Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Maret – Juni
2019 yang dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Industri Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

3.2 Bahan dan Alat


3.2.1 Alat yang digunakan
1. Seperangkat alat ekstraksi : 1 Buah
2. Rotary Evaporator : 1 Buah
3. Erlenmeyer : 5 Buah
4. Beaker Glass, 250 ml : 5 Buah
5. Gelas Ukur, 250 ml : 1 Buah
6. Mortar : 1 Buah
7. Loyang Stainless : 3 Buah
8. Spatula : 2 Buah
9. Neraca Analitik : 1 Buah
10.Waterbatch : 1 Buah
11. magnetic stirrer : 2 Buah
12. kertas saring : 5 Buah
13. cawan porselen : 1 Buah
14. cruisible : 1 Buah
15. corong gelas : 1 Buah
16. hot plate : 1 Buah
17.pipet ukur, 25 ml : 1 Buah
18.bola karet : 1 Buah
19. labu ukur, 1 L : 1 Buah
21. desikator. : 1 Buah

12
13

Sedangkan alat Analisa yang digunakan untuk menganalisa gelatin adalah:


1.Uji Protein
 vapodest destructions : 1 Buah
2.Uji Kekuatan Gel
 TA-texture analyzer : 1 Buah
3. Uji Kadar Air
 oven : 1 Buah
4. Uji Kadar Abu
 furnace : 1 Buah
5. Uji pH
 kertas pH. : 15 Buah

3.2.2 Bahan yang digunakan


1. kulit sapi diperoleh dari Pasar Induk Jakabaring Palembang sebanyak 12 kg
2. larutan Asam Klorida (HCl) 3% sebanyak 4 liter
3. Aquadest sebanyak 40 liter

3.3 Perlakuan dan Rancangan Percobaan


3.3.1 Pengamatan
Rasio
Waktu
Kulit kulit sapi
No Perendaman Kadar Kadar Rendeme Kekuatan Kadar
Sapi dengan
. dengan HCl Air Abu n Gel Protein
(gram) larutan
(jam)
HCl
1:2
1:3
1. 500 24 1:4
1:5
1:6
1:2
1:3
2. 500 48 1:4
1:5
1:6
3. 500 72 1:2
14

1:3
1:4
1:5
1:6

3.3.2 Prosedur Percobaan


1. Prosedur Percobaan Gelatin dari Kulit Sapi
a. Tahap Degreasing
Bahan baku yang digunakan adalah kulit sapi. Kulit sapi tersebut direbus
untuk menghilangkan bulu – bulu yang menempel pada kulit tersebut, setelah itu
dicuci dengan air mengalir, untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang
menempel. Selanjutnya dipotong kecil-kecil dengan ukuran 1-3 cm bergantung
ketebalan kulit sapi yang digunakan.
b. Tahap Demineralisasi
Kulit sapi yang telah bersih kemudian direndam dengan larutan HCl 3%
dengan perbandingan larutan HCl dengan kulit yang dipakai adalah 1:2-1:6 dalam
sebuah wadah bertutup selama 24-72 jam hingga terbentuk ossein. Ossein
kemudian dicuci dengan menggunakan air suling sampai pH nya netral (6-7)
c. Tahap Ekstraksi
Ossein yang ber-pH netral dimasukkan ke dalam labu leher 2 dan
ditambahkan aquadest, perbandingan ossein dengan aquadset adalah 1:3. Setelah
itu diekstraksi pada suhu 60°C selama 5 jam. Hasil ekstraksi disaring dengan
kertas saring whatman. Hasil saringan dipekatkan pada proses pemanasan dengan
pengadukan menggunakan magnetic stirrer pada suhu 65°C selama 5 jam.

d. Tahap Pengeringan
Cairan pekat ekstrak gelatin yang diperoleh dari penguapan dituang kedalam
pan aluminium dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 60°C selama 24 jam.
Setelah kering dan terbentung lembaran kemudian digiling dan dihaluskan.
15
16

Kulit Sapi

Dibersihkan kembali dari sisa-sisa bulu Bulu sapi

Proses Degradasing (penghilangan lemak), perebusan kulit sapi dengan air pada suhu 70°C selama 30 menit Air
Air
buangan

Ukuran kulit dikecilkan 1-3 cm

Proses Demineralisasi, perendaman kulit sapi dalam larutan HCl 3%


Larutan Buangan
Variasi waktu perendaman (24,48,72) jam, dan rasio kulit sapi dengan larutan HCl
HCl 3% larutan
(1:2,1:3,1:4,1:5,1:6)
HCl

Ossein (kulit sapi lunak)

Air
Air
Ossein dicuci dalam air mengalir pH diatur 6-7 buangan

Proses Ekstraksi (Pengambilan ekstrak gelatin dari ossein) pada suhu 60°C selama 5 jam

Ekstrak Gelatin

Ekstrak gelatin disaring dengan menggunakan kertas saring whatman

Proses pemekatan ekstrak dengan proses pemanasan + pengadukan selama 5 jam pada suhu 65°C

Ekstrak gelatin pekat dikeringkan dalam oven selama 24 jam pada suhu 60°C

Proses penghalusan ekstrak gelatin

Kadar Air, Kadar Abu,


Bubuk gelatin
pH, Kekuatan Gel,
Viskositas, Kadar protein
17

Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Gelatin


2. Prosedur Analisa Produk
a. Kadar Air (AOAC, 1995)
Cawan porselen dikeringkan pada suhu 105C selama 1 jam. Kemudian
didinginkan dan ditimbang. Sampel yang akan ditentukan kadar airnya ditimbang
sebanyak 1 gram. Cawan yang telah berisi sampel dimasukkan kedalam oven bersuhu
105C sampai beratnya benar-benar konstan. Kadar air dihitung dengan rumus:
(B− A)
Kadar air = x 100 %
Berat Sampel
Dimana:
A = Berat cawan + sampel kering (gram)
B = Berat cawan + sampel basah (gram)

b. Kadar Abu (AOAC, 1995)


Sampel yang diuapkan airnya dimasukkan kedalam tanur bersuhu 600C.
sebelumnya berat crusible kering dan basah diketahui beratnya. Proses penguapan
dilakukan sampai semua bahan berubah menjadi abu, kemudian sampel ditimbang.
Kadar abu dihitung dengan rumus:
Beart Abu
Kadar abu = x 100 %
Berat Sampel
c. Pengujian pH
Sampel sebanyak 0,2 gram ditimbang dan dilarutkan ke dalam 20 mL air pada
suhu 25C. Sampel dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer, kemudian diukur
derajat keasamannya pada suhu kamar dengan kertas pH

d. Pengujian Kekuatan Gel


a. Larutan gelatin dipanaskan diatas hot plate dengan suhu 40C dan diaduk dengan
stirrer hingga mengembang, lalu suhunya dinaikkan menjadi 45C selama 30
menit.
b. Kemudian larutan gelatin dimasukkan dalam gelas pengukuran dan disimpan
pada suhu 10C selama 18 Jam
18

c. Kekuatan gel diukur menggunakan Texture Analyzer

e. Randemen
Randemen diperoleh dari perbandingan berat kering gelatin yang dihasilkan
dengan berat bahan segar (tulang yang telah dicuci bersih). Besarnya randemen dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus:
Berat kering
Randemen = x 100 %
Berat bahan segar

f. Kadar Protein
a. Menimbang sampel sebanyak 1gram lalu memindahkannya kedalam labu kjedhal
b. Menambahkan 1,9 ± 0,1gram K2SO4, 40 ± 10 mg HgO dan 12 ± 0,1 mL H2SO4
serta 20 mL H2O.
c. Menambahkan beberapa butir batu didih, lalu mamnaskannya sampai mendidih
selama 15 menit dan larutan menjadi jenih kehijau-hijauan.
d. Melakukan percobaan menggunakan alat destruksi dengan unit penghisapan uap.
e. Mendinginkan campuran, lalu menambahkan sejumlah air sekitar 30 mL (sambil
membilas labu kjedahl)
f. Memindahkan isi tabung ke dalam alat destilasi. Mencuci dan membilas labu 5-6
kali dengan 1-2 mL air lalu dipindahkan dalam labu destilasi.
g. Meletakkan Erlenmeyer yang berisi 5 mL larutan H3BO3.
h. Menambahkan 8-10 mL larutan NaOH-Na 2SO3, kemudian melakukan destilasi
sampai tertampung kira-kira 15 mL distilat dalam Erlenmeyer.
i. Mengencerkan isi Erlenmeyer sampai kira-kira 50 mL, kemudian dititrasi
dengan HCl 0,02 N sampai terjadi warna menjadi abu-abu. Melakukan hal yang
sama untuk blanko.
19

Anda mungkin juga menyukai