Anda di halaman 1dari 29

PERSEPSI

INTERPERSONAL
PSIKOM/IISIP-JKT/2021
DEFINISI
Persepsi Interpersonal adalah Persepsi individu
terhadap individu lain yang saling berinteraksi
• Objek persepsi interpersonal adalah
manusia.
• Persepsi terhadap manusia lebih sulit
dilakukan daripada objek persepsi yang lain
karena banyak faktor.
4 PERBEDAAN PERSEPSI INTERPERSONAL
DENGAN PERSEPSI OBYEK
PERSEPSI OBYEK PERSEPSI INTERPERSONAL

Obyek relatif tetap (Selain manusia) Obyeknya berubah-ubah (Manusia)

Stimuli ditangkap oleh alat indra melalui Ditangkap melalui lambang-lambang verbal
benda-benda fisik : cahaya, gelombang suara atau grafis yang disampaikan pihak ketiga (yang
dll menjadi mediasi stimuli, mengurangi
kecermatan persepsi kita)

Bila kita menanggapi obyek : hanya Kita mencoba memahami apa yang tidak
menanggapi sifat-sifat luar obyek, tidak tampak pada alat indra kita. Kita tidak hanya
meneliti sifat-sifat batiniah obyek itu. memahami tindakan tapi juga motif tindakan.

Obyek tidak bereaksi pada kita, kitapun tidak Faktor personal, karakteristik orang yang
memberikan reaksi emosional padanya. ditanggapi, serta hubungan kita dengan orang
tersebut sangat mempengaruhi keliru tidaknya
persepsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi interpersonal dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

Faktor eksternal adalah petunjuk-petunjuk yang


bisa Anda amati (petunjuk verbal dan petunjuk
nonverbal)

Faktor personal adalah karakteristik dari orang


yang memberikan respon pada stimulasi
persepsi (pengalaman, motivasi dan
kepribadian)
Deskripsi
verbal

Petunjuk
Petunjuk
Artifaktua
Proksemik
l

Petunjuk
Petunjuk
Paralingui
kinesik
stik

Petunjuk
wajah

FAKTOR SITUASIONAL/EKSTERNAL PADA


PERSEPSI INTERPERSONAL
DESKRIPSI VERBAL
Krech dan Crutchfield :
Medan perseptual dan kognitif selalu diberi arti.
Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat
konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak
lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang
konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
EKSPERIMEN Solomon E. Asch :

Rangkaian kata sifat akan menentukan persepsi orang, Dimana


kata yang disebut pertama akan mengarahkan penilaian
selanjutnya
Ex : A. Pacar saya cerdas, kritis, rajin, lincah, kepala batu, dan
dengki. Akan di persepsikan positif

B. Bila rangkaian kata itu di balik, mulai dari dengki, kepala


batu dan seterusnya kesan kita akan berubah cenderung
mempunyai konotasi negatif (di persepsi negatif)

Dikenal sebagai Primacy Effect/Primacy-recency (Proses


perseptual yang terjadi ketika kita menilai/mempersepsikan
sesuatu , dimana penilaian itu didasarkan pada informasi
awal (primacy) ataupun pada informasi akhir (recency)
PETUNJUK PROKSEMIK
Proksemik adalah studi tentang penggunaan jarak dalam
penyampaian pesan

Edward T. Hall (Antropolog Interkultural) membagi jarak ke


dalam 4 corak yaitu : jarak akrab, jarak personal, jarak sosial, dan
jarak publik
Hall : Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan
orang lain menunjukkan tingkat keakraban diantara mereka.
PROKSEMIK ATAU PENGATURAN JARAK
JARAK CONTOH
AKRAB
Fase dekat 0 – 6” Pecinta yang berpelukan, berbisik lembut (itupun jika ada yang diucapkan)

Fase jauh 6” – 18” Ibu – anak yang melihat buku bersama, sahabat dekat yang membicarakan
rahasia; bisikan yang terdengar.

PERSONAL
Fase dekat 18” – 30” Suami-istri yang merencanakan pesta; orang tua-anak ketika mengobrol, suara
lembut ketika di rumah, suara penuh ketika di luar rumah

Fase jauh 30” – 4’ Pembicaraan tentang hal-hal yang melibatkan kepentingan personal; obrolan
sambil menghirup kopi

SOSIAL
Fase dekat 4’ – 7’ Diskusi bisnis yang impersonal; obrolan dengan teman sekerja; percakapan dalam
satu perjumpaan sambil lalu

Fase jauh 7’ – 12’ Diskusi bisnis yang lebih formal; jarak yang kita atur kalau kita ingin sendirian,
misalnya membaca; ketika berbicara pada jarak ini suara lebih keras dari suara
untuk fase dekat

PUBLIK
Fase dekat 12’ – 25’ Suara keras dengan volume tidak penuh; orang yang berbicara di depan kelompok
kecil

Fase jauh 25’ – atau Pidato; jarak minimun antara publik dengan tokoh ( mis. Politisi dan bintang film)
lebih
1.Kita cenderung mempercayai percept
yang kita peroleh dengan
memperhatikan jarak yang dibuat
orang lain dengan orang lain lagi.

2.Kita cenderung menanggapi sifat-sifat


orang lain dari caranya orang itu
membuat jarak dengan kita

3.Kita dapat menetapkan persepsi kita


dengan melihat caranya orang itu
mengatur ruang

Hall menyimpulkan :
PERTUNJUK KINESIK
Persepsi yang didasarkan pada gerakan
tubuh orang lain (petunjuk kinesik)
PERTUNJUK KINESIK
Beberapa ungkapan yang mencerminkan
persepsi tentang orang lain dari gerakan
tubuhnya, antara lain :

1. Membusungkan dada (sombong)

2. Menundukkan Kepala (merendah)

3. Bertopang dagu (sedih)

4. Menadahkan tangan (bermohon)


Lima gerakan tubuh (Paul Ekman dan Wallace V. Friesen)

NAMA DAN FUNGSI CONTOH


EMBLIM : Menerjemahkan Isyarat “OKE” , lambaian tangan
langsung kata atau ungkapan “kemarilah”, isyarat ingin menumpang
ILUSTRATOR : Menyertai Gerakan tangan berputar bila
dan secara harfiah menggambarkan lingkaran, Kedua tangan
“mengilustrasikan” pesan bergerak menjauh ketika membicarakan
verbal sesuatu yang besar
AFFECT DISPLAY : Ekspresi kebahagiaan, keterkejutan,
Mengkomunikasikan makna ketakutan, kemarahan, kesedihan,
emosional muak/merendahkan.
REGULATOR : Memantau, Ekspresi wajah dan gerakan tangan yang
memelihara, dan menunjukkan “teruskanlah” , “agak
mengendalikan pembicaraan lambat sedikit”, atau “kemudian
orang lain. apalagi?”
ADAPTOR : Memuaskan Menggaruk-garuk kepala
kebutuhan tertentu
Gerakan dengan sebagian anggota badan seperti
mata, dan tangan untuk mengkomunikasikan
berbagai makna disebut pesan gestural

Menurut Galloway pesan gestural kita


gunakan untuk mengungkapkan :

1. Mendorong/membatasi

2. Menyesuaikan/mempertentangkan

3. Responsif/tak responsif

4. Perasaan positif/negatif

5. Memperhatikan/tidak memperhatikan

6. Melancarkan/tidak reseptif

7. Menyetujui/menolak
Gerakan dengan keseluruhan anggota badan
disebut Pesan postural
Mehrabian menyebut 3 makna yang disampaikan postural :
1. Immediacy
2. Power
3. Responsiveness
3 Makna Postural (Mehrabian)

IMMEDIACY
POWER
adalah ungkapan kesukaan
atau ketidaksukaan terhadap mengungkapkan status yang
individu lain tinggi pada diri komunikator

RESPONSIVENESS
adalah ungkapan dengan bereaksi
secara emosional pada
lingkungannya, secara positif
atau negatif
PETUNJUK WAJAH
Gerakan wajah mengkomunikasikan macam-macam emosi, serta
kualitas atau dimensi emosi.
Petunjuk wajah dapat menimbulkan persepsi yang dapat di
andalkan.
Penelitian Ekman (1975)
tentang persepsi berbagai
bangsa pada petunjuk wajah
menunjukkan tingkat
konsensus yang tinggi, senyum
di persepsi sebagai ungkapan
bahagia, mata melotot sebagai
kemarahan, dsb.
Dale G. Leathers (Ahli
komunikasi non verbal)
Petunjuk fasial adalah yang paling penting dalam mengenali perasaan persona stimuli, diantara berbagai
petunjuk non verbal.

Wajah sudah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal.

Inilah alat yang sangat penting dalam menyampaikan makna. Dalam beberapa detik ungkapan wajah
dapat menggerakkan kita ke puncak keputusan. Kita menelaah wajah rekan dan sahabat kita untuk
perubahan-perubahan halus dan nuansa makna, dan mereka pada gilirannya menelaah kita.
PETUNJUK PARALINGUISTIK
Adalah cara bagaimana orang mengucapkan
lambang-lambang verbal. Petunjuk verbal
menunjukkan APA yang diucapkan
Petunjuk paralinguistik mencerminkan BAGAIMANA mengucapkannya :

1. Tinggi rendahnya suara

2. Tempo bicara

3. Gaya verbal (dialek)

4. Interaksi (perilaku ketika melakukan komunikasi atau obrolan)


PETUNJUK CARA DIPERSEPSI
PARALINGUISTIK

Tinggi rendahnya suara - Suara keras/meninggi -Marah atau


- Lembut menunjukkan hal yang
- memanjang dan kecil sangat peting
- Kasih sayang
- Penyesalan

Tempo bicara Lambat, ragu-ragu, dan Rendah diri atau


tersendat-sendat kebodohan

Dialek yang digunakan Seperti orang batak Segala sifat orang batak
yang di generalisasi

Perilaku dalam berbicara Interupsi, memonopoli Memberi petunjuk


dengan orang lain pembicaraan, tentang kepribadian nya
mengangguk-angguk
PETUNJUK ARTIFAKTUAL

• Meliputi segala macam penampilan ,


meliputi potongan tubuh, kosmetik yang
dipakai, baju, tas, pangkat, dan atribut
lainnya
• Penelitian Karen Dion, Ellen Berscheid,
dan Elaine Walster (1972) menunjukkan
bahwa orang cantik cenderung dianggap
berperilaku baik, lebih bahagia dalam
pernikahan, dan lebih mungkin berhasil
memperoleh pekerjaan yang baik,
ketimbang rekan-rekannya yang berwajah
jelek.
KESIMPULAN

Secara keseluruhan , kita


menangkap kesan tentang
persona stimuli dari petunjuk-
petunjuk verbal dan non verbal
Apakah persepsi kita
cenderung cermat atau tidak ?
Kesalahan dalam proses persepsi
mungkin saja terjadi karena adanya
impression management, stereotyping,
dan ketidak mampuan seseorang untuk
menafsirkan pesan dengan benar.
Meningkatkan keakuratan/kecermatan
dalam persepsi interpersonal

A. Melakukan strategi untuk


mengurangi ketidakpastian :
1. Passive Strategies : melakukan
observasi terhadap objek persepsi
2. Active Strategies : Mencari Info
ttg objek persepsi kpd orang lain
3. Intertactive Strategies :
berinteraksi langsung dengan objek
persepsi.
Meningkatkan keakuratan/kecermatan dalam
persepsi interpersonal

B. Mengikuti sejumlah panduan Sbb :


1. Melakukan pengujian persepsi (perception checking)
2. Menyadari peranan kita dalam persepsi yang kita lakukan
3. Memformulasi Hipotesa (bukan kesimpulan)
4. Melihat berbagai petunjuk yang berbeda-beda
5. Menghindari mind-reading
6. Berhati-hati dengan bias personal
7. Mencari validasi kepada orang lain

Anda mungkin juga menyukai