Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas izin-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan ini dengan tema “Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini kami susun berdasarkan data
dari hasil praktikum yang kami lakukan beberapa waktu lalu. Dalam laporan ini kami
bertujuan yang paling utama adalah untuk memenuhi tugas dari guru mata pelajaran
Kimia. Selain itu juga agar menambah ilmu dan lebih mengetahui serta paham
khususnya dalam materi larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
Semoga laporan yang sederhana ini dapat dipahami bagi siappun yang
membacanya serta bermanfaat bagi orang banyak. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Lakorua, 28 Februari 2020

1
7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................ 4
D. Manfaat .......................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5

A. Landasan Teori ............................................................................................... 5


B. Analisis Data .................................................................................................. 6
BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 7

A. Alat dan Bahan ............................................................................................... 7


B. Prosedur Kerja ................................................................................................ 7
BAB IV DATA DAN PEMBAHASSAN ................................................................ 9

A. Data Pengamatan Sementara ......................................................................... 9


B. Pembahasan ................................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 12

A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13

LAMPIRAN ............................................................................................................. 14

DOKUMENTASI KEGIATAN ............................................................................. 18


1
7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau
solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain
dalam larutan disebut pelarut dan solven. Komposisi zat terlarut dan zat
pelarut dalam larutan dinyatakan dalam kosentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarut atau
solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan
dalam cairan, seperti garam atau gula yang dilarutkan dalam air. Gas dapat
pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam
air. Selain itu, cairan dapat pula larutan dalam cairan lain, sementara gas larut
dalam gas lain.
Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik larutan dapat
dibedakan menjadi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan
elektolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Larutan yang menunjukkan gejala-gejala
tersebut dalam pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit. Larutan
elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion).
Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai
ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan
kovalen polar). Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut
akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam
larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat
menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. Contohnya: Garam
dapur (NaCl) dan sabun bubuk.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan lemah. Hal ini disebabkan karena zat larut akan terurai sebagian
(derajad ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut
1
7
sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-
ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-
ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya: Jeruk nipis (C 6H8O7),
cuka (CH3COOH), aqua (H2O), dan gula (C12H22O11).
Larutan non-elektolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam
larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukkan
gejala-gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan non-
elektrolit. Pada larutan non-elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi
dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik (derajat ionisasi = 0). Contohnya: Larutan Alkohol
(CnH2n + 1OH).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membedakan larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit?
2. Bagaimana cara mengetahui jenis larutan yang termasuk larutan elektrolit
dan larutan nonelektrolit?

C. Tujuan
1. Untuk mengamati dan mempelajari perbedaan larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit
2. Untuk mengamati dan mempelajari jenis larutan yang termasuk larutan
elektrolit dan larutam nonelektrolit

D. Manfaat
Manfaat dari Praktikum ini adalah kita dapat mengenali dan
mengetahui cara kerja serta fungsi dan alat-alat yang ada di laboratorium
kimia, dapat mengetaui zat kimia yang mengandung elektolit dan non
elektrolit.
1
7
1
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Larutan adalah campuan yang bersifat homogen antara molekul atom
ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau
komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunannya begitu
seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan,
bahkan dengan mikroskop optis sekalipun (Yayan Sunarya. 2012).
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat digolongkan kedalam
larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah dan larutan nonelektrolit.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat mengahantarkan arus listrik
dengan kuat, ditandai oleh lampu listrik yang menyala dengan terang. Hal ini
akibat dari zat terlarut terurai sempurna menjadi ion-ionnya (Yayan Sunarya.
2012).
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menghantarkan arus
listrik tetapi agak lemah, di tandai oleh nyala lampu listrik yang redup. Hal ini
akibat dari zat yang dilarutkan hanya terurai sebagian di dalam pelarut.
Sedangkan dalam larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus
listrik, akibat zat terlarut tidak terurai menjadi ion-ionnya melainkan
membentuk molekul-molekul (Yayan Sunarya. 2012).
Secara eksperimen larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit dapat
dibedakan berdasarkan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit seperti
beberapa jenis larutan garam, asam, dan basa kuat dapat menghantarkan arus
listrik. Zat-zat non-elektrolit seperti senyawa organik pada umumnya di dalam
pelarut air tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dalam keadaan murni,
asam merupakan senyawa kovalen, tetapi jika dilarutkan dalam air akan
terurai menjadi ion-ionnya (Yayan Sunarya. 2012).
Larutan elektrolit kuat menghasilkan gas pada kedua elektrodanya, dan
dapat menyalakan lampu. Sedangkan larutan elektrolit lemah tidak dapat
menyalakan lampu, jika lampunya pun menyala, hanya ditandai dengan nyala
lampu listrik yang redup tetapi menghasilkan gas pada kedua elektrodanya.
Larutan non-elektrolit tidak dapat menyalakan lampu atau menghasilkan gas
pada elektroda (Handrawan, Kimia Fisika 2 (edisi revisi), 2003).
1
7
Alat untuk menguji larutan apakah elektrolit atau tidak disebut
elektrolit tester. Dengan memasukkan dua batang logam, misal tembaga ke
dalam larutan, keduanya tidak bersentuhan dan masing-masing dihubungkan
dengan kutub arus listrik searah. Bola akan hidup atau jarum akan bergerak
untuk larutan elektrolit dan mati untuk larutan non-elektrolit. Untuk larutan
yang sangat encer atau sangat pekat tidak akan menghidupkan lampu. Karena
yang sangat encer mengandung ion yang amat sedikit dan jarang sehingga
tidak mengalirkan listrik. Sedangkan untuk larutan yang sangat pekat
mempunyai ioin terlalu rapat dan berdesakan sehingga ion sulit bergerak di
dalam larutan (Syukri S. 1999).
B. Analisis Data
1. Garam dapur dan sabun bubuk, yang telah di uji, hasilnya zat-zat tersebut
mengeluarkan gelembung pada kedua elektroda dan lampu menyala,
sehingga kedua larutan tersebut digolongka kedalam larutan elektrolit
kuat.
2. Jeruk nipis, cuka, aqua dan gula yang telah diuji, hasilnya zat-zat tersebut
hanya mengeluarkan gelembung pada kedua elektroda dan tidak
menyalakan lampu, sehingga zat-zat tersebut digolongkan kedalam larutan
elektrolit lemah.
3. Alkohol 70% yang telah diuji, hasilnya larutan tersebut tidak
mengeluarkan gelembung pada kedua elektroda dan tidak menyalakan
lampu, sehingga larutan ini digolongkan kedalam larutan non-elektrolit.

1
7
BAB III
METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kimia tentang larutan
elektrolit dan non-elektrolit yaitu sebagai berikut:
a. Alat

No Nama Alat Jumlah


1 Seperangkat alat uji elektolit 1 set
2 Baterai besar 8 buah
3 Kabel tunggal, hitam-merah 2 buah
4 Kabel rambut 1 buah
5 Balon senter 2 buah
6 Gelas kimia 250 mL 2 buah
7 Pengaduk 1 buah
8 Tissue 1 bungkus
9 Gunting 1 buah
10 Pisau 1 buah
Tabel 1.1 Alat

b. Bahan

No Nama Bahan Jumlah


1 Garam dapur 1 set
2 Jeruk nipis 8 buah
3 Cuka 1 set
4 Sabun Bubuk 1 set
5 Aqua (sedang) 1 set
6 Gula putih 1 set
7 Alkohol 70% 1 botol
Tabel 1.2 Bahan

B. Prosedur Kerja
Langkah-langkah pengujian dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah
pengujian sebagai berikut:
1
7
1. Menyiapkan rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan
elektroda seperti pada gambar berikut:

2. Sediakan masing-masing 50 mL larutan seperti yang tertera pada daftar


bahan dan uji daya hantar listrik larutan.
3. Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam
larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan.
4. Amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup,
atau tidak menyala sama sekali, dan padaelektroda apakah terdapat banyak
gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung sama sekali.
5. Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih
dahulu elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu
dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan
tersebut tidak terkontaminasi/tercampur.
6. Dengan cara yang sama, lanjutkan ke larutan berikutnya.

1
7
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASA

A. Data Pengamatan Sementara


Adapun data pengamatan sementara praktikum kimia tentang larutan elektrolit
dan larutan non-elektrolit yaitu sebagai berikut:

Nyala lampu Ada Zat terlarut


Lampu
No Larutan terang/redu gelembung/ elektrolit/ non
Menyala/tidak
p tidak elektrolit
Garam Ada
1 Menyala Terang Elektrolit
dapur gelembung
Jeruk Tidak Ada
2 Tidak menyala Elektrolit
Nipis menyala gelembung
Tidak Ada
3 Cuka Tidak menyala Elektrolit
menyala gelembung
Sabun Ada
4 Menyala Terang Elektrolit
bubuk gelembung
Tidak Ada
5 Aqua Tidak menyala Elektrolit
menyala gelembung
Gula Tidak Ada
6 Tidak menyala Elektrolit
putih menyala gelembung
Alkohol Tidak Tidak ada
7 Tidak menyala Non Elektrolit
70% menyala gelembung
Tabel 1.3 Data Pengamatan

B. Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Garam dapur
Larutan garam adalah larutan yang diperoleh dari hasil reaksi
asam dan basa. Garam adalah suatu senyawa yang terbentuk bila
hidrogen dari suatu asam diganti oleh suatu logam. Garam dinamakan
menurut logam dan asam yang membentuknya. Bila larut, garam
membentuk ion di dalam larutan, satu kation dari logam dan satu anion
dari asam (Kamus sains bergambar;2000). Pada percobaan ini Larutan
Garam dapur, merupakan larutan elektolit kuat karena pada saat
1
7
pengujian didapatkan bahwa indikator lampu menyala terang dan
terdapat banyaknya gelembung di sekitar elektroda.

b. Jeruk nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) termasuk salah satu jenis
citrus geruk. Tanaman jeruk nipis mengandung beberapa mineral yang
dapat berfungsi sebagai elektrolit. Pada percobaan ini Larutan Jeruk
nipis, merupakan larutan elektrolit lemah karena pada saat pengujian
didapatkan bahwa indikator lampu tidak menyala namun terdapat
banyak gelembung di sekitar elektroda.

c. Cuka
Larutan cuka termasuk elektrolit lemah, hal ini ditandai dengan
ciri lampu tidak menyala dan memiliki gelembung.

d. Sabun bubuk
Pada percobaan ini larutan Sabun bubuk merupakan larutan
elektrolit lemah, karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indikator
lampu tidak menyala namun terdapat banyak gelembung di sekitar
elektroda.

e. Aqua
Air aqua termasuk kedalam larutan elektrolit lemah, hal ini
ditandai dengan ciri lampu tidak menyala dan memiliki gelembung di
sekitar elektroda.

f. Gula putih
Larutan gula termasuk kedalam larutan elektrolit lemah, hal ini
ditandai dengan ciri lampu tidak menyala dan memiliki gelembung di
sekitar elektroda.

g. Alkohol 70%
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut
grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol.
Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai
bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia
1
7
farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Pada percobaan ini
Larutan Alkohol, merupakan larutan Non elektrolit karena lampu
indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.

1
7
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan bahwa Berdasarkan
kemampuannya menghantarkan listrik larutan dapat dibedakan menjadi
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektolit adalah larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa
menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit terdiri dari dua larutan, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit
lemah. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan baik. Contohnya: Garam dapur (NaCl) dan sabun bubuk.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan lemah. Hal ini ditandai dengan adanya ciri berupa lampu menyala
redup/tidak menyalanya lampu pada alat uji dan timbulnya gelembung gas
dalam larutan. Contohnya: Jeruk nipis (C6H8O7), cuka (CH3COOH), aqua
(H2O), dan gula (C12H22O11).
Larutan non-elektolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam
larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Contohnya: Larutan Alkohol
(CnH2n + 1OH). Kuat lemah keelektrolitan suatu larutan bergantung pada
kesempurnaan ionisasi larutan jika dialiri arus listrik.

B. Saran
1. Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati-hati dalam
melaksanakan pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya
kekeliruan dalam pembacaan hasil praktikum.
2. Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui
larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantarkan
listrik.
3. Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar
akan mempengaruhi hasil percobaan.
4. Lebih baik percobaan dilakukan lebih dari satu kali, tujuannya untuk
lebih meyakinkan atau memastikan terhadap hasilnya.
5. Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi
menempel pada elektroda.
1
7
DAFTAR PUSTAKA

http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan.html

http://dhealkha.blogspot.co.id/2015/02/-hasil-percobaan-dan-pengamatan.html

http://wandaaziizah.blogspot.co.id/2013/03/laporan-uji-larutan-elektrolit-dan-
non.html

http://nebulasmansa.wordpress.com/2013/11/25/laporan-hasil-pengamatan-
praktikum-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/

http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi/

http://aandira126.blogspot.co.id/2013/10/laporan-hasil-percobaan-larutan.html

http://www.makalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/11/makalah-larutan-elektrolit-
dan-non.html

1
7
Gambar 1.1 Ujicoba Larutan Garam Gambar 1.2 Ujicoba Larutan Garam

Gambar 2.1 Larutan Jeruk Nipis Gambar 2.2 Ujicoba Larutan Jeruk Nipis

Gambar 3.1 Larutan Cuka Gambar 3.2 Ujicoba Larutan Cuka


Gambar 4.1 Larutan Sabun Bubuk Gambar 4.2 Ujicoba Larutan Sabun Bubuk

Gambar 5.1 Aqua Gambar 5.2 Ujicoba Aqua

Gambar 6.1 Larutan Gula Putih Gambar 6.2 Ujicoba Larutan Gula Putih
Gambar 7.1 Larutan Alkohol Gambar 7.2 Ujicoba Larutan Alkohol
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai