Anda di halaman 1dari 7

2.

KOMUNIKASI NON VERBAL

ADL Pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata.


Isyarat non verbal akan menambah arti thd pesan verbal.
Perawat yg mampu mempersepsikan non verbal, akan:
o Lebih mampu memahami klien
o Mendeteksi suatu kondisi
o Menentukan kebutuhan suatu ASKEP
Tujuan Komunikasi Non Verbal:
o Meyakinkan apa yang diucapkan (Repetition).
o Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
(Subtitution)
o Menunjukkan jati diri sehingga orang lain mengenalnya (Identity)
o Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna

MACAM KOMUNKASI NON VEBAL :

A. PENAMPILAN PERSONAL

Penampilan seseorang mrpkan salah satu hal pertama yg diperhatikan selama kom.
Interpersonal.
Bentuk fisik, cara berpakaian,berhias menunjukkan kepribadian, status sosial,
pekerjaan, agama, konsp diri.

B. KINESICS

ADL kom. Non verbal mllui pergerakan tubuh


Terdiri dari :

1) EKSPRESI MUKA

Posisi mulut, alis , mata, senyum dll


Perlu divalidasi agar tdk slh persepsi
Mis : prwt mlht pasien yg merengut mulutnya ada apa, mengapa ?

2) GESTURE

Isyarat tangan dpt menunjukkan cemas atau tidak sabar


Posisi tubuh tertentu menunjukkan seseorang terbuka pd orang lain
Menganggukkan / menggelengkan kepala.

3) GERAKAN TUBUH & POSTUR

Meremas tangan takut, nyeri,kawatir


Penamilan kaku nyeri/ tegang
Tidur dg posisi janin tdk ingin diganggu, mencari pehatian or.lain
Penampilan membungkuk -> depresi
Mengacungkan jempol kemenangan
Mengacungkan jempol kebawah konotasi negatif
Menendang obyek -> marah
Postur membungkuk, kepala&mata mlht kebawah HDR

SIKAP KINESIC (Laddy, 1998):

Dg lembut menggosok bag. blkng kepala ragu


Sambil lalu menggosok mata dg tangan tdk paham ttg apa yg dikmunkasikan
Menutup tangan ke mulut sembunyikan sesuatu
Menggerakkan mata kearah bawah dr batang hidung & menatap dg
tajamnlawanbicara penilaian neg yg sangat tajam.

4) GERAK MATA ( KONTAK MATA )

Kontak mata diartikan sbg melihat langsung kemata orang lain


o Fungsi tatapan mata: mengatur aliran komunikasi, monitor umpan balik ,
ekspresikan emosi, mengkomunikasikan hub interpersonal yg alami
o Efek negatif dari tatapan mata (Rungapadiachy, 1999): Merasa tidak nyaman,
Meragukan diri, menjadi marah, heran mengapa, menjadi bingung sendiri,
merasa terancam, menjadi curiga

Beberapa situasi yg perlu tatapan mata LEBIH BANYAK (Rungapadiachy, 1999).


o Pd saat seseorang scr fisik lbh jauh dr orang lain.
o Pd saat topik mudah & tdk pribadi
o Pd saat individu tertarik pd or lain
o Pd saat or punya status lbh rendah
o Pd saat seseorang mendominasi
o Seseorang yg terbuka
o Pd saat seseorang terlibat dlm diskusi
o Pd saat seseorang mendengarkan

Beberapa situasi yg tatapan mata perlu DIKURANGI (Rungapadiachy, 1999):


o Pada orang tertutup
o Topik yg sulit/ tdk dikenal
o Saat seseorang tdk tertarik pd reaksi orang lain
o Larangan budaya
o Pd saat seseorang tidak ingin terlibat
o Pd saat depresi

C. PARALANGUAGE

Menunjuk pd bahasa itu sendiri


Terdiri dari:

1) Kualitas suara:

Resonansi = intensitas
Irama = aliran, kecepatan, gerakan suara
Pith = meninggi atau merendahnya suara
Volume
Kejernihan suara = artikulasio
2) Vokal tanpa bahasa:

Adl suara tanpa adanya struktur linguistik


Contoh : sedu sedan, tertawa, mendengkur, mengerang, merintih, hembusan nafas

D. PROXEMICS

Adl ilmu yg mempelajari ttg JARAK HUBUNGAN dlm interaksi sos.


Dimensi Proxemics (Wilson, Kneisl,83)

1) TERRITORIALITY

Adl asumsi dr kesopanan tkh laku thd sebuah area geografi yg dimiliki seseorang atau suatu
group.

2) Jarak pribadi

Adl daerah pribadi seseorang or. lain tdk blh masuk ke area tsb.
Pengaturan meja atau kursi juga akn mempengaruhi interpersonal.
Empat mcm jarak interaksi(Hall cit.Lindberg,98):

a) Jarak intim s.d 18 inchi

b) Jarak personal 18 inchi 4 kaki : u/ interaksi dg seseorang yg diknl.

c) Jarak sosial 4 12 kaki : u/ interaksi mengenai suatu urusan ttp bukan orang khusus/
tertentu.

d) Jarak publik > 12 kaki : u/ pembicaraan formal.

E. SENTUHAN

Merupakan alat komunikasi yg sangat kuat = SAYA PEDULI :


Sangat penting dlm hub prwt-klien
Harus dilakukan dg hati2
Sesuai dg norma sosial
Prwt perlu memahami: SIAPA, KAPAN & MENGAPA sentuhan dpt dilakukan Krn
dpt diasosiasikan berbeda u/ setiap individu.
Sentuhan diasosiasikan (Sllis,94): SIFAT KEIBUAN, NYAMAN, PERHATIAN
Kategori sentuhan:
o Fungsional- professional : Sentuhan u/ selesaikan tugas tertentu.
o Sosial : Sentuhan yg menunjukkan penerimaan orang lain. Misal :berjabat
tangan
o Sahabat hangat : Menunjukkan rasa suka yg kuat pd or lain. Mis: meletakkan
satu tangan pd bahu or lain.
o Cinta keintiman : Menunjukkan kasih sayang yg kuat. Misal: saling
memeluk yg sangat kuat
o Sexual- arousal :Tipe ini berada pd tingkat ekspresi dari daya tarik fisik saja.
Mis : menyentuh daerah kelamin orla
Sentuhan diasosiasikan (Sllis,94):
SIFAT KEIBUAN, NYAMAN, PERHATIAN
Kategori sentuhan:
o Fungsional- profesional : Sentuhan u/ selesaikan tugas tertentu.
o Sosial- sopan : Sentuhan yg menunjukkan penerimaan orang lain.
Misal :berjabat tangan
o Sahabat hangat : Menunjukkan rasa suka yg kuat pd or lain.
Mis: meletakkan satu tangan pd bahu or lain.
o Cinta keintiman : Menunjukkan kasih sayang yg kuat
Misal: saling memeluk yg sangat kuat
o Sexual- arousal : Tipe ini berada pd tingkat ekspresi dari daya tarik fisik saja.
Mis : menyentuh daerah kelamin orla

F. GAYA BERJALAN

Beberapa gaya berjalan menunjukkan pesan tertentu. Misal :


o Cara berjalan yg semangat & gembira menunjukkan or tsb dlm keadaan sehat
o Cara berjalan menyeret menunjukkan sedih atau berkecil hati.
Beberapa cara menginterpretasikan tkh laku Non Verbal (Ellis,94) :
o Menyadari arti tipe non verbal
o Meluaskan pemahaman dan menajamkan kemampuan interpretasi tkh laku
non verbal
o Membaca tkh laku non verbal yg sebanyak-banyaknya
o Memvalidasi tkh laku non verbal
B. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan katakata.
Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang
lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbal yang disampaikan klien
mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non-
verbal menambah arti terhadap pesan verbal. Perawat yang mendektesi suatu kondisi
dan menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.
Beberapa contoh komunikasi non-verbal adalah sebagai berikut:
1. Metakomunikasi
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga pada hubungan antara
pembicara dengan lawan bicaranya. Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap
isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan
yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar. Contoh:
tersenyum ketika sedang marah.
2. Penampilan Personal
Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama
komunikasi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4menit
pertama. Delapan puluh empat persen dari kesan terhadap seserang berdasarkan
penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam Potter dan Perry, 1993). Bentuk fisik, cara
berpakaian dan berhias menunjukkan kepribadian, status sosial, pekrjaan, agama,
budaya dan konsep diri. Perawat yang memperhatikan penampilan dirinya dapat
menimbulkan citra diri dan profesional yang positif. Penampilan fisik perawat
mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan/asuhan keperawatan yang diterima,
karena tiap klien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan seorang
perawat. Walaupun penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan
perawat, tetapi mungkin akan lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya
terhadap klien jika perawat tidak memenuhi citra klien.
3. Intonasi (Nada Suara)
Nada suara pembicara mempunyai dampak yang besar terhadap arti pesan yang
dikirimkan, karena emosi seseorang dapat secara langsung mempengaruhi nada
suaranya. Perawat harus menyadari emosinya ketika sedang berinteraksi dengan klien,
karena maksud untuk menyamakan rsa tertarik yang tulus terhadap klien dapat
terhalangi oleh nada suara perawat.
4. Ekspresi wajah
Hasil suatu penelitian menunjukkan enam keadaan emosi utama yang tampak melalui
ekspresi wajah: terkejut, takut, marah, jijik, bahagia dan sedih. Ekspresi wajah sering
digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan pendapat interpesonal. Kontak
mata sangat penting dalam komunikasi interpersonal. Orang yang mempertahankan
kontak mata selama pembicaraan diekspresikan sebagai orang yang dapat dipercaya,
dan memungkinkan untuk menjadi pengamat yang baik. Perawat sebaiknya tidak
memandang ke bawah ketika sedang berbicara dengan klien, oleh karena itu ketika
berbicara sebaiknya duduk sehingga perawat tidak tampak dominan jika kontak mata
dengan klien dilakukan dalam keadaan sejajar.
5. Sikap tubuh dan langkah
Sikap tubuh dan langkah menggambarkan sikap; emos, konsep diri dan keadaan fisik.
Perawat dapat mengumpilkan informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap
tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik seperti rasa
sakit, obat, atau fraktur.

6. Sentuhan
Kasih sayang, dudkungan emosional, dan perhatian disampaikan melalui sentuhan.
Sentuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat-klien, namun
harus mnemperhatikan norma sosial. Ketika membrikan asuhan keperawatan, perawat
menyentuh klien, seperti ketika memandikan, melakukan pemeriksaan fisik, atau
membantu memakaikan pakaian. Perlu disadari bahwa keadaan sakit membuat klien
tergantung kepada perawat untuk melakukan kontak interpersonal sehingga sulit
untuk menghindarkan sentuhan. Bradley & Edinburg (1982) dan Wilson & Kneisl
(1992) menyatakan bahwa walaupun sentuhan banyak bermanfaat ketika membantu
klien, tetapi perlu diperhatikan apakah penggunaan sentuhan dapat dimengerti dan
diterima oleh klien, sehingga harus dilakukan dengan kepekaan dan hati-hati.
7. Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi
dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan
jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan
orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan
perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam
ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
Jarak intim (0-45cm)
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini
untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Jarak personal (75-120cm)
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan
juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu
setengah kaki sampai empat kaki.
Jarak sosial (120-210 atau 210-360 formal)
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam
jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain,
keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
Jarak publik (360-450 cm)
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.

8. Kontak Mata
Kontak mata merupakan alat komunikasi nonverbal paling penting. Hal ini
memungkinkan Anda untuk berhubungan dengan audiens dalam memproyeksikan
kesungguhan dan keterbukaan, dan menjaga perhatiannya. Apakah kontak mata Anda
agresif, apakah lunak, apakah itu mengundang, apakah Anda dapat mengasihi dengan
mata? Kontak mata adalah seni namun sangat sulit untuk menguasainya, tetapi
penting untuk menghasilkan komunikasi yang efektif.
Kontak mata memberikan informasi sosial terhadap orang yang Anda ajak
mendengarkan dan berbicara. Terlalu banyak kontak mata akan dipandang sebagai
seseorang yang agresif, kontak mata Anda yang terlalu sedikit, dapat dipandang
sebagai seseorang yang tidak memiliki kepentingan didepan lawan bicara Anda.
9. Paralanguage
Merupakan suara-suara/vokal nonverbal yang merupakan aspek-aspek dari
percakapan, seperti kecepatan berbicara: volume, ritme; bentuk-bentuk vokal: tertawa,
pekikan, rintihan, uh, ahh, dan sebagainya.
10. Diam
Diam bukan berarti tidak melakukan komunikasi. Diam sapat diartikan sebagai
berikut:
Memberi kesempatan berpikir
Menyakiti
Mengisolasi diri sendiri
Mencegah komunikasi
Mengkomunikasikan perasaan
Tidak menyampaikan sesuatupun

http://michymatasa.blogspot.co.id/2013/11/contoh-komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html

https://beequinn.wordpress.com/nursing/komunikasi-keperawatan/komunikasi-dalam-
keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai