LANGUAGE AND COMMUNICATION Created by Team 3 Cinta Aulia Dwi P. (113221028) Anggota Dinda Amadea I. (113221079) Kelompok Bella Indah P. S. (113221083)
Aisya Nasywan A. (113221085)
Wening Marie R. (112111133222) COMMUNICATION: Komunikasi adalah poin kunci dari interaksi sosial Communication lies at the heart Kita berinteraksi melalui kata, ekspresi wajah, simbol/tanda, of social interaction isyarat, dan sentuhan. Selain itu kita juga berinteraksi secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi bersifat sosial: melibatkan hubungan kita dengan orang lain. Requires a sender, a message, a receiver, and channel of communication. Komunikasi bersifat kompleks: seorang pengirim juga seorang penerima dan sebaliknya. Komunikasi bersifat kontradiksi: pesan disalurkan melalui serangkaian saluran verbal dan non-verbal. Psikologi sosial berkontribusi besar terhadap studi komunikasi, namun potensi tersebut mungkin belum spenuhnya terwujud, karena fokus dari psikologi sosial berada pada kognisi sosial dan struktur serta proses otak daripada interaksi manusia. LANGUAGE: Bahasa lisan - fonem > morfem - morfologis > kata - sintaksis > kalimat - semantik (makna kata, kalimat, ucapan) > tata bahasa (grammar) Pengetahuan tentang morfologis, sintaksis, dan semantik memungkinkan pembuatan dan pemahaman ucapan bermakna yang hampir tak terbatas, sehingga bahasa adalah media komunikasi yang kuat Makna dapat menjadi sebuah komunikasi dengan bahasa pada sejumlah tingkatan. Dimulai dari ucapan sederhana (a simple utterance) menjadi lokusi (kata-kata yang merujuk pada suatu tindakan untuk menginformasikan, seperti "ruangan ini sangat dingin"), kemudian menjadi ilokusi (lokusi yang terdapat konteks dibalik tindakan lokasi tersebut, misal "ruangan ini sangat dingin" dapat diartikan sebagai pernyataan atau kritik bahwa AC yang dinyalakan terlalu kencang, atau permintaan untuk menaikkan suhu ruangan, dll). Penguasaan bahasa membuat kita mengetahui aturan budaya tentang apa yang pantas untuk dikatakan, kapan, di mana, bagaimana, dan kepada siapa kita mengatakannya. LANGUAGE: Seorang filsuf bernama John Searle mengidentifikasi 5 jenis meaning yang dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi secara sengaja menggunakan bahasa: 1. Say how something is signified 2. Get someone to do something 3. Express feelings and attitudes 4. Make a commitment 5. Accomplish something directly Bahasa adalah bentuk komunikasi manusia yang jelas. Noam Chomsky berpendapat bahwa aturan tata bahasa universal yang paling dasar adalah "bawaan" (language acquisition device) yang diaktifkan oleh interaksi sosial untuk "memecahkan kode" bahasa. Pendapat lain mengatakan bahwa aturan dasar bahasa tidak harus "bawaan" Hal tersebut dapat dipelajari melalui interaksi prelinguistik antara anak dan orang tua. Sementara, makna ucapan sangat bergantung pada konteks sosial, sehingga tidak mungkin merupakan "bawaan". LANGUAGE: Language, Thought, and Cognition Kita cenderung melihat dan memikirkan dunia dalam kerangka kategori linguistik dan berpikir seringkali melibatkan percakapan internal yang hening dan diri kita sendiri. Lev Vygotsky (1962) percaya bahwa ucapan batin adalah media pemikiran dan itu saling bergantung dengan ucapan eksternal (media komunikasi sosial). Relativitas linguistik adalah pandangan bahwa bahasa menentukan pikiran dan oleh karena itu, orang yang berbicara dengan bahasa yang berbeda, melihat dunia dengan cara yang sangat berbeda. Bahasa dapat membatasi pemikiran, sehingga dalam memikirkan suatu hal dapat menjadi lebih atau kurang mudah. Karena alasan ini banyak terjadi pengadopsian dari suatu bahasa ke bahasa lain LANGUAGE: Paralanguage and Speech Style Paralinguistik mengacu pada semua unsur non-linguistik, seperti volume, tekanan, nada, kecepatan, nada suara , jeda, dengusan, dan lain-lain. Fitur prosodik adalah isyarat penting untuk mendasari emosi: nada rendah dapat diartikan kesedihan atau kebosanan, sementara nada tinggi dapat diartikan sebagai kemarahan, ketakutan, atau keterkejutan. Ucapan cepat menandakan kekuatan dan kontrol. Gaya bicara dapat meliputi perbedaan aksen, variasi bahasa, dan penggunaan bahasa yang sepenuhnya berbeda. Bahasa cenderung lebih fokus pada bagaimana sesuatu dikatakan daripada apa yang dikatakan, seperti gaya bicara lebih diperhatikan daripada isi pidato. Sedangkan pendekatan analitik wacana lebih fokus terhadap apa yang dikatakan. LANGUAGE: Social Markers in Speech Kita cenderung menyesuaikan cara berbicara sesuai dengan konteks peristiwa komunikatif yang sedang dialami. Hal yang mempengaruhi gaya bicara dibedakan menjadi dua, yaitu 1) latar suasana (misalnya tujuan, waktu, apakah ada pengamat) 2) kondisi partisipan (misalnya kepribadian, suku, apakah mereka saling menyukai. Klasifikasi tersebut bersifat objektif yang berarti tidak semua orang mendefinisikan situasi tersebut dengan cara yang sama Penanda sosial merupakan variasi kontekstual dalam gaya bicara yang memberi informasi tentang suasana hati, konteks, status, keanggotaan kelompok Matched-Guised Technique Matched-Guised Techniques merupakan Pembicara dinilai berdasarkan sejumlah dimensi metodologi penelitian untuk mengukur sikap evaluatif, yaitu: orang terhadap pembicara hanya berdasarkan 1. variabel status (misalnya cerdas, kompeten, gaya bicara kuat); 2. variabel solidaritas (misalnya dekat, ramah, Metode ini memberikan penilaian hangat). terhadap ucapan seseorang yang melibatkan unsur paralinguistik, prosodik, perbedaan gaya bicara Metode ini telah digunakan secara luas dalam (aksen, dialek, bahasa). berbagai konteks budaya untuk menyelidiki bagaimana penutur ragam bahasa standar dan non-standar dievaluasi LANGUAGE: Language, Identity, and Ethnicity Howard Giles, Richard Bourhis, dan rekan mereka menerapkan prinsip dari teori identitas sosial untuk mengembangkan perspektif antar kelompok pada psikologi sosial bahasa. Karena analisis ini difokuskan terutama pada kelompok etnis yang berbeda dalam gaya bicara, teori ini disebut teori identitas etnolinguistik. Gaya bicara dan etnis Gaya bicara adalah properti stereotip atau normatif yang penting dan seringkali sentral yang menunjukkan keanggotaan grup. Bahasa atau gaya bicara seringkali menandakan identitas etnis. Vitalitas bahasa Giles, Bourhis dan Taylor (1977) memperkenalkan istilah vitalitas etnolinguistik untuk mendeskripsikan ciri-ciri objektif dari konteks antaretnis yang memengaruhi perilaku bahasa. Vitalitas etnolinguistik dipengaruhi oleh variabel status, demografis, dan dukungan kelembagaan. Speech accomodation • Speech accommodation Modifikasi aksen, logat atau gaya bahasa dengan konteks lawan bicara
Kelompok suatu etnis dapat berkembang dan
mempertahkan atau kehilangan Bahasa atau gaya bicara mereka yang khas sebagai konsekuensi dari hubungan antar kelompok. Ada 2 kemungkinanan : - Speech convergence : apabila yang status sosialnya lebih tinggi menyesuaikan gaya bahasanya dengan orang yang statusnya lebih rendah (begitu pula sebaliknya) - Speech divergence : apabila dua orang yang status sosialnya yang saling berbeda mempertahankan gaya bicara masing-masing Bilingualism and penguasaan Bahasa kedua. BilingialisM adalah kemampuan berbicara dua bahasa dengan baik.
Sebagian besar negara menggunakan dwibahasa atau multibahasa, yang berarti
bahwa orang harus mampu berbicara dua atau lebih bahasa dengan beberapa kemahiran untuk berkomunikasi secara efektif dan menyelesaikan sesuatu dalam konteks yang berbeda. Negara-negara tersebut memiliki berbagai kelompok etnolinguistik, dengan satu kelompok dominan yang bahasanya adalah lingua franca. Sangat sedikit negara (misalnya Jepang dan Portugal) yang menggunakan satu bahasa secara efektif. Communication without • Communicating without words Komunikasi Nonverbal sendiri adalah komunikasi
words yang dilakukan antar individu tanpa menggunakan
kata atau berbicara. Bahasa non-verbal biasanya berupa bahasa tubuh, misalnya hanya dengan kontak mata, ekspresi wajah, hingga gerakan tubuh (Gestur tubuh). Secara otomatis biasannya orang-orang akan menggunakan isyarat untuk memberitahukan sesuatu. Namun Bahasa Non-verbal tidak harus bekerja sama dengan ucapan untuk memberikan suatu pemahaman. Biasanya pula Bahasa non- verbal ini sangat bertentangan dengan pesan verbal (misalnya ancama, sarkasme, dan pesan negative lainnya yang disertai senyuman; Bugental, love, & gianetto, 1971; Noller, 1984) Varations in non verbal behaviour
1. Gender : 2. Gaya kelekatan (attachment)
- Wanita lebih baik dalam Anak yang mengembangkan gaya kelekatan menerjemahkan visual dan auditory yang secured, akan lebih baik dalam cues dalam komunikasi non verbal. menerjemahkan maupun menekspresikan - Wanita juga lebih ekspresif secara yang ia rasakan. emosional. , Fungsi komunikasi non-verbal .Komunikasi non-verbal sendiri memiliki beberapa fungsi sebagai berikut : 1. Mengumpulkan informasi tentang perasaan dan niat orang lain (misalnya isyarat non-verbal seringkali merupakan indikator ekspresi wajah, gestur tubuh, sentuhan).yang dapat diandalkan apakah seseorang menyukai Anda 2. Mengatur interaksi (misalnya isyarat non-verbal dapat menandakan mendekati akhir ucapan, atau bahwa orang lain ingin berbicara); 3. Mengungkapkan keintiman (misalnya sentuhan dan kontak mata timbal balik); 4. Membangun dominasi atau kontrol (misalnya ancaman non-verbal); 5. Memfasilitasi pencapaian tujuan (misalnya menunjuk) USING THE FACE TO EXPRESS EMOTIONS Seiring dengan postur tubuh dan parabahasa kita, ekspresi wajah kita dapat memberi tahu orang lain sesuatu tentang kepribadian kita dan bahkan kemungkinan tindakan sosial kita, seperti apakah kita mungkin kooperatif atau prososial (Niedenthal & Brauer, 2012).
Ekspresi wajah manusia yang terkait dengan emosi
dasar relatif universal. Terdapat 6 emosi dasar yang disebut sebagai emosi universal yaitu bahagia, sedih, takut, terkejut, jiik, dan marah. FACIAL DISPLAY Aturan ini ada karena kita juga menggunakan ekspresi wajah kita RULES untuk berkomunikasi dengan orang lain (Gallois, 1993)
Terdapat variasi budaya, jenis kelamin,
dan situasi dalam display rules. Sebuah meta-analisis telah mengkonfirmasi bahwa komponen universal, budaya, dan pengalaman pribadi terlibat dalam proses mengenali emosi. GAZE AND EYE CONTACT Tatapan mata mungkin merupakan saluran komunikasi non-verbal yang paling kaya informasi. Ini memungkinkan kita untuk membuat kesimpulan tentang perasaan, kredibilitas, kejujuran, kompetensi, dan perhatian orang. Sebuah meta-analisis oleh Judith Hall dan rekan- rekannya menegaskan bahwa pandangan memainkan peran penting dalam mengomunikasikan status dan melakukan kontrol. Orang dengan status lebih tinggi dapat mengadopsi pola perilaku dominasi visual untuk melakukan kontrol. Perilaku dominasi visual yaitu kecenderungan untuk menatap tajam ke pembicara yang berstatus lebih rendah. Postur dan gestur dapat POSTURES AND memperkaya makna apa yang kita katakan GESTURES Perbedaan budaya menunjukkan perbedaan makna dalam beberapa gestur. Misalnya, anggukan kepala ke samping berarti 'tidak' di Inggris tetapi 'ya' di India, dan di Turki 'tidak' ditunjukkan dengan menggerakkan kepala ke belakang dan memutar mata ke atas (Rubin, 1976). Larissa Tiedens dan Alison Fragale (2003) menemukan bahwa individu berstatus lebih tinggi atau dominan mengambil lebih banyak ruang daripada mereka yang berstatus rendah. Sentuhan sosial mungkin merupakan TOUCH bentuk komunikasi paling awal yang kita pelajari Jauh sebelum kita belajar bahasa, dan bahkan sebelum kita mahir menggunakan gerak tubuh, kita memberi dan menerima informasi melalui sentuhan. Jones dan Yarbrough (1985) mengidentifikasi 5 kategori sentuhan: a. Positive affect b. Playful c. Control d. Ritualistic e. Task-related UP CLOSE AND Studi tentang jarak interpersonal disebut proxemics PERSONAL Kita telah melihat bagaimana bagian tubuh kita dapat mengirim pesan. Jarak antara tubuh kita juga melakukan hal ini. Terlepas dari fakta bahwa kedekatan fisik meningkatkan jumlah isyarat non-verbal yang dapat dideteksi, orang menggunakan jarak interpersonal untuk mengatur privasi: semakin jauh jaraknya, semakin pribadi anda. Edward Hall dalam karyanya The Hidden Dimension mengidentifikasi 4 jarak interpersonal yang ditemukan di AS. Yaitu jarak intim, jarak personal, jarak sosial, & jarak publik. IMPRESSION MANAGEMENT AND DECEPTION Komunikasi non-verbal bersifat subliminal dan otomatis Kita sering tidak menyadari bahwa kita atau orang lain sedang menggunakan komunikasi non-verbal. Namun, kita memiliki kontrol dan kesadaran, dan kita dapat menggunakan isyarat non-verbal secara strategis untuk menciptakan kesan tentang diri kita sendiri atau untuk memengaruhi keyakinan, sikap, dan perilaku orang lain Penelitian menunjukkan orang relatif baik mengontrol isi verbal dari pesan untuk menyembunyikan penipuan - tetapi orang tidak pandai membedakan antara kebenaran dan kebohongan IMPRESSION MANAGEMENT AND DECEPTION Wanita lebih baik daripada pria dalam membaca isyarat non-verbal orang lain. Namun, tidak lebih baik daripada pria dalam mendeteksi kebohongan Hauch dan rekannya melakukan meta-analisis dari 44 studi yang relevan untuk menilai efektivitas komputer sebagai pendeteksi kebohongan. Mereka menyimpulkan, komputer lebih baik daripada manusia dalam menghitung isyarat, tetapi manusia lebih baik dalam membuat penilaian Gestalt yang memasukkan informasi non-verbal dan konstektual Percakapan adalah konteks CONVERSATION dimana bahasa lisan dan isyarat non-verbal bekerja sama
Percakapan memiliki fase berbeda
(pembukaan dan penutupan) dan susunan aturan budaya yang kompleks yang mengatur setiap fase interaksi (Clark, 1985) Bukaan ritualistik, misalnya "Halo" Penutup, misalnya "Baiklah, saya harus pergi" Menandai akhir percakapan tatap muka secara non-verbal dengan menjauh dan memalingkan muka dan mengakhiri percakapan telepon dengan memperpanjang jeda sebelum merespon Hornstein, 1985 : Jalannya percakapan bergantung pada seberapa baik orang berinteraksi mengenal satu sama lain. Teman dekat lebih responsif secara interpersonal dan cenderung mengangkat lebih banyak topik dan mengungkapkan lebih banyak tentang diri mereka sendiri
Davidson & Duberman, 1982; Jourard, 1971
: Wanita lebih mungkin daripada pria untuk membicarakan dan mengungkapkan topik relasional dan pribadi COMPUTER-MEDIATED Secara teoritis, CMC adalah proses COMMUNICATION (CMC) komunikasi manusia melalui penggunaan 2 atau lebih komputer yang melibatkan manusia dalam konteks tertentu. CMC memelajari bagaimana perilaku manusia dapat dibentuk melalui pertukaran infromasi melalui media computer serta internet. Dengan adanya internet, komunikasi dapat terjadi secara bebas dan manusia bisa berkomunikasi secara interpersonal atau bahkan secara massa. REFERENCES Vaughan, Graham M. and Michael A. Hogg. (1995). Social Psychology (8th Edition). United Kingdom: Pearson Education Limited. ANY QUESTIONS? THANK YOU!