Kelas : 1
Peraturan Baris Berbasir pada dasarnya dibutuhkan untuk mengatur seluruh kegiatan baris-berbaris yang tertib
dan terprogram guna mewujudkan prajurit yang handal, professional, disiplin dan bertanggung jawab dalam
rangka pelaksanaan tugas pokok.
Sarana dan prasaran sebelum melakukan baris-berbaris harus sudah disiapkan, selain itu kita juga harus
memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan baris-berbaris, seperti:
• Faktor internal : kondisi tubuh yang kurang fit, komandan atau atasan yang mempengaruhi, dll.
• Faktor eksternal : kondisi medan/lapangan, cuaca, sarana, dll.
Kegiatan yang dilakukan pada saat baris-berbaris diantaranya:
Kompi disusun dalam hubungan pleton per pleton → terdiri dari 3 pleton dipimpin oleh danki → pleton
terdiri dari 3 regu dipimpin oleh danton → regu terdiri dari 10 orang
Susunan :
i) Saf bersaf
ii) Saf berbanjar
iii) Banjar bersaf
iv) Banjar berbanjar
v) Saf berbanjar tertutup
vi) Saf berbanjar merapat
vii) Banjar bersaf tertutup
viii) Banjar bersaf merapat
Senjata harus sama, komandan menggunakan pedang.
Penempatan komandan kompi dan pleton: komandan kompi berada disamping kanan komandan pleton.
Sedangkan komandan pleton harus berada disebelah penjuru kanan depan dari barisannya.
Bentuk dasar pasukan sesuai dengan peraturan yang ada, bisa lengkap, kurang satu, kurang dua.
Kompi dalam betuk saf bersaf, harus disesuaikan 6 langkah setiap kelompok.
Kompi dalam bentuk saf berbanjar juga disusun 6 langkah tiap kelompok.
Begitu pula pada kompi banjar bersaf , banjr berbanjar, saf berbanjar tertutup dan banjar bersaf tertutup, .
Untuk kompi bentuk saf berbanjar merapat jaraknya 1 lengan 2 kepal. Kompi benjar bersaf merapat
jaraknya 1 langkah tiap kelompok.
Aba-aba: TIAP-TIAP PLETON, BERTURUT-TURUT, LENCANG-DEPAN = GERAK, TANGGALKAN
PERLENGKAPAN = MULAI, BONGKAR PERLENGKAPAN=MULAI, KENAKAN
PERLENGKAPAN=MULAI, diakhiri dengan SELESAI.
Hal-hal yang perlu diperhatikan → Tindakan pengamanan dan tindakan administrasi dari 4 tahap yang
ada, Perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran dari kegiatan baris-berbaris haruslah
memperhatikan pengamanan yang tidak merugikan personel, materil ataupun kegiatan itu sendiri.
Pada PBB juga terdapat pengawasan dan pengendalian, hal ini mutlak dilakukan karena untuk menjamin
optimalisasi kegiatan yang dilaksanakan.