Syarifah Rida Nura - 2002263 - Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Syarifah Rida Nura - 2002263 - Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
FAKULTAS PASCASARJANA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam sholawat
serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah membawa
manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang oenuh cahaya. Makalah ini akan
menjelaskan tentang prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan pada saat
ini.
Kurikulum adalah sebuah kumpulan pelajaran yang di dalamnya terdapat media, metode,
serta prinsip-prinsip pengembangannya, oleh karena itu, pada makalah ini dibahas juga
tentang apa yang menjadi sumber serta macam-macam prinsip yang digunakan di dalam
kurikulum. Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
baik di dalam sistematika kepenulisan, pembahasan, dan lain sebagainya, oleh karena itu,
penulis memohon kepada para pembaca untuk mengoreksi, mengkritik, dan menyarankan
bagaimana baiknya penulisan makalah ini dalam rangka memperbaiki kepada arah yang lebih
baik. Terimakasih atas perhatiannya semoga sedikit banyaknya makalah sederhana ini dapat
memberikan manfaat baik bagi penulis atau pe mbaca sekalian. Akhirul kalam,
wassalamualaikum wr.wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat dihasilkan
rumusan masalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah (Tim
Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2012). Menurut J. Galen
Sailor dan William M Alexander (1974) kurikulum didefinisikan sebagai reflect
volume judgments regarding the nature of education.
Menurut Goodson yang dikutip dari Sao Wen Shu (2012) adalah a
multifaceted concept, constructed, negotiated and renegotiated at a variety of
levels and in a variety of arenas. kurikulum didefinisikan sebagai reflect volume
judgments regarding the nature ofeducation. Dikutip dari Syafii (2018) Marsh
dan Wills telah meninventarisir makna kurikulum baik yang luas maupun secara
sempit. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:
2) Curriculum is those subjects that are most useful for living in contemporary
society;
Selain itu, menurut Hasan Basrun yang dikutip dari Shofiyah (2018)
Kurikulum diartikan sebagai manhaj, yang merupakan cahaya, atau jalan ringan
yang dilewati manusia di bidang kehidupannya. Sedangkan kurikulum dalam
konteks pendidikan, berarti jalur cerah yang dilalui oleh guru bersama siswa
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah sebuah kumpulan
mata pelajaran yang digunakan oleh lembaga pendidikan dalam rangka mendidik
peserta didiknya yang di dalamnya terdapat tujuan, metode, dan alat belajar yang
dibutuhkan guna meraih tujuan yang diharapkan.
Dalam pengembangan kurikulum tentu saja harus memiliki prinsip. Prinsip
yang ada di dalam pengembangan kurikulum menjadi asas bagaimana
pengembangan kurikulum berjalan. Prinsip dapat diartikan sebagai asas atau
landasan, sedangkan pengembangan berarti suatu proses yang di dalamnya
4
terdapat target dan metode sehingga dapat membawa kepada arah yang lebih
baik, sedangkan kurikulum adalah sekumpulan mata pelajaran yang dijadikan
acuan do dalam pendidikan, oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prinsip
pengembangan kurikulum adalah asas-asas yang harus digunakan di dalam
proses pengembangan kurikulum sehingga dapat menjawab tantangan zaman. Di
dalam kurikulum terdapat prinsip-prinsip. Prinsip-prinsip ini penting diketahui
supaya dapat dikembangkan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menurut
Hernawan yang dikutip dari Yunita Hariyanti (2018) adalah sebagai berikut:
Menurut Subandah yang dikutip dari Syafii (2018) pendidikan dapat dikatakan
relevan jika lulusan memberikan manfaat fungsional ditengah-tengah masyarakat.
Dalam hal ini mencakup:
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa prinsip relevansi penting untuk
diperhatikan untuk pengembangan kurikulum.
5
2.1.2 Prinsip Fleksibilitas
4) Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan media, alat belajar, dan media
pembelajaran;
6
tingkat sekolah dan yang kedua kontinuitas antar berbagai program (Syafii,
2018).
Efektivitas adalah sebuah prinsip yang mengacu pada nilai tepat guna.
Dalam hal ini, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu guru dan siswa.
Efektifitas guru dapat dilihat dari bagaimana seorang guru tersebut mengajar
sehingga tujuan yang ingin teraih dapat tersampaikan, sedangkan untuk siswa
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana siswa tersebut belajar sehingga siswa
tersebut dapat memahami bukan hanya isi materi akan tetapi juga nilai yang
disampaikan.
7
1) Relevansi;
2) Efektivitas;
3) Efisiensi;
4) Kontinuitas;
5) Fleksibelitas
8
penentuan prinsip yang digunakan di dalam kurikulum baik dalam penemuan
ilmu alam atau ilmu sosial.
Kurikulum secara bahasa berasal dari kata curir dan curere yang berarti
pelari dan tempat berpacu, sedangkan menurut istilah adalah sejumlah mata
pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai
akhir program pelajaran sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh
penghargaan dalam bentuk ijazah (Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan
Pembelajaran, 2012).
Selain itu, faktor landasan kurikulum juga dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi prinsip-prinsip kurikulum. Menurut Syafii (2018) Ada lima
landasan yang dapat mempengaruhi kurikulum. Prinsip pengembangan
kurikulum yang muncul dari data eksperimen adalah data yang berasal dari
temuan-temuan yang vailid dan reliabel sehingga dapat menjadi prinsip dari
pengembangan kurikulum. Contoh data eksperiment adalah penemuan-penemuan
teknologi baru yang sedang berkembang sekarang ini (Steven M Ross, 2014).
9
pengawas norma-norma masyarakat agar dipatuhi masyarakat; 4) nilai kebenaran;
5) nilai keteladanan, kebaikan, dan religious (Yullya Kartika Ayu, 2013).
Manusia memiliki akal, itulah salah satu pembeda antara manusia dengan
binatang, akan tetapi, meskipun manusia memiliki akal, tidak semuanya dapat
menggunakan akal sehat mereka. Akal merupakan salah satu kekayaan yang
sangat berharga Akal sehat cenderung dapat membaca, menilai dan menarik
nilai-nilai universal yang sifatnya metafisik. Akal merupakan alat yang dapat
menyampaikan kebenaran juga sekaligus sebagai bukti dan pembeda antara haqq
dan bathil, serta apa yang ditemukannya dapat dipastikan kebenarannya,
sepanjang persyaratan-persyaratan fungsi kerjanya dijaga dan tidak diabaikan
(Dadang Mahdar, 2014) menurut Ibnu Khaldun yang dikutip dari Muhammad
Anin (2018) akal merupakan sebuah timbangan yang cermat, yang hasilnya
adalah pasti dan dapat dipercaya. Akal merupakan perangkat lunak yang ada pada
diri manusia sehingga berbagai kajian teori mulai sejak awal Islam hingga saat ini
tidak ada habisnya dan selalu mengalami perkembangan (M. Arif Setiawan,
2019).
Sedangkan sehat menurut KBBI arti kata sehat adalah baik seluruh badan
serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit). Sedangkan menurut WHO suatu
keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental, sosial yang tidak hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan. Oleh karena itu, akal sehat merupakan kondisi akal yang
tidak terpengaruh dan tidak mengalami oleh berbagai macam hal yang dapat
merusaknya sehingga penalaran yang digunakan selaras dengan persyaratan-
persyataan berfikir yang baik. Akal sehat menjadi salah satu sumber prinsip
dalam kurikulum karena sifatnya yang dapat membaca, menilai dan menarik
nilai-nilai universal yang ada di dalamnya sehingga dapat membentuk satu
konsep di dalam kurikulum. Akal sehat dapat meninbang dan memilah-memilih
sehingga dapat menjadi sumber prinsip pengembangan kurikulum.
10
Macam-macam sumber pengembangan kurikulum jelas memiliki
landasan, landasan ini yang akan mempengaruhi bagaimana prinsip kurikulum
akan muncul. Landasan-landasan tersebut berupa landasan filosofis, landansan
psikologis, landasan sosio kultur dan landasan kelompok pengembang
kurikulum. Ada pun penjelasanya adalah sebagai berikut:
1. Landasan filosofis
Nilai filosofis ini dapat berasal dari agama, atau nilai-nilai universal
lainnya. Landasan filosofis ini terdiri dari berbagai macam cabang, yaitu: 1)
cabang metafisik yang membahas tentang hakikat nilai realitas; 2) epistimologi
dan logika yang membahas tentang sumber ilmu; 3) aksiologi yang membahas
tentang nilai guna dari hakikat tersebut (Masitoh, 2018). Sebagaimana yang
sudah dijelaskan di atas bahwa landasan filosofis ini perlu diperhatikan karena
akan mempengaruhi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
2. Landasan sosiologis
11
yang mereka dapat di tengah-tengah masyarakat. Dalam upaya membentuk
lulusan yang bermutu, maka perlu dilihat juga apa yang sebenarnya dibutuhkan
oleh masyarakat tersebut. oleh karena itu, landasan sosiologis juga dapat menjadi
sumber dalam membentuk prinsip kurikulum. Landasan sosiologis adalah acuan
atau asumsi dalam penerapan pendidikan yang bertolak pada interaksi antar
individu sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat (Wartono,
2015) karena sosiologi menjelaskan kondisi dan interaksi-interaksi yang terjadi di
masyarakat maka landasan sosiologis juga dapat menjadi sumber dalam
membentuk prinsip kurikulum
3. Landasan Psikologis
12
4. Landasan Organisasi Kurikulum
13
bagaimana sebuah kurikulum dapat dikembangkan seideal mungkin; 2)
Kurikulum aktual yaitu kurikulum yang membahas tentang bagaimana sebuah
kurikulum dibuat berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat pada masa
sekarang dan yang akan datang dan; 3) Kurikulum tersembunyi adalah kurikulum
yang membahas tentang nilai apa yang dimasukan ke dalam sebuah kurikulum.
14
4) Apa yang dirasakan oleh para stakeholder dengan kurikulum?
5) Berapa biaya yang diperlukan?
1) Komunikasi;
2) Pengembangan personalitas;
3) Penyiapan untuk dunia kerja;
4) Agama dan etika;
5) Aktifitas perencanaan kurikulum;
6) Tujuan dan inisiatif diri;
7) Fleksibilitas dan adaptabilitas;
8) Interaksi luat batas budaya;
9) Kemampuan penguasaan teknologi;
10) Dasar-dasar pemikiran konstruktifisme;
11) Tanggung jawab dan kepemimpinan
15
Landasan Psikologis dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum
karena memberikan pengertian beserta prinsip untuk memahami manusia.
Landasan Psikologis dapat memberikan metode yang tepat dalam
pengembangan pendidikan karena mengingat pada dasarnya setiap anak
memiliki latar belakang dan potensi yang berbeda-beda sehingga landasan
psikologis ini perlu digunakan dalam pengembangan kurikulum untuk melihat
itu semua.
Perkembangan zaman tidak bisa diprediksi, pada saat ini sudah jelas
memasuki era teknologi dan internet of thing. oleh karena itu, landasan ilmiah
dan teknologi yang dilandasi dengan penemuan-penemuan ilmiah dapat
dijadikan sebagai landasan kurikulum dalam pengembangan pendidikan.
16
Design Develop
Review Implement
Evaluation Monitor
17
Kurikulum Baru
Market Signal
Perkembangan
IPTEK
18
Perubahan-perubahan kurikulum ini tentu sangat wajar karena setiap
zaman pasti memiliki tantangannya masing-masing. Kurikulum yang dibuat oleh
organisasi kurikulum sebagai upaya menjawab tantangan tersebut. akan tetapi, di
Indonesia masih ada kesan bahwa ganti Menteri ganti kurikulum yang tentunya
membawa polemic di dalam masyarakat.
19
BAB III
3.1 Simpulan
Dari penjelasan pada bab sebelumnya maka dapat diperoleh simpulan sebagai
berikut:
20
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Arisatul Choliq (2015) Relasi Akal dan Hati menurut Imam Al-Ghazali.
Kalimah. Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam. Vol 13, No 2
Ahmad Zainuri (2018) Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan.
NoerFikriPalembang
Baderiah (2018) Pengembangan Kurikulum. Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo. Bandung
Dadang Mahdar (2014) Kedudukan Akal dalam Al-Quran dan Fungsinya dalam
Pendidikan Hukum Islam. Adliya. Vol 8, No 1
Devco (2018) Curriculum Development. Education Discussuion Paper
Hari Sunaryo (2018) Pengembangan Kurikulum SD. Organisasi Kurikulum,
Bandung
K. Muhanasandaram (2018) Curriculum and Design Development. Journal of
Applied and Advanced Research.Vol 3, No 3
Larasaty Indah Kumalasari (2016) Landasan Psikologis Merupakan Awal
Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
Merfat Ayesh Alsubaie (2016) Curriculum Development: Teacher Invilvement in
Curriculum Development. Journal of Education and Practice Vol, 7. No
9
Muhammad Amin (2018) Kedudukan Akal dalam Islam. TARBAWI: Jurnal
Pendidikan Agama Islam. Vol 3, No 1.
Nadejda Ogienko (2014) The Empirical Data Collection and Processing as a
Factor of Research Activity Effectiveness. CBU International
Conference on Innovation, Technology Transfer and Education,
Prague, Czech Republic.
Purwadhi (2019) Pengembangan Kurikulum dalam Abad XXI. Mimbar
Pendidikan: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan.Vol 4, No 2
Steven M. Ross (2018) Experimental Research Methods. The University of
Memphis. Australia
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2012) Kurikulum dan
Pembelajaran. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia. Bandung
Yuliya Kartika Ayu (2013) Struktur, Fungsi, dan Nilai Budaya Legenda Orang l
Sibunian Gunung Singgalang di Pandai Sikek Tanah Datar. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol 3, No 2.
21
Bukti Test Plagiat
Syarifah Rida Nura_2002263