Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TEORI KEPRAMUKAAN

“ Baris Berbaris Tanpa Stok Dan Menggunakan Stok ”

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Yovanda Juliani
2. Dwita Amanda
3. Adira Utami
4. Tara Tritika
5. Aripa Deta
6. Naila putri
7. Sarah fentriana
8. Apriliana nur syaqilla

Dosen Pengampu :
Adhadi Kurniawan, S.T.,M.,Eng

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
Baris Berbaris Tanpa Stok

1. Pengertian Baris Berbaris

Baris berbaris adalah suatu wujud latuhan fisik, yang diperlukan guna
menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Baris berbaris juga merupakan suatu latihan fisik yang digunakan untuk
menanamkan kedisiplinan, mempertebal semangat dan rasa kebangsaan dan
patriotisme serta menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi bagi peserta didik.

2. Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan kegiatan Baris Berbaris adalah :
1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan
rasa tanggung jawab.
2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas
adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga
secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3)Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta
ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4) Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas
kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan
pilihan hati sendiri.
5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya
tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

3. Manfaat dan Fungsi

a. Manfaat
1) Untuk melatih daya konsentrasi
2) Sebagai media belajar tentang solidaritas tim
3) Untuk belajar mendengar dan bersikap patuh
4) Untuk belajar diam dan mengatur emosi
b. Fungsi
1) Untuk memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota Pramuka.
2) Untuk memudahkan pembagian jatah, sehingga bisa terbagi rata
3) Memudahkan penghitungan jumlah anggota

4. Gerakan Dasar Baris- Berbaris Tanpa Stok


a. Sikap sempurna
Aba-aba Siap-Gerak, pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh
berdiri tegap, kedua tumit rapat, keuda telapak kaki membentuk sudut 60 derajat,
lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas kedua kaku, perut ditarik sedikit,
dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit kebelakang dan tidak dinaikkan, lengan
rapat pada badan pergelangan tangan lurus, jari-jari tanan menggenggam tidak
terpaksa rapat pada paha, ibujari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu
ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, bernafas
sewajarnya.

b. Istirahat
Aba-aba istirahat di tempat-Gerak
1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak
sepanjang telapak kaki(30cm)
2) Kedua belah tangan dibawa ke belakangan dan dibawah pinggang, punggung
dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan di antara ibujari
dan telunuk, ke dua tangan dilemaskan, badan daoat bergerak.

C .Lencang kana/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)


Aba-aba : lencang kanan/kiri-Gerak
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan pada sikap sempurna.
1) Pada aba-ba pelaksanaan, saf dengan mengangkat lengan kanan/kiri ke
samping, jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang
berbeda sebelah kakan/kirinya, punggung tangan mengahadap keatas, bersamaan
dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tida berubah tempat masing-masing
meluruskan diri.
2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan
dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak
mengangkat tangan.
3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan satu lengan
kanan.kiri ditambah dua keplan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan
kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4) Pada aba-aba tegak-Gerak semua serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5) Pada waktu memimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan
barisan sedang meluruskan safnya, pemimpin pasukan yang berada dalam barisan
itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan
menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu)

d. Setengah lengan lencang kanan/kiri


Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan/kiri-Gerak Pelaksanaannya :
Seperti waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan di pinggang (bertolak pinggang)
dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya, pergelangan
tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada
pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak-Gerak dengan
serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri
dalam sikap sempurna.

e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar) Aba-aba : lencang depan-Gerak


Pelaksanaannya:
1) Penjuru tetap sikap sempurna: nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan
dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan di tambah dua kepalan
tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping
kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke
depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan.
f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung-Mulai’
1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan
memalingkan mukanya ke kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaannya, berturut-turut dimulai dari penjuru menyebutkan
nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dala sikap
sempurna.
5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang
menyebutkan nomornya masing-masing.
6) Jikapasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yangbrada paling kiri menucapkan :
Lengkap atau kurang satu/kurang dua.

g. Bubar Dalam Baris-Berbaris


Aba-aba yang digunakan adalah “Bubar Jalan”
Pelaksanaannya:
Memberi aba-aba dengan posisi sikap sempurna setelah melakukan penghormatan
langsung balik kanan dan bubar.

h. Perubahan Arah (dalam pelaksanaan berhenti)


1. Hadap kanan/kiri
Aba-aba: hadap kanan/kiri-Gerak
a) Kiri kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki
kanan/kiri badan berpindah ke kaki kanan/kiri.
b) Tumit kaki kannan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90 derajat.
c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

2. Hadap serong kanan/kiri


Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri- Gerak
Pelaksanaanya :
a) Kaki kanan/kiri diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri.
b) Berputarlah arah 45 derajat ke kanan/kiri.
c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

3. Balik kanan
Aba-aba : balik kanan-Gerak Pelaksanaannya:
a) Pada aba-aba pelaksanaanya kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap
kanan) di depan kaki kanan.
b) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180 derajat.
c) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.

4. memberi hormat
Aba-aba : Hormat-Gerak
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
a) Pada aba-aba pelaksanaanya. Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah
pelipis kanan, siku-siku 15 derajat serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus,
telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai
pinggir bawah daritutup kepala setinggi pelipis.
b) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan
mata tertuju kepada yang diberi hormat.
c) Jikatutup kepal mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
d) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat
ke sikap sempurna.

i. Gerakan Berjalan
1. Maju Jalan
Berawal dari sikap sempurna, aba-aba yang digunakan ialah “Maju Jalan”
Pelaksanaan:
a) Posisi tangan kanan diayunkan 90 derajat ke depan dan tangan kiri 45 derajat ke
belakang.
b) Kaki kiri diayunkan kedepan dengan lutut lurus, telapak kaki lurus dan hentakan
saat memulai langkah.
c) Setelah itu berjalan seperti biasa.
2. Langkah Biasa
Aba-aba yang digunakan ialah “Langkah Biasa Jalan”
a) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu
mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret).
Kemudian di letakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
b) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke
depan 45 derajat, ke belakang 30 derajat. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak
terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.

3. Langkah Tegap
Dari sikap sempurna
Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
Pelaksanaan :
a) Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa
dengan cara kaki di hentakan terus menerus.
b) Telapak kaki rapat / sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat
tinggi.
c) Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari- jari
lurus dan rapat.
d) Lenggang tangan ke depan 900, ke belakang 300.

3. Gerakan dalam peraturan baris berbaris


1. Aba-Aba
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud dari pada
aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK

2) Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan
tanpa ragu-ragu.
contoh:
a) Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)

3) Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba
pelaksanan yang dipakai ialah:
a) Gerak
Gerak adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat
dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
 jalan ditempat – GERAK
 siap – GERAK
 hadap kanan – GERAK
 lencang kanan - GERAK
b) Jalan
Jalan adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
 haluan kanan/kiri – JALAN
 dua langkah ke depan – JALAN
 satu langkah ke belakang - JALAN
c) Mulai
Mulai adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-
turut. Contoh:
 hitung – MULAI
 tiga bersaf kumpul – MULAI

2. Gerakan pada PBB
PBB terdiri dari 2 gerakan yaitu Gerak ditempat dan Gerak berjalan. Untuk lebih
lanjut mari kita lihat 2 gerakan tersebut.

1) Gerakan ditempat
Gerakan ditempat diperluykan untuk mempersiapkan atau merapikan barisan dalam
menghadapi upacara-upacara dalam pelaksanaan apel kerja, apel belajar atau
persiapan pelaporan belajar dikelas. Gerakan ditempat yang umum dilakukan meliputi
:

2) Sikap Sempurna
Aba –aba : ” Siap – GERAK ”
Pelaksanaan :
 Badan / tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki
merupakan sudut 60o
 Lutut lurus, paha rapat, berat badan di kedua kaki.
 Perut di tari sedikit, dada di busungkan, pundak di tarik
ke belakang dan tidak dinaikan.
 Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari
tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha.
 Ibu jari segaris dengan jahitan celana.
 Leher lurus, dagu di tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata
lurus ke depan, bernafas wajar.

3) Hormat
Aba –aba : ” Hormat – GERAK ”
Pelaksanaan :
 Hormat tanpa pet/topi
Setelah mendapat aba-aba hormat – grak (pasukan dalam sikap sempurna) angkat
tangan kanan sedikit ditekuk kedepan, jari telunjuk menyentuh pelipis kanan bawah
(telapak tangan tidak terihat dan ibu jari lainnya) tampak terihat satu garis.
 Hormat dengan pet/topi
Setelah mendapat aba-aba hormat – grak (pasukan daam sikap sempurna) angkat
tangan kanan sedikit ditekuk kedepan, jari telunjuk menyentuh ujung pet/topi sebelah
kanan (telapak tangan tidak terihat dan ibu jari lainnya) tampak terihat satu
garis.Sikap hormat:
 pandangan lurus ke depan
 dada di busungkan
 tangan kanan memebentuk sudut 90 derajat dan di tekuk 45 derajat jari jari
merapat dan di taruh di pelipis mata kanan jari jari menghadap ke saku
 tumit merapat dan ujung kaki di buka sudut 45 derajat

4) Lencang Kanan / Kiri


Hanya dalam bentuk bersaf.
Aba-aba : ” Lencang kana / kiri – GERAK ”
Pelaksanaan :
 Mengangkat tangan kanan / kiri ke samping, jari-jari
tangan kanan / kiri
 enggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
 Bersamaan dengan ini kepala di palingkan ke kanan / kiri,
kecuali penjuru kanan / kiri.
 Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat
dada orang di sebelah kanan / kiri-nya.
 Jari-jari menyentuh bahu orang yang di sebelah kanan / kirinya.

5) Lencang Depan
Hanya dalam bentuk banjar.
Pelaksanaan :
 Penjuru tetap sikap sempurna.
 Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke
depan.
 Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas,
mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal.
 Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke
sikap sempurna.
6) Berhitung
Pelaksanaan :
 Jika bersaf, penjuru tetap melihat ke depan, saf depan
memalingkan muka ke kanan.
 Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil
memalingkan muka ke depan.
 Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna.
 Pada aba-aba pelaksanaan, mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang
 Penyebutan nomor di ucapkan penuh.
 Perubahan Arah

7) Hadap Kanan/ Kiri


Pelaksanaan :
 Kaki kanan / kiri melintang di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada
di ujung kaki kanan / kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
 Tumit kaki kanan / kiri dengan badan di putar ke kanan 90°.
 Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali seperti sikapsempurna.

8) Hadap Serong Kanan/ Kiri


Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri - GERAK ”.
Pelaksanaan :
 Kaki kanan / kiri di ajukan ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
 Berputar arah 45o ke kanan / kiri.
 Kaki kanan / kiri di rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.

9) Balik Kanan
Aba-aba: Balik kanan = gerak
Pelaksanaan:
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap
kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek
kanan 180°. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.
10) Istrirahat ditempat
Aba-aba : ” Istirahat Ditempat – gerak ”
Pelaksanaan :
 Kaki kiri di pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
 Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan
di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri
memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua
lengangan di lemaskan.

3. Dapat bergerak.
1) Gerakan berjalan
Gerak berjalan diperlukan pada saat menggerakkan, memindahkan, atau menggeser
barisan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Gerakan-gerakan berjalan sangat
diperlukan demi kekompakan, ketertiban, keseragaman dalam rangka memupuk rasa
kebersamaan. Gerakan berjalan yang umum dilakukan meliputi :
 Maju Jalan
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju – jalan
Pelaksanaannya:
 Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak
kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian
dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan
dengan langkah biasa.
 Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan
90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan
bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.
 Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang
leher.
 Bubar Jalan
Aba-aba: Bubar = JALAN
Pelaksanaan:
Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada komandan, sesudah
dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah
menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama
dalam gerakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.

2) Jalan ditempat

Aba-aba: Jalan ditempat – Gerak Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut
berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah
sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan
dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – Gerak
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki
kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
 Hadap Kanan Maju Jalan
 Hadap Kiri Maju Jalan
 Belok Kanan
 Belok Kiri

3) Cara memberi aba-aba


a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan
menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk
melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi abaaba, maka pemberi aba-aba
terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GerakPelaksanaanya :
 Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat
sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
 Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang
menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi
aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
 Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang
berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah
pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
 Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2
(dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
 Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
 Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi
antara.
 Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
 Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang
disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
 Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah
ULANG.
Baris Berbaris Menggunakan Stok

A. Regu Pramuka Penggalang ditandai dengan Bendera Regu yang


senantiasa dibawa oleh Pemimpin Regunya, diikat pada tongkat
pramuka yang panjangnya 1,60 M

B. Anggota anggota Regu ada kalanya harus membawa, ada kalanya


tidak perlu membawa tongkat pramuka

C. Dalam keadaan membawa tongkat pramuka, sikap pramuka diatur


sebagai berikut:

a. Sikap Sempurna
1. Tongkat dipegang tangan kanan seperti memegang pensil waktu
akan menulis
2. Tongkat tegak lurus berdiri diatas tanah disamping sepatu sebelah
kanan

b. Sikap akan melakukan gerakan


1. Tongkat diangkat lurus keatas, dengan tangan menggenggam
setinggi ikat pinggang
2. Gerakan berikutnya, misalnya: Memberi Salam Biasa, Hadap Kiri /
Kanan,Balik Kanan, dsb

c. Sikap memberi Salam Biasa


1. Tongkat diangkat lurus keatas dengan tangan menggenggam
setinggi ikat pinggang
2. Tangan kiri diletakkan rata depan dada, telapang tangan
menghadap kebawah, ujung ibu jari menempel pada tongkat
3. Pandangan lurus menuju kepada yang diberi salam

d. Sikap memberi Salam Hormat dan Salam Janji


1. Tongkat dipindahkan dari tangan kanan ketantang kiri, dimiringkan
didepan dada dengan bagian atasnya ke kiri
2. Tangan kanan memberi Salam Hormat atau Salam Janji

e. Sikap untuk gerakan" Maju Jalan" atau Lari Jalan "


1. Tongkat dipegang tangan kanan dan tangan kiri didepan dada
dimiringkan dengan bagian atasnya ke kiri
2. Tangan kanan setinggi ikat pinggang, tangan kiri depan dada
sebelah kiri

f. Sikap sedang berjalan atau lari mengikuti Tongkat dibawa seperti


huruf (e), mengikuti gerak "Maju Jalan " atau " Lari Jalan

g. Cara membawa tongkat pramuka tanpa mengikuti aba-aba berbaris:


1. Dapat diikat dengan tali
2. Jika sedang berjalan jauh
3. Sedang berbaris dengan aba-aba bebas / santai

h. Sikap istirahat ditempat


1. Kaki kanan dan kaki kiri direnggangkan
2. Tangan kanan memegang tongkat yang dimiringkan dengan bagian
atasnya kekanan
3. Tangan kiri bebas
i. Sikap lencang kanan
1. Tongkat dipindahkan dari tangan kanan ketangan kiri, dimiringkan
kedepan dada dengan bagian atasnya kekiri
2. Tangan kanan mengambil jarak satu lengan, tangan mengepal dan
menyentuh bahu kiri kawan yang disebelahnya
3. Pandangan melihat kenanan dan luruskan
DAFTAR PUSTAKA

Kristiono Natal. (2018). Buku pintar pramuka untuk madrasah


ibtidaiyah. Universitas negeri semarang : semarang.

Syehma Reza. (2018). Pengembangan kepramukaan. UWKS


PRESS: Surabaya.

Badaruddin, Zailia, dkk. ( 2020 ). Ragam keterampilan


kepramukaan. CV. Amanah : Palembang.

Sumber: Pedoman penggunaan tongkat pramuka dalam baris


berbaris.2012. Kwartir nasional gerakan Pramuka. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai