Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

TEORI AKUNTANSI

Nama : Sandra Agustin

NIM : 043051788

1. Dalam menerapkan teori untuk menyusun regulasi akuntansi, pastinya dipengaruhi


oleh banyak hal yang dapat dirumuskan ke dalam beberapa teori yang relevan, salah
satunya teori keagenan. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan teori keagenan, dan
bagaimana teori tersebut relevan dalam menjelaskan penerapan teori ke dalam
perumusan regulasi akuntansi!
Jawab :
Teori agensi menggambarkan kerangka untuk mempelajari kontrak antara pemilik modal
dan agen dan untuk memprediksi konsekuensi ekonomi dari suatu standar. Sebagai contoh,
sudah dianggap logis jika kompensasi manajer tergantung dari banyaknya laba yang
mereka laporakan. Dalam kondisi seperti ini salah satu jenis kontraktual adalah hubungan
antara pengguna laporan keuangan dan perusahaan. Data keuangan bisa sebagai alternative
pelaporan publik. Jika akuntansi diatur maka mekanisme pasar dapat menghasilkan
informasi yang cukup dan mencapai titik ekuilibrium dimana biaya untuk memperoleh
informasi setara dengan manfaatnya.
Tuntutan akan informasi keuangan dapat dikelompokkan kedalam tujuan pelayanan atau
tujuan pengambilan keputusan. Atkinson dan Feltham berpendapat bahwa teori agensi
lebih mempertimbangkan pelayanan atas tuntutan akan sebuah informasi. Teori ini
berfokus pada hubungan dimana kesejahteraan pemilik diperayakan kepada agen dalam
hal ini manajer. Atkinson dan Feltham menjelaskan bahwa tuntutan akan pelayanan terkait
untuk memotivasi agen dan mendistribusikan resiko secara efisien.
Tuntutan akan informasi untuk tujuan pengambilan keputusan terkait dengan peranan
informasi itu sendiri di dalam teori keputusan statistic. Informasi menjadi bernilai jika
dapat meningkatkan alokasi sumber sumber daya dan resiko ekonomi, hal ini dapat terjadi
jika ketidakpastian dikurangi. Ketidakpastian dalam teori agensi dapat dikelompokkan
sebagai ex ante dan ex post. Ex ante atau sebelum kejadian berlangsung, ketidakpastian
muncul pada saat suatu keputusan dibuat, seperti ketidakpastian tentang kejadian yang
tidak dapat di control atau ketidakpastian mengenai keterampilan manajer. Sedangkan ex
post atau setelah kejadian, ketidakpastian muncul adalah suatu keputusan dibuat dan
hasilnya direalisasikan. Ketidakpastian dalam 2 kategori ini sama kecuali ketidakpastian
setelah kejadian dapat dikurangi dengan laporan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Teori agensi berfokus pada dampak laporan setelag kejadian pada ketidakpastian setelah
kejadian. Atkinson dan Feltham melihat peranan penetapan standar sebagai salah satu
identifikasi situasi dimana peningkatan kesejahteraan dapat diibaratkan perbandingan
seperti ini : Kebijakan A lebih disukai dibandingkan kebijakan B jika kebijakan A lebih
baik dan menghasilkan alokasi sumber daya dan resiko yang lebih efisien. Berdasarkan
pandangan ini suatu konsekuensi ekonomi yang dirasakan dari standar akuntansi
memainkan peranan penting.
Jika akuntansi diatur maka mekanisme dapat menghasilkan informasi yang cukup untuk
mencapai titik ekuilibrium dimana biaya untuk memperoleh informasi setara dengan
manfaatnya. Para pendukung pandangan ini berpendapat ini berpendapat bahwa
pengungkapan wajib (mandatory disclosures) tidak diperlukan karena kekuatan pasar
dapat menghasilkan informasi yang diinginkan. Lebih jauh perusahaan terdorong untuk
mengungkapkan informasi secara sukarela (voluntary disclosures) sesuai dengan level
tuntutan sebagai perusahaan publik. Regulasi yang berlebihan juga mengakibatkan dampak
“free-rider” dimana pihak-pihak yang tertarik pada informasi namun tidak mengeluarkan
biaya untu meningkatkan level permintaan, itulah yang disebut dengan istilah “free-rider”
atau penumpang bebas. Lebih jauh kecenderungan pelaporan yang diwajibkan akan
berakibat pada informasi yang berlebihan. Bagi pengguna informasi, karena mereka tidak
mengeluarkan biaya untuk menghasilkan suatu informasi maka mereka akan menuntut
lebih banyak informasi. Bagi badan regulasi seperti IASB ketentuan untuk melaporkan
lebih banyak pengungkapan lebih dari informasi yang dibutuhkan akan berakibat
berlebihanya standar.
2. Aktivitas suatu perusahaan terjadi sepanjang tahun. Ada kalanya terjadi peristiwa-
peristiwa penting setelah tanggal laporan keuangan yang mempengaruhi keabsahan
atau penafsiran laporan dan keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang
disajikan dalam laporan tersebut. Jika peristiwa yang terjadi atau diketahui setelah
tanggal laporan dan sebelum laporan itu selesai, maka informasi ini wajib
diungkapkan sebagaimana mestinya di dalam laporan. Jelaskan peristiwa yang
bagaimanakah yang harus dilaporkan menurut uraian di atas?
Jawab :
Informasi yang paling relevan dan signifikan harus selalu tampil dalam tubuh utama satu
atau lebih laporan keuangan jika memang memungkinkan untuk mencantumkannya di
sana. Aktiva dan kewajiban serta dampak yang ditimbulkan pada laba bersih dan ekuitas
pemegang saham harus diungkapkan dalam laporan begitu transaksi dan perubahan lainnya
dapat diukur dengan andal dan dengan derajat akurasi yang wajar, tetapi bentuk dan
susunan laporan dapat diubah secara efektif untuk menampilkan jenis informasi tertentu
yang tidak dengan mudah diungkapkan dalam laporan tradisional.
Laporan Posisi. Hubungan-hubungan yang relevan dapat diungkapkan dengan mengatur
kembali klasifikasi yang mendasar, misalnya kewajiban lancar kerap kali langsung
dikurangkan dari aktiva lancar untuk memperlihatkan modal kerja.
Laporan Laba-Rugi. Bentuk penyajian yang berlainan dapat menekankan konsep laba yang
berbeda atau penafsiran data yang berbeda
Laporan Arus Kas. Banyak informasi relevan disajikan dalam laporan arus kas, misalnya
klasifikasi pengeluaran kas lebih relevan untuk keperluan prediktif jika pengeluaran itu
dikelompokkan menurut perilaku fungsionalnya, seperti karakteristik tetap dan variabel.

3. Selama ini, kita lebih banyak mempelajari akuntansi keuangan konvensional. Pada
era modern ini, muncul ilmu akuntansi baru, yaitu akuntansi sosial. Akuntansi sosial
muncul untuk mengakomodasi hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh akuntansi
keuangan konvensional. Jelaskan hal-hal apa saja yang dimaksud dalam pernyataan
tersebut!
Jawab :
Latar belakang munculnya akuntansi sosial adalah kenyataan bahwa akuntansi keuangan
konvensional yang selama ini dipergunakan hanya menekankan pada pengukuran
konsekuensi ekonomi dari transaksi antara dua atau lebih satuan ekonomi yang bisa diukur,
sedangkan untuk yang sulit diukur konsekuensi interaksi perusahaan dengan
lingkungannya tidak diperhitungkan. Akibatnya, penyajian di dalam laporan keuangan
yang dihasilak dari akuntansi konvensional tidak mencerminkan yang sebenarnya. Untuk
mengatasi masalah konsekuensi interaksi perusahaan dengan lingkungannya yang tidak
terakomodasi dalam akuntansi konvensional tersebut diharpakna dapat ditampung dalam
akuntansi sosial.
Akuntansi keuangan konvensional yang selama ini dipergunakan untuk menilai kinerja
perusahaan hanya menekankan pada pengukuran konsekuensi ekonomi dari transaksi
antara dua atau lebih satuan ekonomi, sedangkan konsekuensi interaksi perusahaan dengan
lingkungannya tidak diperhitungkan. Karena keterbatasan ini maka perlu memperluas
ruang lingkup akuntansi agar dapat mencakup aspek sosial dari kegiatan usaha dan
memotivasi perilaku perusahaan agar sesuai aspirasi sosial.
Fungsi akuntansi sebagai sarana komunikasi tidak bersifat statis, artinya harus dilakukan
penyesuaian prinsip-prinsip dasar kegiatan usaha dengan tata nilai sosial. Akuntansi sosial
merupakan subdisiplin ilmu akuntansi yang memasukkan dampak sosial ke dalam struktur
biaya dan reward perusahaan.
Ruang lingkup sosio-economic accounting (akuntansi sosial) mencakup akuntansi bagi
dampak sosial pada tingkat mikro dan makro. Micrisocio-economic accounting ditujukan
untuk mengukur dalam melaporkan dampak perilaku perusahaan terhadap lingkungan.
Macrosocio-economic accounting mencakup evaluasi, pengukuran dan pengungkapan
kinerja sosial secara makro.

SUMBER REFERENSI :

BMP EKSI 4415 TEORI AKUNTANSI

Anda mungkin juga menyukai