MANAJEMEN
SUMBER DAYA
MANUSIA
2014
KATA PENGANTAR
Buku ini menyajikan pengantar yang komperhensif tentang sistem informasi sumber daya
manusia. Dengan konten teoritis yang mudah dipahami untuk menjembatani kebutuhan para pembaca,
peneliti atau para arsitek rancang bangun sistem informasi. Sistem informasi sumber daya manusia
berperan sebagai penghubung antara visi perusahaan, strategi operasional dan implementasi sumber
daya manusia. Dengan perencanaan strategis dan aplikasi sumber daya manusia yang ampuh dalam
membentuk link dan pengembangannya secara maksimal.
Jarang sekali ada buku yang fokus pada sistem nformasi sumber daya manusia secara khusus.
Oleh sebab itu, penulis berupaya untuk sharing sepengetahuan agar dapat membantu mengembangkan
model sistem informasi sumber daya manusia sebagai langkah awal dalam membangun dasar yang
diperluka oleh perusahaan secara sitematis.
Akhirnya, semoga buku ini dapat menyajikan bahasan yang lengkap sehingga bisa
dipraktekkan menuju kebaikan bersama dimasa depan.
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
BAB 1
Pentingnya
Teknologi Informasi
Sistem informasi sumber daya manusia dianggap sebagai bentuk elektronik dimana
ada cara untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengambil data karyawan.
Baru-baru terjadi peningkatan dalam penggunaaan sitem tersebut. Peningkatan penggunaan
sistem tersebut dianggap sangat penting bagi peencanaan sumber daya manusia, yang
memungkinkan manajer sumber daya manusia mencapai hal yang terkain dengan tujuan
bisnis.
Selain itu, sistem informasi sumber daya manusia diperkirakan dapat meningkatkan
kemampuan manajer sumber daya manusia dalam memonitor tenaga kerja, menghasilkan
laporan dengan mudah, menggunakan keterampilan karyawan dengan efektif, bahkan
mengurangi biaya tenaga kerja. Meskipun banyak manfaat dari penggunaan sistem informasi
sumber daya manusia, tetap ada kekhawatiran dimasyarkat tentang sejauh mana kemajuan
teknologi komputer dalam potensi untuk melanggar hak-hak yang dianggap sebagai privasi
karyawan. Meskipun pengusaha sadar akan kebutuhan untuk mengontrol informasi pribadi
karyawannya, praktik dan metode untuk melindungi privasi karyawan bervariasi dari
berbagai perusahaan. Sebagai contoh, hasil survei menunjukkan bahwa kurang dari 20%
perusahaan memiliki kebijakan tertulis khususnya privasi. Selain itu, 30% dari perusahaan
memiliki kebijakan terbuka mengenai akses kedata karyawan ( siapa pun bisa mendapatkan
akses ke informasi pribadi). Secara keseluruhan menunjukkan ada peningkatan dalam
penggunaan komputer dalam perusahaan.
Ada perjuangan yang mendasar antara hak karyawan untuk privasi dan perusahaan
untuk kepentingan bisnis. Perusahaan memanfaatkan sistem informasi sumber daya manusia
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar. Pengumpulan, penyimpanan, dan
kemampuan yang melekat dalam sistem ini memungkinkan perusahaan mudah mengakses
data tentang karyawan, sehingga meningkatkan efesiensi. Hal ini penting, bahwa peningkatan
efesiensi perlu keseimbangan dari kepentingan karyawan dan privasi.
Praktik informasi yang adil menunjukkan bahwa karyawan harus tahu bagaimana
perusahaan perusahaan menggunakan informasi data pribadi, kemudian harus tahu bagaimana
kepemilikan akan hak untuk mencegah penggunaan data sekunder dari informasi pribadi, dan
harus tahu bagaimana merasa aman ketika perusahaan melakukan pencegahan untuk
penyalahgunaan informasi pribadi. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak ada kerenggangan
antara privasi dengan kebutuhan perusahaan, agar dapat menetukan kebijakan dalam sistem
informasi sumber daya manusia mengembangkan sistem informasi sumbe daya manusia yang
baru, adil dan sesuai dengan kebijakan.
Invasi tentang persepsi privasi difokuskan pada prosedur yang digunakan oleh
perusahaan untuk memperoleh informasi dari pelamar atau karyawan, dan pengguna
informasi tersebut untuk membuat keputusan personil. Prosedur perusahaan seperti otorisasi,
konsekuensi dari informasi, target, pemberitahuan dan tujuan permintaan telah diperiksa.
Perusahaan yang bertindak prosedural secara adil akan membangkitkan reaksi negatif lebih
sedikit dari karyawan dibandingkan perusahaan yang tidak bertindak dengan cara tersebut.
Secara khusus, invansi kurang dirasakan perusahaan. Prosedural yang adil terbukti menjadi
faktor yang sangat penting dalam menentukan reaksi terhadap perusahaan. Proses reaktif dari
prosedural yang adil menunjukan prosedur yang digunakan dalam membuat keputusan
dipandang sebagai keadilan bagi karyawan.
Dengan demikian, apapun hasil dari keputusan, karyawan melihat prosedural sebagai
keputusan yang lebih membahagiakan. Variabel prosedural digunakan karena mengotorisasi
invasi dan target pada persepsi akan privasi. Atribut-atribut sistem informasi sumber daya
manusia dipelajari sebagai antiseden dari persepsi dan keadilan. Kemampuan untuk
mengotorisasi adalah salah satu faktor prosedural yang dipelajari dalam privasi.kebijakan
yang mewajibkan karyawan melakukan otorisasi sebelum rilis informasi pribadinya dianggap
kurang invasif daripada kebijakan yang tidak memerlukan otorisasi tersebut. Dukungan
teoritis akan kemampuan mengotorisasi menentukan reaksi karyawan. Penentu invasi
persepsi privasi adalah sejauh mana rilis berikutnya atau pengungkapan data yang dibuat
dengan ijin karyawan.
Teori keadilan prosedural mendukung privasi literatur. Batas antara perusahaan dan
perusahaan lain bisa menjadi pandangan makro dimensional dari nilai keadilan prosedural.
Karyawan masuk dalam kelompok sosial, membangun dan mempertahankan ikatan yang
berkembang didalam kelompoknya. Karyawan dari suattu perusahaan menghargai dan
mengidentifikasi keanggotaan dalam perusahaan. Berbagi informasi dalam perusahaan
dianggap sesuatu yang adil,sedangkan pelepasan informasi diluar perusahaan dipandang
sebagai hal yang kurang adil.
Meskipun teori keadilan mendukung logika bahwa kebijakan yang berkaitan target
pengungkapan harus berdampak pada persepsi keadilan, sampai saat ini belum ada bukti
empiris hubungan antara target peengungkapan dan keadilan. Oleh karena itu, kemampuan
untuk mengotorisasi pengungkapan dan target pengungkapan terhadap reaksi karyawan
menjadi dasar yang kuat untuk menunjukan persepsi, invasi, privasi lebih besar ketika
informasi dilepaskan diluar perusahaandaripada informasi dipertahankan dalam perusahaan.
Ketika karyawan menyebarkan informasi diluar perusahaan, ia kehilangan kemampuan untuk
mengontrol rilis berikutnya. Selain itu, karyawan menganggap konsekuensi negatif lebih
sedikit ketika informasi pribadi digunakan oleh atasan daripada digunakan oleh pihak
perusahaan luar. Oleh karena itu karyawan memiliki tingkat kontrol yang tinggi atas
informasi ketika masih dalam perusahaan yang memperkerjakan mereka daripada informasi
tersebut dirilis keluar perusahaan,
Teknologi informasi memiliki dampak yang signifikan terhadap aplikasi sumber daya
manusia disemua perusahaan, peningkatan dalam komputasi dibatas ambang pembiayaan
yang lebih rendah akan memberikan kemudahan pada perusahaan untuk migrasi ke perangkat
lunak yang lebih terintegrasi dan canggih. Perusahaan terus mengubah proses pengembangan
sistem informasi sumber daya manusia, mengembangkan aplikasi, modifikasi dan upgrade.
Dengan munculnya model bisnis melalui pengiriman perangkat lunak, aplikasi penyedia
layanan menawarkan perusahaan untuk membeli aplikasi perangkat lunak bahkan hosting
aplikasi terhadap platform komputasi perusahaan. Upgrade aplikasi ini dapat dibuat secara
independen pada komputasi perusahaan klien. Model ini menjadi sangat popelar, tidak hanya
dalam perusahaan tetapi juga dalam skala ekonomi memungkinkan perusahaan tetap
mengakses dengan fungsi yang canggih pada harga yang kompetif. Pengguna sistem
informasi sumber daya manusia mengakses terus untuk meningkatkan kemampuan teknologi
serta sistem up to date.
Sistem Informasi
Perspektif yang dikembangkan dalam konteks umum memahami sifat haus informasi
tersedia bagi para manajern harus mengambil keputusan dan bagaimana menggunakannya.
Peta strategis adalah sebagai alat untuk menjelajah, bagaimana manajer menggunakan
informasi tentang perusahaan dengan baik sesuai tujuan. Peta strategis lebih akurat dakam
kaitannya dengan realita yang telah digambarkan.
Peta strategis memuat sistem informasi manajerial mengandung akurasi yang penting.
Keberadaan peta tersebut menyediakan gambaran tentang pengetahuan perusahaan bagi para
manajer. Hal ini memberikan kepercayaan diri untuk bertindak atas informasi tersebut dan
berinteraksi dengan kenyataan yang didapat dari peta tersebut. Sistem informasi yang
berdasarkan peta sepenuhnya menggambarkan realita perusahaan dekat dengan akun objektif.
Dalam praktiknya, peta yang ada mewujudkan pilihan tentang fitur yang harus dicatat dan
dirinci. Manajer membutuhkan informasi untuk menyediakan data demi membahas masalah
dan mengkonfirmasi apa yang mereka tahu.
Prespektif yang berbeda diekspolarasi dan dinilai melalui analisis pengalaman dari
beberapa perusahaan yang membuat sistem informasi sumber daya manusia, misalnya
keterampilan dan persyaratan kerja karyawan. Manajer menganalisis keahlian dalam
pencapaian karyawan ( diklasifikasikan sebagai keterampilan pribadi dan nilai melalui
pelatihan, kualifikasi, dan pengalaman ) serta keterampilan kerja karyawan ( diklasifikasikan
sebagai keterampilan kerja dan dinilai melalui tingkat kebijakan, pengawasan dan kualifikasi
yang diperlukan dalam rekrutmen). Dalam perusahaan, profil diciptakan untuk setiap
pekerjaan yang mengindentifikasi keterrampilan inti dan tingkat dimana mereka dibutuhkan.
Penilaian kinerja oleh pemegang pekerjaan digunakan untuk menyusun profil kedua. Pada
perusahaan tercipta serangkaian plus atau minus terhadap setiap keterampilan kerjaan dan
persyaratan pada profil karyawan.
Sebaliknya keterampilan kerja adalah kekuatan pendorong. Dapat dilihat dalam
penggunaan kinerja yang ditunjukkan di tempat kerja sebagai dasar untuk menentukan
keterampilan dan pengguanaan keterampilan kerja sebagai garis dasar untuk perbandingan.
Secara pragmatis mencerminkan keinginan untuk membawakebijakan sumber daya manusia
sejalan dengan strategis bisnis. Dimasa lalu keputusan tentang siapa yang harus pergi
pelatihan ditentukan oleh yang tidak bisa menghindar atau menolak tugas dan kedua oleh
apakah mereka memiliki kepentingan dalam kursus. Dengan pendekatan baru keputusan
dikatakan dibuat atas dasar apakah pelatihan tersebut memungkinkan karyawan berkontribusi
lebih efektif untuk kebutuhan bisnis. Stres yang diberikan kepada keterampilan kerja dalam
sistem memungkinkan manajer menunjukkan sumber daya yang langka dengan cara dan
biaya yang efektif memberikan penekanan karena prioritas bisnis.
Dalam kepekaan terhadap isu-isu bahasa dan representasi sitem informasi, beberapa
manajer menunjukkan kesadaran yang tajam bahwa keterampilan tidak hanya pada masalah
teknis. Kekhawatiran tersebut memimpin mereka merancang sistem untuk mendukung
keterampilan.
BAB 3
DASAR-DASAR
SISTEM INFORMASI
Dalam rang mencapai tujuannya, perusahaan beralih ke teknologi sistem informasi ini
mendorong asumsi bahwa sistem informasi sumber daya manusia ( human resource
information system ) identik dengan komputerisasi.
Kenyataan teknologi komputer diperlukan untuk fungsi dan kegiatan sistem informasi
sumber daya manusia. Komputer sebagai teknologi berbasis informasi berfungsi sebagai alat
untuk mengoperasikan aplikasi sistem informasi sumber daya manusia. Tugas-tugas terkait
penyebaran informasi sumber daya dengan cepat mendapatkan umpan balik yang praktis
dengan dukungan komputerasi.
Dengan biaya yang besar, teknologi sisten informasi memperkenalkan penerapan dan
penyebarluasan sistem informasi sumber daya manusia yang lebih lengkap dan
memungkinkan manajer perusahaan berpartisipasi dalam berbagi informasi dan pengambilan
keputusan. Hasil beberapa penelitian menunjukkan lebih dari 90% perusahaan secara formal
melaksanakan fungsi sitem informasi sumber daya manusia. Hampir semua perusahaan
menerapkan sistem informasi sumber daya manusia. Namun, aplikasinya sangat bervariasi
antara satu perusahaan dengan perusahaan lain ada keragaman dengan manfaat yang
dihasilkan.
Suksesnya operasional sistem informasi sumber daya manusia diindentifikasi sebagai
hasil dari kompentensi peruhaan dengan memenuhi tujuan strategis. Selain itu, fungsi sistem
informasi sumber daya manusia mendukung proses pengambilan keputusan, pelatihan
karyawan, pemilihan teknologi, integrasi antar departmen, dan struktur pelaporan pada
perusahaan.
Pengembangan kerangka kerja sistem informasi sumber daya manusia harus praktis
dan fleksibel untuk mengatasi trend yang muncul. Terutama sebagai pembuka, jalan utama
pada manajemen pengetahuan atau keyakinan bahwa modal intelektual adalah aset
kompetitif inti dalam perusahaan. Manajemen pengetahuan mengasumsikan bahwa
pengetahuan dan belajar adalah kekuatan yang mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain
itu, pengetahuan perusahaan dianggap sebagai mata uang atau modal intelektual sebagai
assett. Aset modal intelektual merujuk kedokumen hukum, perangkat lunak, dan database,
sementara rekan-rekan mereka adalah orang-orang yang menjadi kekutatan perusahaan yang
berpusat pada keterampilan, keahlian, budaya, dan komitmen. Kategori tersebut secara efektif
diintegrasikan pada sistem informasi sumber daya manusia yang dirancang dengan baik.
Singkatnya bahwa sistem informasi sumber daya manusia memberikan kontribusi penting
pada manajemen pengetahuan untuk memajukan pembelajaran organisasi. Sistem informasi
sumber daya manusia memfasilitasi umpan balik pada pembelajaran yang memungkinkan
perubahan pada perusahaan, komunikasi intra perusahaan dan pengambilan keputusan, serta
visi bersama. Insiatif strategis dan modifikasi terkait bisa mendapatkan keuntungan dari jalur
sistem informasi sumber daya manusia. Selain itu, manajemen pengetahuan melibatkan
pelatihan yang relevan dengan efektivitas biaya dan waktu. Bahkan total kualitas manjemen
yang sangat terampil dan profesional direncanakan bedasarkan sistem informasi sumber daya
manusia.
Sistem adalah kerangka kerja yang diperlukan dalam pengembangan model, karena
memberikan kriteria analisis strategis untuk fenomena dinamis pada sistem informasi sumber
daya manusia. Sistem mengandung parameter yang memberikan gambaran tentang
karakteristik, atribut, dan fitur. Atribut pada sistem informasi sumber daya manusia sebagai
berikut penggunaan sumber daya yang efesien adalah:
1. Kecepatan
2. Kompatibilitas
3. Update ability
4. Aksesibilitas
5. Integrasi data
6. Privasi dan keamanan
Pengembangan sistem informasi sumber daya manusia terlihat dari integrasi dan
dukungan dari proses perusahaan yaitu :
1. Perencanaan strategis
2. Operasional perencanaan
3. Perencanaa sumber daya
1. File data yang diintregasikan untuk memudahkan referensi silang antar departetmen
dan redundasi data diminimalkan.
2. Data kritis harus tersedia berdasarkan permintaan secara online. Informasi penting
meliputi lokasi karyawan, data tentang keterampilan, promosi dan informasi kinerja.
3. Pengukuran variabel yang tepat tentang pergantian sumber daya manusia, absensi,
keluhan, frekuensi kecelakaan dan lain-lain.
4. Kuantifikasi sikap yang dikorelasikan dengan demografi, kinerja dan biaya.
5. Standar laporan yang direncanakan tepat waktu, termasuk umpan balik langsung pada
pergantian karyawan, rasio keuangan dan hasil perekrutan. Lebih canggih
pelaporannya memuat profil karir, review, pekerjaan pelamar, dan lain-lain.
6. Fitur-fitur canggih seperti pencocokkan personil untuk kebutuhan masa depan dari
perusahaan dan indentifikasi Manajer dan fasilitasi pertumbuhan dann perkembangan
akan meningkatkan kegunaan.
Sistem apapun dapat merespon untuk mengubah arah, proses dan praktik dibidang
manajemen sumber daya manusia. Trend masa depan cenderung terdesentralisasinya
informasi kepegawaian ke manajemen lini, pendistribusian pengolahan perangkat lunak,
peningkatan analisis dan interpretasi perusahaan dan proaktif pada personil kegiatan dan
penilaian.
Komponen penting dari sistem informasi sumber daya manusia terdiri dari :
Akurasi sangat penting dan ketika dikombinasikan dengan ketepatan waktu sangat
meningkatkan kapasitas pelaporan. Pelaporan mendukung akurasi dan ketepatan waktu.
Kontrol diperlukan untuk memastikan apakah karyawan menerima informasi yang benar dan
aman, terintegritas kerahasiannya tepat dan dapat dipertahankan.
Ada beberapa kriteria elemen siten informasi sumber daya manusia, tergantung pada
persyratan perusahaan misalnya kompatibilitas gaji, pelaksanaan, pertimbangan, manfaat
yang berwujud dan tidak berwujud, elemen data, pengumpulan data, audit penjualan dan
keamanan.
Pertimbangan sumber daya manusia hanya salah satu komponen dan keseluruhan. Hal ini
penting, bahwa semua sistem informasi dalam perusahaan harus kompatibel. Hal ini
menggabungkan data dari berbagai sumber dengan mudah dan melaporkan sesuai dengan
kebutuhan permintaan. Jika ini tidak terjadi, maka sesuai datbase tidak mendukung,
melainkan menghambat efektivitas dan efesiensi. Evaluasi efektivitas menggunakan metode
statistik yang berkualitas untuk meningkatkan total quality management. Evaluasi didasarkan
pada permintaan aktual untuk informasi dari manajer sumber daya manusia (HRd). Reaksi
yang menguntukan dari karyawan terbukti sebagai akibat dari sifat informatif data. quality
management dapat ditingkatkan menggunakan sistem informasi sumber daya manusia khusus
sebagai alat untuk agregat dan menyajikan data secara informatif.
Pertimbangan jenis paket komputer biasanya dapat di instal lebih cepat daripada
menggunakan sistem baru. Paket adalah investasi berisiko rendah yang sesuai kecuali
perusahaan memiliki spesialisasi. Ada kecocokan untuk mengakomodasi setiap kebutuhan
perusahaan. Namun, untuk mengubah praktik agar sesuai dengan paket, bukan kebiasaan
mengembangkan dalam rangka memastikan kompabilitas di seluruh dabatese dan sesuai
dengan keterbatasan anggaran dan waktu.
Elemen data sistem informasi ditentukan melalui persyratan. Spesifikasi ini perlu
diperbaharui untuk mencocokkan persyaratan pengembangan peruasahaan yang
membutuhkan fleksibilitas. Keputusan tentang elemen data top down, yakni dari laporan ke
data. Hal ini untuk memasukkan semua data, kemudian mencari cara-cara untuk melaporkan
dan menggunakannya. Laporan harus membantu manajer dan administrator untuk
mengindentifikasi pemecahan masalah, meskipun data tersedia untuk menghasilkan laporan
yang diperlukan.
Survei karyawan adalah cara cepat memperoleh informasi secara sistematis untuk
sistem database, dan untuk membangun keberhasilan dan masalah. Kunci untuk
mengumpulkan data yang berguna tentang orang-orang berkaitan dengan kinerja dan yang
relevan khususnya tugas pekerjaa. Data yang baik hatus diamatai, relevan dan terukur.
Sestem informasi sumber daya manusia harus mampu merekam dan melaporkan data
tentang :
1. Sumber daya yang tersedia harus memadai untuk mendapatkan umpan balik
keseluruhan preoses tindakan. Perusahaan perlu mengembangkan basis
informasi sebagi pekerjaan untuk memastikan efektivitas implementasi.
2. Dalam rangka memperoleh kualitas sistem informasi sumber daya manusia,
maka memerlukan proses yang difasilitasi dengan ketersediaan ringkasan dari
temuan survei karyawan. Feed back perlu dilaporkan dala bentuk yang
sederhana, harus diorientasikan hasil dan disajikan dalam cara yang dapat
dipahami dan dilakukan.
3. Informasi yang berlangsung sebagai opersional kerjaperusahaan yang
beresiko.
4. Pangkalan informasi yang diperoleh dari survei memuaskan jika ada tindakan
dalam kerangka waktu yang ditetapkan. Target untuk meningkatkan
perusahann dikembangkan dari temuan survei dalam format yang sesuai untuk
memasukkannya kedalam kinerja dan manajer yang menilai. Kemajuan
komunikasi yang teratur menuju target perbaikan untuk semua orang dalam
perusahaan adalah penting.
5. Perbaikan manajemen kinerja termasuk manajemen yang efektif adalah
budaya perusahaan dan sumber daya manusia sebagai garis besar untuk survei
karyawan. Secara khusus, hal ini berarti kemampuan untuk memberikan:
a. Manajer dengan langkah-langkah tujuan kinerjanya.
b. Dasar kuat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan disemua
tingkatan.
c. Peringatan terhadap masalah seperti hubungan industrial.
d. Informasi kepada manajer menentukan masalah terkait dengan sumber
daya manusia.
e. Memperoleh umpan balik karyawan dengan jujur.
f. Manajemen senior berhak menilai karyawan.
Vendor paket software harus menjaga stabilitas dan kehandalan dalam menanggapi
masalah setelah instalasi. Paket yang lebih murah untuk pembelian bisa jadi mahal karena
mempertahankan cadangan. Paket komputer untuk sebagian besar perusahaan terhadap
kontrak sistem informasi sumber daya manusia menetapkan vendor yang bertanggungjawab
terhadap beberapa hal yaitu :
Fungsi sumber daya manusia pada perusahaan berubah dengan cepat, bereaksi
terhadap perubahan informasi lingkungan sosial dan teknologi. Perubahan sosial pada
perusahaan mengerahkan tekanan pada para profesional sumber daya manusia untk
menyediakan yang berkualitas, cepat dan lancar terkait dengan perusahaan lainnya.
Teknologi informasi menyediakan teknologi untuk membantu para profesional sumber daya
manusia yang secara bersamaan meningkatkan harapan bahwa karyawan, manajer, customer,
supplier, dan regulator, memiliki fungsi sumber daya manusia.
Sementara semua praktik sumber daya manusia dipengaruhi olek teknologi informasi.
Sistem informasi sumber daya manusia didefenisikan sebagai sistem yang terintegrasi untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis informasi tentang sumber daya manusia pada
perusahaan. Seperti halnya dengan sistem informasi perusahaan yang kompleks, sistem
informasi sumber daya manusia tidak terbatas pada perangkat keras komputer dan aplikasi
perangkat lunak yang secara teknis menjadi bagian dari sistem, tetapi mencakup orang-orang,
kebijakan, prosedur, dan data yang diperlukan untuk mengelola fungsi sumber daya manusia.
Dengan demikian, funsi sistem informasi sumber daya manusia harus menciptakan sistem
informasi yang memungkinkan asimilasi kebijakan dan prosedur untuk mengelola modal
manusia serta prosedur yang diperlukan untuk mengoperasikan perangkat keras komputer dan
aplikasi perangkat lunak.
Sitem informasi sumber daya manusia memiliki asal-usul sejarah yang sangat
sederhana. Meskipun ada beberapa pengecualian, sebelum perang dunia II para profesional
sumber daya manusia melakukan catatan tentang karyawan atas dasar menjaga fungsi
layanan yang terbatas pada interaksi misi bisnisnya. Awal upaya untuk mengelola informasi
tersebut terbatas pada nama, alamat karyawan dan beberapa riwayat pekerjaan yang dicatat
pada kartu atau lembar formulir. Antara 1945 dann1960, perusahaan menjadi lebih sadar pada
isu manusia sebagai modal perusahaan dan mulai mengembangkan proses formal untuk
seleksi dan pengembangan karyawan. Pada saat yang sama, perusahaan menyadari
pentingnya semangat kerja karyawan pada afektivitas keseluruhaan perusahaan. Sementara
periode perubahan dalam profesi tidak mengakibatkan perubahan signifkan dalam sistem
informasi sumber daya manusia meskipun file karyawan menjadi agak kompleks, jal ini
menjadi ledakan perubahan yang dimulai pada tahun 1960-an.
Selama dua dekade terakhir, perusahaan semakin mengandalkan fungsi sumber daya
manusia untuk menyediakan solusi manajemen demi meningkatkan efektivitas sumber daya
manusia. Selain itu, persyaratan peraturan dan tekanan kompetitif secara efektif mengelola
aset manusia tidak lagi terbatas pada perusahaan besar dengan sistem komputasi main frame.
Oleh karena itu, sistem informasi sumber daya manusia harus dengan prosedur yang
sistematis dalam mengumpulkan dan menyimpan, memelihara, mengambil, dan memvalidasi
data yang dibutuhkan perusahaan tentang sumber daya manusia, personil, kegiatan, dan
karakteristik unit perusahaan.
Sistem informasi sumber daya manusia terdiri atas tigan komponen yaitu:
1. Komponen Input
Komponen input fokus pada memasukkan data ke sistem informasi sumber daya
manusia. Secara tradisional, anggota dari karyawan sumber daya manusia
memasukkan data kedalam sistem komputer. Sementara ini banyak perusahaan
mengambil keuntungan pemindaian teknologi yang memungkinkan komputer untuk
memindai data dari dokumen asli, termasuk tand tangan dan catatan dari tulisan
tangan.
2. Komponen Pemeliharaan Data
Setelah data dimasukkan, fungsi pemeliharaan data fokus pada seberapa cepat data
baru termasuk database yang tersedia untuk manajer.
3. Komponen output
Komponen output mengacu pada apa yang dihsilkan oleh sistem informasi sumber
daya manusia dan bagaimana penyajiannya. Nilai dari output yang duberikan oleh
sitem infomasi sumber daya manusia dievaluasi menurut beberapa faktor yaitu:
a. Berapa banyak keputusan yang ditingkatkan dengan memiliki data yang ada.
b. Berapa nilai masing-masing dapat meningkatkan hasil untuk pengambilan
keputusan.
Mengingat bahwa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia meningkat jika
unsur-unsur pendukung keputusan hadir dengan berbagai teknologi yang tersedia untuk
membantu proses pengambilan keputusan sumber daya manusia. Banyak perusahaan
memanfaatkan sitstem otomatis dengan proses rekayasa ulang melalui karyawan yang
interaktif dengan informasi atau berbasis internel dalam aplikasi web. Dalam konteks ini,
istilah rekayasa ulang mengacu pada penggunaan teknologi untuk mendorong cara berpikir
yang baru. Ketika mempertimbangkan software SDM, langkah pertama yang harus diambil
adalah menilai kebutuhan departemen dan perusahaan atas sumber daya manusia. Dalam
penilaian kebutuhan, semua rekan yang tepat melalui sistem input dan output untuk membuat
mereka mudah, pengembang dapat meningkatkan pengguna dan tingkat pemanfaatan
sistemnya dengan melibatkan beberapa faktor pertimbangan sebagai berikut :
Pengunaan sistem infomasi menjadi lebih maju dan memungkinkan perusahaan membuat
lebih strategis. Berbagai jenis sistem dan penggunaanya adalah:
Oleh karena itu, sitstem informasi termasuk sistem informasi sumber daya manusia
digunakan diberbagai tingkat perusahaan untuk mencapai berbagia jenis tugas dengan
berbagai tingkat pekerjaan. Sistem informasi digunakan pada tiga tingkatan yaitu strategis,
taktis dan operasional, maka dari itu seperti dijelaskan diatas ada tiga jenis sistem informasi
( TPS, MIS, dan SIS ) digunakan oleh tiga tingkat pekerja ( strategis, manjemen menengah
dan operasional ). Jumlah orang yang memanfaatkan sistem informasi yang strategis biasanya
rendah dan terletak diposisi manjerial pada hierarki perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
karyawan senior perusahaan lebih sedikit jumlahnya daripada dibagian bawah( lower
management ) dan mereka memiliki cakrawala waktu yang lebih singkat untuk membuat
keputusan daripada di tingkat operasional. Menekankan otoritas untuk membuat keputusan di
top management, lebih pasti dan memerlukan otoritas lebih banyak daripada lower
management. Keputusan yang dibuat pada tingkat top management lebih bermasalah dan
lebih luas.
Pengggunaan sistem informasi lebih maju untuk pekerjaan strategis karena kemajuan
teknologi. Sitem informasi sumber daya manusia digunakan pada tingkat yang berbeda dari
perusahaan untuk membantu manajer HRD mencapai tingkat yang berbeda dari tugasnya.
Sistem informasi sumber daya manusia digunakan pada tiga tingkat perusahaan karena
menawarkan seperangkat fungsi seperti pelatihan, karir dan analisis kompensasi.
Sebaliknya, jenis lain dari manajamen sistem informasi tidak mencerminkan realita
melainkan untuk pandangan baru dari perusahaan. Aspek kunci dari pengelolaaan sumber
daya manusia adalah pengembangan teknik dan bentuk inti dari kerja karyawan.
BAB 4
Sistem informasi sumber daya manusia kontemporer sesuai dengan batas perusahaan yang
memenuhi kebutuhan sejumlah pemangku kepentingan.
Disiplin lain yang telah meluas, dan perubahan terjadi dalam waktu singkat. Luasnya
penetrasi teknologi informasi ke fungsi sumber daya manusia memiliki sejumlah impliklasi,
dimana menyediakan solusi perangkat unak untuk membantu perubahan tersebut.
Proses yang mengalami peningkatan efisiensi mirip dengan prosese bisnis lain dimana
teknologi komputasi memmungkinkan untuk transaksi dengan sumber daya yang sedikit.
Proses menjadi has dikategori ini misalnya gaji, administrasi tunjangan fleksibel, manfaat
kesehatan, dan lain-lain. Bahkan, dasar teknologi pada main frame lebih efisien dan
signifikan karena sebagian besar yang diperlukan adalah pengolahan dan analisis record. Apa
yang pernah berubah beberapa tahun terakhir ini adalah efisiensi proses rekaman yang
tersedia untuk perusahaan besar.
Banyak keuntungan yang didapat dari apliklasi teknologi informasi yaitu peningkatan
keefektifan dan efesiensi proses manual , beberapa mungkinmmenggunakan teknologi
informasi konrepore. Terutama , berbasis computer(web),sehingga berkembanglah praktik
sumberdaya manusia sehinga diciptakanya software. Pelatihan bebasis computer oleh
perusahaan ditingkatkan hingga ases web. Dengan progam bebbasis computer melalui akses
diinternet perusahaan menciptakan alat yang ampu untuk mengugrade dan menilai
keterampilan karyawan.
Pada dasarnya sistem informasi sumberdaya manusia adalah sistem yang digunkan
untuk memperoleh, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, mengambil dan
mendistribusikan informasi tentang sumberdaya manusia pada perusahaan. Diangkat menjadi
layanan yng diberikan perusahaan dalambentuk informasi. Karena penggunaan sisten ini
menjadi lebih luas, maka sistem informasi sumberdaya manusia menjadi terbentuk dan
berkembang menuju ketingkat yang lebih tinggi. Sistem informasi sumberdaya manusia
dilaksanakan pada tingkat yang berbeda, yaitu: pemberian informasi, otomatisasi transaksi
dan perubahan dalam management sumberdaya manusia diman perusahaan mengubah
sumberdaya manusia menjadi mitra stategis. Evolusi sumberdaya manusia berkembang dari
informasi keotomatisasi untuk transformasi. Transformasi dari management sumberdaya
manusia yang terjadi dalam perusahaan relative sedikit.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
1. Daya saing yang secara signifikan sistem informasi sumberdaya manusia dapat
meningkatka efisiensi operasional sumberdaya manusia secara bottom line pada
perusahaan.
2. Menghasilkan laporan terkait dengan sumberdaya manusia.
3. Membantu menggeser perhatian sumberdaya manusia kepengolahan strategis
managemen sumberdaya manusia.sistem informasi sumberdaya manusia
mengambil alih tugas-tugas seperti memperbaharui informasi karyawan dan
secara elektronik meninjau resume, jenis sumberdaya manusia yang diperlukan
dan perkejaanya yang cenderung berubah.
4. Memungkinkan karyawan perusahaan menjadi bagian dari sistem informasi
sumberdaya manusia dimana karwanan dapat memverifikasi dan memperbaiki
informs pribadi.
5. Komponen perangkat linak yang terintegrasi, memungkinkan perusahaan
merekayasa ulang fungsi sumberdaya manusia dengan memiliki sistem informasi
itu sendiri.
Namun, ada beberapa tantangan dalam sistem informasi sumberdaya manusia yang
dapat manimbulkan masalah yaitu :
1. Strategi biaya
2. Strategi diverensiasi
3. Strategi fokus
Oleh sebab itu, untuk mencapai sukses jangka panjang,perusahaan harus mempertahan
kan keunggulan kompetitif. Selain itu, perusahaan menurunkan harga untuk mendapatkan
pangsa-pasar, diikat oleh pemasok dan kontrak eksklusif, dan melobi untuk memberlakukan
batas perdagangan yang dirancang membatasi persaingan asing.
Inovasi yang unggul adalah bangunan dari kompetitif inovasi didefinisikan sebagai suatu
yang baru atau cara perusahaan beroperasi atau menghasilkan produk .selain itu, inovasi
perusahaan dapat menbangun loyalitas merk yang membuatnya lebih sulit menjadi pesaing
untuk mendapatkan pasar.
Pelanggan yang unggul dicapai melalui layanan atau respon dengan mengidentifikasi dan
memuaskan kebutuhan konsumen yang lebih baik.pelanggan superor didapat dari kualitas,
kustomisasi, waktu merespon , design,dan keunggulan llayanan.
Efesiensi keunggulan mengacu pada input menjadi output. Input adalah faktor dasar
produksi misalnya : tenaga kerja, tanah, modal, management, dan teknologi. Sedangkan
output barang dan jasa yang di hasilkan perusahaan . perusahaan yang lebih efesien dapat
mennyampaikan masukan menjadi keluaran dalam tingkat produktifitas yang tinggo
Perusahaan dengan produktivitas tertinggi dalam suatu industry biasanya memiliki
biaya produksi yang rendah karena keunggulan kompetitif. Dampak kualitas produk pada
kkeunggulan kompotitif adalah menyediakan produk berkualitas tinggi dengan cara
meningkatkan nilai produk dimata konsumen yang meningkatka perisahaan menetapkan
harga yang lebih tinggi dan efesiensi yang lebih besar dengan uniy yang lebih rendah.
Biya sistem informasi sumberdaya manusia yang tinggi ,member manfaat dari
implementasi nilai sistem itu sendiri oleh karena itu, mengembangkan decision support
sistem(dss) berfungsi sebagai panduan untuk menentukan apakah sistem informasi
sumberdaya manusia membantu proses pengambilan keputusan sebagai alt penting untuk
menilai sistem tersebut.
Jika sistem informasi sumberdaya manusia diklasifikasikan sebagai DSS , maka harus
menyertakan fitur pendukung keputusan, bukan hanya pelacakan data dan pelaporan data.
Dengan mengasimilasi, replikasi, dan menyebarkan pengetahuan serta keahlian yang
dikembangkan selama periode waktu, sistem pakar memungkinkan perusahaan meningkatan
produktivitas dan kualitas produk, yang semuanya harus memperoleh keunggulan kompetitif.
Denga mempertimbangkan konsep pencintaan nilai, model DSS untuk sistem informasi
sumberdaya manusia terdiri dari lima tingkat, yaitu:
Dengan memiliki sumber daya manusia yang diperlukan untuk keberhasilan proyek,
dibutuhkan keterampilan atu kemampuan mengkonfigurasi perangkat lunak. Namun
ketersediaan kemampuan manusia dengan keterampilan yang relevan tidaklah cukup.
Sebaliknya, perlu memastikan bahwa manusia sebagai modal yang relevan diindentifikasi
sesuai dengan kebutuhan untuk proyek kedepan. Modal sosial perlu dikembangkan dan
dimanfaatkan. Menjelajahi bagaimana pemimpin mengembangkan dan menggunakan modal
sosial, meskipun kepemimpinannya diakui menjadi urusan sosial pada aspek kepemimpinan
secara menyeluruh dibandingkan dengan fokus pada atribut pribadi pemimpin.
Modal sosial sebaga sumber daya aktual yang potensial terkait dengan kepemilikan
jaringan dalam hubungan dan pengakuan menyediakan anggota dengan dukungan modal
yang dimiliki secara kolektif. Modal sosial sebagai seperangkat sumber daya aktual atau
potensial ditarik berdasarkan pengembangan dan dan pemeliharaan jaringan sosial. Inti modal
sosial adalah jaringan sosial yang bernilai. Seiring waktu, interaksi dan koneksi menimbulkan
norma bersama, kepercayaan dan timbal balik yang mendorong kerjasama untuk mencapai
tujuan bersama.
Modal sosial sebagai konsep timbal balik menyiratkan kewajiban masa depan. Norma
bersama memfasiltasi transaksi antara transaksi antara individu dan kelompok dari waktu
kewaktu dalam memfasilitasi interkasi heterogen. Modal social mempengaruhi masyarakat
pada keyakinan kontrak psikologis, yaitu keyakinan tentang apa yang diharpkan dari orang
lain serta bagaimana dianggap adil atau seimbang. Modal social sebagai dasar hubungan baik
pada proyek dan hubungan antar tim dengan pemangku kepentingan dari seluruh perusahaan
untuk memastikan sumber daya yang dialokasikan. Kualitas hubungan social, terutama lintas
fungsional dan departemen, secara signifikan mempengaruhi keberhasilan proyek. Dalam
modal social internal individu perlu berkembang menjadi tim kohesif dengan bekerja
bersama-sama. Tim harus dikembangkan sehingga anggota bersedia bekerja sama dalam
mengejar pencapaian tujuan proek, mengingat heterogenitas tim, dan membangun hubungan
social.
Dalam hal modal social eksternal, jaringan yang dikembangkan untuk menjaga
momentum proyek dan memberikan yang diperlukan sumber daya. Karena itu membutuhkan
pengetahuan tentang visi-misi perusahaan, struktur, budaya, dan pemangku kepentingan serta
pemahaman strategis tentang sifat tugas sumber daya manusia dan hubungannya dengan
strategi bisnis. Pengetahuan harus digunakan untuk meyakinkan stakeholder pada pentingnya
proyek system informasi sumber daya manusia serta merancang suatu system yang benar
benar digunakan. Eksploitasi model social eksternal dan internal,mengingat sifat dari proyek
system informasi sumber daya manusia, pemimpin proyek perlu menjadi manager hybrid.
Manajer hybrid idealnya memiliki sumber daya manusia, bisnis dan pengetahuan system
informasi. Memungkinkan manajer menunjukan kepemimpinan dalam system informasi atau
fungsionalnya dibidang bisnis. Aspek teknis pengembangan system informasi sumber daya
manusia meliputi: spesifikasi system, biaya atau anggaran dari proyek, keterlibatan dalam
proses reengineering, pembelian dan pemasangan software, hardware, dan lonfigurasi dari
struktur data.
BAB 7
Skala Perusahaan
Proses integrasi sebagai kunci asset perusahaan untuk menyediakan kemampuan unik
menjaga kelincahan dan sikap kompetitif dalam kaitannya dengan perusahaan besar dan
kecil. Meskipun peningkatan fungsionalitas data meningkat secara signifikan baik dari segi
harga dan waktu, pengembangan perangkat keras, dan biaya memerlukan upaya perusahaan
membangun dengan melibatkan investasi anggaran. Kesulitan biaya dari sistem tampak
menakutkan, perusahaan besar melakukan investasi dengan pengertian bahwa hal itu akan
mneghemat uang dan meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang.
BAB 8
PERAN MANAJER
Focus pada peran manajer sumber daya manusia menjadi hal penting untuk munulnya
perubahan.seperti peran konsultasi sumber daya manusia, membentuk rencana dan strategi
sumber daya manusia yang terintegrasi pada tingkatan perusahaan . sistem informasi sumber
daya manusia dirancang untuk membantu manajer sumber daya manusia melakukan berbagai
jenis tugas baik rutin maupun ketingkat yang lebih tinggi.
Profesi sumber daya manusia telah berubah terus menerus dan mencerminkan
perubahan yang lebih luas kepada perusahaan , sehingga sifat pekerjaan dan profesi mereka
mendapatkan pengakuan.Bahkan penggunaan sistem informasi tergantung pada perubahan
yang diusulkan untuk pekerjaan mereka. Profesi sumber daya manusia lebih beragam.
Manajer sumber daya manusia bukanlah kelompok yang homogeny yang dipekerjakan oleh
ukuran yang berbeda, jenis dan sector perusahaan. Masalah lain adalah bagaimana
professional sumber daya manusia memperoleh kekuasaan dan status pada perusahaan.
Fungsi memperoleh daya dan status tambahan dengan baik sesuai atau menantang saat ini
tergantung pada norma bisnis dan paradigm untuk mendapatkan otoritas dan kekuasaan
dalam perusahaan . meskipun hal ini dieksplorasi dan disempurnakan, personel berfungsi
memposisikan diri dalam perusahan memberikan kekuasaan dan status lebih .
Jenis spesialis sumber daya manusia diidentifikasi ke dalam beberapa jenis yang
digunakan oleh perusahaan berdasarkan kategori kerja dan status dalam hirarki manajemen.
Meskipun beragam latar belakang manajemen sumber daya manusia , mereka tetap
memainkan peran sentral dalam perusahaan. Pentingnya peran mereka dikaitkan dengan
kebijakan pusat. Tujuan manajer sumber daya manusia dinilai dengan sejauh mana mereka
membantu perusahaan. Adapun peran manajer sumber daya manusia yaitu : sebagai penasihat
kebijakan dan sebagai penasihat sistem sumber daya manusia.
Muncul peran baru dari spesialis sumber daya manusia adalah sebagai konsultan
internal dan eksternal yang menyediakan layanan di tingkat perencanaan strategisperusahaan.
Professional sumber daya manusi menempati posisi yang lebih tinggi seperti konsultan
internal dan eksternal perusahaan.penggunaan istilah konsultan secara umum sebagai
konsultasi manajemen , perusahaan dan sumber daya manusia. Pada dasarnya karakteristik
peran dari konsultan adalah memberikan informasi yang biasanya sulit untuk diperoleh,
menganalisis informasi yang tidak diketahui klien, menganalisis masalah perusahaan yang
kompleks dan sebagai kendaraan klien untuk menggunakan modal diaknostik.
Akhirnya dalam memberikan konsultasi yang baik penting bagi manajemen SDM
untuk memiliki informasi yang up to date dan akurat. Sehingga , sistem informasi SDM
menjadi kemungkinan terbesar mereka dalam bertindak.
Perkembangan sistem informasi SDM memiliki dampak yang besar pada manajer
SDM memanfaatkan sistem tersebut untuk bekerja dengan cara yang berbeda. Tetapi pada
saat yang sama manajemen perusahaan sadar otomatisasi fungsi SDM dapat di capai.
Penggunaan sistem informasi SDM dapat meningkatkan basis informasi dan memungkinkan
manajer SDM melakukan pekerjaan lebih professional. Bahkan strategi penggunaan sistem
informasi SDM memungkinkan untuk membuat lebih banyak informasi sebagai keputusan
dan alat penilaian serta dapat meningkatkan pengakuan pribadi mereka oleh perusahaan.
BAB 9
Baru-baru ini hasil survei menunjukan bahwa 95% sumber daya manusia beroperasi
dengan berbagai bentuk komputerisasi sistem informasi sumber daya manusia. Perubahan
tersebut adanya perkembangan fungsi sumber daya manusia dan teknologi informasi
digunakan sebagai sarana pertumbuhan dalam penggunaan mikro berbasis sistem informasi
sumber daya manusia didukung bisnis. Persepsi bahwa sistem informasi sumber daya
manusia tidak memberikan nilai tambah karena kurang dimanfaatkan mereka yang lambat
dan tidak fleksibel dalam kualitas memasukan data.
Individu sebagai bagian dari sumber daya manusia, ide, bantuan, inspirasi,
persahabatan, cinta, dan sebagainya membetuk diri dalam pertukaran strategis. Proses
memberi dan menerima serta proyek menuju masa depan. Demikian pula perusahaan mebawa
mereka menuju masa depan yang memungkinkan konstituen eksternal seperti pelanggan,
pemasuk, investor dan Negara serta konstituen internal dimana individu dan kelompok
bekerja dalam perusahaan. Pertukaran ini adalah penanganan ketergantungan pada sumber
daya. Sumber daya secara materi dan simbolik diberikan pada konstituen internal dan
eksternal dalam rangka menerima materi dan simbolik yang meliputi barang dan uang juga
upaya karyawan dalam bekerja, pendapatan dari pelanggan atau klien, persetujuan hokum
dari Negara dan sebagainya.
Prespektif pertukaran strategis berfokus pada proses penciptaan bersama yang terjadi
di anatara anggota perusahaan dan lingkungan yang merupakan komponen dimana masyrakat
dan anggotanya saling bekerja sama. Proses sktukturasi dalam kehidupan social dengan
menggunakan pertukaran strategis untuk mengorganisir dan melibatkan design serta
pengenalan sistem informasi sumber daya manusia dibentuk oleh orng-orang tertentu secara
khusus. Pertukaran strategis ditangani manajer dengan cara yang bersamaan.
Sistem sumber daya manusia saat ini menjadi kebutuhan masa depan dan penyediaan
paket perangkat lunak. Setelah menemukan kesenjangan, dianggap rekayasa ulang harus
dilakukan untuk mengubah sistem. Meskipun database karyawan dalam sistem informasi
sumber daya manusia mencakup sistem penggajian, perusahaan memutuskan sistem
administrasi penggajian terpisah atau terhubung dengan sistem informasi sumber daya
manusia.
Manajer sumber daya manusia dalam posisi yang unik mempengaruhi strategi
perusahaan. Mereka memastikan design sistem informasi sumber daya manusia sejalan
dengan rencana strategis antara strategis sistem informasi SDM dan strategi perusahaan. Pada
tahap awal proyek sistem informasi sumber daya manusia, manajer sumber daya manusia
memahami isu-isu kunci yang berkaitan dengan design dan perkembangan sitem informasi.
Sepanjang proyeksistem informasi SDM mungkin tak terelakan bahwa beberapa anggota
harus membuat keputusan yang berdampak pada karir mereka.
BAB 10
Sebagian besar didasarkan pada kombinasi teori dan penelititan tentang penyesuaian
kerja serta pada individu dan perusahaan yang terkait. Efektivitas sistem e-hr adalah
kongruen dengan tujuan perusahaan dan individu. Konsisten dengan model penyesuaian kerja
dengan individu dan perusahaan terkait yang menetapkan, tujuan, dan sumber daya yang
mengarah pada pengembangan sistem perusahaan dan proses yang dirancang untuk mencapai
tujuan. Perusahaan mengembangkan sistem dan proses untuk:
Sistem e-hr cenderung menghasilkan hasil yang dinginkan jika individu bekerja untuk
menumbangkan mereka. Karena perbedaan dalam nilai-nilai individu dan tujuan, penerimaan
dan penggunaan sistem e-hr berbeda. Sifat sistem e-hr berfungsi mengurangi hasil ditingkat
individu. Sifat sistem e-hr dipengaruhi oleh sifat individu, niat, dan perilaku dengan unsure-
unsur sebagai berikut:
1. Merekrut karyawan
Tujuannya adalah menarik pelamar potensial yang memenuhi persyaratan
perusahaan.
2. Seleksi karyawan
Sistem seleksi penting karena mereka adalah salah satu cara yang digunakan
untuk meningkatkan persyaratan peran
3. Manajemen kinerja
Tujuan utama adalah mengontrol perilaku karyawan, memastikan keselarasan
dengan tujuan perusahaan.
4. Kompensasi karyawan
Sistem ini digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan sistem gaji,
menyediakan manfaat dan evaluasi efektivitas sistem kompentasi.
\
BAB 12
Tantangan untuk menjadi mitra strategis sejati adalah ketika departemen sumber daya
manusia dapat menilai pekerjaan operasional saat ini dan mendatang dengan cara yang baik.
Sistem informasi departemen berkobularasi dengan segala informasi tentang masalah tenaga
kerja. Basis komprehensif yang akurat, up to date, dan manusia dengan mudah bias
mengakses informasi menunjukkan bahwa sistem ini penting untuk departemen sumber daya
manusia melakukanmperannya.
Perusahaan harus dapat melakukan segala penilaian yang berkaitan dengan kemajuan
rekayasa ulang sistem informasi. Adapun beberapa hal yang dapat dinilai dalam sistem
informasi sumber daya manusia adalah :
Proses rekayasa ulang adalah peta yang mebnatu untuk menyebarkan inisitaif kualitas
kinerja. Redesain sistem informasi sumber daya manusia memungkinkan perusahaan melacak
dan memahami pelanggan internal. Pada saatnya, pelanggan internal puas dalam memberikan
layanan yang lebih baik. Memahami siapa pelanggan dan bagaimana layanan digunakan oleh
pelanggan adlah salah satu fondasi awal dalam reengineering. Jika perusahaan menginginkan
sistem befungsi dan berpotensi, maka habiskan banyak waktu untuk memelihara dan
memeriksa cara kita melakukan pekerjaan. Tidak akan pernah bermanfaat jika melkukan
upgrade teknologi tapi tidak berkomitmen untuk mengawasi dan mengubah proses kerjanya.
\
BAB 13
Pengembangan Riset
Di era digital ini, focus pada sistem informasi sumber daya manusia pada psoses
desainnya. Sistem informasi sumber daya manusia yang terpadu berorientasikan pada
kebutuhan strategi perusahaan. Kategori pda input-output tansformasi digunakan sebagai
criteria sistem informasi sumber daya manusia. Criteria utama secara teknis dan sistem
manajemen databasenya informative untuk pengembangan sistem informasi sumber daya
manusia, antara lain :
Hubungan manajemen sumber saya manusia dan kinerja perusahaan didasarkan pada
best practices secara universal atau prespektif yang menyiratkan hubungan langsung antara
pendekatan tertentu untuk sumber daya manusia dan kinerja.
Walaupun ada dukungan pada pendekatan sumber daya manusia secara universal,
konsiten menjadi factor utama. Sehingga dapat melakukan melalui riset mengenai
kekhawatiran pada manajemen sumber daya mnusia dan identifikasi praktik-praktik yang
diterapkan. Dari beberapa riset ditemukan ad tiga kategori utuama dari variable yang
menggambarkan manajemen sumber daya manusia, keterampilan sumber daya manusia, dan
perilaku sumber daya manusia.
Sebagian besar pengembangan riset sistem informasi sumber daya manusia focus
pada status penggunaan sistem informasi sumber daya manusia dan aplikasi fitur sumber
daya manusia yang terintegrasi. Selain itu ada riset-riset yang dilkukan untuk mengatasi
manfaat yang dirasakan dan potensi sistem informasi sumber daya manusia.