MATERI PASKIBRA
Picture
MATERI PASKIBRA
• Pengertian PBB
• Pengenalan dan praktek 12 gerakan dasar di tempat
• Pengenalan & praktek gerakan berjalan
• Sikap dalam PBB
• Pemantapan dan penyempurnaan praktek gerakan PBB
96 Jam( 6 bln ) Minimal tingkatan Junior kelas VII / Siswatama .
• Pengertian TUB
• Pengenalan Teori
• Praktek
40 Jam( 6 Bln ) Minimal tingkatan Junior kelas VII / Siswatama
4 Kepemimpinan
• Pengertian
• Kepemimpinan berorganisasi
• Struktur organisasi
12 Jam ( 2 Bln ) Semua Tingkatan
5 Kepaskibraan
6 Lagu-lagu
BAB I
MOTO PASKIBRA
• Teratai adalah tumbuhan yang dapat tumbuh subur di air kotor sekalipun, ini berarti seorang
Paskibra dapat hidup di manapun dan dalam keadaan bagaimanapun.
• Tangkai berarti Seorang Paskibra Berangkat dari yang tidak tahu menjadi tahu
• Tiga kelopak mendatar yaitu tiga sikap yang harus dimiliki Paskibra :
1. Disiplin
2. Aktif
3. Gembira
• Tiga kelopak menjulang ke atas yaitu tiga jiwa yang dimiliki Paskibra :
1. Belajar
2. Bekerja
3. Berlatih
• Enam belas mata rantai lingkaran yaitu melambangkan putri
• Enam belas belah ketupat yaitu melambangkan putra
• Warna Hijau berarti Prinsip pemuda
PANCA PASKIBRA :
BAB II
A. Pengertian Baris-berbaris
Baris-berbaris adalah satu wujud latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan disiplin,
mempertebal rasa dan semangat yang tinggi, patriotisme serta tanggung jawab tinggi bagi para
siswa sehingga diperoleh sikap lahir (ketegapan, ketangkasan kelincahan, kerapihan) dan sikap
batin (ketaatan, keikhlasan, disiplin) yang diharapkan.
2. Tujuan Khusus
Baris-berbaris adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa dan semangat kebangsaan dan
patriotisme bagi siswa sehingga tumbuh tanggung jawab yang tinggi, menumbuhkan sikap
jasmani yang tegap serta menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan.
2. Aba-aba Peringatan
Adalah aba-aba yang inti perintahnya sudah cukup jelas untuk dapat dilaksanakan (tidak ragu)
Contoh : L e n c a n g k a n a n
Haluan kanan
3. Aba-aba Pelaksanaan
Adalah Aba-aba yang dilaksnakan secra serentak berturut-turut atau saat pelaksanaan dari aba-aba
petunjuk dan peringatan.
• Aba-aba GERAK digunakan untuk gerak ditempat
• Aba-aba JALAN digunakan untuk meninggalkan tempat
• Aba-aba MULAI digunakan untuk pelaksanaan atau perintah yang harus dilaksanakan secara
berturut-turut.
APLIKASI/PENGGUNAAN ABA-ABA
• Kepada Pembina upacara – H o r m a t = GERAK
• Pasukan satu – L a n g k a h t e g a p m a j u = JALAN
• Semua pasukan – B e r h i t u n g = MULAI
E. Macam-Macam Gerakan dalam Baris-Berbaris
1. Gerak di tempat
1). Sikap sempurna 6). Hadap Kanan/kiri
2). Istirahat di tempat 7). Balik Kanan
3). Parade Istirahat 8). Hadap serong kanan/kiri
4). Lencang kanan/kiri 9). Jalan ditempat
5). Lencang depan 10). Hormat bendera/Pembina
3. Bentuk barisan
1). Bentuk bersaf : X X X X X X X X X X X X 2). Bentuk Berbanjar X X X X
XXXXXXXXXXX X XX
XXXXXXXXXXX X XX
X XX
X XX
4. Macam-macam Langkah
a. Langkah tegap panjangnya 70 cm tempo 96 tiap menit
b. Langkah biasa panjangnya 70 cm tempo 96 tiap menit
c. Laangkah perlahan panjangnya 40 cm tempo 80 tiap menit
d. Langkah ke depan panjangnya 60 cm tempo 70 tiap menit
e. Langkah ke belakang panjangnya 40 cm tempo 70 tiap menit
f. Langkah ke samping kanan/kiri panjangnya 40 cm tempo 70 tiap menit
g. Langkah diwaktu lari panjangnya 80 cm tempo 165 tiap menit
1. Sikap Sempurna
Aba-aba : S i a p = GERAK
Pelaksanaan : Badan berdiri tegap, kedua tumit rapat kedua kaki membentuk sudut 45o, lutut lurus
dan paha dirapatkan, perut ditarik sedikit dada dibusungkan, jari tangan menggenggam, punggung
ibu jari menghadap ke depan merapat pada jahitan celana, leher lurus, mulut ditutup, mata
memandang lurus ke depan.
2. Istirahat
Aba-aba : Istirahat – d i- t e m p a t = GERAK
Pelaksanaan : Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri (± 30 cm), kedua belah lengan dibawa ke
belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan
dikepalkan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk.
Aba-aba terakhir : S i a p = GERAK
3. Jalan di tempat
Aba-aba : J a l a n d I t e m p a t = GERAK
Pelaksanaan : Gerakan dimulai dengan kaki kiri , lutut berganti-ganti diangkat sehingga paha rata-
rata air (horizontal). Badan tegap pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan
tidak dilenggangkan.
4. Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : L e n c a n g k a n a n / k i r i = GERAK
Pelaksanaan : Pasukan dalam keadaan sikap sempurna, , mengangkat lengan kanan/kiri ke
samping kanan/kiri , jari-jari tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, kepala
dipalingkan ke kanan/kiri, kecuali penjuru kanan/kiri tetap ke depan.
Aba-aba terakhir : T e g a k = GERAK
5. Setengah Lencang Kanan/Kiri
Aba-aba : S e t e n g a n l e n c a n g K a n a n / K i r i = GERAK
Pelaksanaan : Pasukan dalam keadaan sikap sempurna, seperti lencang kakana/kiri tapi tangan
kanan/kiri dipinggang dengan siku menyentuh lengan disebelahnya, pergelangan lurus, ibu jari
disebelah belakang dan empat jarinya rapat satu dengan yang lainnya di sebelah depan.
Aba-aba terakhir : T e g a k = GERAK
6. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : L e n c a n g d e p a n = GERAK
Pelaksanaan : penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnya meluruskan
ke depan dengan mengangkat tangan, Jika berbanjar tiga maka saf terdepan mengambil satu
lengan/ setengah lengan disamping kanan. Anggota yang berada di banjar tengah dan kiri
melaksanakan tanpa mengangkat tangan.
Aba-aba terakhir : T e g a k = GERAK
7. Hadap Kanan/kiri
Aba-aba : H a d a p k a n a n / k i r i = GERAK
Pelaksanaan : Kaki kiri/kanan diajukan melintang kedepan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan
berada diujung kaki kanan. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90o, kaki
kiri/kanan dirapatkan kembali ke kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna
8. Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : H a d a p s e r o n g k a n a n / k i r i = GERAK
Pelaksanaan : Sama dengan hadap kanan/kiri, bedanya tumik kaki kanan/kiri dan badan diputar
45o ke kanan/kiri
9. Balik Kanan
Aba-aba : B a l i k k a n a n = GERAK
Pelaksanaan : Kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar 180o. kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan seperti
dalam keadaan sikap sempurna.
10. Hormat
Aba-aba : H o r m a t = GERAK
Aba-aba terakhir : T e g a k = GERAK
Pelaksanaan : Hormat pada Pembina posisi tangan merapat telapak tangan menutup ke bawah,
punggung tangan diperlihatkan, posisi sudut 450
Hormat pada bender merah putih, pelaksanaan sama dengan hormat pada Pembina, posisi sudut
900.
11. Periksa Kerapihan
Aba-aba : P e r i k s a k e r a p i h a n = MULAI
Pelaksanaan : Pasukan dalam keadaan istirahat, Pada aba-aba peringatan , pasukan serentak
mengambil sikap sempurna, pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan
badan dan mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari ujung kaki sanpai ke
penutup kepala. Jika sudah rapi, komando memberikan
Aba-aba terakhir = SELESAI, pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat.
Catatan : Jika komandan/pimpinan salah dalam memberikan aba-aba, maka pasukan serentak
menjawab S i a p = ULANGI
BAB III
A. Pengertian TUB
Upacara bendera adalah kegiatan pengibaran atau penurunan bendera kebangsaan Indonesia yang
berwarna merah putih, yang dilaksanakan pada saat-saat tertentu atay pada saat yang sudah
ditentukan.
BAB IV
BAB V
KEPEMIMPINAN
A. Pengertian
Kepemimpinan adalah suatu seni dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar
melakukan sesuatu yang menjadi tujuan pemimpin tersebut.
Sedangkan pemimpin adalah orang yang ditunjuk orang lain atas dasar kepercayaan, kekuasaan
dan kepuasan. Atau seseorang yang menggerakkan orang laindengan sesuatu yang dimilikinya
untuk mencapai tujuan. Pemimpin itu ada karena bakat sendiri, bakat mempelajari, belajar
mempelajari.
D. Pola Kepemimpinan
1. Formal yaitu memenuhi syarat jadi pemimpin yang disiplin secara demokratis. Contoh Ketua
OSIS, Bupati, Presiden.
2. Informal; seharusnya memenuhi syarat tapi dia sebagai cadangan dalam pemilihan dia
dicalonkan. Contoh ulama, guru dan lain-lain.
E. Tipe-tipe Kepemimpinan
1. Autoriter (Diktaktor) yaitu pemimpin yang selalu langsung dan tidak bisa dibantah
perintahnya atau pemimpin yang selalu menyelesaikan masalah dengan cara sendiri.
2. Demokratis yaitu seorang pemimpin yang dalam menyelesaikan masalahnya dengan cara
berunding atau musyawarah, dan selalu mementingkan anggotanya.
3. Laizes Faise (Masa Bodoh) yaitu pemimpin yang acuh tak acuh pada bawahannya.
4. Parental yaitu pemimpin dalam memberi petunjuk pada bawahannya bersifat seperti Ayah
kepada anaknya.
5. Absolut yaitu seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan yang tak terbatas .
6. Militeritas yaitu seorang pemimpin yang selalu menggunakan system komandorisasi.
7. Situsioner yaitu seorang pemimpin atas dasar situasi dan kondisi.
8. Marketing yaitu suatu system kepemimpinan yang hanya menunggu dari atasannya.
G. Kepemimpinan PASKIBRA
1. Cerdik
2. Ulet
3. Inisiatif
4. Militan/berani
BAB VI
KELANGKAPAN/ATRIBUT PASKIBRA
1. Anggota Paskibra atribut yang dipakai Lambang Nechy Paskibra (LNP) dan ketimang
Paskibra (KP), Balok, LA
2. Junior Paskibra atribut yang dipakai LNP, KP, BALOK, LA dan LK
3. Senior Paskibra atribut yang dipakai LNP, KP, LA, LK, dan Pin Garuda (PG)
Catatan : Wajib mempunyai Pakaian Dinas Harian (PDH)
BAB VII
PUBLIK SPEAKING
Publik Speaking adalah kemampuan seseorang berbicara di muka umum sehingga pembicaranya
dapat di mengerti,di pahami,di terimah,dengan baik pula oleh kalayah oudiens/orang lain.
Fungsi publik speaking adalah untuk menjelaskan untuk menyampaikan informasi untuk
Mengungkapkn pendapat sesuai bentuk-bentuk public spiking al:
Ceramah, pidato, presentasi, menyampaikan amanat dalam upacara bendera dsb.
Syarat-syarat agar public speaking efektif adalah:
1. memiliki wawasan dan menguasai apa yang di sampaikan
2. memiliki mental yang cukup baik/keberain
3. memiliki keterangan dan kepercayaan diri.
4. Memiliki kosa kata yang cukup banyak dan mampu melfalkan kata-kata yang jelas.
5. Mampu menguasai situasi dan keadaan.
Manfaat
Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka biasanya sekumpulan pelajar kelas 10 dan 11
yang bertugas untuk mengibarkan duplikat bendera pusaka. Tugas mereka selalunya dilaksakan
pada saat memperingati hari kemerdekaan Bangsa Indonesia yaitu setiap tanggal 17 Agustus tiap
tahunnya. Penugasan paskibraka di bagi kepada tiga tempat.
Awal Terbentuk
Sejarah paskibraka di mulai pada tahun 1946 Presiden Soekarno memanggil ajudannya saat itu
Mayor (Laut) M. Husein Mutahar. Presiden Soekarno memerintahkan untuk melakukan persiapan
upacara detik-detik proklamasi yang akan diadakan di Yogyakarta pada saat itu. Tepatnya di istana
Presideng Gedung Agung Yogyakarta.
Atas perintah langsung presiden. Mayor (Laut) M. Husein Mutahar bersiap mencari cara
memperingati detik-detik proklamasi. Terbesit dalam benak Husein untuk sebaiknya upacara
peringatan tersebut dilakukan oleh pemuda-pemudi bangsa dari seluruh penjuru Indonesia. Hal ini
sebagai perwujudan bahwa merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa di kemudian hari.
Namun, pada saat itu suasana serta infrastruktur transportasi antar pulau masih belum
berkembang. Gagasan itu urung dilakukan. M. Husein Mutahar pun hanya bisa menghadirkan
lima orang yang terdiri dari tiga pemuda dan dua pemudi. Lima orang tersebut sebagai
perlambangan dari pancasila. Kelima orang tersebut berasal dari berbagai daerah yang kebetulan
saat itu berada di Yogyakarta. Formasi lima orang tersebut tetap dilakukan sampai upacara Detik-
Detik Proklamasi di tahun 1949 di Yogyakarta. Formasi lima tersebut dinamakan Pasukan
Penggerek Bendera.
Pada tahun 1950 terjadi perpindahan kembali ibukota Republik Indonesia dari Yogyakarta ke
Jakarta. Sejak itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar tidak lagi mengemban amanah sebagai
Pembina Pasukan Penggerek Bendera. Pengibaran Bendera Pusaka pada setiap 17 Agustus di
Istana Merdeka diambil alih oleh Rumah Tangga Kepresidenan hingga Agustus 1966. Selama di
Jakarta pun Pasukan Penggerek Bendera adalah para pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia
yang saat itu sedang berada di Jakarta.
Pada masa kepemimpinan Presiden ke-II yakni Soeharto pada tahun 1967. Husein Muhatar
dipanggil untuk menangani masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Ketika mendapat tugasnya
kembali Husein muhatar merealisasikan idenya mengenai Pasukan Penggerek Bendera pada tahun
1946. Sama dengan formasi barisan yang digunakan saat ini.
Dalam periode 1946 sampai 1950 masih digunakan Formasi 5. Baru pada tahun 1967 Husein
Muhatar mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok. Penamaan kelompok itu
berdasarkan filosofi hari kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945 dan berjumlah sesuai
filosofi itu:
Akhirnya pasukan 45 diambil alih oleh Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES sekarang
PASPAMPRES) mengingat tugas mereka memang berada di lingkungan istana. Baru pada tanggal
17 Agustus 1968 Pasukan Penggerek Bendera berasal dari putra putri utusan provinsi. Namun
karna masih kurangnya utusan dari provinsi lain maka PASWALPRES yang mengisi
kekosongannya.
Pada tahun berikutnya yaitu 5 Agustus 1969. Presiden Soeharto membagikan duplikat bendera
pusaka dan naskah proklamasi ke seluruh Gubernur di Indonesia. Agar mereka dapat
melaksanakan secara baru pada 17 Agustus 1969. Barulah pada tahun itu yakni 1969 anggota
Pasukan Penggerek Bendera berasal dari siswa SLTA seluruh Indonesia. Pada tahun 1973, Idik
Sulaeman melontarkan sebuah nama untuk mengganti istilah Pasukan Penggerek bendera Pusaka
menjadi PASKIBRAKA atau Pasuka Pengibar Bendera Pusaka.
Istilah-Istilah di Paskibraka
Purna Paskibraka Indonesia : Biasa disebut PPI adalah organisasi pemuda dan pemudi yang
pernah mengembang tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Tinggkat
Kabupaten/kota, Provinsi dan Nasional.
Paskibra : Istilah yang digunakan untuk Pasukan Pengibar yang hanya mengibarkan bendera di
lingkungan sekolah. Biasanya berupa ekstrakulikuler. Mereka adalah pemuda dan pemudi yang
tidak diutus oleh pihak sekolah untuk mewakili di tingkat Kabupaten/Kota untuk ikut seleksi.
Paskibraka : Merupakan Pasukan yang bertugas mengibarkan bendera di tingkat kota/kabupaten,
provinsi dan nasional.
Purna Paskibraka : Sebutan bagi anggota Paskibraka yang telah mengikuti pelatihan Pandu Ibu-
Indonesia Berpancasila dan selesai menjalankan tugas pengibaran bendera pusaka
Seleksi Pasukan Paskibraka
Seleksi Paskibraka diawali di tingkat Kota/Kabupaten pada bulan Maret dan April. Selanjutnya
jika lolos akan ke tingkat provinsi untuk menjalani seleksi ke nasional pada bulan Mei. Dari
provinsi akan dikirim dua pasang putra dan putri untuk ikut seleksi nasional pada bulan Juni.
Ditingkat ini akan dipilih sepasang yang akan mewakili provinsi masing-masing untuk bertugas di
Istana Negara
Anggota Paskibraka nasional hanya memasuki asrama pada minggu terakhir bulan Juli. Mereka
akan menjalani latihan baris berbaris dan formasi selama tiga minggu di Pusat Pelatihan
Paskibraka di Cibubur. Pada 14 dan 15 Agustus mereka akan melakukan gladi bersih dan gladi
kotor. 16 Agustus mereka akan dilakukan pengukuhan. Esoknya 17 Agustus akan melaksanakan
tugas untuk pengibaran pada pagi hari dan penurunan pada sore hari.
Selain mengikuti latihan fisik baris berbaris, anggota Paskibraka juga mengikuti latihan mental
spiritual dan kepemimpinan yang disebut Latihan Pandu Ibu-Indonesia Berpancasila. Latihan ini
bermaksud mempersiapkan anggota Paskibraka menjadi putra-putri Indonesia terbaik yang akan
menjadi generasi penerus dan calon-calon pemimpin pada masa depan. Pelatihan ganda seperti itu
sudah ditradisikan sejak tahun 1968.
Lambang Paskibraka
Paskibraka memiliki dua lambang. Lambang pertama adalah dua pemuda/pemudi paskibraka
menengok kekanan dengan seragam PDU adalah lambang aktif anggota paskibra/paskibraka yang
sedang bertugas. Lambang kedua yaitu lambang Purna Paskibraka Indonesia yang berlambangkan
daun dan bunga teratai, yang memiliki arti:
tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibraka harus belajar, bekerja, dan berbakti
tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan
bergembira
Artinya adalah bahwa setiap anggota paskibraka memiliki jiwa yang sangat mulia, dan lambang
anggota paskibraka dilambangkan dengan bunga teratai, karena bunga teratai dapat tumbuh di
lumpur dan berkembang juga diatas air. Yang bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda
dan pemudi yang tumbuh dari tanah air yang sedang bermekar dan membangun.
Advertisement
RELATED POSTS
16 Contoh Artefak di Indonesia Beserta Penjelasannya
Sejarah Perang Batak Singkat dan Lengkap
Sejarah Museum Gajah Jakarta Pusat Terlengkap Sejarah Museum Gajah Jakarta Pusat
Terlengkap
Sejarah Kerajaan Banten Singkat dan Lengkap Sejarah Kerajaan Banten Singkat dan Lengkap
Sejarah Kerajaan Pajajaran Paling Lengkap Sejarah Kerajaan Pajajaran Paling Lengkap
Sejarah Museum Kereta Keraton Yogyakarta Terlengkap Sejarah Museum Kereta Keraton
Yogyakarta Terlengkap
Previous
Next
Post Date: Tuesday 11th, October 2016 / 06:04
Oleh : nanonano Kategori : Kemerdekaan
SEARCH