TADRIS BIOLOGI
2020
I. JUDUL PRAKTIKUM
TIPE RESPON HEWAN
II. TUJUAN
A. Fototaksis
Untuk mengetahui respon hewan terhadap rangsangan cahaya.
B. Geotaksis
Untuk mengetahui respon cacing tanah terhadap gravitasi (kemiringan tempat).
III.TINJAUAN PUSTAKA
Berbagai perilaku hewan-hewan invertebrata dan vertebrata rendah berupa
gerakan di tempat maupun pindah tempat dengan jalan berkerut, meregang,
membelokkan tubuh dan lain sebagainya, semuanya merupakan respon terhadap
lingkungan. Taksis dapat diartikan sebagai pergerakan suatu organisme sebagai respon
terhadap adanya stimulus eksternal yang mengenainya secara langsung. Pergerakan
organisme ini dapat berlangsung ke arah stimulus, menjauhi stimulus atau bergerak ke
arah tertentu dengan sudut tertentu dari stimulus (Kikkawa dalam Prihantoro, 2002).
Taksis adalah gerakan berarah menuju (taksis positif) atau menjauhi (taksis negatif)
beberapa rangsangan (Campbell, 2010).
Taksis adalah suatu bentuk sederhana dari tingkah laku hewan dalam proses
penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungannya. Hewan akanmenunjukkan suatu
orientasi karena adanya rangsangan dan tidak semua orientasi dapat dinyatakan sebagai
taksis. Suatu gerakan dapat dinamakan taksis bila responnya tetap terhadap satu macam
rangsangan yang diberikan. Taksis dapat diberi nama berdasarkan arah orientasi dan
pergerakan (positif atau negatif) dan juga terhadap macam rangsangannya, misalnya
tanggapan terhadap rangsangan cahaya (fototaksis), rangsangan terhadap arus air
(rheotaksis) dan rangsangan terhadap bahan kimia (kemotaksis).
V. LANGKAH KERJA
A. Fototaksis
Warnai seper dua dari cawan petri dengan warna hitam atau bagian bawahnya
dengan dilapisi dengan kertas karbon. Tutup bagian yang berwarna hitam itu dengan
papan yang juga berwarna hitam, sedangkan bagian lainnya tetap terbuka sehingga
cahaya tetap masuk. Letakkan tiga ekor cacing tanah di tengah ujung yang terang dan
amati arah pergerakan cacing tanah itu selama 15 menit. Kemudian taburi daerah yang
dijalani cacing itu dengan bedak talk dan gambarkan serta tandai dengan gambar panah.
Ulangi percobaan ini sebanyak tiga kali.
B. Geotaksis
Aturlah kemiringan alat geotaksisatau piring kaca (misalnya 10 °) dan berilah
alas bidang yang miringtersebut dengan kertas yang sudah dilembabkan. Kemudian
letakkan lima ekor cacing tanah pada bagian bawah bidang miring dengan posisi kepala
menghadap ke atas. Ikuti pergerakan cacing tanah ini dan catat berapa ekor diantaranya
yang melewati garis tengah bidang miring. Ulangi percobaan ini dengan memeperbesar
sudut bidang miring menjadi 30 ° , 50 ° dan 70 °. Selanjutnya diskusikan hasil percobaan
ini dengan sifat cacing tanah ini
VII. PEMBAHASAN
A. Fototaksis
B. Geotaksis
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, 5 ekor Cacing Tanah
(Pontoscoles corethrurus) yang mengarah keatas dilakukan dengan kemiringan sudut
yang berbeda yaitu 30o, 50o dan 70o. Pada kemiringan 30o kecepatan rata-rata 5 ekor
Cacing Tanah (Pontoscoles corethrurus) untuk mencapai puncak alat geotaksis adalah 3
menit. Kemiringan 50o kecepatan rata-rata yang dibutuhkan Pontoscolex corethurus
untuk mencapai puncak alat geotaksis adalah 2 menit, dan terakhir pada kemiringan 70o
kecepatan rata-rata yang diperlukan Pontoscolex corethurus untuk mencapai puncak
alat geotaksis adalah 4 menit. Oleh sebab itu, Pada percobaan geotaksis dengan
mengarahkan 5 ekor Cacing Tanah (Pontoscoles corethrurus) kearah atas disimpulkan
bahwa semakin kecil sudut kemiringan maka Pontoscolex corethurus dapat bergerak
semakin lambat sehingga waktu yang diperlukan juga semakin lama.
VIII. SIMPULAN
Pada praktikum ekologi hewan dengan percobaan Tipe Respon Hewan dengan
sampel Cacing Tanah (Pontoscoles corethrurus) telah diberikan perlakuan dengan
rangsangan terhadap cahaya (fototaksis) dan terhadap gravitasi/kemiringan tempat
(geotaksis) dapat disimpulkan bahwa:
1. Orientasi yang terjadi pada Cacing Tanah (Pontoscoles corethrurus) percobaan
pertama diberikan cahaya (fototaksis) adalah positif yaitu menuju
cahaya/rangsangan. Pada Cacing Tanah (Pontoscoles corethrurus) percobaan
ke-2 diberikan cahaya (fototaksis) adalah negative yaitu menjauhi
cahaya/rangsangan. Sedangkan, pada Cacing Tanah (Pontoscoles corethrurus)
percobaan ke-3 diberikan cahaya (fototaksis) adalah negative yaitu menjauhi
cahaya/rangsangan.
2. Orientasi yang terjadi pada Cacing Tanah (Pontoscoles corethrurus) setelah
diberi perlakuan dengan kemiringan tempat adalah respon negatif dimana
semakin tinggi sudut kemiringan maka waktu yang dibutuhkan Pontoscolex
corethurus untuk sampai keatas semakin lama.