Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN KEUANGAN

A. Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang


menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan
Neraca merupakan gambaran kekayaan perusahaan pada
saat tertentu
Laporan laba rugi merupakan wadah dimana laba-rugi
perusahaan dilaporkan.
Laporan Aliran Kas meringkas aliran kas masuk dan kas
keluar perusahaan untuk jangka waktu tertentu.
B. Kegunaan Laporan Keuangan
Laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil
usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu
dan untuk mengetahui sudah sejauhmana perusahaan
mencapai tujuannya.
C. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja perubahan
ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat
bagi pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban
manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka
D. Pihak-Pihak yang Berkepentingan
terhadap Laporan Keuangan suatu
Perusahaan
1. Kreditur
2. Investor
3. Karyawan Perusahaan
4. Pemerintah
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
A. Laporan Posisi Keuangan
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas dan surat-surat berharga utang dagang
Piutang dagang utang jangka pendek
Persediaan utang lainnya
Aktiva lainnya Total Utang Lancar
Total Aktiva Lancar
Aktiva tidak lancar
Bangunan utang jangka panjang dan sewa
Tanah Pajak ditunda dan utang lainnya
Kendaraan Modal Saham : saham biasa,
Aktiva tidak lancar lainnya saham preferen
Total Aktiva Tidak Lancar
TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA
B. Laporan Laba Rugi
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Margin
Biaya penjualan, umum dan administrasi
Laba sebelum pajak dan bunga
Bunga
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba bersih
C. Laporan Aliran Kas
Arus kas dari aktivitas operasi :
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
kas yang dihasilkandari aktivitas operasi
Penerimaan bunga
Pembayaran bunga
kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi :
Perolehan asset tetap
Hasil penjualan asset tetap
kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Pelunasan utang bank jangka pendek
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan ) kas
Dampak Perubahan kurs terhadap kas
Kas awal tahun
Kas akhir tahun
MODAL PERUSAHAAN
A. Pengertian modal
1. Menurut Akuntansi
Modal adalah selisih antara aktiva dan kewajiban
2. Menurut pendekatan hukum
Modal adalah dana yang ditanamkan pada saat
perusahaan didirikan, tercatat pada akta.
B. Jenis-Jenis Modal
1. Modal Asing (Pinjaman)
- pinjaman jangka pendek
- pinjaman jangka menengah
- pinjaman jangka panjang
2. Modal Sendiri
- saham biasa
- saham preferen (saham istimewa)
- laba ditahan
C. Kelebihan dan Kekurangan suatu Modal
Kelebihan modal sendiri
 Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi
sehingga tidak menjadi beban perusahaan.
 Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan
dana diperoleh dari setoran pemilik modal.
 Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan
waktu yang relatif lama.
 Tidak ada keharusan pengambilan modal, artinya modal
yang ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak
ada masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan
kepihak lain.
Kekurangan modal sendiri
 Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam
jumlah tertentu sangat tergantung dari pemilik dan
jumlahnya relatif terbatas.
 Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dan
calon pemilik baru (calon pemegang saham baru) relatif
lebih sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja
dan prospek usahanya.
 Kurang motivasi, artinya pemilik usahanya lebih rendah
dibandingkan dengan menggunakan modal asing.
Kelebihan modal pinjaman
 Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat
mengajukan modal pinjaman ke berbagai sumber. Selama
dana yang diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidakk
terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya
keperusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah.
 Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari
menggunakan modal sendiri. Jika menggunakan modal asing,
motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi ini
disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga
berusaha menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang
memberi pinjaman agar tidak tercemar.
Kekurangan modal pinjaman
 Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya
administrasi.
 Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan
dalam jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini bagi
perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan
beban yang harus ditanggung.
 Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau
masalah yang mengakibatkan kerugian akan berdampak
terhadap pinjaman sehingga akan menjadi beban moral
atas utang yang belum atau akan dibayar.
Kesimpulan :
modal campuran jauh lebih baik
 Dapat mengatur komposisi modal yang diperlukan secara
seimbang. Artinya, presentase modal pinjaman disesuaikan
dengan kebutuhan atas kekurangann modal sendiri.
MODAL KERJA
A. Definisi Modal Kerja
Modal kerja merupakan total investasi perusahaan dalam
aktiva lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan
investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang,
persediaan , dan aktiva lancar lainnya.
Kas adalah suatu kepemilikan perusahaan dalam bentuk
uang tunai.
Surat berharga didalam pasar modal dikenal dengan
sebutan efek, yang didalamnya melekat erat suatu hak
tertentu , mempunyai nilai yang obyektif sehingga dapat
diperjualbelikan.
Piutang merupakan bentuk penjualan yang dilakukan oleh
suatu perusahaan dimana pembayarannya tidak dilakukan
secara tunai, namun bersifat bertahap.
Persediaan merupakan setiap kebutuhan terhadap barang,
baik barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi
agar selalu tersedia baik dalam kondisi pasar yang stabil
maupun berfluktuasi.
B. Jenis-Jenis Modal Kerja
1. Modal Kerja Permanen
Modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer
Jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau
modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk
kelancaran usaha.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal adalah modal kerja yang dibutuhkan
untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja musiman
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh
fluktuasi konjungtur. Konjungtur merupakan pertukaran naik
turunnya kemajuan dan kemunduran ekonomi yang terjadi
secara berganti-ganti.
c. Modal kerja darurat
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya
adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi
yang mendadak).
C. Sumber Modal Kerja perusahaan
1. Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang
nampak dalam laporan perhitungan Laba/rugi.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (Investasi
jangka pendek), merupakan salah satu elemen Aktiva lancar
yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan
bagi perusahaan.selain itu ada juga Penjualan Saham dan
mengeluarkan Obligasi perusahaan dapat mengeluarkan/emisi
Saham baru atau meminta kepada pemilik untuk menambah
modalnya. Juga dapat mengeluarkan Obligasi atau bentuk
hutang jangka panjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan
modal kerjanya
3. Penjualan Aktiva tidak lancar
4. Sumber lainya :
Pinjaman dari kredit Bank
Hutang dagang dari suplier.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
a.Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan
operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus
akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan
proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan
modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak
terhadap kebutuhan modal kerja
PENGELOLAAN KAS
Pengertian
 Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam
perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat
diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang
mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya.

 Kas meliputi : Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada


ditangan perusahaan (Cash in hand) atau yang ada di bank
(bank)
Motif Penahanan Kas

1. Motif Transaksi, Kas diperlukan untuk memenuhi


kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga
kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan
lain sebagainya.
2. Motif Berjaga-jaga, Kas diperlukan untuk berjaga-jaga
menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang.
Misalnya ada kebutuhan yang mendadak
3. Motif Spekulasi, Kebutuhan kas untuk memperoleh
keuntungan secara cepat dan untuk memanfaatkan
peluang yang tidak diduga.
Arus Kas
1. Aliran kas terus menerus
cash inflow : hasil penjualan produk/jasa, penagihan piutang
dari penjualan kredit
cah outflow : pembelian bahan mentah, pembayaran upah
buruh dan gaji, biaya pabrik lainnya, biaya adm
dan penjualan, dan lain-lain
2. Aliran kas tidak terus menerus
cash inflow : investasi saham oleh pemilik, penjualan saham,
penjualan aktiva yang tidak dipakai dan lain-
lain
cash outflow : deviden, pembelian kembali saham
perusahaan, pembelian aktiva tetap, dan lain-lain.
Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan
anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar
kegiatan untuk kas.
Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:
1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari
operasi rutin, investasi dari pemilik, penjualan aktiva
tetap, mengeluarkan obligasi dll
2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal;
pembayaran dividen, pembayaran utang jangka
panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji
karyawan, dll
Berdasarkan 2 hal diatas maka manajemen dapat
mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau
seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya
dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas
yang berlebihan/menganggur
Savety Level of Cash Balance
 Saldo kas minimum yang perlu dimiliki oleh perusahaan untuk
melindungi perusahaan dari resiko kesalahan-kesalahan saldo
kas.
 Savety level of cash balance sebaiknya ditetapkan untuk periode
normal dan periode puncak.
 Periode puncak adalah periode dimana kebutuhan akan kas
memuncak.

Rumus :
 Savety level of Cash Balance:
Jumlah hari yang diinginkan X Rata-rata harian
pengeluaran kas
Kas Minimum
 Contoh 1:
Perusahan Gatotkaca menetapkan bahwa
safety level of cash harus cukup untuk menutup pengeluaran
selama 7 hari. Pengeluaran kas rata-rata sehari berjumlah Rp.
600.000,00.
Jadi, Safety level of cash Balance = 7 x Rp. 600.000,00
= Rp. 4.200.000,00

 Contoh 2:
Selama 3 hari puncak dalam bulan Agustus pengeluaran kas
perusahaan Gatotkaca berturut-turut Rp. 750.000,00, Rp.
800.000,00, Rp. 850.000,00.
 Rata-rata pengeluaran kas = Rp. 800.000,00
 Bilamana jumlah hari yang diinginkan pada periode puncak
adalah 5 hari. Maka safety level of cash Balance pada periode
puncak perusahaan Gatotkaca adalah 5 x Rp. 800.000,00
 = Rp. 4.000.000,00.
Menentukan Saldo Kas Optimal
(Model Baumol)
Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk
memperoleh saldo kas optimal terdiri dari dua item:
Biaya Simpan
Biaya Transaksi
Biaya Total = Biaya Simpan + Biaya Transaksi
TC = (C/2) i + (T/C) b
C = [(2 x b x T) : i]1/2
Keterangan:
C = saldo kas optimal yang akan kita cari
i = tingkat bunga
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas
Menentukan Saldo Kas Optimal
 Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol)
Misalkan: Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp.
20 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan
mengeluarkan surat berharga berupa obligasi. Biaya
transaksi perolehan kas adalah Rp. 10 ribu, sedangkan
tingkat bunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per bulan.
Saldo kas dapat dihitung sebagai berikut:

C = [(2 x 10.000 x 20.000.000)/0,015]1/2


= Rp. 5.163.978

Saldo kas yang optimal adalah Rp. 5.163.978.


Keterangan:
 Dalam periode satu bulan, perusahaan melakukan
order pengisian kas sebanyak 20juta/5,163 juta = 3,9
kali atau sekitar empat kali.
TC = (5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.000/5.163.978)
x 10.000
TC = 38.730 + 38.730 = 77.460
PENGELOLAAN PIUTANG
Konsep dasar pengelolaan Piutang
• Piutang dalam neraca timbul karena adanya penjualan barang secara kredit
• Longgar tidaknya persyaratan kredit yang diberikan perusahaan akan
mempengaruhi besar kecilnya jumlah penjualan
• Investasi dalam piutang akan menyangkut tentang pertimbangan untung rugi
antara profitabilitas dan risiko
• Investasi dalam piutang ditentukan dengan membandingkan : Keuntungan yang
diperoleh dari tingkat investasi tertentu dengan biaya yang akan dikeluarkan
karena memiliki tingkat investasi tersebut.
Aspek penting dalam pengelolaan piutang
• Pada dasarnya ada 4 aspek penting dalam manajemen piutang :
1. standar kredit (credit standard) merupakan pedoman untuk menentukan
apakah seorang pelanggan layak untuk diberikan kredit atau tidak
2. Kebijakan pengumpulan piutang (collection policy) adalah prosedur untuk
mempercepat pengumpulan piutang agar tidak melewati credit term yang
telah ditetapkan.
3. Jangka waktu kredit (credit term) yaitu termin pembayaran yang disyaratkan
kepada pelanggan yang memebeli secara kredit
4. Potongan tunai (cash discount) biasanya dinyatakan dalam 2/10, n/30, artinya
pembeli akan diberikan potongan tunai 2% jika pembayaran dilakukan pada
waktu maksimal 10 hari sejak terjadinya transaksi dan seluruh jumlah
utangnya harus dilunasi maksimal 30 hari.
Kebijakan pengelolaan piutang
• Penanganan piutang yang baik akan memberikan dampak pada perusahaan dan
memelihara hubungan yang memuaskan dengan pelanggan
• Perubahan pada kebijakan manajemen piutang misalnya memberikan potongan
tunai bagi pelanggan yang membayar pada periode tertentu akan
mempengaruhi terhadap perubahan hal-hal berikut :
1. Perubahan hari rata-rata pengumpulan piutang
2. Perubahan terhadap kerugian piutang
3. Menurunkan sumber dana yang berasal dari piutang
Lanjutan...
 Untuk itu manajemen harus mengkaji sampai seberapa besar keuntungan atau
laba yang bisa diperoleh seandainya kebijakan piutang tersebut dibuat
dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dari kebijakan
piutang tersebut
Pengendalian piutang
• Ada 3 bidang pengendalian piutang yang harus dikontrol atau diambil tindakan
pengendalian agar tidak mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, ketiga bidang
tersebut adalah :
1. Pemberian kredit termasuk kebijakan kredit dan syarat penjualan kredit tidak
menghambat pelanggan yang baik
2. Penagihan yang aktif
3. Penyelenggaraan administrasi piutang
Analisis umur piutang
• Untuk mengetahui efisien atau tidaknya investasi pada piutang, perlu dilakukan
penilaian dengan menggunakan 2 metode investasi piutang yaitu :
1. Perputaran piutang (receivable turnover)
Rumusnya : penjualan kredit bersih / (piutang awal + piutang akhir)/2
2. Hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection periode)
Rumusnya : 360 / perputaran piutang
Lanjutan...
 Receivable turnover mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya dana
yang diinvestasikan dalam piutang.
 Makin cepat perputarannya (turnover), makin pendek waktu terikatnya dana
dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan net credit sale dibutuhkan
jumlah dana yang lebih kecil.
 Perbandingan average collection dengan term of credit yang ditetapkan
diperlukan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi terhadap rata-rata
waktu pengumpulan piutang
Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi
piutang
1. Kebijakan penjualan kredit
2. Syarat pembayaran penjualan kredit
3. Ketentuan tentang pembatasan kredit
4. Kebijakan dalam mengumpulkan piutang
5. Kebiasaan membayar dari para langganan.
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Pengelompokan Persediaan
1. Bahan Baku
2. Barang dalam Proses
3. Barang Jadi
Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat
berakibat fatal, misalnya menetapkan persediaan
terlalu kecil dapat menyebabkan hilangnya
kesempatan untuk menjual memperoleh laba,
sedangkan persediaan terlalu besar adanya biaya
besar dan memperbesar resiko.
Keuntungan yang didapat dalam
Meningkatkan Persediaan
1. Mempengaruhi ekonomi produksi
2. Mempengaruhi pembelian
3. Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat
Kerugian adanya persediaan :
1. Biaya penyimpanan
2. Biaya pemindahan
3. Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk
persediaan
Tujuan pengelolaan persediaan adalah menyediakan
persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi
dengan biaya minimum.
Biaya persediaan terdiri dari :
1. Biaya penyimpanan persediaan terdiri dari :
- sewa gudang
- pemeliharaan barang di dalam gudang
- biaya modal yang tertanam dalam inventori
- asuransi
2. Biaya pemesanan
- biaya selama proses pesanan
-biaya pengiriman permintaan
- biaya penerimaan barang
- biaya penempatan barang ke dalam gudang
-biaya prosesing pembayaran kepada supplier
Kuantitas Pemesanan yang Optimal
Dalam menentukan persediaan yang optimal dapat
digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis :
Economic Ordering Quantity Model = EOQ
EOQ adalah kuantitas persediaan yang optimal atau yang
menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah.
Model EOQ adalah suatu rumusan untuk menentukan
kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya
persediaan.
Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ
1. Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada
saat bahan tersebut perlu dibeli kembali
2. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali
Asumsi Model EOQ :
1. Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan
lebih dahulu secara pasti untuk penggunaan selama satu
tahun atau satu periode
2. Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan
secara kontinyu
3. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan
sama dengan nol atau diatas safety stock
4. Harga konstan selama periode tersebut
Pemesanan Ulang (Reorder Point)
1. Titik dimana pemesanan harus dilakukan lagi untuk
mengisi persediaan
2. Titik pemesanan ulang
= waktu tunggu x tingkat penggunaan
Safety Stocks
Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap
perubahan tingkat penjualan atau kelambatan produksi-
pengiriman
Menentukan besarnya safety stock
1. Faktor pengalaman
2. Faktor dugaan
3. Biaya
4. Keterlambatan
Contoh : pengguanaan per hari 15 kg, keterlambatan
pengiriman 10 hari, maka besarnya safety stock adalah :
= 10 x 15 kg
= 150 kg
Analisis Rasio Keuangan
Rasio-rasio keuangan dihitung dengan menggabungkan
angka-angka di neraca dengan/atau angka-angka pada
laporan laba-rugi.
Ada lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan:

1. Rasio likuiditas: rasio yang mengukur kemampuan


perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.
2. Rasio aktivitas: rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menggunakan asetnya dengan efisien.
3. Rasio hutang/leverage: rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi total kewajibannya.
4. Rasio keuntungan/profitabilitas: rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas.
5. Rasio pasar: rasio yang mengukur prestasi pasar relatif
terhadap nilai buku, pendapatan, atau dividen.
A. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva
lancar relatif terhadap hutang lancarnya. Hutang dalam
hal ini merupakan kewajiban perusahaan. Ada beberapa
rasio likuditas: rasio lancar dan rasio quick.
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
hutang jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu
tahun) dengan menggunakan aktiva lancar.
rasio lancar bisa dihitung sebagai berikut ini.

Aktiva Lancar
Rasio Lancar = ------------------------
Hutang Lancar
Rasio lancar yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva
lancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah), tetapi
mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum
menghasilkan return atau tingkat keuntungan yang lebih
rendah dibandingkan aktiva tetap. Ada trade-off antara
risiko dengan return dalam hal ini.
Rasio quick (acid-test ratio) mengeluarkan persediaan dari
komponen aktiva lancar. Dari ketiga komponen aktiva
lancar (kas, piutang dagang, dan persediaan), persediaan
biasanya dianggap sebagai aset yang paling tidak likuid.
Rasio quick dihitung seperti berikut,

Aktiva Lancar – Persediaan


Rasio Quick = ---------------------------------------
Hutang Lancar
B. Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset
oleh perusahaan. Rasio ini melihat seberapa besar dana
tertanam pada aset perusahaan. Jika dana yang tertanam
pada aset tertentu cukup besar, sementara dana tersebut
mestinya bisa dipakai untuk investasi pada aset lain yang
lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan tidak
sebaik yang seharusnya.
Ada beberapa rasio aktivitas yang akan dibicarakan: (1)
Rata-rata umur piutang, (2) Perputaran persediaan, (3)
Perputaran aktiva tetap, dan (4) Perputaran total aktiva.
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama waktu yang
diperlukan untuk melunasi piutang yang dipunyai oleh
perusahaan (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama
rata-rata piutang, berarti semakin besar dana yang
tertanam pada piutang.
Rata-rata piutang bisa dihitung melalui dua tahap seperti
berikut ini.
Penjualan
Perputaran Piutang = ----------------
Piutang

Rata-rata umur piutang = 365 / perputaran piutang


Alternatif lain adalah menghitung rata-rata umur piutang
dengan cara langsung, seperti berikut ini.
Piutang Dagang
Rata-rata umur piutang = --------------------------
Penjualan / 365
Untuk melihat baik tidaknya angka tersebut, perusahaan
bisa membandingkan dengan angka industri atau dengan
kebijakan kredit perusahaan.Angka rata-rata yang tinggi
mengandung risiko yang tinggi, tetapi perusahaan bisa
mengharapkan kenaikan keuntungan dari meningkatnya
penjualan. Sebaliknya, kebijakan kredit yang ketat akan
memperkecil angka rata-rata umur piutang, biaya dan
risiko kredit macet menjadi berkurang, tetapi potensi
pendapatan juga menjadi berkurang. Manajer keuangan
harus memperhatikan trade-off antara risiko, biaya dan
tingkat keuntungan.
Rasio aktivitas yang kedua adalah rasio perputaran
persediaan, yang bisa dihitung sebagai berikut ini.

Harga Pokok Penjualan


Perputaran Persediaan = -------------------------------------
Piutang

Rata-rata umur persediaan = 365 / perputaran persediaan

Semakin besar angka perputaran persediaan, semakin


efektif perusahaan mengelola persediaanya. Sebaliknya,
semakin besar angka rata-rata umur persediaan, semakin
jelek prestasi perusahaan, karena semakin besar dana
yang tertanam pada aset persediaan tersebut.
Perputaran aktiva tetap bisa dihitung sebagai berikut ini.

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap = ------------------
Aktiva Tetap

Semakin tinggi angka perputaran aktiva tetap, semakin


efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio perputaran
aktiva tetap menunjukkan sejauh mana kemampuan
perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva
tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio terakhir adalah perputaran total aktiva yang bisa
dihitung sebagai berikut ini.

Penjualan
Perputaran Total Aktiva = -----------------
Total Aktiva

Interpretasi perputaran total aktiva sama dengan


interpretasi perputaran aktiva tetap.
C. Rasio Hutang / Solvabilitas / Leverage
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
total kewajibannya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah
perusahaan yang total hutangnya lebih besar
dibandingkan dengan total asetnya. Rasio ini
memfokuskan pada sisi kanan atau kewajiban perusahaan.
Ada beberapa macam rasio leverage yang bisa dihitung,
yaitu rasio hutang terhadap total aset, rasio times
interest earned, dan rasio fixed charge coverage.
rasio hutang terhadap total aset bisa dihitung sebagai
berikut ini.
Total Hutang

Rasio Total Hutang terhadap Total Aset = ------------------


Total Aktiva

Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan


hutang/financial leverage yang tinggi. Penggunaan hutang
yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas, di lain pihak,
hutang yang tinggi juga akan meningkatkan risiko. Jika
penjualan tinggi, maka perusahaan bisa memperoleh
keuntungan yang tinggi (karena hanya membayar bunga
yang sifatnya tetap). Sebaliknya jika penjualan turun,
perusahaan bisa mengalami kerugian, karena adanya
beban bunga yang tetap harus dibayarkan.
Rasio times interest earned mengukur kemampuan
perusahaan membayar hutang dengan laba sebelum
bunga dan pajak. Rasio tersebut bisa dihitung sebagai
berikut ini.

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)


Times Interest = ------------------------------------------------
Earned (TIE) Bunga

Rasio tersebut menghitung seberapa besar laba sebelum


bunga dan pajak yang tersedia untuk menutup beban
bunga tetap. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang
’aman’, karena tersedia dana yang lebih besar untuk
menutup pembayaran bunga.
Kalau TIE hanya menggunakan beban bunga sebagai
pembaginya, rasio fixed charge coverage mengukur
kemampuan perusahaan membayar total beban tetap,
yang biasanya mencakup biaya bunga dan sewa. Rasio
tersebut bisa dilihat sebagai berikut ini.

EBIT + Biaya sewa


Fixed Charge Coverage = ----------------------------
Bunga + Biaya sewa

Sama seperti rasio TIE, angka yang tinggi untuk rasio fixed
charge coverage menunjukkan situasi yang lebih aman
(risiko rendah), meskipun dengan profitabilitas yang juga
lebih rendah.
D. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset,
dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang sering
digunakan, yaitu profit margin, return to total asset
(ROA), dan return to equity (ROE).
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat
penjualan tertentu.
profit margin bisa dihitung sebagai berikut ini.

Laba bersih
Profit Margin = ----------------
Penjualan

Profit margin yang tinggi menunjukkan kemampuan


perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat
penjualan tertentu. Secara umum, rasio yang rendah
menunjukkan ketidakefisienan manajemen.
Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat
aset yang tertentu. ROA sering juga disebut sebagai ROI
(Return on Investment). Rasio tersebut bisa dihitung
sebagai berikut ini.

Laba bersih
Return On Asset = -----------------
Total Aset

Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektivitas


pengelolaan aset, yang berarti semakin baik.
Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal
tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dilihat
dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ROE bisa
dihitung sebagai berikut.

Laba bersih
Return On Equity = -------------------
Modal Saham

Angka yang tinggi untuk menunjukkan tingkat profitabilitas


yang tinggi.
E. Rasio Pasar
Rasio pasar mengukur harga pasar saham perusahaan,
relatif terhadap nilai bukunya. Sudut pandang rasio ini
lebih banyak berdasar pada sudut pandang investor (atau
calon investor), meskipun pihak manajemen juga
berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Ada beberapa
rasio yang bisa dihitung: PER (Price Earning Ratio),
dividend yield, dan pembayaran dividen (dividend pay-out
ratio).
PER melihat harga pasar saham relatif terhadap earningnya.
PER bisa dihitung sebagai berikut ini.

Harga Pasar per-lembar


PER = -------------------------------
Earning per-lembar
Perusahaan yang diharapkan tumbuh dengan tingkat
pertumbuhan tinggi (yang berarti mempunyai prospek
yang baik), biasanya mempunyai PER yang tinggi.
Sebaliknya, perusahaan yang diharapkan mempunyai
pertumbuhan yang rendah, akan mempunyai PER yang
rendah juga.
Rasio dividend yield bisa dihitung sebagai berikut.

Dividen per-lembar
DividendYield = ---------------------------------------
Harga pasar saham per-lembar
Biasanya perusahaan yang mempunyai prospek
pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividen yield
yang rendah, karena dividen sebagian besar akan
diinvestasikan kembali. Kemudian, karena perusahaan
dengan prospek yang tinggi akan mempunyai harga pasar
saham yang tinggi, yang berarti pembaginya tinggi, maka
dividend yield untuk perusahaan semacam itu akan
cenderung lebih rendah (kecil).
Rasio pembayaran dividen melihat bagian earning
(pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada
investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan. Rasio pembayaran
dividen dihitung sebagai berikut ini.
Rasio pembayaran dividen melihat bagian earning
(pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada
investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan. Rasio pembayaran
dividen dihitung sebagai berikut ini.

Dividen per-lembar
Rasio pembayaran dividen = --------------------------
Earning per-lembar

Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi


akan mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah,
sebaliknya, perusahaan yang tingkat pertumbuhannya
rendah akan mempunyai rasio yang tinggi.
Brigham,Eugene F., Houston,Joel F. 2018. Dasar Dasar Manajemen
Keuangan. Buku 1 Edisi 14. Penerbit : Salemba Empat
Fahmi, Irfan. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit : Alfabeta
Bandung
Kasmir. 2017. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. ISBN
9786021186374. Penerbit :Prenata Media Group
Rika, Kartika., Sunreni. 2016. Analisis Laporan Keuangan Untuk
Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Nielsen Indonesia Cabang
Padang. Jurnal Ekotrans. Vol.16 No.5. ISSN 1411-4615
Penerbit : Pusat Studi Ekonomi dan Sosial Lembag
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Ekasakti
Padang
www.idx.co.id, (2017), Laporan Tahunan Perusahaan, Bursa Efek
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai