Konsep Berpikir Kritis
Konsep Berpikir Kritis
Pemikiran kritis adalah pusat praktik keperawatan professional karena hal tersebut
membuat seorang perawat terus memperbaiki cara pendekatan kepada klien dan menerapkan
pengetahuan-pengetahuan baru yang berdasarkan pengalaman dari sebelumnya.
Kompetensi berpikir kritis adalah proses kogritif yang digunakan perawat untuk membuat
penilaian keperawatan. Kompetensi merupakan kemampuan individual yang dibutuhkan
untuk mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang dilandasi pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja keras sesuai untuk kerja yang dipersyaratkan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa total recall adalah mengingat fakta-fakta
dimana dan mengapa serta menemukan sesuatu yang diperlukan dan fakta dalam
keperawatan yang diperoleh dari berbagai sumber termasuk klien dan keluarganya.
b. Habits (kebiasaan)
Pola pikir yang diulang – ulang akan menjadi suatu kebiasaan baru (Second Nature)
yang secara spontan dapat dilakukan. Hasil dari kebiasaan tersebut menjadi cara baru
dalam melakukan suatu kebiasaan. Orang sering mengartikan bahwa suatu kebiasaan itu
dilakukan tanpa berpikir.
Hal itu sebenarnya bukan perilaku kebiasaan, tetapi hanya proses berpikir untuk
menjadi kebiasaan. Proses berpikir dalam suatu kebiasaan sudah tersusun secara
sistematis dan dapat berjalan menjadi otomatis tanpabanyak waktu untuk
mempertimbangkan penggunaan cara – cara baru dalam melakukan suatu aktvitas
tertentu.
c. Inquiry (penyelidik)
Adalah suatu penemuan fakta melalui pembuktian dengan pengujian terhadap suatu
isu penting atau pertanyaan yang membutuhkan suatu jawaban. Penyelidikan merupakan
buah pikiran utama yang digunakan dalam memperoleh suatu kesimpulan.
Adalah ide-ide dan kreativitas yang menentukan bentuk berpikir yang sangat khusus.
Berpikir kreatif (creatuve thinking) adalah kebalikan dari kebiasaan (habits). Berpikir
kritis sangat menghargai adanya kesalahan dan perbedaan terhadap nilai – nilai yang
dipelajari. Ide-ide baru dan kreativitas dasar perlu dikembangkan dalam keperawatan,
karena keperawatan memiliki bannyak standar yang dapat menjamin pekerjaan lebih
baik.
Adalah kemampuan mengetahui kita tentang bagaiman akita berpikir. Model “tahu
bagaimana kita berpikir” ini dapat membantu perawat bekerja secara kolaborasi dengan
kesehatan lain. Satu hal yang sangat penting dari tahu bagaimana kamu berpikir ini
adalah mereka bekerja dengan refleksi, bagaimana yang telah perawat dan klien pikirkan
dalam bekerja sama sewaktu menjalankan asuhan keperawatan.
Penerapan proses keperawatan. Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses
keperawatan, diantaranya :
a. Pengkajian
Mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan data berfikir kritis,
mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain.
b. Perumusan diagnosa keperawatan
Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan
argumen yaitu secara rasional.
c. Perencanaan keperawatan
Menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan
guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.
d. Pelaksanaan keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa,
tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan.
e. Evaluasi keperawatan
Mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat mengambil keputusan tentang
pemenuhan kebutuhan dasar klien.