Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syifa Anggita Ahimsa Putri

Kelas : G
NPM : 10040020061

SIMPULAN PERADABAN ISLAM PADA MASA


KERAJAAN SAFAWI DI PERSIA (1501 – 1732 M)

Pada tahun 1301-1447 M gerakan Safawi masih murni gerakan keagamaan dengan tarekat
Safawiyah sebagai sarana yang bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi
orang-orang ahli bid'ah. Dalam fase ini gerakan tarekat Safawi mempunyai dua corak, pertama
bernuansa Sunni, kedua berubah menjadi Syiah. Perubahan Safawi dari gerakan keagamaan
menjadi gerakan politik karena ada pada ajaran tarekat itu sendiri yaitu hubungan antara
pemimpin tarekat dengan pengikut-pengikutnya. Setelah kematian Haidar, Ali menggantikan
ayahnya, ia didesak bala tentara untuk menuntut balas atas kematian ayahnya, tapi Ali di tangkap
oleh Ya’kub (Raja Ak Koyunlu). Kerajaan Safawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan
Usmani ke Turki, karena terjadi perpecahan di kalangan militer Turki di negerinya “ kekalahan
ini membuat Ismail I berubah, ia lebih sering menyendiri, menempuh kehidupan hura-hura dan
berburu. Sepeninggal Ismail I, permusuhan dengan Kerajaan Usmani terus berlanjut, terjadi
beberapa perang antara keduanya yaitu pada masa Tahmasp I (1524-1576 M), Ismail II (1576-
1577 M) dan Muhammad Khudabanda (1577-1587 M) pada masa tiga Raja Safawi mengalami
kelemahan, karena sering berperang dengan kerajaan Usmani yang lebih kuat, dan juga sering
terjadi pertentangan antara kelompok dari dalam kerajaan Safawi sendiri.
Kemajuan dinasti safawi :
1. Bidang Ekonomi Stabilitas politik Kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah
memacu perkembangan perekonomian Safawi, lebih-lebih setelah kepulauan Hurmuz
dikuasai dan pelabuhan Gumrun di ubah menjadi Bandar Abbas.
2. Pada masa Kerajaan Safawi tradisi keilmuan terus berlanjut. Ada beberapa ilmuwan yang
selalu hadir di majelis istana
3. Dalam bidang seni, gaya arsitektur bangunan-bangunan dari era Kerajaan Safawi sangat
kentara.
 Maidan Imam Peninggalan bangunan monumental dari masa kejayaan Kerajaan Safawi
di Isfahan bisa disaksikan di Maidan Imam, sebuah kompleks seluas 500x160 meter
persegi..
 Masjid Shah Masjid yang mulai dibangun pada 1611 M itu terletak di sisi selatan
kompleks Maidan Imam. Bagian kubah masjid baru selesai dibangun pada 1638 M.
 Masjid Syekh Lutfallah Masjid Syekh Lutfallah yang berada di sisi timur kompleks
Maidan Imam tidak besar jika dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya
 Istana Ali Qapu Istana Ali Qapu merupakan tempat tinggal para amir Kerajaan Safawi
waktu itu. Bagian dinding istana dihiasi keramik ubin biru kehijauan dan pernik
keemasan, prasasti-prasasti besar, serta desain geometri dan flora tumbuhan.
 Jembatan khaju adalah salah satu jembatan yang paling terkenal di Isfahan. Jembatan itu
dibangun pada masa Syah Abbas I..
Setelah sebagian besar wilayah dikuasai oleh Afghan, Turki Usmani dan Rusia, Nadir Syah
(Dinasti Ashfariyah), karena mendapat dukungan dari suku Zand di Iran Barat, menundukkan
Kerajaan Safawiyah. Adapun sebab-sebab kemunduran dan kehancuran Kerajaan Safawi yaitu:
1. Adanya konflik yang berkepanjangan dengan Kerajaan Usmani
2. Terjadinya dekandensi moral yang melanda sebagian pemimpin kerajaan Safawi, yang juga
ikut mempercepat proses kehancuran kerajaan ini.
3. Pasukan Ghulam yang di bentuk Abbas I ternyata tidak memiliki semangat perjuangan yang
tinggi seperti QizilBash.
4. Sering terjadinya konflik internal dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga
Islam.
5. “Ulama mulai meragukan otoritas Syah yang berlangsung secara turun temurun, sebagai
penanggung jawab pertama atas ajaran Islam syiah”. (Ira M. Lapidus, 2000: 465).

Setelah Dinasti Safawi mengalami kehancuran berdirilah dinasti Qajar, hingga tahun 1925 M.
Selama Qajar berkuasa, Iran berada di bawah tekanan Inggris dan Rusia, terutama tekanan di
bidang Ekonomi. Akhirnya, dibentuk perjanjian yang menguntungkan Iran. (Mubarok,
2004:134). Lalu muncul dinasti Pahlevi, pembangunan negara yang dilakukan Reza Khan, lebih
diarahkan pada pembangunan. Inggris dan Rusia merasa investasi ekonominya terganggu,
sehingga memaksa Reza Khan turun dari jabatannya sebagai Syah Iran, dan diangkat putranya
yang masih kecil, Reza Pahlevi, sebagai penguasa. Perpaduan antara faham demokrasi (republik)
ala Barat dengan Islam Syiah yang dianutnya, melahirkan corak pemerintahan yang khas, yang
berbeda dengan corak negara-negara Islam yang mayoritas penduduknya penganut Islam Sunni,
dan juga berbeda dengan corak pemerintahan di Barat pada umumnya, sebagai penggagas dan
pelaksana demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai