0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan3 halaman
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, KB, dan penyuluhan kepada ibu hamil, ibu nifas, dan anak balita. Posyandu diselenggarakan oleh masyarakat dengan bantuan kader posyandu yang memfasilitasi kegiatan seperti pendaftaran, penimbangan, pem
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, KB, dan penyuluhan kepada ibu hamil, ibu nifas, dan anak balita. Posyandu diselenggarakan oleh masyarakat dengan bantuan kader posyandu yang memfasilitasi kegiatan seperti pendaftaran, penimbangan, pem
Posyandu adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, gizi, KB, dan penyuluhan kepada ibu hamil, ibu nifas, dan anak balita. Posyandu diselenggarakan oleh masyarakat dengan bantuan kader posyandu yang memfasilitasi kegiatan seperti pendaftaran, penimbangan, pem
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kegiatan Pokok Posyandu 1. Kesehatan ibu dan anak (KIA) a. Pemeriksaan ibu hamil secara teratur b. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah yang diminum 1 tablet setiap hari c. Ibu hamil mendapat imunisasi Tetanus Toxoid (TT) d. Setelah melahirkan ibu di bimbing oleh bidan melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) e. Ibu nifas mendapatkan 2 kapsul vitamin A warna merah 2. Keluarga Berencana (KB) a. Pelayanan KB oleh bidan desa (suntik, pil, atau jenis KB lainnya) 3. Imunisasi a. 0 s/d 7 hari : HB0 b. 1 Bulan : BCG, Polio 1 c. 2 Bulan : DPT/HB1, Polio 2 d. 3 Bulan : DPT/HB2, Polio 3 e. 4 Bulan : DPT/HB3, Polio4 f. 9 Bulan : Campak g. 5-11 Bulan : IPV h. 18 Bulan : Suntikan tambahan DPT dan Campak 4. Gizi a. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita b. Pemberian vitamin A di bulan februari dan agustus 5. Penyuluhan a. Gizi kurang dan gizi buruk b. ASI Eksklusif c. DIARE d. Garam beryodium 6. Penanggulangan diare a. Pemberian oralit
Sasaran Posyandu yaitu :
1. Bayi 2. Anak Balita 3. Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Ibu Menyusui 4. WUS (Wanita Usia Subur) dan PUS (Pasangan Usia Subur) PERAN KADER
Tugas Kader Posyandu Sebelum Hari Buka Posyandu
1. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu Kader mengajak sasaran posyandu untuk datang ke posyandu dengan bantuan tokoh masyarakat atau anggota PKK setempat. 2. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu Membersihkan tempat pelaksanaan posyandu, menyiapkan meja pelayanan yaitu meja kader dan meja petugas, mengatur kursi pengunjung posyandu supaya tertib pada saat pelaksanaan posyandu berlangsung. 3. Mempersiapkan sarana posyandu Mempersiapkan sarana berupa alat timbangan dan buku pencatatan dan pelaporan. 4. Melakukan pembagian tugas antar kader Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan langkah kegiatan yang dilakukan di posyandu seperti pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader. 5. Menyiapkan bahan pemberian makanan tambahan Kader membuat PMT dengan bahan makanan yang di peroleh dari desa setempat.
Tugas Kader Saat Pelaksanaan Posyandu
1. Langkah Pertama : Pendaftaran Kader mendaftar bayi/balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu nama bayi/balita tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya. Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis pada formulir atau Register Ibu hamil. Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsung dipersilahkan menuju ke langkah 4. 2. Langkah kedua: penimbangan Kader di langkah 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi/balita tersebut pada secarik kertas yang diselipkan dalam KMS. 3. Langkah ketiga: pengisian KMS Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, perhatikan isian “Nama Ibu” dan “Nama Anak” pada sampul depan buku KIA. Jika masih kosong, isilah nama ibu dan nama anak dengan jelas. Tambahkan nama panggilan/nama kecil jika ada. Pilihlah KMS untuk laki-laki berwarna biru dan Pilihlah KMS Untuk perempuan berwarna merah muda. Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian atas halaman KMS. Isilah bulan lahir anak pada kolom “Bulan Penimbangan” di bawah umur 0 (nol) bulan. Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan. Tulis berat badan anak pada kolom ”BB (kg)” di bawah kolom “Bulan penimbangan”. Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS dengan cara menghubungkan garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik KMS. Lalu buat titik yang mudah terlihat. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Isi kolom pemberian “ASI Eksklusif” dengan tanda centang (√) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda strip (–). Selanjutnya kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita yang kemudian menuju langkah ke-4. 4. Langkah keempat: penyuluhan Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita membacakan dan menjelaskan data KMS tersebut. Cara membaca KMS/menentukan status pertumbuhan anak: Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). status pertumbuhan anak tersebut dicatat pada kolom “N/T” dengan menuliskan “N” jika Naik atau “T” jika Tidak Naik.Kader kemudian memberikan nasehat kepada keluarga balita, baik dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil pengamatan terhadap anaknya. 5. Langkah kelima : pelayanan Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan, atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PL KB) yang memberikan layanan antara lain Imunisasi, KB, pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya. Tugas Kader Setelah Pelaksanaan Posyandu Membuat rekapan guna pelaporan kepada kepala desa tentang kunjungan posyandu meliputi : jumlah kunjungan, gizi kurang, gizi buruk, saran dan masukan ibu balita dsb.