Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sri Wahyuningsih

NIM : 4321132

Kelas : Akuntansi Syariah (C)

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Nama Kitab Pokok Pikiran


Zaid bin Ali Al-Majmu’ • Transaksi kredit dapat
dibenarkan selama
dilandasi oleh prinsip
saling ridha antar
kedua belah pihak.
• Penjualan yang
dilakukan secara kredit
merupakan salah satu
bentuk promosi.
• Keuntungan dari
penjualan kredit adalah
kompensasi atas
kemudahan yang
diperoleh seseorang
tanpa harus membayar
tunai.
• Keuntungan dari jual
beli secara kredit tentu
berbeda dengan
pengambilan
keuntungan dari suatu
penangguhan
pembayaran pinjaman.
• Uang tidak dengan
sendirinya
menghasilkan sesuatu.
Ia baru akan dapat
menghasilkan jika dan
hanya melalui
perniagaan.
• Keuntungan dari
penjualan secara kredit
tidak berarti bahwa
harga yang lebih tinggi
selalu berkaitan dengan
waktu.
• Seseorang yang
menjual secara kredit
dapat pula menetapkan
harga yang lebih
rendah daripada harga
pembeliannya.
• Seseorang dapat juga
menjual barangnya,
baik secara tunai
ataupun kredit, dengan
harga yang lebih
rendah daripada harga
pembeliannya.
• Dalam syariah, setiap
baik buruknya suatu
akad (jual beli)
ditentukan oleh akad
itu sendiri, tidak
dihubungkan dengan
akad yang lain.
Muhammad iqbal Ilm al-iqtishad • Islam Vs Kapitalisme
dan Komunisme
Ia melihat kelemahan dari
sistem kapitalis dan komunis.
Semangat kapitalis
bertentangan dengan semangat
Islam karena memupuk modal
sebagai nilai dasar. Demikian
juga, semangat komunis
banyak melakukan pemaksaan
kepada masyarakat dan
bertentangan dengan nilai-nilai
Islam. Ia juga menganggap
semangat kapitalis yang selalu
mengeksploitasi menjadi asing
bagi Islam.
• Keadilan sosial dan
Zakat
Ia menyatakan bahwa negara
memiliki tugas yang besar
untuk mewujudkan keadilan
sosial ini. Zakat yang
hukumnya wajib dalam Islam,
dipandang memiliki posisi yang
strategis bagi penciptaan
masyarakat yang adil.
• Peranan negara
Menurut Muhammad Iqbal
negara dipandang Islam, ialah
suatu usaha mengubah dasar-
dasar pemikiran menjadi
kekuatan ruang waktu, suatu
cita-cita mewujudkan dasar-
dasar pemikiran dalam suatu
organisasi, hanya dalam
pengertian inilah bahwa negara
dalam Islam adalah teokrasi.
Menurut Iqbal teokrasi adalah
pemerintahan yang
berdasarkan tauhid dan
menerapkan nilai-nilai
(prinsip-prinsip) persamaan,
kesetiakawanan dan kebebasan
yang terkandung di dalam
tauhid.
Al Syaibani Al-Kasb • Al Kasb (Kerja)
Upaya untuk memperoleh
harta dengan berbagai cara
yang halal. Aktivitas produksi
yang dilakukan harus sesuai
dengan syariat Islam, yaitu
tidak boleh bergerak dalam
bidang yang diharamkan, dan
dapat memberikan
kemaslahatan bagi masyarakat.
• Kekayaan dan
kefakiran/kemiskinan
Al Syaibani berpendapat bahwa
sebaiknya manusia hidup
berkecukupan, namun bukan
berarti dengan gaya hidup yang
berlebihan, tetapi akan lebih
baik jika kelebihan tersebut
digunakan untuk kebaikan.
• Klasifikasi usaha-usaha
perekonomian
Al Syaibani mengklasifikasikan
usaha perekonomian menjadi 4
yaitu sewa menyewa,
perdagangan, pertanian dan
perindustrian. Pertanian lebih
diutamakan karena
memproduksi kebutuhan dasar
manusia.
• Kebutuhan-kebutuhan
ekonomi.
Menurut Al Syaibani,
kebutuhan yang perlu dipenuhi
bagi manusia yaitu makan,
minum, pakaian dan tempat
tinggal. Ini sesuai dengan teori
kebutuhan Maslow, dimana
kebutuhan dasar manusia
adalah sandang, pangan dan
papan.

Shah Waliullah al-Dahlawi • Hujjatullah al-Balighah • Manusia secara alamiah


• Budur al-Bazighah. adalah makhluk sosial
sehingga harus
melakukan kerja sama
antara yang satu
dengan yang lainnya.
Kerja sama yang
dimaksud bisa kerja
sama usaha
(mudharabah,
musyarakah), kerja
sama pengelolaan
pertanian, dll. Islam
melarang kegiatan-
kegiatan yang merusak
semangat untuk
bekerja sama, misalnya
perjudian dan riba.
Kedua perbuatan ini
mendasarkan pada
transaksi yang tidak
fair, cenderung
eksploitatif dan
mengandung unsur
ketidakpastian dan
risiko yang tinggi, oleh
karena itu larangan tadi
memberikan kontribusi
positif bagi peradaban
manusia.
• Konsep tatanan sosial
yang dikenal dengan al-
Irtifaqat. Irtifaq adalah
kata arab berasal dari
akar R.F.Q. yang berarti
menjadi lembut,
nyaman, baik hati,
membantu atau
memberi manfaat. Kata
irtifaq mengacu pada
mengadopsi cara yang
nyaman, alat bantu,
metode yang
bermanfaat, teknologi
yang bermanfaat, dan
sopan santun dalam
kehidupan seseorang.
Dan dia
menggunakannya
dalam arti khusus yang
menunjukkan berbagai
tahap perkembangan
sosial-ekonomi umat
manusia.

Ahmad bin Hanbal Al-Musnad Alkabir • Mengakui kebebasan


maksimal dalam
kontrak dan
perusahaan. Ia
membolehkan syarat-
syarat dalam kontrak-
kontrak yang mana
sekolah hukum islam
lainya pada masa itu
tidak mengizinkan.
• Ia mencela seorang
penjual yang
menurunkan harga
barang untuk
mencegah orang lain
membeli barang yang
sama pada pesaingnya.
• Seorang penjual yang
menurunkan harga
akan memonopoli
komoditi tersebut dan
jika persaingan sudah
tidak ada, dia bisa
mengatur harga
sesukanya. Sehingga
penguasa harus lebih
berhati-hati dalam
mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai