Anda di halaman 1dari 4

RESUME DISKUSI AUDITING

“ KELOMPOK 6 ”

OLEH :

NAMA : PANDE PUTU MAESIYA DIANTARI

NIM : 2017051006

KELAS : 3A AKUNTANSI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN

2020/2021
Pertanyaan :

1. Jelaskan mengapa auditor perlu memahami bidang usaha klien. Sumber informasi apa
sajakah yang biasa digunakan audior untuk memperlajari bidang usaha klien ? lalu
bagaimana pengetahuan tentang hal tersebut akan membantu auditor dalam membedakan
antara persediaan yang telah usang dengan yang masih merupakan persediaan masa kini ?
2. Dalam perencanaan audit hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang auditor?
Lalu mengapa perkembangan perekonomian saat ini penting untuk dipertimbangkan dalam
perencanaan suatu audit ?
3. Seperti yang kita ketahui perencanaan audit adalah tahap awal dari proses auditing yang
sangat menentukan dalam kesuksesan penugasan audit. Namun dalam pelaksanaannya,
auditor akan menanggung risiko kesalahan atau rekayasa laporan keuangan yang dikenal
dengan istilah manipulasi earnings. Di mana manipulasi earnings merupakan upaya
manajemen untuk mengubah laporan keuangan. Dengan demikian menurut kelompok penyaji
hal apa yang mendorong manipulasi earnings tersebut? Lalu bagaimana contoh dari risiko
manipulasi earnings yang mempengaruhi perencanaan audit?

Jawaban :
1. Auditor perlu memahami bidang usaha klien karena pemahaman yang mendalam tentang
bisnis dan bidang usaha serta jalannya operasi perusahaan klien merupakan hal yang sangat
penting untuk melaksanakan audit yang memadai, apabila audit tidak memahami bidang
usaha klien maka itu akan menghambat jalannya audit. SA 315.11 menyatakan bahwa
pemahaman atas entitas dan lingkungannya meliputi :
a. Faktor industri, peraturan, dan faktor eksternal lain termasuk kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku
b. Sifat entitas
c. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan
perubahannya.
d. Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan risiko
kesalahan penyajian material
e. Pengukuran dan penelaahan atas kinerja keuangan entitas
Pengetahuan tentang hal tersebut akan membantu auditor dalam membedakan antara
persediaan yang telah usang dengan yang masih merupakan persediaan masa kini yaitu
dengan cara melihat langsung fasilitas fisik, auditor dapat menilai pengamanan fisik aset dan
menginterpretasikan data akuntansi yang berkaitan dengan aset seperti misalnya persediaan
dalam proses dan peralatan pabrik.

2. Hal yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan audit adalah:

a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimana satuan

usaha tersebut beroperasi didalamnya,

a. Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut,

b. Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi akuntansi,

c. Penetapan tingkta resiko pengendalian yang direncanakan,

d. Pertimbangan awal tentang materialitas untuk tujuan audit,

e. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.

f. kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, dan

g. Sifat audit yang dilaporkan akan diserahkan kepada pemberi tugas.

Perkembangan perekonomian saat ini penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan


suatu audit karena perkembangan ekonomi khususnya perkembangan perekonomian di dunia
akan menyebabkan peningkatan pada risiko bisnis perusahaan klien secara signifikan. Oleh
karena itu auditor perlu memahami dampak perkembangan perekonomian terhadap laporan
keuangan klien dan kemampuan klien untuk melanjutkan usahanya.

3. Tindakan manipulasi earnings ini merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja
oleh pihak manajemen perusahaan dalam memanipulasi angka-angka akuntansi yang terdapat
dalam laporan keuangan, yang bertujuan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan
dalam menilai perusahaan. Manipulasi earnings dilakukan dengan cara meningkatkan angka-
angka akrual atau menjadikan laba lebih rendah atau lebih tinggi. Hal yang mendorong
manipulasi earnings ini yaitu :
a. Bonus Plan Hypothesis atau Hipotesis Rencana Bonus
Faktor yang pertama adalah bonus plan hypothesis yang menggunakan metode akuntansi.
Di mana hal tersebut bertujuan untuk memaksimalkan utilitas yang ada di dalam
perusahaan. Utilitas yang dimaksud adalah untuk mendapatkan bonus yang tinggi. Dalam
artian manajemen perusahaan tersebut akan memberikan bonus dalam jumlah yang besar.
b. Debt Covenant Hypothesis atau Hipotesis Perjanjian Hutang
Selanjutnya adalah faktor debt covenant hypothesis atau disebut dengan hipotesis
perjanjian hutang. Di mana faktor ini ditujukan bagi manajemen yang melakukan
pelanggaran. Adapun pelanggaran yang dilakukan adalah melanggar perjanjian kredit
sehingga akan memilih metode untuk meningkatkan laba. Dengan tujuan untuk menjaga
reputasi terhadap apa yang dipikirkan dari pihak eksternal.
c. Political Cost Hypothesis atau Hipotesis Biaya Politik
Faktor yang terakhir adalah faktor mengenai hipotesis dari biaya politik. Di mana melihat
dari besar suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk
menurunkan laba. Dengan alasan bahwa laba tinggi yang digunakan maka pemerintah
akan memberikan pajak yang tinggi pula untuk perusahaan. Namun hal tersebut akan
tetap menggunakan metode akuntansi yang berlaku.
Contoh dari risiko manipulasi earnings yang mempengaruhi perencanaan audit adalah
misalnya manajemen ingin laporannya dilirik oleh investornya maka dalam laporan tersebut
laba yang kecil atau rendah bisa dimanipulasi menjadi laba yang lebih tinggi, dengan
demikian risiko dari manipulasi earnings sangat berpengaruh terhadap perencanaan audit.

Anda mungkin juga menyukai