Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Kebersihan gigi dan mulut pada anak usia sekolah

Hari/ tanggal : Rabu, 22 Desember 2021

Pukul : 09.00 Wita

Sasaran : Siswa Kelas 4-5 SDN 8 Desa Talulobutu Selatan

Tempat : SDN 8 Desa Talulobutu Selatan

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat,

keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa

anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi

terwujudnya manusia yang berkualitas (Nurhayati, 2018).

Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua tempat

utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas. Sekolah

merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan bermain. Oleh

karena itu, konsep pemberian kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama pada

sasaran target anak sekolah. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap

kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai kesehatan itu


sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup sehat. Mengingat

begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta begitu eratnya lingkungan

sekolah dengan kehidupan anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan, maka

perlu digalakkan upaya perawatan kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran

perawat baik di puskesmas, perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut, serta

peserta didik yang telah terlatih melalui bimbingan usaha kesehatan sekolah (UKS)

(Pakpahan, 2020).

Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah

pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat

berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan

kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak dikemudian hari. Masalah

kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan

perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan

menghambat pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar

tersebut membutuhkan kondisi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu

diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat tumbuh

menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya

melalui UKS yang membimbing peserta didik agar mampu menangani masalah-

masalah kesehatan di lingkungan sekolah (Pakpahan, 2020).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas kami tertarik untuk membahas lebih

lanjut mengenai penanganan kebersihan gigi pada anak usia sekolah.


B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit dan demontrasi selama 30

menit diharapkan siswa dapat mengetahui tentang materi kebersihan gigi dan

bagai mana cara menggosok gigi yang baik dan benar, serta mampu

mendemonstrasikan bagaimana cara menggosok gigi.

2. Tujuan khusus

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan masyarakat mampu :

a. Siswa mampu menjelaskan pengertian Kesehatan gigi dan mulut

b. Siswa mampu menyebutkan jenis dan fungsi gigi dan mulut

c. Siswa mampu menyebutkan macam-macam penyakit gigi dan

mulut

d. siswa mampu menjelaskan penyebab kerusakan gigi dan mulut

e. siswa mampu mempraktekan cara menggosok gigi yang baik dan

benar

C. Pelaksanaan kegiatan

1. Topik : Siswa kelas 4-5 SDN 8 Talulobutu Selatan

2. Sasaran/target: Siswa

3. Metode: Ceramah dan demostrasi

4. Media dan alat: Leaflet dan PPT

5. Waktu dan tempat: 22 Desember 2021, 09.00 Wita


D. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatanpenyuluhan Kegiatanpeserta


1 5 menit Pembukaan

 Memberi salam  Menjawab salam

 Perkenalan  Mendengarkan dan memperhatikan

 Menjelaskan tujuan materi yang disampaikan

penyuluhan

 Menyebutkan materi/ pokok

bahasan yang akan

disampaikan
2 30 menit Pelaksanaan: Menyimak dan memperhatikan

1) Menjelaskan materi

penyuluhan secara

berurutan dan tratur.

Materi : Menyimak dan memperhatikan

a. Menjelaskan

pengertian Kesehatan

gigi dan mulut

b. Menyebutkan jenis

dan fungsi gigi dan

mulut

c. Menyebutkan
macam-macam

penyakit gigi dan

mulut

d. Menjelaskan

penyebab

kerusakan gigi

dan mulut

e. Menjeaskan cara

menggosok gigi

yang baik dan

benar

3 20 menit Evaluasi :

Meminta Siswa  Siswa menjawab pertanyaan

menjelaskan/menyebutkan

kembali tentang :

1) pengertian Kesehatan

gigi dan mulut

2) jenis dan fungsi gigi

dan mulut

3) macam-macam

penyakit gigi dan


mulut

4) penyebab kerusakan

gigi dan mulut

Meminta siswa

mempraktekan cara

menggosok gigi yang baik

dan benar

4 5 menit Penutup :

Mengakhiri pertemuan dengan Menjawab salam

mengucapkan terima kasih dan

mengucapkan salam

E. Setting Tempat
Ket:

= Pemateri

= Observer

= Ci klinik

= CI akademik

= klien

= Fasilitator

F. Pengorganisasian

1. Nanda Amalia Darwin : pemateri

2. Fatra Atini : Observer

3. Sisilia Himam: moderator

4. Marlina lahili: Fasilitator

5. Rahmi Paputungan : Fasilitator

(Lampiran I)

Kebersihn gigi dan mulut

A. Pengertian
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia

dan merupakan bagian dari kesehatan secara umum. Yang perlu diperhatikan oleh

masyarakat (Jose, dkk.,2019). Beberapa pakar mengemukakan bahwa kesehatan

rongga mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara umum, namun banyak

orang tidak mengetahui bahwa rongga mulut berperan penting bagi kesehatan tubuh.

Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara

efektif, menikmati berbagai macam makanan, meningkatkan kualitas hidup, percaya

diri dan mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik. Kondisi sebaliknya, rongga

mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang,

keterbatasan fungsi pengunyahan, keterbatasan fungsi bicara, rasa sakit dan

terganggunya waktu bekerja atau sekolah (Halim, 2011) Untuk mencapai kesehatan

gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala.

Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, membatasi makanan

yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak dan sisa

makanan yang tersisa dan menyikat gigi harus menggunakan teknik dan cara yang

tidak merusak stuktur gigi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang

berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa diperhatikan

lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam

bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. (Malik, 2018).

B. Jenis Dan Funsi Gigi Dan Mulut

Menurut R.,Yulianti (2014) Gigi merupakan stuktur putih kecil yang

ada di dalam mulut manusia dan menjadi salah satu organ yang sangat penting
dalam proses pencernaan dalam tubuh. Gigi digunakan untuk mengoyak,

mengikis, memotong dan mengunyah makanan.

Pada manusia dapat ditemui empat Jenis gigi yang terdapat pada mulut

yaitu :

1) Gigi Seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi memotong

dan mengerat makanan atau benda lainnya.

2) Gigi Taring : gigi yang memiliki satu akar dan memiliki fungsi untuk

mengoyak makanan atau benda lainnya.

3) Gigi Graham Kecil : gigi yang memiliki dua akar yang berfungsi

menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.

4) Gigi Graham Besar : gigi yang memiliki tiga akar yang berfungsi melumat

dan mengunyah makanan atau benda lainnya.

Setiap jenis gigi memiliki fungsi yang berbeda karena tiap jenisnya

memiliki bentuk yang berbeda satu dan yang lain. Selain itu juga di pengaruhi

lokasnya di dalam rongga mulut. Berikut ini adalah beberapa fungsi gigi

diantaranya :

1) Pengunyahan Gigi memiliki peran pentig untuk menghaluskan makanan

agar lebih mudah ditelan serta meringkankan kerja proses pengunyahan

didalam rongga mulut maka makanan yang ada di proses menjadi lebih

halus dan mempermudah proses penelanan. Proses pengunyahan

dipengaruhi oleh keseimbangan posisi antara rahang atas dan rahang


bawah, apabila tidak seimbang maka akan menggangu proses

pengunyahan sehingga gigi tidak dapat bekerja secara maksimal.

2) Berbicara Gigi sangat diperlukan untuk mengeluarkan bunyi ataupun

huruf-huruf tertentu seperi huruf T,V,D,S dan S. Tanpa gigi maka maka

akan kesulitan dalam berbicara alias ngomong dan tidak akan terdengar

sempurna.

3) Estetika Gigi dan rahang dapat mempengarhui senyum seseorang, dengan

adanya gigi yang rapid an bersih maka senyum ssesorang akan terlihat

lebih menarik dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gigi yang

tidak beraturan. Selain itu bentuk rahang juga akan mempengaruhi bentuk

wajah seseorang.

C. Macam-macam Penyakit Gigi Dan Mulut

Berdasarkan Agustiana (2016), Macam-macam penyakit gigi terbagi

menjadi tiga yaitu :

1) Gigi Berlubang (Karies Gigi) Karies atau gigi berlubang adalah yang

membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat suatu proses yang secara

bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan
terus berkembang ke bagian dalam gigi. Penyebab penyakit gigi ini

diakibatkan karena adanya kuman. Martariwansyah (2008) menyatakan

bahwa karies gigi terbagi menjadi tiga, yaitu :

a) Karies superfisial, yaitu gigi berlubang yang hanya mengenai lapisan

gigi terluar.

b) Karies media, yaitu gigi berlubang yang sudah mengenai dentin.

c) Karies profunda, yaitu gigi berlubang yang sudah mengenai jaringan

pulpa.

2) Gingtivitis (Peradangan Gusi) radang gusi terjadi akibat adanya plak dan

bakteri.

3) Penyakit Periodental (jaringan pendukung gigi).

D. Penyebab Kerusakan Gigi Dan Mulut

Makanan yang dikonsumsi anak akan mempengaruhi kesehatan gigi.

Terlalu banyak karbohidrat, baik gula misalnya, kue, permen, susu, makanan

dan minuman manis lainnya maupun tepungtepungan misalnya keripik

kentang atau singkong dapat mengakibatkan pengeroposan gigi.


Seberapa lama karbohidrat menempel pada gigi adalah penyebab

utama pembusukan gigi, permen coklat dan makan yang manis adalah

makanan yang paling sering mengancam kerusakan gigi. Sebagian besar

permen uang beredar saat ini adalah permen yang mengandung gula. Jika

dikonsumsi dengan cara tidak tepat maka dapat memberi kesempatan bagi

bakteri mulut untuk merusak gigi.

Mekanismenya adalah permen yang di konsumsi oleh anak-anak

tersebut mengandung gula yang nantinya “memberi makanan” bagi bakteri

untuk berkembangan merusak gigi. Tetapi tidak ada makanan yang perlu

dijauhi untuk mendapatkan gigi dan mulut yang sehat. Semua itu kembali

pada proses dan waktu, yang menjadi masalah dalam hal ini adalah sisasisa

makanan yang masih menempel pada gigi. Memasuki usia sekolah, resiko

anak mengalami sakit gigi makin tinggi. Banyaknya jajanan di sekolah,

dengan jenis makanan dan minuman yang manis, mengancam kesehatan gigi

anak.

E. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

Berikut pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut:

1) Biasakan menyikat gigi pagi setelah makan dan sebelum tidur.

2) Kurangi makanan manis dan lengket.

3) Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang berserat dan berair.

4) Cara menyikat gigi yang benar .


5) Gunakan pasta gigi yang mengandung Flouride.

6) Periksa gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

F. Menggosok Gigi

1. Waktu Menggosok Gigi

Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah setelah makan dan

sebelum tidur. Menggosok gigi setelah makan bertujuan mengangkat sisa-sisa

makanan yang menempel di permukaan ataupun disela-sela gigi dan gusi.

Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk menahan

perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur tidak

diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara alami.

(Sariningsih, 2012)

2. Teknik Menyikat Gigi

Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk

membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi, juga merupakan

tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan kesehatan rongga mulut

yang optimal. (Putri, Dkk, 2009). Menyikat gigi harus dilakukan secara

sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal pada gigi untuk memperoleh

hasil yang maksimal dalam membersihkan gigi, diketahui beberapa cara

menyikat gigi yaitu:

a. Teknik Horizontal
Teknik horizontal ini yang paling mudah dan sering dilakukan.

Gerakkan utamanya sama seperti penggunaan sikat-sikat pada umumnya.

Caranya, bulu sikat gigi diletakkan sejajar dengan permukaan oklusal,

insisal, bukal, lingual, atau palatinal gigi dan selanjutnya digerakkan maju

mundur. (Erwana, 2015)


Gambar 1 Teknik Horizontal

b. Teknik Vertikal

Teknik vertikal adalah salah satu gerakan yang termasuk mudah, dan

secara tidak langsung telah teraplikasikan dalam penyikatan gigi 3 sehari-

hari. Gerakan menyikat gigi dengan teknik vertikal yaitu naik turun keatas

dan kebawah. (Erwana, 2015)

Gambar 2 Teknik Vertikal

c. Teknik Roll

Teknik roll yaitu teknik menggulung atau membulat. Teknik ini

dimulai dengan menempatkan bulu sikat gigi pada leher gusi (bagian

perbatasan antara gigi dengan gusi) dengan ujung bulu sikat menghadap

kebawah dan bergerak 180° sampai bulu sikat gigi menghadap ke atas

untuk gigi bawah. Sementara untuk gigi atas, ujung bulu sikat gigi
menghadap keatas dulu, kemudian melengkung 180° sampai menghadap

kebawah. (Erwana, 2015)

Gambar 3 Teknik Roll

d. Teknik Fones

Teknik fones yaitu bulu-bulu sikat ditempatkan tegak lurus pada

permukaan bukal dan labial dengan gigi dalam keadaan oklusi. Sikat

digerakkan dalam lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang

atas dan rahang bawah disikat sekaligus. (Erwana, 2015)

Gambar 4 Teknik Fones

e. Teknik Kombinasi

Teknik ini yang paling sering digunakan masyarakat pada

umumnya.menggabungkan teknik horizontal (maju mundur),

teknik vertikal (atas bawah), dan teknik roll(memutar). Teknik


kombinasi ini termasuk baik karena menggunakan teknik

berbeda untuk tiap gigi berdasarkan letaknya, seperti yang

seharusnya dilakukan (Erwana, 2015).

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, T. 2018. Pengaruh Program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Holistik


dalam Pencegahan Perilaku Agresif dan Harga Diri Rendah Anak Usia
Sekolah Dasar di SDN Babat VII. Universitas Airlangga Surabaya,
Fakultas Keperawatan

Pakpahan, M., A,D, Hutapea., D, S, S, Friska., Y, Sitanggang., E, Manurung., L.


Pranata., N, Daeli., D, Koerniawan., B, Pangkey., F, Ikasari., B, Hardika.
2020. Keperawatan Komunitas. Medan : Yayasan Kita menulis.

Prasetyi, Y, B. 2014. Peran Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Upaya


Peningkatan Derajat Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar di
Lombok Timur. Jurnal Kedokteran Yarsi, volume 27 (2).

Anda mungkin juga menyukai