Anda di halaman 1dari 4

KONSEP BERPIKIR KRITIS

1. Pengambilan Keputusan Klinis dalam Praktek Keperawatan

Pengambilan keputusan klinis akan memperlihatkan perbedaan antara perawat dengan


staf teknis, yaitu perawat akan cepat bertindak ketika kondisi pasien menurun mendeteksi
masalahnya dan berinisiatif untuk memperbaikinya. Benner (1984) berpendapat bahwa
pengambilan keputusan klinis sebagai keputusan yang terdiri atas pemikiran kritis dan penuh
pertimbangan, serta penetapan dari ilmu serta pikiran kritis.

Pemikiran kritis adalah pusat praktik keperawatan professional karena hal tersebut
membuat seorang perawat terus memperbaiki cara pendekatan kepada klien dan menerapkan
pengetahuan-pengetahuan baru yang berdasarkan pengalaman dari sebelumnya.

2. Kompetensi Berpikir Kritis

Kompetensi berpikir kritis adalah proses kogritif yang digunakan perawat untuk membuat
penilaian keperawatan. Kompetensi merupakan kemampuan individual yang dibutuhkan
untuk mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang dilandasi pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja keras sesuai untuk kerja yang dipersyaratkan.

Tipe kompetensi ada 3, yaitu:

a. Berpikir kritis umum


Kompetensi berpikir kritis umum mencakup metode ilmiah, pemecahan masalah, dan
pembuatan keputusan.
b. Berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis
Kompetensi ini mencakup pertimbangan diagnostik, kesimpulan klinis, dan pembuatan
keputusan klinis.
c. Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan
Kompetensi ini mencakup pendekatan sistematis yang digunakan untuk secara kritis
mengkaji dan menelaah kondisi klien, mengidentifikasi respon klien terhadap masalah
kesehatan, melakukan tindakan yang sesuai, dan mengevaluasi apakah tindakan yang
dilakukan telah efektif.
3. Model-Model Berpikir Kritis
a. Total recall (kemampuan mengingat)

Adalah kemampuan mengingat kembali fakta dimana dan bagaimana menemukan


pengalaman dalam memorinya ketika dibutuhkan. Total recall sangat bergantung pada
kemampuan memori otak. Memori adalah suatu proses yang kompleks, yaitu proses
untuk mengingat kembali hal-hal yang berhubungan dengan fakta dan beberapa
pengalamannya.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa total recall adalah mengingat fakta-fakta
dimana dan mengapa serta menemukan sesuatu yang diperlukan dan fakta dalam
keperawatan yang diperoleh dari berbagai sumber termasuk klien dan keluarganya.

b. Habits (kebiasaan)

Pola pikir yang diulang – ulang akan menjadi suatu kebiasaan baru (Second Nature)
yang secara spontan dapat dilakukan. Hasil dari kebiasaan tersebut menjadi cara baru
dalam melakukan suatu kebiasaan. Orang sering mengartikan bahwa suatu kebiasaan itu
dilakukan tanpa berpikir.

Hal itu sebenarnya bukan perilaku kebiasaan, tetapi hanya proses berpikir untuk
menjadi kebiasaan. Proses berpikir dalam suatu kebiasaan sudah tersusun secara
sistematis dan dapat berjalan menjadi otomatis tanpabanyak waktu untuk
mempertimbangkan penggunaan cara – cara baru dalam melakukan suatu aktvitas
tertentu.

c. Inquiry (penyelidik)

Adalah suatu penemuan fakta melalui pembuktian dengan pengujian terhadap suatu
isu penting atau pertanyaan yang membutuhkan suatu jawaban. Penyelidikan merupakan
buah pikiran utama yang digunakan dalam memperoleh suatu kesimpulan.

Penyelidikan dalam praktek keperawatan sangat penting terutama pada tahap


pengkajian. Adapun tahapan penyelidikan meliputi :

 Mencari atau mendapatkan suatu informasi tentang sesuatu hal


 Membuat rangkuman sementara dari informasi yang didapat
 Mengenali beberapa kesenjangan atas rangkuman yang dibuat
 Mengumpulkan informasi tambahan yang berhubungan dengan informasi pertama
 Membandingkan antara informasi baru dengan apa yang lebih dulu diketahui
 Mencoba menjawab beberapa pertanyaan dan analisis yang biasa
 Mempertimbangkan satu atau lebih alternatif kesimpulan
 Memvalidasi keaslian alternatif kesimpulan dengan lebih banyak informasi.
d. New ideas and creativity (ide-ide baru dan kreativitas)

Adalah ide-ide dan kreativitas yang menentukan bentuk berpikir yang sangat khusus.
Berpikir kreatif (creatuve thinking) adalah kebalikan dari kebiasaan (habits). Berpikir
kritis sangat menghargai adanya kesalahan dan perbedaan terhadap nilai – nilai yang
dipelajari. Ide-ide baru dan kreativitas dasar perlu dikembangkan dalam keperawatan,
karena keperawatan memiliki bannyak standar yang dapat menjamin pekerjaan lebih
baik.

e. Knowing how you think (tahu bagaimana kamu berpikir)

Adalah kemampuan mengetahui kita tentang bagaiman akita berpikir. Model “tahu
bagaimana kita berpikir” ini dapat membantu perawat bekerja secara kolaborasi dengan
kesehatan lain. Satu hal yang sangat penting dari tahu bagaimana kamu berpikir ini
adalah mereka bekerja dengan refleksi, bagaimana yang telah perawat dan klien pikirkan
dalam bekerja sama sewaktu menjalankan asuhan keperawatan.

4. Proses Keperawatan sebagai Kerangka Kerja Praktik Keperawatan

Proses keperawatan merupakan metode perencanaan dan pemberian asuhan keperawatan


yang rasional dan sistematis secara individual untuk untuk individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan klien, masalah
kesehatan yang aktual dan menyusun rencana serta intervensi keperawatan untuk
menyelesaikan masalah.

Proses keperawatan memiliki karakteristik yang memungkinkan respons terhadap


perubahan kesehatan klien. Karakteristik ini meliputi sifat proses keperawatan yang siklis
dan dinamis, berfokus pada penyelesaian masalah, berpusat pada klien, dapat diterapkan
secara universal, dan penggunaan pemikiran yang kritis (Kozier dkk, 2010).

Penerapan proses keperawatan. Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses
keperawatan, diantaranya :

a. Pengkajian
Mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan data berfikir kritis,
mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain.
b. Perumusan diagnosa keperawatan
Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan
argumen yaitu secara rasional.
c. Perencanaan keperawatan
Menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan
guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.
d. Pelaksanaan keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa,
tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan.
e. Evaluasi keperawatan
Mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat mengambil keputusan tentang
pemenuhan kebutuhan dasar klien.

Anda mungkin juga menyukai