DI SUSUN
OLEH KELOMPOK 10
2021
1
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
Baris Berbaris
A. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
2
ABA- ABA
A. .Pengertian Aba
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
B. .Macam aba-aba
Ada tiga macam aba -aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
Kepada Pemimpin Upacara -Hormat -GRAK
Untuk amanat-istirahat di tempat -GRAK
2) Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu- ragu.
Contoh:
Lencang kanan -GERAK
(bukan lancang kanan)
Istirahat di tempat -GERAK (bukan ditempat istirahat)
3) Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a. GRAK: adalah untuk gerakan- gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan
tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
jalan ditempat -GERAK
siap - GERAK
b. JALAN: adalah utuk gerakan -gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
Contoh:
haluan kanan/kiri - JALAN
dua langkah ke depan – JALAN
satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan:
3
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus
didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
maju – JALAN
haluan kanan/kiri – JALAN
hadap kanan/kiri maju – JALAN
melintang kanan/kiri maju - J ALAN
c. Mulai : Dipergunakan pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-
turut.Dengan catatan apabila meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka
aba-aba pelaksanaan harus didahulu dengan aba-aba peringatan “MAJU”.
b. Istirahat.
Aba-aba: ISTIRAHAT DI TEMPAT = GRAK
1. Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapian diperlukan
aba-aba petunjuk sebelum aba-aba peringatan dan pelaksanaan aba-aba “PARADE
ISTIRAHAT DI TEMPAT è GRAK”.
Pelaksanaan :
Sama dehgan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit (di pinggang), tidak
boleh bergerak, berbicara dan pandangan ke depan.
4
2. Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan sesuatu amanat oleh
atasan, maka istirahat dilakukan atas : aba-aba “UNTUK PERHATIAN è ISTIRAHAT
DI TEMPAT è GRAK”
Pelaksanaan :
Sama dengan tersebut pada titik <1>, dan pandangan ditujukan kepada pemberi
perhatian/amanat.
Pelaksanaan : Gerakan ini dijalankan dengan sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan,
semua mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari tangan kanan/kiri menggenggam,
punggung tangan menghadap ke atas. Bersarnaan dengan ini kepala dipalingkan ke
kanan/kiri, kecuali penjuru kanan/kiri.Masing-masing meluruskan diri sehingga dapat melihat
dada teman yang berada di sebelah kanan/kirinya sampai kepada Penjuru kanan/kiri. Jarak ke
samping harus sedemikian rupa hingga masing-masing dengan jari-jari menyentuh bahu kiri
teman yang berada di sebelah kanannya. (Kalau lencang kiri maka masing-masing tangan
kirinya menyentuh bahu kanan teman yang ada di sebelah kirinya).
1. Kalau bersaf tiga maka bagi mereka yang berada di saf tengah dan belakang diwajibkan
mengambil antara 1 lengan kanan/kiri ditambah 2 kepalan tangan ke depan dan setelah
lurus menurunkan lengan. Aba-aba adalah lencang kanan/kiri, maka mereka yang
mengambil antara depan sarnbil meluruskan barisan pada hakekatnya melakukan:
5
Lencang depan.Oleh karena itu mereka segera kembali ke sikap sempuma tanpa
menunggu aba-aba: TEGAK=GRAK. Pada semua dengan serentak menurunkan lengan
dan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
Setengah lengan lencang kanan/kiri ini tidak mempengaruhi kewajiban penjuru saf tengah
dan saf belakang untuk mengambil antara sama seperti yang tercantum dalam catatan nomor
c. Jika barisan hendak disuruh berjalan dalam bentuk berbanjar menuju ke kanan/kiri,
hendaknya sebelumnya diberikan terlebih dahulu aba-aba LENCANG KANAN=GRAK.
Jika hal ini tidak dilakukan maka jarak yang telah diciptakan tidak dapat menampung langkah
biasa yang panjangnya 65 cm.
Pelaksanaan : Penjuru tetap sikap sempuma: nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan
dengan mengangkat tangan/lihat pada keterangan cara melatih berkumpul. Bila berbanjar tiga
maka penjuru tengah dan kiri mengambil antara satu lengan dan setelah lurus menurunkan
tangan lalu anggota-anggota yang ada di banjar tengah dan kiri, tidak perlu mengangkat
tangan, hanya meluruskan terlebih dahulu ke kanan (melihat/memalingkan muka ke kanan)
dan setelah lurus memalingkan muka ke depan.
Saf terdepan banjar tengah dan kiri setelah selesai mengambil antara satu lengan (seolah-olah
lencang kanan) wajib segera menurunkan lengannya.
6
BERHITUNG
Aba-aba: HITUNG=MULAI
Pelaksanaan : Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan, penjuru tetap melihat ke depan,
sedang saf terdepan memalingkan muka ke kanan. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut
tiap anggota mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka
kembali ke depan.Jika berbanjar maka pada aba-aba peringatan, semua anggota dalam sikap
sempurna.Pada aba-aba pelaksanaan tiap anggota mulai dari penjuru kanan penyebutan
nomor diucapkan penuh.Yang dimaksud dengan pengucapan nomor secara penuh ialah
misalnya sebelas dan buka satu-satu, pengucapan nomor harus secara tegas tetapi dengan
sopan. Jika pasukan bersaf/berbanjar tiga, maka yang berada di paling ujung kiri belakang
diharuskan mengucapkan LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
GERAK BERJALAN
1. Langkah biasa. Dipergunakan untuk bergerak maju dengan panjang langkah serta
tempo tertentu. Cara meletakkan kaki di atas tanah adalah dihentakkan, dan tumit
yang disusul dengan seluruh tapak kaki, akhirnya ujung kaki meninggalkan tanah
pada waktu membuat langkah berikutnya. Waktu mengayunkan kald ke depan, lutut
dibengkokkan sedikit.
2. Langkah tegap. Dipergunakan pada waktu, memberi hormat ataupun waktu persiapan
ke arah itu. Berbeda dengan langkah biasa, maka langkah tegap menghendaki lutut
lurus dan hentakan kaki yang wajar, tanpa mengurangi panjangnya langkah maupun
temponya dengan maksud agar jarak dengan pasukan di belakang tetap terpelihara.
7
5. Langkah ke belakang. Dipergunakan untuk memindahkan barisan/sebagian dari
sebanyak-banyaknya empat langkah ke belakang. Selamanya dimulai melangkah
dengan kaki kiri. Tubuh tetap tegak, tidak membungkuk.
MAJU JALAN
Pelaksanaan
1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri diayunkan ke depan lutut lurus, telapak kaki
diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah
dengan langkah biasa.
Pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilegangkan ke depan 45°
dan ke belakang 30°. Tangan menggenggam dengan tidak terpaksa. Penjuru kanan depan
mengambil satu titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota
meluruskan barisan pan dengan melihat kepada belakang leher.
Jalan di Tempat
1. Dari sikap sempurna.
Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat sehingga paha
rata-rata air (horizontal) ujung kaki maju ke bawah, dan tempo langkah sesuai .dengan
8
tempo langkah biasa. Badan tegak, pandangan mata tetap, ke depan, lengan dirapatkan
pada badan (tidak dilenggangkan).
Pelaksanaan Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah
kemudian ditambah satu langkah di tempat dan mulai dengan kaki kiri berjalan di tempat.
Aba-aba : MAJU=JALAN.
Pelaksanaan :
Aba-aba pelaksanaan diberikan waktu kaki kiri iatuh di tanah, kemudian ditambah
satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan menghentakkan kaki kiri setengah
langkah ke depan dan selanjutnya berjalan biasa.
Aba-aba : HENTI=GRAK.
Pelaksanaan :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah, setelah
ditambah satu langkah selanjutnya kaki kiri dirapatkan, kemudian mengambil sikap
sempurna.
BERHENTI
Aba-aba : HENTI=GRAK.
9
Pelaksanaan :
Aba-aba melaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah setelah ditambah satu
langkah selanjutnya kaki kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
Pelaksanaan
Gerakan ini di lakukan pada waktu berjalan dengan langkah tegap. Aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, kemudian ditambah satu langkah. Langkah
berikut, Pandangan mata diarahkan kepada yang diberi hormat.Penjuru kanan/kiri
tetap=melihat ke depan untuk memelihara arah. Setelah arah pandangan yang diberi hormat
mencapai sudut 450 dari pandangan lurus ke depan, maka kepala dan pandangan mata tetap
pada arah tersebut hingga mendapat aba-aba “TEGAK= GERAK” Lengan tetap melenggang.
Aba-aba: TEGAK=GERAK.
PelaksanaanAba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah. Setelah
ditambah satu langkah, langkah berikutnya dihentakkan. Bersaman dengan itu lengan
dilenggangkan biasa, muka dan pandangan mata kembali seperti biasa.
Perobahan Arah
a. Perobahan arah dalam keadaan berhenti.
1) Hadap kanan/kiri.
10
Pelaksanaan: Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki
kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiii berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. Tumit
kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan 90°.Kaki Idri/kanan dirapatkan kembali ke
kaki kanan/ kiri seperti keadaan bersiap.
3) Balik kanan.
4) Buka barisan.
5) Tutup barisan.
11
` Aba-aba : TUTUP BARISAN=JALAN.
6) Haluan kanan/kiri.
7) Melintang Kanan/Kiri
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk
barisan menjadi bersaf dengan arah tetap.Aba-aba : MELINTANG
KANAN/KIRI=JALAN.
12
1. Hadap kanan/kiri maju jalan.
4. Bubar.
Aba-aba : BUBAR=JALAN.
13
Pada aba-aba pelaksanaan, barisan serentak memberi hormat kepada pimpinan
barisan. Sesudah dibalas kembali mengambil sikap sempuma kemudian melakukan
“BALIK KANAN GRAK” dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati
melakukan gerakan seperti langkah pertama Ialu bubar.
5. Haluan kanan/kiri.
6. Melintang kanan/kiri.
14
Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan
jatuh ke tanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri
melintang ke depan kaki kanan, secara bersamaan tumit kaki kanan dan badan
berputar 180°, kaki kiri dihentakkan seperti langkah pertama, selanjutnya berjalan
seperti langkah biasa.
Belok kanan/kiri.
Seperti tersebut di atas, tetapi tiap-tiap banjar membuat langsung dua kali
belok kanan/kiri pada tempat di mana aba-aba pelaksanaan diberikan perobahan arah
ini 180°. Tujuan gerakan guna membelokkan barisan di ruang / lapangan yang sempit.
Melintang kanan/kiri
15
Aba-aba : MELINTANG KANAN/KIRI MAJU
a. Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan
berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
16
Pelaksanaan Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh di
tanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya.
a. Kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
Haluan kanan/kiri
b. Bersamaan dengan itu masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih
sambil meluruskan safnya hingga merobah arah sebesar 90°, kemudian
berjalan di tempat.
https://pramukaayee.wordpress.com/teknik-kepramukaan/baris-berbaris/
17
18