Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN PELATIHAN

PASKIBRA

LEMBAGA PENDIDIKAN & PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT PEDESAAN (LP2MP)
“ASSHOLIHIYAH”
Akta Notaris : Ny. Ika Rini Hastuti Basuki,SH, No : 58 Tanggal 26 Maret 2004
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM (SMPI)
Izin Operasional No : 432.1/432/Kpts/Huk/2004, Tgl. 30 Desember 2004
NSS : 202020218247, Status Terakreditas No : 421.3/652/Dikmen, Tgl.02 Februari 2007
Leuwibatu Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor
Apa itu Baris Baerbaris ?

1. Baris Berbaris
a.       Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.      Maksud dan tujuan
1)      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan
rasa tanggung jawab.
2)      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas
adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok,
sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan
sempurna.
3)      Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan
serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4)      Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di
atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain dari pada
keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5)      Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak
yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau
sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat
merugikan.
1. Aba-aba
a.       Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada
yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau
berturut-turut.
b.      Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1)      Aba-aba petunjuk
2)      Aba-aba peringatan
3)      Aba-aba pelaksanaan
1.      Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan
maksud dari pada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a)      Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b)      Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2.      Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a)      Lencang kanan - GERAK
(bukan lancang kanan)
b)      Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3.      Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk
melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a)      GERAK
b)      JALAN
c)      MULAI
a.       GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa
meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota
tubuh lain.
Contoh:
 -jalan ditempat -GERAK
 -siap     -GERAK
 -hadap kanan -GERAK
 -lencang kanan -GERAK
b.      JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
Contoh:
 -haluan kanan/kiri - JALAN
 -dua langkah ke depan -JALAN
 -satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya,
maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan – MAJU
Contoh:
  -maju                                     - JALAN
  -haluan kanan/kiri                   - JALAN
  -hadap kanan/kiri maju           - JALAN
  -melintang kanan/kiri maju       -J ALAN
Tentang istilah: “maju”
  Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap
pasukan dalam keadaan berhenti.
  Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti
dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula
diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula
diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
  Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba :
balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba
belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan
dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah
henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK. 
Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk
menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya
aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
   Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah
selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib
berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c.       MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang
harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
   -hitung               - MULAI
   -tiga bersaf kumpul       - MULAI
4.      Cara memberi aba-aba
a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam
sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam
keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka
pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan
untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
 Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi
hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama
dengan pasukan.
 Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang
menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang
memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak :
GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang
sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1
(satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3
(tiga) langkah.
        Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki
kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah
untuk berlari.
d)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan
hendaknya diberi antara.
f)        Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya
dihentakkan.
g)      Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya
diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h)      Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka
dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK 
Peraturan Baris Berbaris ( PBB ) PASKIBRA
Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor : SKEP / 611 / X / 1985 tanggal 8 Oktober
1985 tentang Peraturan Baris Berbaris Angkatan Bersenjata ( PBB / AB )
( Bahasa Penulisan disesuaikan dengan bahasa Paskibraka )

Pasal 1 : Pengertian
Baris Berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan untuk menanamkan kebiasaan
dalam tata cara hidup yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Pasal 5 : Aba -aba
1) Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang Komandan kepada pasukan untuk
dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut
2) Macam aba-aba : Aba-aba Petunujuk, Aba-aba Peringatan dan Aba-aba pelaksanaan
Pasal 11 : Sikap Sempurna
Aba-aba : S i a p = GERAK
Pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat,
kedua kaki merupakan sudut 45 derajat,lutut lurus dan paha dirapatkan berat badan dibagi
atas kedua kaki.Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik kebelakang
sedikit dan tidak dinaikkan.Lengan Rapat pada badan,pergelangan tangan lurus,jari-jari
tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha,punggung ibu jari menghadap
kedepan, mulut ditutup mata memandang lurus mendatar kedepan, bernapas sewajarnya.
Pasal 12 : Istirahat
Aba-aba : Istirahat di tempat = GERAK
Pelaksanaan : ...........
Pasal 13 : Periksa Kerapihan
Aba-aba : Periksa Kerapihan = MULAI
Pelaksanaan : ................
Pasal 15 : Lencang Kanan / Kiri
Aba-aba : Lencang kanan / kiri = GERAK
Pelaksanaan : ...................
Pasal 16 : Cara Berhitung
Aba-aba : H i t u n g = MULAI
Pelaksanaan : ..........................
Pasal 17 : Perubahan Arah
1) Hadap Kanan / Kiri
Aba-aba : Hadap Kanan / kiri = GERAK
Pelaksanaan : ................
2) Hadap Serong Kanan / Kiri
.......................
3) Balik Kanan
.......................

Pasal 18 : Membuka / Menutup Barisan


Pasal 19 : Bubar
Pasal 20 : Panjang Tempo dan macam-macam langkah
Pasal 21 : Maju Jalan
Pasal 22 : Langkah Biasa
Pasal 23 : Langkah Tegap
Pasal 24 : Langkah Perlahan
Pasal 25 : Langkah Kesamping
Pasal 26 : Langkah kebelakang
Pasal 27 : Langkah Ke depan
Pasal 28 : Langkah diwaktu lari
Pasal 29 : Langkah Merdeka
Pasal 30 : Ganti Langkah
Pasal 31 : Jalan Ditempat
Pasal 32 : Berhenti
Pasal 33 : Hormat kanan /kiri

Pasal 39 : Melintang Kanan / Kiri

Aba-aba : Melintang Kanan / Kiri ... GERAK

Dilaksanakan pada saat Barisan Berbanjar


Pelaksanaan : Melintang Kanan : Hadap Kanan kemudian haluan Kiri dan sebaliknya
Metode pembelajarannya sebaiknya seperti ini agar kalian lebih
paham..
Tolong di baca terlebih dahulu sebelum memperaktekan..
Selamat melatih…..

BARIS BERBARIS PASKIBRAKA

Baris berbaris memegang peranan penting dalam palaksanaan pengibaran Bendera Sang
Merah Putih. Derap langkah yang tegas dan kompak akan sangat mempengaruhi jiwa dan
semangat Paskibraka untuk melaksanakan tugas. Kekompakan anggota Paskibraka
tercermin dari sikap disiplin dalam melaksanakan baris berbaris dan membentuk formasi.

Peraturan Baris Berbaris.


Peraturan baris berbaris diseluruh Indonesia hanya mengacu pada Peraturan Baris Berbaris
Militer yang terdapat dalam Buku Peraturan tentang Baris Berbaris Angkatan Bersenjata.
Buku ini disahkan oleh Surat Keputusan Pangab dan peraturan yang terakhir adalah Skep
Pangab nomor : Skep/011/X/1985 tanggal 2 Oktober 1985, tetapi tahun 1992 ada
perubahan pada Skep tersebut pada tempo langkah biasa dan langkah tegap dari 96 langkah
tiap menit menjadi 120 langkah tiap menit.
Di dalam peraturan ini dibagi  dalam 2 bagian yaitu baris berbaris dengan menggunakan
senjata dan baris berbaris tanpa senjata. Peraturan baris berbaris militer tersebut diterapkan
disemua kegiatan baris berbaris, sehingga dalam latihan Paskibraka harus mengacu pada
peraturan baris berbaris tanpa senjata yang berlaku dan tidak boleh menerapkan aturan-
aturan sendiri.
Pelatih.
Karena yang mengeluarkan peraturan baris berbaris adalah militer maka dengan dasar itu
pelatih Paskibraka diambil dari instansi militer karena dianggap lebih memahami peraturan
tersebut dan dapat memberikan ilmu baris berbaris sesuai peraturan yang berlaku. Didalam
perkembangannya pelatih disekolah banyak yang melibatkan para purna paskibraka untuk
melatih baris berbaris, namun harus dipahami bahwa siapapun yang memberikan latihan
baris berbaris baik dari unsur militer maupun sipil/purna paskibraka semuanya harus
berpedoman pada Peraturan Baris Berbaris yang berlaku.

Kewajiban Pelatih.
Keberhasilan latihan baris berbaris sangat tergantung pada kualitas dan kesanggupan
seorang pelatih. Pelatih yang melatih hanya karena tugas tidak akan bisa mencapai hasil
yang sempurna. Pelatih baris berbaris harus mempunyai kemampuan ilmu melatih sesuai
peraturan peraturan yang berlaku dan kemampuan psikologis untuk mengerti kemampuan
anak didiknya. Pelatih yang berkualitas harus mempunyai dasar-dasar melatih dan
mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya antara lain :
1. Perasaan kasih sayang,
Pelatih harus dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didiknya.
2. Persiapan
Persiapan yang baik akan menentukan keberhasilan latihan. Pelatih harus
mempersiapkan program apa yang akan dilatihkan, pembagian waktu, alat –alat yang
diperlukan, tempat dan lain sebagainya.
3. Mengenal tingkatan anak didik.
Kemampuan setiap anak didik berbeda-beda dalam menyerap materi latihan yang
diberikan, oleh sebab itu pelatih harus dapat memahami kemampuan setiap anak
didiknya dan memberikan metode latihan sesuai yang dibutuhkan sehingga pada
akhirnya dapat dicapai suatu hasil yang optimal.
4. Tidak sombong
Keahlian dan kepandaian melatih bukanlah hal yang harus disombongkan atau hanya
dipamerkan, melainkan wajib diamalkan dan diberikan kepada anak didiknya dengan
kesabaran dan ketelatenan.
5. Adil
Pelatih harus dapat memberikan keseimbangan saat latihan dalam segala hal dengan
cara memberikan pujian atau teguran tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
6. Teliti
Pelatih harus cermat dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan sesuai dengan aturan
yang berlaku. Gerakan setiap anak didiknya harus selalu diperhatikan sehingga dapat
menerapkan gerakan sesuai dengan aturan yang benar.
7. Sederhana
Dalam memberikan penjelasan setiap gerakan pelatih harus mempergunakan bahasa dan
kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh setiap anak didik.
8. Teladan
Pelatih sebaiknya banyak memberikan dengan contoh-contoh gerakan, memberikan
teladan dan selalu mengoreksi setiap anak didiknya sehingga mereka dapat melakukan
gerakan dengan baik dan benar. Jika dilapangan pelatih sebaiknya tidak usah terlalu
banyak bercerita atau memberikan pengarahan-pengarahan yang tidak perlu sebab yang
diperlukan adalah pengulangan latihan-latihan setiap gerakan sehingga anak didik
benar-benar memahami setiap gerakan dan dapat melaksanan dengan benar.
Perbandingan pelatih

Untuk latihan baris berbaris maka kualitas dan kemampuan pelatih sangat menentukan
ratio pelatih dan anak didik. Untuk latihan baris berbaris maka ratio 1 : 15 atau 1 : 20
adalah ratio yang ideal, kalau terlalu banyak pelatih akan membuat anak didik menjadi
bingung. Dalam melatih harus ditunjuk 1 orang pelatih yang akan mengatur pembagian-
pembagian kelompok kecil, pemberian aba-aba gerakan dan lain sebagainya.
Program latihan

Tahap latihan baris berbaris adalah sebagi berikut :


1.  Gerakan ditempat.
Gerakan baris berbaris yang dilakukan ditempat misal : Sikap siap, istirahat, hormat,
lencang kanan, jalan ditempat dan lain sebagainya. Gerakan ditempat adalah kunci
sukses dalam latihan baris berbaris. Dalam latihan awal ini ketegasan pelatih mutlak
diperlukan, karena jika anak didik sudah terbiasa dengan aba-aba dan gerakan yang
tegas serta kompak maka dalam latihan pindah tempat dan berjalan akan menjadi
mudah, karena secara emosi mereka sudah mulai terarah pada gerakan-gerakan
selanjutnya.

2. Gerakan pindah tempat


Gerakan baris berbaris dengan pindah tempat tanpa melakukan gerakan berjalan, misal :
2 langkah kedepan/kebelakang, geser ke kekiri/kanan dan lain sebagainya

3. Gerakan berjalan.
Dalam latihan berjalan maka tahap latihan sebaiknya dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil antar 10 – 15 orang per kelompok karena akan lebih mudah untuk memperhatikan
dan mengoreksi gerakan setiap anggota, setelah anggota pasukan dianggap mampu
baru digabung menjadi kelompok yang besar.
a.   Langkah Biasa
Yaitu membiasakan peserta untuk melakukan gerakan-gerakan langkah biasa, hal
ini  juga dimaksudkan agar dapat diberikan dasar-dasar penyeragaman langkah.
b.  Langkah Tegap
Gerakan langkah tegap akan gerakan baris berbaris dengan sikap yang tegap baik
ayunan tangan dan kaki, termasuk hentakan kaki sehingga dapat menimbulkan irama
yang tegap, kompak dan mantap.
Dalam langkah tegap kekompakan dan keseragaman ayunan tangan harus benar-
benar diperhatikan karena ayunan tangan akan menunjukkan keindahan dalam
dalam berbaris.
c. Latihan tempo melangkah.
Saat latihan baris berbaris yang harus diperhatikan adalah tempo langkah baris
berbaris dan kekompakan untuk melaksanakan sesuai peraturan tempo yang berlaku.
Untuk latihan tempo berjalan maka para pelatih dapat menggunakan tape recorder
dan memutar lagu-lagu mars sesuai dengan tempo yang berlaku. Saat ini tempo
langkah baris berbaris yang berlaku adalah 120 langkah per menit dengan panjang
langkah 65 cm.
Berbaris sambil diiringi lagu-lagu mars akan membuat semua anggota pasukan lebih
mudah menyeragamkan langkah sesuai dengan tempo lagu yang diputar.
Dalam latihan tempo dapat dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan masing-
masing kelompok bergantian melakukan gerakan kombinasi jalan ditempat dan
langkah biasa atau langkah tegap. Dengan latihan kombinasi ini akan mempermudah
saat melakukan formasi pengibaran bendera, karena saat melakukan formasi
biasanya gerakan jalan ditempat dan langkah tegap akan saling mengisi sehingga
tempo langkah setiap anggota harus sama dan kompak

Pujian dan Hukuman


Dalam latihan baris berbaris kadang-kadang ada anggota yang melakukan gerakan-gerakan
yang sangat kompak dan bagus dalam melakukan gerakan. Pelatih yang baik akan selalu
jeli terhadap semua gerakan anak didiknya,dan disaat istirahat maka pelatih sebaiknya
tidak segan-segan untuk memberikan pujian. Tetapi apabila ada anggota pasukan yang
melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan baris berbaris maka pelatih dalam
memberikan hukuman harus jelas arahnya agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
Hukuman sebaiknya tidak berupa hukuman phisik yang dilakukan secara langsung misal
push up, squat jam dan lain-lainnya, karena :
Hukuman seperti ini tidak akan berdampak positip bagi anggota karena merugikan kondisi
phisik anggota yang terbuang tenaganya sebab harus menjalani hukuman
Membuang waktu karena ada anggota yang dihukum sehingga anggota yang lain tidak
dapat meneruskan latihan.
Hukuman yang dilakukan sebaiknya bersifat mendidik dan membuat anggota yang
melakukan kesalahan benar-benar merasakan bahwa akibat kesalahan yang dilakukan akan
merugikan anggota yang lain.
Jika ada anggota yang sering melakukan kesalahan maka anggota yang bersangkutan
dipisah dan secara individual diberikan arahan dan dikoreksi gerakan-gerakannya. Jika
kesalahan dilakukan saat melakukan gerakan ditempat maka dapat diberi hukuman dengan
melakukan gerakan-gerakan yang salah sebanyak 10 kali, dengan cara seperti ini selain
akan meningkatkan kemampuan anak didik juga sebagai bentuk latihan khusus sehingga
anggota tersebut dapat lebih memahami kekurangannya dan memperbaiki dengan cepat,
sedang manfaat pelatih dengan memberi hukuman seperti itu maka akan meningkatkan
kemampuan anggotanya secara cepat tanpa merugikan yang lain.
Jika kesalahan dilakukan saat latihan berjalan maka secara personal anggota tersebut dapat
diperintah untuk melakukan langkah tegap secara sendiri/ personal. Dengan cara ini palatih
dapat memperhatikan kemampuan secara individu, sedang bagi anggota yang melakukan
baris berbaris sendiri akan menimbulkan perasaan malu karena telah melakukan kesalahan
dan pasti dia akan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
Hukuman-hukuman yang berupa push up, squat jam atau hukuman phisik lainnya sudah
saatnya ditinggalkan karena hanya akan merugikan peserta latihan secara keseluruhan dan
bersifat kurang mendidik. Jika ada yang beralasan kalau hukuman tersebut untuk
meningkatkan kondisi phisik, maka pelatih yang mengatakan hal tersebut harus
meningkatkan pemahaman tentang latihan baris berbaris yang benar,sebab saat sudah
masuk latihan baris berbaris Paskibraka kondisi phisik peserta harus baik dan peningkatan
kondisi phisik secara instant akan membuat peserta kurang sehat sehingga tidak dapat
berprestasi dengan optimal.
Deden Sumantri
JURNAL KEGIATAN
PELATIHAN PASKIBRA

LEMBAGA PENDIDIKAN & PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT PEDESAAN (LP2MP)
“ASSHOLIHIYAH”
Akta Notaris : Ny. Ika Rini Hastuti Basuki,SH, No : 58 Tanggal 26 Maret 2004
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM (SMPI)
Izin Operasional No : 432.1/432/Kpts/Huk/2004, Tgl. 30 Desember 2004
NSS : 202020218247, Status Terakreditas No : 421.3/652/Dikmen, Tgl.02 Februari 2007
Leuwibatu Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor
I. IDENTITAS SISWA

Nama Siswa : ..........................................................................................


Tempat / Tgl Lahir : ..........................................................................................
Jenis Kelamin : ..........................................................................................
Golongan Darah : ..........................................................................................
NIS/NISN : ..........................................................................................
Sekolah : ..........................................................................................
Alamat : ..........................................................................................
Nomor Telepon : ..........................................................................................
Catatan Kesehatan : ..........................................................................................
Nama Orang Tua/Wali : ..........................................................................................
Alamat/ Orang Tua/Wali : ..........................................................................................
No. Telp. Orang Tua/Wali : ..........................................................................................

II. IDENTITAS SISWA

Nama Siswa : ..........................................................................................


Tempat / Tgl Lahir : ..........................................................................................
Jenis Kelamin : ..........................................................................................
Golongan Darah : ..........................................................................................
NIS/NISN : ..........................................................................................
Sekolah : ..........................................................................................
Alamat : ..........................................................................................
Nomor Telepon : ..........................................................................................
Catatan Kesehatan : ..........................................................................................
Nama Orang Tua/Wali : ..........................................................................................
Alamat/ Orang Tua/Wali : ..........................................................................................
No. Telp. Orang Tua/Wali : ..........................................................................................
Bogor,…………..,…….20……

3X4 3X4
IDENTITAS
SEKOLAH SD/MI

Nama Sekolah/Madrasah : ..........................................................................................


Alamat Sekolah : ..........................................................................................
Nomor Telp : ..........................................................................................
Nama Kepala Sekolah : ..........................................................................................
Nama Pembimbing : ..........................................................................................

Mengetahui :

Kepala Sekolah SD/MI Pembimbing

(………………………………….) (………………………………….)
DAFTAR HADIR PELATIHAN

NAMA SISWA :………………………………………………


NAMA SISWA :………………………………………………
Jam Paraf Paraf
No Hari/Tanggal Jam Pulang
Datang Pembimbing Pembimbing

10

11

12

13

14

15

URAIAN KEGIATAN
Alokasi Waktu
No Uraian Paraf Ket.
Mulai Selesai

10
Alokasi Waktu
No Uraian Paraf Ket.
Mulai Selesai

11

12

13

14

15

Mengetahui :

Kepala Sekolah SD/MI Pembimbing

(………………………………….) (………………………………….)

REKAPITULASI KEHADIRAN
SISWA PELATIHAN

Nama Siswa :……………………………….


Minggu Kehadiran Absensi/Presentasi
No Keterangan
Ke Seharusnya S I A H
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Catatan: Kehadiran Siswa dari Pembimbing


………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Mengetahui :

Kepala Sekolah SD/MI Pembimbing

(………………………………….) (………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai