Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

Pembahasan

Banyak masyarakat Indonesia yang mengaitkan munculnya fenomena


alam matahari kembar ini atau yang disebut dengan Sun Dog sebagai pertanda
bahwa dunia sudah sangat tua dan hari kiamat sudah semakin dekat, namun
secara sains fenomena alam ini bisa dijelaskan. Fenomena matahari kembar
atau yang disebut juga dengan Sun Dog adalah sebuah fenomena ketika
matahari terlihat lebih dari satu. Matahari tambahan ini bisa terlihat satu, dua,
tiga, atau bahkan empat.
Nama Sun Dog sendiri artinya adalah anjing matahari. Dinamakan
demikian karena matahari-matahari tambahan yang sejatinya merupakan
cahaya tambahan yang diibaratkan seperti anjing yang setia menunggu
tuannya.
Namun secara ilmiah fenomena matahari kembar merupakan kejadian
optis dimana terdapat sekumpulan cahaya tambahan yang terlihat seperti bola
di sebelah matahari. Karena cahaya tambahan ini berbentuk bulat seperti bola
maka banyak yang menyebutnya sebagai matahari tambahan.
Cahaya tambahan ini disebabkan oleh adanya proses atmosferik yang
jarang terjadi, yakni pembiasan/pembelokan cahaya matahari minimum 22
derajat ketika cahaya matahari menembus kumpulan lempeng Kristal es
heksagonal yang berfungsi sebagai prisma yang tersusun secara horizontal
yang terbentuk pada awan cirrus yang tinggi dan sangat dingin di langit.
Proses ini mirip dengan penampakan pelangi ketika cuaca mendung namun
ada sinar matahari yang menyinari tetesan hujan di langit.
Apabila fenomena matahari kembar ini terjadi ketika matahari sedang
terbit, maka seiring dengan matahari meninggi, sudut pembiasan cahaya pun
semakin lama semakin besar, matahari tambahan pun semakin lama semakin
menjauh dan lama kelamaan akan mengilang. Pada umumnya kembaran
matahari ini akan berwarna merah jika letaknya dekat dengan matahari utama.
Semakin menjauh warna matahari kembar akan berwarna jingga dan lama
kelamaan akan berubah menjadi warna biru seperti warna langit.

Anda mungkin juga menyukai