
Percobaan I
50 °
1 menit 45 detik Cacing melewati garis tengah
bidang miring
VII. Pembahasan
A. Fototaksis
Pada percobaan fototaksis, kami meletakkan cacing pada cawan petri dan sebagian bawahnya
ditutupi dengan kertas karbon yang berwarna hitam, sehingga terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian gelap dan
bagian terang. Pada awal percobaan kami letakkan cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) pada bagian terang,
dan kami dapatkan cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) bergerak menuju ke arah bagian gelap. Ini
dikarenakan cacing tanah(Pontoscolex corethrurus) memiliki habitat yang berada pada tempat yang gelap dan
lembab seperti di dalam tanah. Dan seperti kita ketahui bahwa di dalam tanah terdapat banyak unsur hara yang
berlimpah, dan juga pH yang tidak terlalu asam. Cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) yang terkena cahaya
menerima energi panas secara langsung yang menyebabkan cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) bergerak
menjauhi cahaya. Dikarenakan juga cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) bernafas menggunakan kulit, oleh
sebab itu cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) lebih menyukai tempat gelap dan lembab yang terhindar dari
cahaya matahari ( Kastawi 2003). Ini menunjukkan bahwa cacing tanah (Pontoscolex corethrurus)bersifat
fototaksis negatif yaitu menjauhi arah datang cahaya. Menurut Ea Kosman dan Subowo G (2010) cacing tanah
(Pontoscolex corethrurus) tidak dijumpai pada tanah yang mengandung pasir tinggi. Dan pada percobaan cacing
tanah (Pontoscolex corethrurus) diberi bedak talk, cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) menjadi lambat atau
lemas, dikarenakan cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) bernafas dengan kulit sehingga pemberian bedak talk
membuat cacing kehilangan kelembaban pada kulitnya sehingga membuat cacing bergerak lamban.
B. Geotaksis
Pada percobaan geotaksis respon cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) pada berbagai kemiringan
menunjukkan pergerakan yang berbeda- beda. Dan pada kemiringan 30°, 50°, dan 70° memiliki pergerakan
dengan waktu yang berbeda-beda. Kami mendaptkan hasil semakin besar sudut kemiringan, waktu tempuh cacing
tanah (Pontoscolex corethrurus) melewati garis tengah bidang miring semakin lama, terlihat pada tabel bahwa
pada kemiringan 70° cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) dapat melewati garis tengah bidang miring tercepat
pada waktu 3 menit 35 detik. Pada kemiringan 50° waktu tecepat cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) melewati
garis tengah bidang miring yaitu pada waktu 1 menit 35 detik. Dan pada kemiringan 30° waktu tecepat cacing
tanah (Pontoscolex corethrurus) melewati garis tengah bidang miring yaitu pada waktu 1 menit 19 detik. Dan
cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) cenderung bergerak ke atas tetapi cenderung bergerak miring. Tetapi
terkadang bergerak ke samping bidang datar dan menjauhi bidang yang lebih tinggi. Sedangkan waktu terlama ada
pada kemiringan 70° yaitu pada waktu 4 menit 25 detik, dan pada kemiringan 50°yaitu pada waktu 2 menit 20
detik, dan pada kemiringan 30° yaitu pada waktu 1 menit 27 detik
VIII. Kesimpulan
Setelah kami lakukan percobaan tipe respon hewan dengan cacing tanah yaitu pada perlakuan dengan
rangsang terhadap cahaya (fototaksis) dan juga terhadap kemiringan tempat (geotaksis) dapat disimpulkan :
1. Pada fototasksis cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) setelah diberi rangsangan terhadap sumber
cahaya adalah negatif menjauhi rangsangan. Ini dikerenakan cacing memiliki habitat di dalam
tanah, dan juga cacing bernafas dengan kulit sehingga cacing menyukai tanah tempat yang gelap
dan lembab sehingga cacing menjauhi cahaya matahari.
2. Pada Geotaksis cacing tanah (Pontoscolex corethrurus) diberi perlakuan dengan kemiringan tempat
adalah respon negatif dimana semakin tinggi kemiringan tempat semakin banyak waktu yang
dibutuhkan cacaing tanah untuk sampai ke atas
VIII. Daftar Pustaka
Fried, George H. dan Hademenos, George J., Biologi, Edisi Kedua, terj. Penerbit Erlangga, tt.p: PT.
Gelora Aksara Pratama , 2005
Melles, M. C. Jr. 2004. Ecology Concepts and Applications. Third edition. Mc Graw Hill.
New Mexico.
Nukmal, N.2012. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Bandar Lampung.
Odum, E. 1993. Dasar-dasar Ekologi Edisi ketiga. UGM. Yogyakarta
Pratiwi, D.A. Sri Maryanti & Srikini. 2007. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta
Suin, N.M. 1989. Ekologi Hewan Tanah. Bandung : Penerbit Bumi Aksara.
Wahyono, T. 2001. Memahami Kecerdasan Emosi Melalui Kerja Sistem Limbik. Jogjakarta:
Anima