Anda di halaman 1dari 40

Latihan

Ketangkasan Baris
Berbaris
 PENGHORMATAN
 PENGERTIAN : Penghormatan adalah suatu wujud dari penghargaan seseorang
terhadap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan penghormatan adalah 1. Untuk melahirkan disiplin/tata tertib,
ketaatan pada peraturan dalam kehidupan sehari-hari , maka setiap bawahan harus
menyampaikan penghormatan kepada atasan, juga kepada semua yang berhak
menerimanya 2. Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat kedalam maupun
keluar hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan
 KETENTUAN UMUM
 1. Penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap kedepan kepada
pihak yang diberi hormat, dan yang menerima penghormatan senantiasa wajib
membalas penghormatan terhadap keadaan tidak memungkinkan membalas
penghormatan 2. Bila berpakaian seragam harus menyampaikan penghormatan
kepada semua atasan Korpsnya, termasuk atase dari Negara Asing yang ada
hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia. Juga harus menyampaikan
penghormatan kepada atasan yang berpakaian preman apabila sudah mengenalnya
dan disesuaikan dengan adat kebiasaan masing masing
 3. Bagi yang mengiringi atasannya secara resmi, tidak melakukan pernghormatan
apabila atasannya menerima/menyampaikan penghormatan (Ajudan)
 MACAM PENGHORMATAN
1. Penghormatan terdiri atas dua macam, ialah penghormatan biasa dan
penghormatan kebesaran
2. Penghormatan biasa disampaikan kepada semua atasan atau semua yang
berpangkat satu tingkat lebih tinggi pangkat / jabatannya (untuk mewujudkan ikatan
jiwa korps)
3. Penghormatan kebesaran disampaikan kepada :
A. Jenazah dalam Upacara Militer
B. Bendera kebangsaan Sang Merah Putih dalam upacara resmi
C. Presiden / Wakil Presiden
D. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dalam Upacara Resmi
 Bahwa peraturan baris berbaris yang digunakan di lingkungan TNI / Polri hingga
saat ini yang sudah baku adalah Skep Pangab Nomor : Skep/611/N85 tanggal 8
Oktober 1985.
 PENGERTIAN BARIS BERBARIS ADALAH SUATU WUJUD LATIHAN
FISIK YANG DIPERLUKAN GUNA MENANAMKAN KEBIASAAN DALAM
TATA CARA KEHIDUPAN YANG DIARAHKAN KEPADA TERBENTUKNYA
SUATU PERWATAKAN TERTENTU.
 MAKSUD & TUJUAN
 Pengertian : GUNA MENUMBUHKAN SIKAP JASMANI YANG TEGAP TANGKAS, ,RASA
PERSATUAN, RASA DISIPLIN DAN RASA TANGGUNG JAWAB. Maksud dan Tujuan :
 1. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah
mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani
dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
 2. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikaran
yang kuat dalam menjalankan tugas.
 3. Yang dimaksud dengan rasa disiplin adalah Mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati
sendiri.
 4. Yang dimaksud dengan Rasa Tanggung Jawab adalah keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah
melakukan tindakan tindakan yang akan dapat merugikan.
 PENGERTIAN ABA - ABA ABA-ABA ADALAH SUATU PERINTAH YANG
DIBERIKAN OLEH SEORANG PIMPINAN KEPADA YANG DIPIMPIN
UNTUK DILAKSANAKAN SECARA SERENTAK ATAU BERTURUT-
TURUT
 MACAM ABA – ABA
 ADA 3 MACAM ABA-ABA YAITU :
 1. ABA-ABA PETUNJUK adalah aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu,
untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksana.
 2. ABA-ABA PERINGATAN adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
 3. ABA-ABA PELAKSANAAN adalah ketegasan mengenai taat untuk
melaksanakan yang terdiri dari aba-aba :
 ABA-ABA PETUNJUK DIPERGUNAKAN HANYA JIKA PERLU, UNTUK
MENEGASKAN MAKSUD DARIPADA ABA-ABA PERINGATAN, ABA-ABA
PELAKSANAAN
 CONTOH ABA-ABA PETUNJUK 1. UNTUK PERHATIAN – ISTIRAHAT
DITEMPAT - GRAK 2. UNTUK ISTIRAHAT – BUBAR - JALAN 3. KEPADA
PEMIMPIN UPACARA – HORMAT - GRAK
 ABA - ABA PERINGATAN ADALAH INTI PERINTAH YANG CUKUP
JELAS, UNTUK DAPAT DILAKSANAKAN TANPA RAGU – RAGU
CONTOH ABA-ABA PERINGATAN 1. HADAP KIRI 2. HADAP KANAN 3.
BALIK KANAN 4. HADAP SERONG KIRI 5. HADAP SERONG KANAN 6.
HITUNG 7. MAJU 8. HENTI DLL
 ABA-ABA PELAKSANAAN ADALAH KETEGASAN MENGENAI
KETAATAN UNTUK DILAKSANAKAN ATAS PERINTAH TERSEBUT
 CONTOH ABA-ABA PELAKSANAAN 1. GERAK 2. JALAN 3. MULAI
 GERAKAN PERORANGAN (DASAR)
SIKAP SEMPURNA Aba-aba : Siap – GERAK. Pelaksanaan, pada aba2 pelaksanaan
badan berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut 60, lutut
lurus paha dirapatkan, berat badan pada kedua kaki, perut sedikit ditarik, dada
dibusungkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari mengenggam
seperti meremas santan, ibu jari segaris dengan jahitan celana serta pandangan lurus
kedepan dan bernapas sewajarnya.
 GERAKAN PERORANGAN (DASAR)
ISTIRAHAT Aba-aba : Istirahat ditempat - GERAK. Pelaksanaan, kaki kiri
dipindahkan ke samping kiri selebar 30 cm, kedua belah tangan dibawa kebelakang
dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan diatas telapak tangan kiri, tangan
kanan dikepalkan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan, kedua tangan
dilemaskan dan badan dapat bergerak.
 GERAKAN PERORANGAN (DASAR)
LENCANG KANAN/KIRI (BERSAF) Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK.
Pelaksanaan, dalam sikap sempurna, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri dengan
jari menggenggam dan menyentuh bahu kiri/kanan orang disebelahnya, punggung
tangan menghadap keatas, kepala dipalingkan kekanan/kiri serta meluruskan diri
hingga dapat melihat dada orang yang berada disebelah kanan/kirinya.
 GERAKAN PERORANGAN (DASAR)
Pada saat pelaksanaan saf depan mengangkat lengan kanan / kiri dalam keadaan
tangan menggenggam menyentuh bahu kanan / kiri orang yang berada disebelahnya.
 Saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan kedepan dengan
pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat
tangan.
 Penjuru saf tengah dan belakang mengambil jarak dari depan 1 lengan ditambah 2
kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan tanpa menunggu aba-aba.
 Pada aba-aba Tegak – GERAK, semua dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna
 GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 5
SETENGAH LENCANG KANAN/KIRI Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri -
GERAK. Pelaksanaan, sama seperti pada saat lencang kanan/kiri tetapi tangan
kanan/kiri dipinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang
yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang.
Pada aba-aba Tegak – GERAK, semua dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna
 GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 6
LENCANG DEPAN (BERBANJAR) Aba-aba : Lencang depan - GERAK.
Pelaksanaan, penjuru sikap sempurna dan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke
depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan
tangan, saf depan banjar tengah dan kiri mengambil jarak satu lengan kesamping
kanan dan setelah lurus menurunkan tangan dan sikap sempurna kembali tanpa
menunggu aba-aba. Banjar tengah dan kiri sikap sempurna.
 GERAKAN PERORANGAN (DASAR) 7
CARA BERHITUNG Aba-aba : Hitung - MULAI. Pelaksanaan, jika bersaf, pada
aba-aba peringatan penjuru tetap melihat kedepan, saf terdepan memalingkan
mukanya kekanan dan pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut dimulai dari penjuru
menghitung sambil memalingkan muka kembali kedepan. Jika berbanjar, pada aba-
aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna dan pada aba-aba
pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut kebelakang menghitung Jika
pasukanberbanjar/bersaf tiga, maka yang berada dipaling kiri mengucapkan
LENGKAP atau KURANG ….
 PERUBAHAN ARAH 1
HADAP KANAN/KIRI Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK. Pelaksanaan, 1. kaki
kiri/kanan dimajukan melintang di depan kaki kanan/kiri dan berat badan berpindah
ke kaki kiri/kanan. 2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90
derajat. 3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
 PERUBAHAN ARAH 2
HADAP SERONG KANAN/KIRI Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK.
Pelaksanaan, 1. kaki kiri/kanan dimajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri. 2.
Berputarlah arah 45 derajat ke kanan/kiri. 3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke
kaki kanan/kiri
 PERUBAHAN ARAH 3
BALIK KANAN Aba-aba : Balik kanan – GERAK. Pelaksanaan, 1. kaki kiri/kanan
dimajukan melintang di depan kaki kanan/kiri dan berat badan berpindah ke kaki
kiri/kanan. 2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 180 derajat.
3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
 PERUBAHAN ARAH 4
CARA BERKUMPUL Aba-aba : 3 bersaf / berbanjar kumpul – MULAI.
Pelaksanaan,
1. Pelatih menunjuk seseorang sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk
mengulangi perintah, berlari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah.
2. 2. Setelah aba-aba pelaksanaan maka anggota lainnya berlari dan berdiri
disamping kiri penjuru serta meluruskan diri.
3. 3. Penjuru melihat kekiri dan setalah lurus memberikan isyarat dengan kata
LURUS dan setelah semua anggota mengambil sikap sempurna.
 PERUBAHAN ARAH 5
MEMBERI HORMAT Aba-aba : Hormat – GERAK. Pelaksanaan,
1. Gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku serong 15
derajat kedepan, jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah,
pergelangan tangan lurus serta bahu tidak diangkat, pandangan mata tertuju
kepada yang diberi hormat.
2. 2. Jika memakai topi, maka jari tengah mengenai pinggir topi
3. 3. Setelah selesai, langsung turun dan sikap sempurna.
 PERUBAHAN ARAH 6
BUBAR Aba-aba : Bubar – JALAN. Pelaksanaan,
1. Setiap orang memberikan penghormatan sambil memalingkan muka kepada
yang diberi hormat. Dan setelah dibalas, kembali ke sikap sempurna.
2. 2. Melakukan balik kanan.
3. 3. Setelah dua hitungan dalam hati, lalu bubar.
 PERUBAHAN ARAH 7
JALAN DI TEMPAT Aba-aba : Jalan di tempat – GERAK. Pelaksanaan,
1. Dimulai dengan mengangkat kaki kiri dan kanan bergantian setinggi rata2 air,
ujung kaki menuju kebawah, badan tegak dan pandangan mata ke depan dan
lengan dirapatkan tidak melenggang.
2. 2. Pada saat berhenti dengan aba-aba Henti – GERAK, kaki pada saat aba-aba
ditambah dua hitungan kemudian sikap sempurna.
 PERUBAHAN ARAH 8
MEMBUKA/MENUTUP BARISAN Aba-aba : Buka/tutup barisan – JALAN.
Pelaksanaan, regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke kanan dan kiri sedang
regu tengah tetap di tempat. Bedanya hanya pada arahnya saja. Buka barisan regu
kanan dan kiri melangkah menjauhi dari regu tengah sedangkan pada tutup barisan,
regu kanan dan kiri melangkah mendekati regu tengah.
 GERAKAN BERJALAN 1
MACAM LANGKAH, PANJANG DAN TEMPONYA
MACAM LANGKAH PANJANG
LANGKAH BIASA 65 CM 120 / MENIT
LANGKAH TEGAP 65 CM 120 / MENIT
LANGKAH PERLAHAN 40 CM 30 / MENIT
LANGKAH KE 40 CM 70 / MENIT
SAMPING
LANGKAH KE 40 CM 70 / MENIT
BELAKANG
LANGKAH KE DEPAN 60 CM 70 / MENIT
LANGKAH DI WAKTU 80 CM 165 / MENIT
LARI
 GERAKAN BERJALAN 2
MAJU - JALAN Aba-aba : maju – JALAN. Pelaksanaan, kaki kiri diayunkan ke
depan, lutut lurus telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm
kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah, tangan kanan di
lenggangkan kedepan 90 derajat, lengan kiri 30 derajat kebelakang dan kemudian
langkah berikutnya berjalan biasa dengan lengan dilenggangkan kedepan 45 derajat
dan kebelakang 30 derajat
 GERAKAN BERJALAN 3
 LANGKAH TEGAP Pelaksanaan, sama seperti berjalan biasa tapi dengan lengan
dilenggangkan kedepan 90 derajat dan kebelakang 30 derajat, jari-jari tangan di
genggam dengan tidak terpaksa dan punggung ibu jari menghadap ke atas serta setiap
langkah dihentakkan. Bisa dilakukan dari langkah biasa dengan aba-aba pelaksanaan
jatuh pada kaki kiri ditambah satu langkah dan kemudian langkah tegap, begitu juga
sebaliknya
 GERAKAN BERJALAN 4
LANGKAH PERLAHAN Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN. Pelaksanaan,
kaki kiri dilangkahkan ke depan setelah kaki kiri menapak ditanah segera disusul
dengan kaki kanan ditarik kedepan dan ditahan sebentar disebelah mata kaki kiri
kemudian dilanjutkan dilangkahkan kaki kanan di depan kaki kiri dan seterusnya.
 GERAKAN BERJALAN 5
LANGKAH KE SAMPING Aba-aba : ….. Langkah ke kanan/kiri – JALAN.
Pelaksanaan, kaki kanan/kiri dilanjutkan ke samping kanan/kiri sesuai dengan
ketentuan diatas dan selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kanan/kiri.
Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh
dilakukan empat langkah.
 GERAKAN BERJALAN 6
LANGKAH KE BELAKANG Aba-aba : ….. Langkah ke belakang – JALAN.
Pelaksanaan, melangkah ke belakang mulai dari kaki kiri sesuai dengan ketentuan
diatas menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh
dilenggangkan. Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya
hanya boleh dilakukan empat langkah.
 GERAKAN BERJALAN 7
LANGKAH KE DEPAN Aba-aba : ….. Langkah ke depan – JALAN. Pelaksanaan,
melangkah ke depan mulai dari kaki kiri sesuai dengan ketentuan diatas menurut
jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan
dihentakkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan. Sikap badan tetap seperti pada sikap
sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
 GERAKAN BERJALAN 8
LANGKAH DI WAKTU LARI Aba-aba : Lari maju – JALAN. Pelaksanaan, pada
saat aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dan diletakkan dipinggang sebelah
depan dengan punggung tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang,
badan agak dicondongkan kedepan. Pada saat aba-aba pelaksanaan dimulai dengan
menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya sesuai dengan panjang
dan tempo ketentuan diatas.
 GERAKAN BERJALAN 9
LANGKAH MERDEKA Aba-aba : ….. Langkah merdeka – JALAN. Pelaksanaan,
dimulai dari langkah biasa. Setelah abaaba pelaksanaan, anggota berjalan bebas tanpa
terikat pada ketentuan panjang dan tempo yang berlaku. Anggota diijinkan untuk
melakukan sesuatu yang dalam keadaan lain dilarang tetapi tetap dilarang
meninggalkan barisan.
 GERAKAN BERJALAN 10
GANTI LANGKAH Aba-aba : Ganti langkah – JALAN. Pelaksanaan, dimulai dari
langkah biasa atau langkah tegap. Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu
langkah. Sesudah ujung kaki kanan/kiri yang sedang dibelakang dirapatkan pada
badan untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Langkah
pertama hanya dilaksanakan sepanjang setengah langkah kemudian gerakan ini
dilakukan dalam satu hitungan.
 TUGAS

Anda mungkin juga menyukai