Dasar Fisiologi
Dasar Fisiologi
Pokok Bahasan
1. Tingkatan Organisasi Tubuh Manusia
2. Sistem Organ
3. Integrasi Sistem Organ
4. Karakteristik Kehidupan
5. Kebutuhan Organisme
6. Lingkungan Interna dan Eksterna
7. Cairan Tubuh
8. Konsep Homeostasis
9. Terminologi Medis
10. Kerangka Referensi Anatomis
1. Tingkatan Organisasi Tubuh Manusia [1/4]
Sel
Jaringan:
Epite
l
Tubuh Manusia
Organ:
Sistem Organ: Lambung
Pencernaan
Sistem
integumen
Sistem rangka
Tingkatan Organisasi Tubuh [4/4]
Sistem otot
Sistem saraf
Sistem
endokrin darah
Jaringan saraf
Sistem
tubuh jantung
cardiovascular
Jaringan ikat
Sistem Pembuluh
respirasi darah Jaringan
epitel Sel otot
Sistem urinari
Jaringan otot Sel otot organel
Sistem
digestif
Sel otot organel
Sistem
reproduksi
organel
Sistem
reproduksi
2. Sistem Organ [1/12]
Terdapat 11 sistem organ yaitu:
1. Sistem integumen
2. Sistem rangka
3. Sistem otot
af 4.
okrin Sistem
5. kardiovaskular Sistem respirasi Sistem urinari
estif 6.
7.
8.
9.
• Organ utama:
– Kulit
– Rambut
– Kelenjar keringat
– Kuku
• Fungsi:
– Proteksi terhadap bahaya
lingkungan
– Regulasi temperatur tubuh
– Menyediakan informasi
sensoris
Sistem Organ; Sistem Skeletal [3/12]
(Skeletal System)
• Organ utama:
– Tulang
– Tulang rawan
– Ligamen yang terkait
– Sumsum tulang
• Fungsi:
– Menyediakan
proteksi terhadap
jaringan lain
– Menyimpan kalsium dan
mineral lain
– Membentuk sel darah
Sistem Organ; Sistem Muskular [4/12]
(Muscular System)
• Organ utama:
– Otot bergaris/skeletal dan
tendon yang berkaitan
• Fungsi:
– Menimbulkan gerakan
– Menyediakan perlindungan
dan penyangga untuk
jaringan lain
– Menimbulkan panas untuk
mempertahankan suhu tubuh
Sistem Organ; Sistem Saraf [5/12]
(Nervous System)
• Organ utama:
– Otak
– Sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
– Saraf perifer
– Indera khusus
• Fungsi:
– Mengarahkan respon langsung dari
stimuli
– Mengkoordinasikan aktivitas
dari sistem organ lain
– Menyediakan dan
menginterpretasikan informasi
sensoris mengenai kondisi eksternal
Sistem Organ; Sistem Endokrin [6/12]
(Endocrine System)
• Organ utama:
– Kelenjar Pituitari
– Kelenjar Tiroid
– Kelenjar Paratiroid
– Kelenjar Adrenal
– Pankreas endokrin
– Kelenjar Pineal
– Kelenjar Timus
• Fungsi:
– Mengarahkan perubahan jangka
panjang untuk sistem organ lain
– Menyesuaikan aktivitas metabolik
dengan energi yang dibutuhkan
tubuh
– Mengontrol perubahan struktural
dan fungsional selama pertumbuhan
Sistem Organ; Sistem
Kardiovaskular [7/12]
(Cardiovascular System)
• Organ utama:
– Jantung
– Darah
– Pembuluh Darah
• Fungsi:
– Distribusi sel darah, air
beserta materi yang
terlarut termasuk nutisi,
sisa metabolisme,
oksigen dan karbon
dioksida
– Distribusi panas dan
membantu
mengontrol
temperatur tubuh
Sistem Organ; Sistem Pernapasan [8/12]
(Respiratory System)
• Organ utama:
– Rongga hidung
– Sinus
– Faring, Laring, Trakea
– Bronkus
– Paru
– alveoli
• Fungsi:
– Mengantarkan udara ke alveoli
– Menyediakan oksigen ke aliaran darah
– Mengeluarkan karbon dioksida dari
aliran darah
– Menghasilkan suara untuk komunikasi
Sistem Organ; Sistem Pencernaan [9/12]
(Digestive System)
• Organ utama:
– Gigi, Lidah, Faring
– Esofagus
– Lambung
– Usus kecil
– Usus esar
– Hati, Kandung
empedu, pankreas
• Fungsi:
– Mencerna makanan
– Menyerap dan
menyimpan air
– Menyerap nutrisi
– Menyimpan cadangan
energi
Sistem Organ; Sistem Urinari [10/12]
(Urinary System)
• Organ utama:
– Ginjal
– Ureter
– Kandung kemih
– Uretra
• Fungsi:
– Ekskresi sisa metabolisme
dari darah
– Kontrol keseimbangan air
dengan regulasi volume
urine yang dihasilkan
– Menyimpan urin sebelum
pengeluaran
– Regulasi konsentrasi ion
dan pH darah
Sistem Organ; Sistem Reproduksi [11/12]
(Reproductive System)
• Organ utama:
– Testes
– Epididimis
– Duktus Defern
– Vesikel seminal
– Kelenjar prostat
– Penis
– Skrotum
• Fungsi:
– Produksi sperma
dan hormon
Sistem Organ; Sistem Reproduksi [13/13]
(Reproductive System)
• Organ utama:
– Ovarium
– Tuba uterina
– Uterus
– Vagina
– Labia klitoris
– Kelenjar mama
• Fungsi:
– Produksi oocyte dan
hormon
3. Integrasi Sistem Organ [1/2]
O2 & CO2
L
I
E
N pi
G te
K l
U sistem respirasi sistem saraf & endokrin
N
sistem musculus
G & skeletal
A
L urine
N I
N
E
G sistem digestif sistem urinari
K
S K sistem cardiovascular
T U
N
E G
R sistem reproduksi
N A
A N INTERNA sistem integumen
feces
Integrasi Sistem Organ [2/2]
Lingkungan interna
amuba
sel tubuh
Lingkungan eksterna
7. Cairan Tubuh [1/2]
• Kira-kira 56% dari tubuh manusia terdiri dari cairan
• Distribusi cairan tubuh pada dua kompartemen
utama:
– Cairan intraselular (cairan di dalam sel), 2/3 jumlah total
– Cairan ekstraselular (cairan di luar sel), 1/3 jumlah total
• Cairan interstitiel (cairan di sekitar sel tubuh); ¾ cairan
ekstraselular
• Plasma darah (bagian cair dari darah); ¼ cairan ekstraselular
• Cairan transselular (seluruh cairan tubuh yang dipisahkan dari
cairan ekstraselular oleh lapisan sel epitel yang mencakup
cairan limfe, cairan serebrospinal, cairan sinovial, cairan serosa
(cairan pleural, pericardial dan peritoneal), cairan bola mata
(aqueous humor), perylymph, endolymph
7. Cairan Tubuh [1/2]
Plasma:
¼ cairan ekstraseluler Ca
ira
n
Ek
str
as
el
Cairan Intraseluler 2/3 cairan tubuh
ul
Cairan interstitiel: er:
¾ cairan 1/
ekstraseluler 3
ca
ira
n
Homeostasis
8. Homeostasis
• Homeostasis adalah suatu konsep yang mengacu pada suatu kondisi
mempertahankan kondisi fisika dan kimia yang relatif konstan dalam
lingkungan interna (millieu interior)
Suffix
esthesia feeling anesthesia
ia abnormal state Claustrophobia
plegia paralysis hemiplegia
pathy disease myopathy
10. Kerangka Referensi Anatomi
• Tubuh manusia dibagi menjadi 2 bagian utama
yaitu bagian aksial dan bagian apendikular
Posisi Anatomi
Posisi anatomi digunakan
sebagai rujukan agar hubungan
dengan seluruh bagian tubuh dapat
dijelaskan
• Bagian aksial
– Kepala (caput):
• Wajah (faciei)
• Tengkorak (cranii)
– Leher (collum)
– Batang tubuh (truncus)
• Torax
• Abdomen
• Bagian apendikular
– Extremitas superior
– Extremitas inferiorc
Tampak samping (lateral)
• Kepala (caput):
– Frontalis
– Parietalis
– Occipitalis
• Leher (colli)
– Cervicalis anterior
– sternocleidomastoidea
– Cervicalis lateralis
– Cervicalis posterior
Batang tubuh tampak ventral
– Toraks:
• regio Mammaria
• regio sternalis
• pectoralis
• Axillaris
• Scapularis
• vertebralis
– Abdomen:
• Umbilicalis,
• Epigastrica
• Hypogastrica (pubica)
• Hypochondriaca
• Abdominalis lateralis
• Inguinalis
• Urogenitalis
Batang tubuh tampak dorsal
• Vertebralis
• Scapularis
• Infrascapularis
• Lumbalis
• Scaralis
• Glutealis
• analis
Tampak depan (ventral)
• Extremitas superior:
– Bahu (deltoid)
– Lengan atas (brachium)
– Siku (fossa cubitalis)
– Lengan bawah (antebrachium)
– Tangan (manus)
• Extremitas inferior:
– Paha (femoris)
– Lutut (genus)
– Tungkai (cruris)
– Kaki (pedis)
Tampak belakang (dorsal)
• Extremitas superior:
– Bahu (deltoid)
– Lengan atas (brachium)
– Siku (cubitalis posterior)
– Lengan bawah (antebrachium)
– Tangan (manus)
• Extremitas inferior:
– Paha (femoris)
– Lutut (genus posterior/ fossa poplitea)
– Tungkai (cruris)
– Kaki (pedis)
– planta
Kerangka Referensi Anatomi
• Posisi Anatomis
– Tubuh berdiri tegak
– Mata melihat kedepan
– Kaki rapat
– Lengan disisi tubuh
– Telapak tangan
membuka kedepan
– Ibu jari mengarah
keluar tubuh
Posisi Relatif dan Arah [1/5]
• Terminologi ini digunakan untuk
menjelaskan lokasi dari satu bagian terhadap
bagian lain
Kerangka Referensi Anatomi
• Proksimal; menjelaskan
bagian yang lebih dekat
ke batang tubuh
• Distal; menjelaskan
bagian yang
menjauhi batang
tubuh
Kerangka Referensi Anatomi
BidangProyeksi Tubuh
[4/4]
• Bidang tranversal/
horisontal; membagi
bagian tubuh menjadi
bagian atas dan
bawah
Kerangka Referensi Anatomi
Rongga Tubuh
Adalah ruang dalam bagian aksial tubuh yang berisi organ atau visceral
interna. Bagian apendikular tubuh tidak mempunyai rongga
2 rongga utama pada bagian
aksial tubuh:
– Rongga Dorsal;
• Rongga Kranial
• Rongga spinal
– Rongga Ventral;
• Rongga Toraks (dada)
– Rongga pleural kiri dan
kanan
– Mediastinum
• Rongga
Abdominopelvis
(peritoneal)
• Rongga-rongga kecil di
kepala; meliputi rongga
oral,rongga nasal,
rongga telinga tengah,
rongga orbital
Kerangka Referensi Anatomi