Anda di halaman 1dari 2

ETIKA PASKIBRA

Melanjutkan materi kita sebelumnya tentang etika berdiri, duduk, dan berbicara kita akan lanjut ke
beberapa etika yang akan menjadi bekal dan pedoman kalian selama menjadi seorang Paskibra.

Etika Berjalan
1. Ketika berjalan dengan wanita, usahakan wanita di sebelah kiri.

2. Bila menaiki kendaraan, wanita terlebih dahulu.

3. Bila menuruni kendaraan, laki – laki terlabih dahulu.

4. Bila membawa tas harus disebelah kiri.

5. Bila berjalan lebih dari dua orang, berbanjar kebelakang.

Jadi, yang akan selalu diprioritaskan jika saat berjalan adalah wanita. Karena pria adalah pelindung
wanita. Pria sebelah kanan dan wanita sebelah kiri memiliki fungsi dan filosofi. Pria berada di sebelah
kanan dimaksudkan mempermudah pria untuk melindungi wanita. Contohnya pada saat menyebrang
jalan. Di mana pria akan memberhentikan kendaraan di sebelah kanan terlebih dahulu untuk menjaga
wanita dari kendaraan yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Etika Makan
1. Duduk tegak, tidak berbicara.

2. Alat makan tidak berbunyi.

3. Sendok menghampiri mulut.

4. Siku tidak diletakkan di atas meja.

5. Tidak boleh makan sambil berjalan.

6. Merapihkan diri sebelum makan.

7. Mempersilahkan putri terlebih dahulu.

8. Bila makan bersama harus ada yang memimpin doa.

9. Selesai makan posisi sendok dan garpu ditutup searah jarum jam pukul 05.00.
Contoh nomor 9.

Jadi, pada saat makan usahakan jangan memicu atau membuat suara bising. Yang dimaksud dengan
suara bising adalag hentakan antara piring dengan sendok dan garpu, serta pembentrokan sendok
dengan garpu. Dan jika dirasa makanan sudah cukup, sendok dan garpu ditutup. Garpu terlebih dahulu
ditutup dan disusul sendok di atas garpu serta disusun mengarah jarum jam pukul 05:00. Jika merasa
belum kenyang atau belum selesai menghabiskan, posisi garpu dan sendok menghadap ke atas atau
membuka.

Ada juga beberapa kebiasaan atau sifat yang diterapkan saat menjadi seorang Paskibra, yaitu:

1. Memanggil sesama rekan sepantaran/seangkatan dengan sebutan "teman".


2. Jika bertemu dengan senior, dianjurkan untuk hormat dilanjutkan dengan berjabat tangan.
Apabila dalam jarak yang jauh, cukup dengan bertegur sapa.
3. Berjabat tangan dengan senior tidak boleh seperti jabat salim. Haruslah jabat tangan tegap.
4. Begitu pula jika bertemu sesama rekan. Berjabat tangan tegap dan bertegur sapa bila berjauhan.
5. Saling bantu-membantu sesama rekan jika ada kesulitan. Contohnya jika saat sebelum latihan
satuan atau gabungan salah satu rekan ada yang lupa membawa atau tidak punya barang yang
harus dibawa, maka yang lain haruslah menolong. Entah dengan membelikannya lalu uang
diganti, ataupun menunjuk salah satu rekan untuk bisa dititipkan barang yang akan dibawa agar
seragam dan semuanya punya kemudian uang diganti.
6. Memiliki jiwa solidaritas yang kuat. Jika salah seorang melakukan kesalahan, maka yang lain
harus menerima konsekuensinya bersama. Ini menunjukkan rasa persatuan dan solidaritas
sesama rekan satuan dan angkatan. Sakit satu, maka sakit semua.
7. Disiplin dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai