843 1775 1 PB
843 1775 1 PB
Abstrak
Pertanian di perkotaan bukan hal yang tidak mungkin diadakan, pertanian dapat dilakukan
di setiap rumah dan lingkungan sekitar rumah. Salah satu upaya menyeimbangkan kebutuhan
pangan dan jumlah kebutuhan pangan di perkotaan adalah dengan dibentuknya Kelompok Rumah
Pangan Lestari (KRPL). Studi ini dilakukan di 2 lokasi mitra yang terletak di 2 kelurahan di kota
Malang.Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan tanam, pelatihan perawatan,
dan pelatihan teknik pemanenan. Hasil menunjukkan bahwa dengan penanaman model
hidroponik ini pada KRPL lebih bisa dimanfaatkan oleh warga dan membudidayakannya dengan
lebih mudah dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Abstract
Urban agriculture is not impossible; agriculture can be done in every house and
neighborhood. One effort to balance food demand and the amount of food demand in urban areas
is the establishment of Sustainable Food House Group (KRPL). This study was conducted in 2
partner locations located in 2 urban villages in Malang. The methods used are planting training,
maintenance training, and harvesting technique training. The results shows that with the planting
of this hydroponic model on KRPL can be more utilized by the residents and cultivate it more
easily in order to meet the needs of family food.
mengatasi permasalahan pangan di perkotaan., ini sesuai dengan kondisi di Indonesia. Salah
salah satunya melalui urban satu pelaku pengembangan ekonomi sebuah
farming(Suparwoko and Taufani). Sejalan rumah adalah ibu rumah tangga, hal ini semakin
dengan hal ketahanan pangan di perkotaan, nampak jelas perannya dengan kegiatan-
maka perlu adanya strategi dan klasifikasi bagi kegiatan yang ada di kelompok Pemberdayaan
rumah-rumah yang terpengaruh oleh dampak dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kegiatan-
dari perkembangan kota (N.Speybroeck et al.; kegiatan dalam PKK bervariasi pada setiap
Roy, Tony, and Paul). Permasalahan lingkungan masyarakat, tergantung sejauh
keterbatasan lahan di perkotaan menyisakan mana kreatifitas anggotanya. Semakin
sedikit ruang untuk bercocok tanam, namun hal membuka diri terhadap kreasi dan partisipasi
itu bukan menjadi penghalang untuk tetap anggota, semakin tumbuh dan berkembang
melakukan tanam-menanam (Alviani). organisasi PKK. Saat ini banyak kelompok
Penanaman Hidroponik adalah salah satu solusi PKK yang melakukan usaha kreatif di area
yang efektif untuk penanaman di lingkungan Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga
sekitar rumah. Kebutuhan air pada hidroponik (RW) yang tujuannya untuk mengisi waktu,
lebih sedikit dibandingkan pada budidaya menambah ketrampilan dan pengetahuan,
tanaman dengan media tanah. dengan tanpa meninggalkan kewajibannya
Pertanian di perkotaan adalah hal yang mengatur rumah tangga. Usaha kreatif yang
paling mungkin diadakan, karena penanaman dilakukan salah-satunya adalah dibentuknya
dapat dilakukan di setiap rumah dan lingkungan Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL)
sekitar rumah. Beberapa studi tentang Urban yang diharapkan mampu meningkatkan
farming yang menggunakan hidroponik juga kesejahteraan masing-masing anggota dengan
menyatakan dapat membantu iklim perkotaan cara swasembada pangan.
menjadi lebih sejuk dan juga membantu PKK RT 08 RW 02 Kelurahan
penghuni perumahan di perkotaan dalam Lowokwaru Kota Malang terdiri dari
kebutuhan akan sayuran dan buah (Saha and 8 Pengurus dan 38 Anggota yang terdiri dari
Eckelman; Yi-Yu, Chien-Teh, and Yen-Chi). Ibu-Ibu di lingkungan RT 8. Kepengurusan
Jika dimulai dari lingkungan terkecil dalam PKK terdiri dari Ketua PKK, sekretaris PKK,
masyarakat yaitu rumah, maka akan dapat bendahara, dan seksi-seksi yang secara rutin
memenuhi kebutuhan pangan minimal untuk mengadakan pertemuan PKK, seperti pada
rumah tersebut. Selain untuk pangan, pertanian gambar 1. Ibu-ibu di lingkungan ini mayoritas
di perkotaan mampu membantu penghijauan mempunyai kegemaran yang sama terhadap
kota. Selain untuk penghijauan kota maka pemeliharaan tanaman dan pemanfaatan lahan
tujuan dari kegiatan ini adalah menjawab di sekitar rumahnya.
kebutuhan pangan perkotaan yaitu alternatif
swasembada pangan khususnya sayur dan Program kerja PKK terdiri dari
buah. 10 program pokok yang salah satu nya adalah
Dikaitkan dengan model urban farming, pangan. Tugas PKK adalah memberikan
maka terdapat 3 pertimbangan, yaitu: motivasi dan inspirasi kepada masyarakat
berpendapatan rendah, spesialisasi, dan terutama perempuan dalam mewujudkan
diversifikasi dalam mengembangkan model penghijauan dan pelestarian lingkungan dengan
penanaman di perkotaan di negara sedang mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan
berkembang (Pölling, Marcus, and Wolf), hal yang semula hanya ditanami berbagai bunga
9
Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 3 No 1:7-16, 2018
dan tanaman hias sebagai penunjang estetika. itu dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga
Penanaman lain berupa pohon buah, sayur- melalui penanaman tanaman sayur sayuran,
sayur organik dan tanaman obat keluarga buah buahan, tanaman obat obatan, serta
(Toga). Pekarangan bukan hanya menciptakan tanaman hias.
keindahan dan kesejukan saja, tetapi lebih dari
5. Cara Tanam Deep Flow Technique mengalir di akar dengan kondisi tergenang
(DFT) sehingga sebagian akar terendam lautan nutrisi.
Cara tanam ini merupakan instalasi Teknik DFT ini diterapkan di kedua kelompok
dengan pipa berlubang dengan jarak tanam mitra, dengan menggunakan instalasi pipa, besi
disesuaikan dengan jenis tanaman, dan disusun galvalum, bak tandon, dan pompa, seperti pada
sejajar, seperti pada Gambar 7. Nutrisi akan Gambar 8.
Sedangkan secara kuantitatif dapat dilihat pada terhadap proses penanaman Hidroponik sampai
Tabel 1, menunjukkan terdapat penambahan dengan panen. Secara kuantitatif jumlah variasi
jenis tanaman sayuran yang semula 7 jenis produk tanaman sayuran yang bisa dihasilkan
tanaman menjadi 12 jenis tanaman. dan dipasarkan lebih banyak daripada
sebelumnya. Selanjutnya untuk menjaga
Tabel 1. Jenis tanaman sayuran yang ditanam keberlanjutan usaha ini, maka diperlukan usaha
Sebelum Sesudah pengembangan pemasaran, yaitu
dikembangkan melalui melalui toko online
1. Seledri 1. Seledri (https://lppm-unmer.net/product-
2. Selada 2. Terong category/hidroponik/).
3. Bayam 3. Selada
4. Tomat 4. Okra VI. PENGHARGAAN
5. Kangkung 5. Pakchoy Terima kasih kami sampaikan kepada
6. Sawi 6. Bayam Kemenristek Dikti atas dukungan program
Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) tahun 2017,
7. Cabe 7. Tomat kelompok PKK RT08 RW03 Kelurahan
8. Kangkung Tunjung Sekar Kota Malang, Kelompok
9. Mint Posdaya ASLI Kelurahan Pandanwangi Kota
Malang, HIMA, rumahsayurku, dan pihak-
10. Sawi
pihak yang membantu berjalannya kegiatan ini.
11. Cabe
12. Kailan
VII. DAFTAR PUSTAKA
V. KESIMPULAN
Setelah pelatihan Metode Penanaman Alviani, Puput. Bertanam Hidroponik Untuk
Hidroponik, Kelompok Rumah Pangan Lestari Pemula: Cara Bertanam Cerdas Di Lahan
dapat menghasilkan produksi pangan (buah dan Terbatas. 1st ed. Depok, jawa Barat: Bibit
sayuran) di lingkungan rumah. Selain Publisher, (2015). Print.
swasembada pangan juga untuk penghijauan, Liopa-Tsakalidi, A., P. Barouchas, and G.
dan mendapatkan penghasilan tambahan. Salahas. “Response of Zucchini to the
Pengembangan selanjutnya adalah dapat Electrical Conductivity of the Nutrient
menganalisa kebutuhan bahan pangan (buah Solution in Hydroponic Cultivation.”
dan sayuran) di pasaran, dan hasil panen Agriculture and Agricultural Science
dikemas secara layak sehingga dapat dijual ke Procedia 4 (2015): 459–462. Web. 19
pelaku bisnis hotel dan restoran. Pemasaran Sept. 2017.
dapat menggunakan web commerse sehingga N.Speybroeck et al. “Classification Trees
pangsa pasar lebih luas. Luaran yang versus Multinomial Models in the
dihasilkan Buku “Panduan Praktis ber- Analysis of Urban Farming Systems in
Hidroponik” yang akan mempermudah Central Africa.” Agricultural Systems 80.2
pehamaman kepada ibu-ibu di lokasi mitra (2004): 133–149. Web. 18 Sept. 2017.
16
Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 3 No 1:7-16, 2018
Pölling, Bernd, Mergenthaler Marcus, and USA.” Landscape and Urban Planning
Lorleberg Wolf. “Professional Urban 165 (2017): 130–141. Web. 19 Sept. 2017.
Agriculture and Its Characteristic Suparwoko, and Betri Taufani. “Urban Farming
Business Models in Metropolis Ruhr, Construction Model on the Vertical
Germany.” Land Use Policy 58 (2016): Building Envelope to Support the Green
366–379. Web. 18 Sept. 2017. Buildings Development in Sleman,
Roy, Maconachie, Binns Tony, and Tengbe Indonesia.” Procedia Engineering 171
Paul. “Urban Farming Associations, (2017): 258–264. Web. 18 Sept. 2017.
Youth and Food Security in Post-War Yi-Yu, Huang, Chen Chien-Teh, and Tsai Yen-
Freetown, Sierra Leone.” Cities 29.3 Chi. “Reduction of Temperatures and
(2012): 192–200. Web. 18 Sept. 2017. Temperature Fluctuations by Hydroponic
Saha, Mithun, and Matthew J. Eckelman. Green Roofs in a Subtropical Urban
“Growing Fresh Fruits and Vegetables in Climate.” Energy and Buildings 129
an Urban Landscape: A Geospatial (2016): 174–185. Web. 19 Sept. 2017.
Assessment of Ground Level and Rooftop
Urban Agriculture Potential in Boston,