Anda di halaman 1dari 3

a.

Masalah pokok:
Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat dan Badan Layanan Umum Daerah yang belum
optimal di Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan)
b. Aktor yang terlibat
1. Sari yang berumur 39 tahun bertempat di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta
Timur. Mengantri dari pukul 07.30-09.30 namanya belum juga dipanggil.
2. Nuraini seorang ibu yang sedang menemani anaknya (Amelia) berobat
3. Amelia adalah anak dari ibu Nuraini yang langsung di bawa ke UGD Puskesmas Tanah
Abang.
4. Beben seorang penyandang disabilitas yang dirujuk dari Rumah Sakit Umum Pertamina
ke Badan Layanan Umum Daerah (BULD) tidak mendapat prioritas atau antrian khusus.
5. Adik Beben yang menemani Beben berobat.
6. Sutiyo warga Jakarta Selatan yang tidak mempermasalahkan rujukan dari Rumah Sakit
ke Puskesmas Kebayoran Lama meskipun dalam keadaan sakit di kakinya.
7. Phriseila Devi yang merasa terbantu dengan JKS-KIS saat melahirkan.
8. Lisa Puspadewi selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanggerang yang berupaya
memperkuat layanan di Puskesmas.
9. Kader Srikandi yang akan turun langsung mengecek ke rumah ibu hamil melalui program
yang ibu Lisa buat.

a. Nilai-Nilai dasar PNS yang dilanggar

Nilai yang belum diterapkan atau dilanggar dalam kasus di atas adalah pertama
Komitmen Mutu dan akuntabilitas terlihat jelas dari masyarakat yang mengantri panjang
sampai keluar bahkan duduk ditangga yang bukan tempatnya, hal ini menunjukan bahwa
pelayanan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur kurang bertanggungjawab
terlebih oleh waktu pasien yang banyak tersita, belum efektif karena belum berhasil dalam
pelayanannya, tidak efisien selain karena antrian panjang juga karena rujukan yang dioper
dari RS ke Puskesmas seperti yang dialami Beben dan tidak adanya inovasi untuk
menanggulangi hal tersebut serta jauh dari kata bermutu. Kedua kurangnya etika dan
akuntabilitas dalam pelayanan terlihat dari membiarkan masyarakat antri yang tidak wajar
dan menghabisnya waktu lama. Ketiga melanggar nilai akuntabilitas, pelayanan publik, anti
korupsi dan nasionalisme, Beben seorang penyandang disabilitas yang seharusnya
mendapat perlakuan khusus tapi tetap mengantri diantrian umum hal ini menunjukan
ketidakadilan juga ketidakpedulian dalam pelayanan dan tidak memperhatikan nasib orang
lain. Keempat melanggar etika publik dengan tidak memberi informasi yang benar dan
tidak menyesatkan dilihat dari Beben yang tidak mengetahui kalau rujukan harus
diperbaharui. Kelima melanggar akuntabilitas dengan tidak ada keseimbangan antara
tenaga kesehatan dan masyarakat yang berobat di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit yang
pada saat libur antriannya membludak. Nuraini dan ibunya yang tidak melalui poli bahkan
langsung ke UGD untuk mendapatkan layanan yang cepat dianggap tidak mengikuti
prosedur mau menang sendiri dan menghalalkan segala cara (Nasionalis).
Nilai yang sudah diterapkan adalah jiwa Nasionalisme dengan mencerminkan sikap
demokratis yaitu tidak ngotot atau menang sendiri dari Sari yang rela antri panjang dan
menunggu lama dengan memaklumi hari libur yang sudah pasti ramai. Nilai anti korupsi,
etika publik pada Beben sang penyandang disabilitas tetap pada antrian umum tidak ngotot
dan tetap disiplin. Nilai nasionalis dan etika publik juga ada pada pak Sutiyo yang tetap
memiliki sudut pandang positif karena tidak memerlukan biaya, sikap hormat, sopan, tanpa
tekanan untuk dirujuk dengan keadaan kaki yang sakit. Lisa Puspadewi selaku Kepala Dinas
Kesehatan Kota Tanggerang memiliki nilai nasionalisme, akuntabilitas, anti korupsi, etika
publik, komitmen mutu dilihat dari Lisa yang berinovasi membuat program “Si Seksi” yaitu
Sistem monitoring semua sistem kehidupan, agar pelayan kesehatan turun langsung
mengecek kesehatan warga dalam waktu yang diprogram, responsif dan partisipasif
meningkatkan layanan primer baik dari ibu hamil, bayi dalam kandungan dan kesehatan
lainnya.

b. Dampak

Dampak negatifnya yang pertama dengan tidak seimbangnya tenaga kesehatan dan
pasien yang membludak tidak semuanya bisa ditangani atau bahkan penanganan yang tidak
efektif alhasil banyak warga yang tetap sakit bahkan meninggal dunia hal ini akan
menimbulkan kekecewaan dan tidak percayanya masyarakat untuk datang lagi. Kedua
layanan kesehatan pemerintah dan tenaga kesehatannya mendapat pandangan yang tidak
bagus oleh masyarakat dan menjadi tempat kesekian untuk didatangi bagi masyarakat yang
mampu berobat di tempat lain (swasta). Banyak masyarakat yang memilih untuk tidak
disiplin dalam mengantri seperti langsung menuju UGD.

Dampak positif dari Kadis Kesehatan Kota Tanggerang adalah menjadi panutan bagi
kepala kesehatan kota lainnya untuk membuat program yang inovatif seperti “Si Seksi”.
Pelayanan yang peduli dan berfokus sepenuhnya kepada masyarakat tanpa adanya konflik
kepentingan akan menambah kepercayaan masyarakat kepadan pemerintah setempat.
Dengan adanya program ini juga pengobatan lebih maksimal dan bermutu dengan
terdatanya pasien karena jasa yang dilakukan ke rumah-rumah.

Alternatif:

Membuat sistem antrian online, dengan cara disosialisasikan terlebih dahulu.

Mengajukan tenaga kesehatan.

Memperketat pengawasan terhadap pasien yang tidak melalui jalur yang tepat (memotong jalan)
terlebih untuk penyandang disabilitas dengan security yang aktif bertanya dan memantau.

Membuka tempat untuk kritik dan saran dari masyarakat demi peningkatan mutu dan untuk
pengaduan ke pusat.

Konsekuensi dari dampak:


1. Negatifnya beberapa masyarakat tidak mengerti sistem online, namun tenaga kesehatan
yang ada selain disosialisaikan dapat membantu menunjukan secara langsung, positifnya
pasien tidak perlu kepuskesmas untuk mengantri panjang namun bisa dari rumah dan
menunggu nomor antrian, hal ini lebih efisien.
2. Negatifnya kemungkinan tidak mendapat tenaga untuk waktu yang cepat namun positifnya
pengajuan akan ditampung dan akan diberikan atau dibuka lowongan pada waktu yang
ditentukan oleh pemerintah setempat.
3. Positifnya tenaga yang kompeten akan menghasilkan pelayanan yang baik
4. Positifnya untuk tau secara langsung keluhan masyarakat dan dapat ditanggulangi bersama

Anda mungkin juga menyukai