Anda di halaman 1dari 2

Se ni n, 20 De se mbe r 2021

GLOBAL DOMESTIK
Bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) mengatakan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan
akan lebih cepat menghapus stimulus era pandemi dan siap suku bunga kebijakan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate
untuk menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. The Fed (BI7DRR) sebesar 3.5%, suku bunga deposit facility sebesar
mempercepat pengurangan pembelian aset dari US$ 15 miliar 2.75%, dan suku bunga lending facility sebesar 4.25%. Selain
per bulan menjadi US$ 30 miliar per bulan. Dengan demikian, itu BI juga memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi.
program pembelian aset akan berakhir dalam tiga bulan dan Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2021 diperirakan
setelah itu kemungkinan besar terjadi kenaikan suku bunga sebesar 3.2-4.0%. Dengan perkembangan tersebut, Bank
acuan. Dalam dot plot kali ini, sebanyak 12 dari 18 anggota Indonesia memprakirakan ekonomi domestik 2022 tumbuh
FOMC melihat suku bunga bisa dinaikkan sebanyak 3 kali di lebih tinggi menjadi 4.7-5.5%. Adapun inflasi diprakirakan
tahun depan. Sementara itu, Bank sentral Inggris (Bank of berada di bawah batas bawah kisaran sasarannya 3,0±1%
England/BoE) menaikkan suku bunga acuan dari 0.1% menjadi pada 2021 dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada
0.25%. BoE menjadi bank sentral negara maju pertama yang 2022.
menaikkkan suku bunga sejak pandemi virus corona
(Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa neraca
perdagangan bulan November 2021 kembali surplus sebesar
DI Inggris, varian omicron membuat kasus positif harian USD3.51 miliar. Sementara neraca perdagangan secara
mencatatkan rekor ke 92.503 orang pada akhir pekan lalu. kumulatif sejak Januari - November 2021 terjadi surplus
Selain itu, New York Amerika Serikat (AS) mencatatkan jumlah sebesar USD34.32 miliar. Lebih lanjut catatan kinerja ekspor
kasus Covid-19 tertinggi dalam satu hari sepanjang pandemi sejak Januari - November 2021 mencapai USD209.16 miliar.
berlangsung, tercatat sebanyak 21.000 kasus positif baru di Ekspor kumulatif ini terjadi kenaikan sebesar 42.62% jika
negara bagian tersebut. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar
kini khawatir. Sementara itu, kematian pertama akibat virus ini USD146.65 miliar. Untuk kinerja impor pada periode tersebut
telah diumumkan. Kematian itu terjadi di Inggris. Meski begitu, tercatat sebesar USD19.33 miliar. Sedangkan secara tahunan
beberapa negara yang telah kemasukan varian yang awalnya mengalami kenaikan 52.62%, dimana saat itu nilai impornya
berkembang di Afrika ini menyebut bahwa mayoritas pasien mencapai USD12.66 miliar. Sementara untuk nilai impor
Omicron menunjukkan gejala yang sangat ringan. kumulatif pada periode tersebut sebesar USD174.84 miliar
atau mengalami peningkatan 37.53%, dibandingkan periode
Dalam minggu ini, ada beberapa rilis data ekonomi yang harus di tahun 2020 yang mencapai USD127.13 miliar.
menjadi perhatian, diantaranya adalah price consumer
expenditure (PCE), selain itu juga rilis indeks kepercayaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengkonfirmasi
konsumen Rabu depan untuk ekspektasi inflasi. infeksi kasusa omicron di Indonesia. Menteri Kesehatan, Budi
Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa telah ditemukan satu
kasus varian Omicron yang terdeteksi di Jakarta, tepatnya
ASIA pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma
Atlet. Melihat perkembangan di Inggris dan negara-negara
Bank Sentral Jepang (Bank o f Japan/BoJ) memutuskan untuk lain, dimana varian ini bisa menyebabkan lonjakan kasus
tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level -0.1%. positif. Sehingga menimbulkan kekhawatiran akan
Langkah BoJ ini terjadi di tengah sikap bank sentral Inggris meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 terlebih
(Bank of England/BoE) yang sudah mulai hawkish, dengan menjelang momen hari raya natal dan libur akhir tahun.
menaikan suku bunga acuannya pada Kamis malam waktu
Indonesia. Seiring pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM), mobilitas masyarakat meningkat. Dalam
Dari Jepang, ekspor dilaporkan melonjak signifikan pada sepekan kemarin, Google Community Mobility Index
November lalu. Menteri Keuangan Jepang melaporkan ekspor mencatat rata-rata kunjungan ke pusat perbelanjaan dan
Negeri Matahari Terbit melonjak signifikan menjadi 20,5% rekreasi adalah 9.29%. Lebih ramai dibandingkan minggu
secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan lalu, dari sebelumnya yaitu 8,14% di atas normal.
sebelumnya pada Oktober lalu sebesar 9,4%. Ekonom
sebelumnya memperkirakan bahwa kenaikan ekspor Jepang .
sebesar 21%. Pada basis penyesuaian musiman, ekspor naik
5,3% dari bulan sebelumnya.
INDIKATOR

SAHAM OBLIGASI

Index 10-Dec 17-Dec Change (%) Index 10-Dec 17-Dec Change (%)

JKSE (INA) 6,652.92 6,601.93 (0.77) US 10Y Govt Bond 1.48 1.41 (5.06)

LQ45 (INA) 948.61 939.41 (0.97) EU 10Y Govt Bond -0.34 -0.38 10.91

NASDAQ (US) 15,630.60 15,169.68 (2.95) JPN 10Y Govt Bond 0.05 0.05 (8.16)

DOW JONES (US) 35,970.99 35,365.44 (1.68) GB 10Y Govt Bond 0.74 0.76 3.81

S&P 500 (US) 4,712.02 4,620.64 (1.94) INA 3Y Govt Bond 4.49 4.48 (0.36)

NIKKEI 225 (JPN) 28,437.77 28,545.68 0.38 INA 5Y Govt Bond 5.15 5.19 0.82

KOSPI (KOR) 3,010.23 3,017.73 0.25 INA 10 Govt Bond 6.31 6.14 (2.63)

HANGSENG (HKG) 23,995.72 23,192.63 (3.35) INA 15Y Govt Bond 6.29 6.30 0.14

SHANGHAI COMP
3,666.35 3,632.36 (0.93) INA 20Y Govt Bond 7.10 7.12 0.41
(CHN)

STRAIT TIMES (SIN) 3,135.61 3,111.63 (0.76)


MATA UANG
PSE COMP (PHI) 7,192.17 7,297.66 1.47
Index 10-Dec 17-Dec Change (%)
FTSE Asia Pacific (ex
4,061.26 4,005.18 (1.38)
jpn)
USD/IDR 14,382 14,380 (0.01)

FTSE 100 (ENG) 7,291.78 7,266.92 (0.34)


EUR/IDR 16,250 16,282 0.20

DAX (GER) 15,623.31 15,531.69 (0.59) JPY/IDR 127.14 126.92 (0.17)

CAC (FRA) 6,991.68 6,926.63 (0.93) GBP/IDR 19,029 19,161 0.69

“Disclaimer: Informasi yang terkandung dalam dokumen ini diambil dari sumber sebagaimana tercantum dibawah ini. Namun, PT Bank Danamon Indonesia Tbk beserta seluruh
staff, karyawan, agen maupun afiliasinya tidak menjamin baik tersurat maupun tersirat tentang keakuratan dan kebenaran dari seluruh informasi dan atau data dalam informasi ini.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk beserta seluruh staff, karyawan, agen maupun afiliasinya tidak bertanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung atas kerugian
konsekuensial, kehilangan keuntungan atau ganti rugi yang mungkin timbul atas segala konsekuensi hukum dan atau keuangan terkait dengan keakuratan, kelengkapan, kesalahan,
kelalaian dan ketepatan dari informasi, data dan opini yang terkandung dalam informasi ini termasuk di mana kerugian yang timbul atas kerusakan yang diduga muncul karena isi
dari informasi tersebut. Perubahan terhadap informasi, data dan atau opini yang terkandung pada informasi ini dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Tidak ada bagian dari informasi ini yang bisa dianggap dan atau untuk ditafsirkan sebagai rekomendasi, penawaran, permintaan, ajakan, saran atau promosi yang dilakukan oleh PT
Bank Danamon Indonesia Tbk untuk melakukan transaksi investasi atau instrumen keuangan baik yang dirujuk di sini atau sebaliknya. informasi ini bersifat umum dan hanya
dipersiapkan untuk tujuan informasi saja. Investor disarankan untuk meminta saran profesional dari penasihat keuangan dan/atau penasehat hukum sebelum melakukan investasi.
Terkait perlindungan hak cipta, informasi ini hanya ditujukan untuk digunakan oleh penerima saja dan tidak dapat diproduksi ulang, didistribusikan atau diterbitkan untuk tujuan
apa pun tanpa sebelumnya mendapat persetujuan dari PT BankDanamon Indonesia Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk tidak bertanggung jawab atas tindakan pihak ketiga
dalam hal ini.”

Source : Refinitiv, CNBC, Ipotnews, Kontan, DailyFX

Anda mungkin juga menyukai