Anda di halaman 1dari 20

8/28/2018 MATERI PASKIBRA

  Lainnya  Buat Blog   Masuk

MATERI PASKIBRA
Minggu, 18 April 2010 Daftar Blog Saya
TATA UPACARA BENDERA (TUB)
TATA UPACARA BENDERA (TUB)

ARTI

Tata : mengatur, menata, menyusun

Upa : rangkaian

Cara : tindakan, gerakan

Jadi  Tata  Upacara  Bendera  adalah  tindakan  dan  gerkan  yang


dirangkaikan  dan  ditata  dengan  tertib  dan  disiplin. Pada hakekatnya
upacara  bendera  adalah  pencerminan  dari  nilai­nilai  budaya  bangsa
yang  merupakan  salah  satu  pancaran  peradaban  bangsa,  hal  ini  
merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain.
Pengikut
SEJARAH Pengikut (17)

Sejak  zaman  nenek  moyang  bangsa  Indonesia  telah  melaksanakan


upacara, upacara selamatan kelahiran, upacara selamatan panen.

DASAR HUKUM

1. Pancasila

2. UUD 1945 (tentang Sistem Pendidikan Nasional)

3. Inpres No. 14 tahun 1981 (tentang Urutan Upacara Bendera)
Ikuti
MAKSUD DAN TUJUAN

a. untuk  memperolah  suasana  yang  khidmat,  tertib,  dan Arsip Blog


menuntut  pemusatan  perhatian  dari  seluruh  peserta,  maka ▼  2010 (7)
disusunlah petunjuk pelaksanaan kegiatan ini.
▼  04/18 ­ 04/25 (7)
b. menjadikan  sekolah  memiliki  situasi  yang  dinamis  dalam TATA UPACARA BENDERA
segala aspek kehidupan bagi para siswa, guru, pembina dan (TUB)
kepala sekolah. Sehingga sekolah memiliki daya kemampuan
PERATURAN TATA TERTIB
dan ketangguhan terhadap gangguan­gangguan negatif baik
dari  dalam  maupun  luar  sekolah,  yang  akan  dapat Peraturan Baris Berbaris
mengganggu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. (PBB)
Peraturan Baris Berbaris
PEJABAT UPACARA
(PBB)
1. Pembina Upacara Sejarah Bendera Pusaka

2. Pemimpin Upacara Sikap Dan Sifat Seorang
Paskibra
3. Pengatur Upacara

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 1/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

4. Pembawa Upacara SEJARAH PASKIBRA
Pengibaran Bendera
PETUGAS UPACARA
Pusaka pertama...
a. Pembawa naskah Pancasila

b. Pembaca  Teks  Pembukaan  Undang­Undang  Dasar


1945

c. Pembaca Do’a

d. Pemimpin Lagu

e. Kelompok Pengibar / Penurun Bendera

f. Kelompok Pembawa Lagu

g. Cadangan tiap perangkat

PERLENGKAPAN UPACARA

1) Bendera Merah Putih

Ukuran perbandingan 2 : 3

Ukuran terbesar 2 X 3 meter

Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter

2) Tiang Bendera

Minimal 5 meter maksimal 17 meter

Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 5

3) Tali Bendera

Diusahakan  tali  yang  digunakan  adalah  tali  layar  dan  bukan  tali
plastik

4) Naskah­naskah

a. Pancasila
b. Pembukaan Undang­Undang Dasar 1945
c. Naskah Do’a
d. Naskah Acara

KEWAJIBAN DAN HAL­HAL YANG MUNGKIN
TERJADI SEWAKTU UPACARA BENDERA
DILAKSANAKAN
1. Kewajiban pada waktu dilaksanakan upacara bendera di sekolah
semua guru, siswa, staff yang berada dihalaman sekolah yang
kebetulan tidak mengikuti upacara pengibaran/penurunan bendera
mereka diwajibkan mengambil sikap sempurna mengarah kearah
bendera dan memberikan penghormatan.

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 2/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

2. Gangguan pada saat upacara bendera 
· Kerekan macet Upacara berjalan terus dan setelah selesai
kerekan dibetulkan. 
· Tali kerekan putus Kelompok pengibar bendera berusaha
menangkap bendera tegak lurus sampai upacara selesai kemudian
bendera dilipat sesuai ketentuan untuk disimpan. 
· Tiang bendera roboh Kelompok pengibar bendera berusaha
menegakkan/menangkap tiang bendera yang roboh bila tidak
mungkin dipertahankan laksanakan seperti pada sebelumnya. 
· Cuaca buruk/hujan Apabila sebelum dilaksanakan upacara,
cuaca buruk/hujan maka upacara penaikan bendera dibatalkan.
Tetapi apabila sudah dilaksanakan upacara, cuaca buruk/hujan maka
upacara tetap dilaksanakan sampai bendera berada dipuncak dan
lagu selesai dinyanyikan.

Diposting oleh Reza Edogawa di 18.02 0 komentar
Reaksi:  Bagus (13) menarik (7) keren (6)

PERATURAN TATA TERTIB
PERATURAN TATA TERTIB  

Belajar untuk membagi waktu, serta dapat


mengutamakan kegiatan BELAJAR pelajaran sekolah.
Mengadakan konsultasi apabila menghadapi
permasalahan terutama menyangkut keaktifannya di
PASKIBRA dengan kegiatan lainnya terutama kegiatan
BELAJAR.
Tetap berdisiplin dalam sikap dan tingkah laku baik di
lingkungan rumah/keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat.
Untuk Putra rambut dipotong minimal 1 bulan sekali
sedang untuk Putri yang berambut panjang/tidak,
rambut tetap diikat / dirapikan serta rambut tidak
dicat/warna rambut asli.(hitam)
Dilarang menggunakan sandal jepit kemanapun akan
pergi, kecuali di rumah dan tidak muncul dihadapan
umum, Apalagi bepergian ke sekolah, rumah orang lain,
kantor, dll.
Harus tetap sigap apabila menghadap atau bertemu
dengan teman yang lebih tua (kakak kelas / senior /
Pelatih / Pembina).
Harus dapat menerapkan tata cara penghormatan di
dalam kehidupan sehari-hari, yang sudah jelas kepada
orang yang lebih tua (Orang tua di rumah, Guru,
Pelatih, Pembina, kakak kelas).
Tetap mengandalkan kritik membangun dan dapat
menerima keterbukaan dalam menyelasaikan suatu
permasalahan.
Selalu memberitahukan ketidak hadirannya dalam
latihan di sekolah, LATGAB, dan kegiatan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan PASKIBRA.
Tetap tegas dalam memberikan keputusan dan tingkah
laku sehari-hari.

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 3/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

Selalu memperhatikan penampilan / pakaian untuk


latihan atau kegiatan-kegiatan variatif lainnya baik
dilingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat.
Selalu mengutamakan kerapihan pakaian dan tata
kramanya.
Setiap anggota selalu sebagai teladan, baik bagi teman-
teman di sekolah, di rumah dan di masyarakat.
Setiap anggota wajib mentaati dan melaksanakan tata
tertib ini.
BENTUK-BENTUK KENAKALAN
YANG TIDAK BOLEH DIKERJAKAN
Pergi tidak pamit atau tanpa izin dari orang tua / wali.
Menentang orang tua atau wali.
Tidak sopan terhadap orang tua/wali atau pengasuh,
keluarga, guru atau orang lain yang lebih tua.
Menjelekkan nama baik orang tua / keluarga.
Suka berbohong.
Memiliki atau menggunakan alat-alat yang dapat
membahayakan dirinya atau orang lain yang tidak
diperuntukkan baginya.
Berpakaian tidak senonoh.
Menghias diri secara tidak wajar, dan menimbulkan
celaan masyarakat.
Suka keluyuran / keluar rumah tanpa tujuan yang jelas.
Membolos sekolah.
Menentang guru.
Berlaku tidak senonoh di hadapan umum.
Berkeliaran malam hari.
Bergaul dengan orang-orang yang reputasinya jelek.
Berada di tempat yang tidak baik bagi perkembangan
jiwa remaja / terlarang untuk remaja.
Pesta-pesta musik semalam suntuk tanpa dikontrol, dan
acara-acaranya tidak sesuai dengan kebiasaan sopan
santun.
Membaca buku-buku yang isinya dapat merusak jiwa
remaja.
Memasuki tempat-tempat yang membahayakan
keselamatan jiwanya.
Berkebiasaan berbicara kotor, tak senonoh, cabul
dihadapan seseorag atau dihapan umum.
Ramai-ramai menonton pertunjukkan, makan dan
dengan sengaja tidak membayar.
Meminum-minuman keras.
Merokok di tempat umum sebelum batas umur yang
pantas.
Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat
mengganggu ketentraman umum.
membuang kotoran-kotoran / sampah pada sembarang
tempat.
Diposting oleh Reza Edogawa di 17.53 0 komentar
Reaksi:  Bagus (10) menarik (4) keren (4)

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 4/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

Peraturan Baris Berbaris (PBB)
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB) 
A. Pengertian 
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata
cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada
terbentuknya perwatakan tertentu.

B. Maksud dan Tujuan 
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu : 
1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan
dapat membedakan hak dan kewajiban 
2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal
rasa semangat kebersamaan . 
Tujuan dari PBB adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan
tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian
senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan
rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut
sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib
sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan
dalam menjalankan tugas. 
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan
individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan,
penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

 
12 GERAKAN DASAR
1. Sikap sempurna 
2. Hadap serong kanan 
3. Hadap serong kiri 
4. Hadap kanan 
5. Hadap kiri 
6. Balik kanan 
7. Lencang kanan 
8. Lencang depan 
9. Jalan di tempat 
10. Hormat 
11. Berhitung 
12. Istirahat di tempat

Diposting oleh Reza Edogawa di 17.44 0 komentar
Reaksi:  Bagus (7) menarik (6) keren (4)

Peraturan Baris Berbaris (PBB)
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB) 
A. Pengertian 
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata
cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada
terbentuknya perwatakan tertentu.

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 5/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

B. Maksud dan Tujuan 
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu : 
1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan
dapat membedakan hak dan kewajiban 
2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal
rasa semangat kebersamaan . 
Tujuan dari PBB adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan
tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian
senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan
rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut
sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib
sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan
dalam menjalankan tugas. 
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan
individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan,
penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.

 
12 GERAKAN DASAR
1. Sikap sempurna 
2. Hadap serong kanan 
3. Hadap serong kiri 
4. Hadap kanan 
5. Hadap kiri 
6. Balik kanan 
7. Lencang kanan 
8. Lencang depan 
9. Jalan di tempat 
10. Hormat 
11. Berhitung 
12. Istirahat di tempat

Diposting oleh Reza Edogawa di 17.44 0 komentar
Reaksi:  Bagus (10) menarik (7) keren (4)

Sejarah Bendera Pusaka
Sejarah Bendera Pusaka 
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada hari
Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 jam 10 pagi di jalan Pegangsaan
timur 56 Jakarta. Setelah pernyataan Kemerdekaan Indonesia untuk
pertama kalinya secara resmi bendera kebangsaan merah putih
dikibarkan oleh dua orang muda mudi dan dipimpin oleh Bapak Latief
Hendraningrat. Bendera ini dijahit tangan oleh ibu Fatmawati
Soekarno dan bendera ini pula yang kemudian disebut “Bendera
Pusaka”.

Bendera  Pusaka  berkibar  siang  malam  ditengah  hujan


tembakan  sampai  ibukota  Republik  Indonesia  dipindahkan  ke
Yogyakarta.

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 6/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

Pada  tanggal  4  Januari  1946  karena  ada  aksi  terror  yang


dilakukan  Belanda  semakin  meningkat,  maka  Presiden  dan  Wakil
Presiden  Republik  Indonesia  dengan  menggunakan  kereta  api
meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.

Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dan dimasukkan dalam
kopor  pribadi  Presiden  Soekarno.  Selanjutnya  ibukota  Republik
Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Tanggal  19  Desember  1948,  Belanda  melancarkan  agresinya


yang  kedua.  Pada  saat  Istana  Presiden  Gedung  Agung  Yogyakarta
dikepung  oleh  Belanda,  Bapak  Husein  Mutahar  dipanggil  oleh
Presiden  Soekarno  dan  ditugaskan  untuk  menyelamatkan  Bendera
Pusaka.  Penyelamatan  Bendera  Pusaka  ini  merupakan  salah  satu
bagian dari sejarah untuk menegakkan berkibarnya Sang Merah Putih
di  persada  bumi  Indonesia.  Untuk  menyelamatkan  Bendera  Pusaka
itu,  terpaksa  Bapak  Hussein  Mutahar  harus  memisahkan  antara
bagian merah dan putihnya.

Untuk  mengetahui  saat­saat  penyelamatan  Bendera  Pusaka,


maka  terjadi  percakapan  yang  merupakan  perjanjian  pribadi  antara
Presiden Soekarno dan Bapak Hussein Mutahar yang terdapat dalam
Buku Bung Karno “Penyambung Lidah rakyat Indonesia” karya Cindy
Adams:

“Tindakanku  yang  terakhir  adalah  memanggil  Mutahar  ke


kamarku (Presiden Soekarno, Pen).” Apa yang terjadi terhadap diriku,
aku sendiri tidak tahu,” kataku ringkas. Dengan ini aku memberikan
tugas  kepadamu  pribadi.  Dalam  keadaan  apapun  juga,  aku
memerintahkan  kepadamu  untuk  menjaga  Bendera  kita  dengan
nyawamu. Ini tidak boleh jatuh ke tangan musuh. Disatu waktu, jika
Tuhan  mengizinkannya  engkau  mengembalikannya  kepadaku  sendiri
dan  tidak  kepada  siapapun  kecuali  kepada  orang  yang
menggantikanku sekiranya umurku pendek. Andaikata engkau gugur
dalam  menyelamatkan  Bendera  ini,  percayakan  tugasmu  kepada
orang  lain  dan  dia  harus  menyerahkan  ke  tanganku  sendiri
sebagaimana  engkau  mengerjakannya.  Mutahar  terdiam.  Ia
memejamkan  matanya  dan  berdoa.  Disekeliling  kami  bom
berjatuhan.  Tentara  Belanda  terus  mengalir  melalui  setiap  jalanan
kota.  Tanggung  jawabnya  sungguh  berat.  Akhirnya  ia  memecahkan
kesulitan  ini  dengan  mencabut  benang  jahitan  yang  memisahkan
kedua belahan dari bendera itu.

Akhirnya  dengan  bantuan  Ibu  Perna  Dinata  benang  jahitan


antara  Bendera  Pusaka  yang  telah  dijahit  tangan  Ibu  Fatmawati
Soekarno  berhasil  dipisahkan.  Setelah  Bendera  Pusaka  dipisahkan
menjadi  dua  maka  masing­masing  bagian  yaitu  merah  dan  putih
dimasukkan  pada  dasar  dua  tas  milik  Bapak  Hussein  Mutahar,
selanjutnya pada kedua tas tersebut dimasukkan seluruh pakaian dan
kelengkapan  miliknya.  Bendera  Pusaka  ini  dipisah  menjadi  dua
karena Bapak Hussein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa apabila
Bendera Pusaka ini dipisah maka tidak dapat disebut bendera, karena
hanya  berupa  dua  carik  kain  merah  dan  putih.  Hal  ini  untuk
menghindari penyitaan dari pihak Belanda.

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 7/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

Setelah  Presiden  Soekarno  dan  Wakil  Presiden  Muhammad


Hatta  ditangkap  dan  diasingkan,  Kemudian  Bapak  Hussein  Mutahar
dan beberapa staf Keprisidenan juga ditangkap dan diangkut dengan
pesawat dakota. Ternyata mereka di bawa ke Semarang dan di tahan
di  sana.  Pada  saat  menjadi  tahanan  kota,  Bapak  Hussein  Mutahar
berhasil melarikan diri dengan naik kapal laut menuju Jakarta.

Di  Jakarta  beliau  menginap  di  rumah  Bapak  R.  Said  Soekanto
Tjokroaminoto (Kapolri I). Beliau selalu mencari informasi bagaimana
caranya  agar  ia  dapat  segera  menyerahkan  Bendera  Pusaka  kepada
Presiden Soekarno.

Sekitar  pertengahan  bulan  Juli  1948,  pada  pagi  hari  Bapak


Hussein Mutahar menerima pemberitahuan dari Bapak Sudjono yang
tinggal  di  Oranje  Boulevard  (sekarang  Jl.  Diponegoro)  Jakarta,  isi
pemberitahuan  itu  adalah  bahwa  surat  pribadi  dari  Presiden
Soekarno yang ditujukan kepada Bapak Hussein Mutahar. Pada sore
harinya  surat  itu  diambil  beliau  dan  ternyata  benar  berasal  dari
Presiden  Soekarno  pribadi  yang  isinya  adalah  perintah  Presiden
Soekarno  kepada  Bapak  Hussein  Mutahar  supaya  menyerahkan
Bendera Pusaka yang dibawanya kepada Bapak Sudjono, selanjutnya
agar Bendera Pusaka tersebut dapat dibawa dan diserahkan kepada
Presiden Soekarno di Bangka (Muntok).

Presiden  Soekarno  tidak  memerintahkan  Bapak  Hussein


Mutahar  datang  ke  Bangka  untukmenyerahkan  sendiri  Bendera
Pusaka  langsung  kepada  beliau  (Presiden  Soekarno),  tetapi  menjadi
kerahasiaan perjalanan Bendera Bangka.

Sebab orang­orang Republik Indonesia dari Jakarta yang tidak
diperbolehkan  mengunjungi  ketempat  pengasingan  Presiden  pada
waktu itu hanyalah warga­warga Delegasi Republik Indonesia, antara
lain  :  Bapak  Sudjono,  sedangkan  bapak  Hussein  Mutahar  bukan
sebagai warga Delegasi Republik Indonesia.

Setelah mengetahui tanggal keberangkatan Bapak Sudjono ke
Bangka,  maka  dengan  meminjam  mesin  jahit  milik  seorang  istri
dokter.Bendera  Pusaka  yang  terpisah  menjadi  dua  dijahit  kembali
oleh  Bapak  Hussein  Mutahar  persis  lubang  bekas  jahitan  aslinya.
Tetapi  sekitar  2  cm  dari  ujung  bendera  ada  kesalahan  jahit.
Selanjutnya  Bendera  Pusaka  ini  dibungkus  dengan  kertas  koran  dan
diserahkan  kepada  Presiden  Soekarno  dengan  Bapak  Hussein
Mutahar seperti yang dije4laskan di atas.

Setelah  berhasil  menyelamatkan  Bendera  Pusaka,  beliau  tidak


lagi menangani masalah pengibaran Bendera Pusaka.

*)  sebagai  penghargaan  atas  jasa  menyelamatkan  Bendera  Pusaka


yang dilakukan oleh 
Bapak  Hussein  Mutahar,  Pemerintah  Republik  Indonesia  telah
menganugerahkan Bintang 
Mahaputera  pada  tahun  1961  yang  disematkan  oleh  Presiden
Soekarno

Diposting oleh Reza Edogawa di 17.23 0 komentar
Label: Sejarah Bendera Pusaka

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 8/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

Reaksi:  Bagus (2) menarik (2) keren (2)

Sikap Dan Sifat Seorang Paskibra
Kepemimpinan
Kepemimpinan artinya adalah kegiatan seseorang untuk
mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuannya.
Bagaimana cara mempengaruhinya?
Yaitu dengan memberikan contoh atau panutan dalam
kehidupan sehari­hari, dengan membangkitkan semangat para
bawahannya, kemudian dengan memberikan dorongan dengan
pengarahan dan perbuatan. Hal ini sesuai dengan sistem
kepemimpinan nasional di Indonesia yang menganut sistem
among, yaitu :
1. Ing ngarso sung tulodo, yang berarti berada di depan
sebagai pemimpin dan panutan bagi bawahannya;
2. Ing madya mangun karso, yang berarti berada di tengah
yang dapat membangun kemauan bawahannya;
3. Tut wuri handayani, yang berarti berada di belakang yang
dapat mendorong bawahannya dengan motivasi agar dapat
berusaha lagi dan maju.
Hal­hal apa saja yang harus kita miliki agar dapat
mempengaruhi orang lain?
Yaitu dengan cara :

1. Memiliki keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT yang
kuat;
2. Memiliki kepercayaan diri;
3. Memiliki penampilan (performance) yang baik dan
menarik;
4. Memiliki wawasan yang luas;
5. Memiliki kemampuan mengelola/mengurus (manajemen);
6. Menguasai teknik, taktik, strategi, dan politik;
7. Memiliki kemampuan melindungi setiap orang; dan
8. Memiliki delapan sikap mental sehat :
a. Pandai menyesuaikan diri;
b. Merasa puas atas hasil karya sendiri;
c. Lebih suka memberi dari pada menerima;
d. Realtif bebas dari ketegangan dan keresahan;
e. Suka membantu dan menyenangkan orang lain;
f. Dapat mengambil hikmah dari kegagalan;
g. Dapat mengambil penyelesaian yang konstruktif; dan
h. Dapat mengembangkan kasih sayang.

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 9/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

Selain itu, pemimpin yang indah adalah pemimpin yang
mempunyai inisiatif dan mentalitas yang tinggi, kreatif,
konstruktif, dan memiliki konsepsual yang dapat mencerna
masalah.
Seorang pemimpin juga harus kritis, yaitu memiliki
kemampuan dan keberanian dalam meluruskan masalah;
meteorologis, yaitu dapat mengambil jarak; serta logis, yaitu
sesuai dengan peraturan dan rasional.
Elemen yang harus ada dalam kepemimpinan, yaitu :
1. Leader (pemimpin);
2. Follower (sekelompok orang yang mengikuti pemimpin);
dan
3. Leadership (jiwa memimpin, manajemen, administrasi,
pengetahuan, dan sebagainya).
Yang perlu diingat adalah, bahwa pemimpin itu bukanlah
suatu jabatan, melainkan kemampuan.
Profesionalisme
Profesionalisme adalah paham yang mengajukan bahwa setiap
pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional.
Sedangkan pengertian profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang dikerjakan seseorang. Profesional adalah
suatu keahlian, kompetensi atau kualitas yang dimiliki
seseorang dalam melaksanakan profesinya atau pekerjaannya.
Tiga syarat profesional, yaitu :
1. Adanya keahlian;
2. Tanggung jawab;
3. Kejawatan.
Ciri­ciri profesional, antara lain :
1. Memahami karakteristik obyek;
2. Memiliki keterampilan khusus;
3. Memiliki keahlian di bidangnya;
4. Motivasi tinggi;
5. Kreativitas yang tinggi;
6. Berdisiplin;
7. Mandiri;
8. Mampu mengisi lowongan kerja sesuai pembangunan dan
menciptakan kerja baik untuk dirinya maupun orang lain.
Langkah menuju sukses :
1. Tujuan;
2. Bagaimana cara; Sikap.
Bendera
Bendera adalah secarik benda berwujud kain tipis berisi
bentukan dan warna, berkibar ditiup oleh angin pada sebatang
tiang atau seuntai tali sebagai panji­panji, tanda ciri atau tanda

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 10/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

pengingat. Warna untuk bendera merah putih, yaitu warna
merah cerah dan putih jernih.
Arti pusaka :
1. Harta atau benda peninggalan orang yang telah meninggal;
2. Harta yang turun temurun dari nenek moyang.
Bentuk dan ukuran serta warna bendera kebangsaban
Republik Indonesia
1. Berbentuk segi empat panjang berukuran 2 : 3 panjang.
Bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna
putih;
2. Panjang bendera 90 cm dan lebar 60 cm.
Sang merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 28
Oktober 1928 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda,
bertempat di Jakarta dan dikumandangkan lagu Indonesia
Raya. Sang merah putih ditetapkan sebagai bendera negara
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bertempat
di gedung Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Bendera
merah putih dibawa kembai ke Jakarta tanggal 28 Desember
1949.
Kesulitan atau gangguan yang mungkin terjadi pada saat
Tata Upacara Bendera
1. Kesulitan pada kerekan macet
Upacara tetap berjalan terus, setelah selesai kerekan
dibetulkan.
2. Tali kerekan putus
Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap bendera
yang jatuh dan merentangkan bendera tegak lurus sampai
upacara selesai, kemudian bendera dilipat sesuai dengan
ketentuan untuk disimpan.
3. Tiang bendera jatuh/rebah
Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap tiang
bendera. Bila tidak memungkinkan dipertahankan seperti di
atas.
4. Bendera terbalik
a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar namun
membentangkannya salah, maka cukup dengan menukar
tegangan/menarik bendera.
b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka
petugas segera memperbaiki bendera mulai dari melipat
hingga merentangkan kembali bendera.
5. Cuaca buruk atau hujan
Apabila sebelum upacara dilaksanakan terjadi cuaca buruk
atau hujan, maka penaikan bendera dibatalkan. Sedangkan
pada saat upacara berjalan kemudian turun hujan, maka

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 11/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

upacara dilanjutkan sampai bendera di puncak tiang bendera
dan lagu kebangsaan selesai dinyanyikan.
Arti dan Warna Merah Putih

Warna merah dan putih telah dikenal oleh nenek moyang
bangsa Indonesia sejak sekitar 6.000 tahun yang lalu. Warna
merah melambangkan warna yang dapat menahan hawa jahat,
sedangkan warna putih melambangkan kebersihan dan
kesucian hati ksatria. Pada saat perjuangan kemerdekaan,
warna merah dan putih melambangkan keberanian dan
ketulusan bunga bangsa dalam mempertahankan ibu pertiwi
yang merupakan nyawa bagi suatu bangsa.

Tata cara Peletakan Bendera Kebangsaan


1. Bendera merah putih diletakkan di sebelah kanan
bendera/panji lain;
2. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah genap, maka
bendera merah putih diletakkan di sebelah kanan;
3. Apabila jumlah bendera yang ada berjumlah ganjil, maka
bendera merah putih diletakkan di tengah­tengah
bendera/panji lain;
4. Apabila bendera sudah usang atau tidak layak, maka
sebaiknya bendera dibakar agar tidak mengurangi nilai
kehormatannya.
Sejarah Penyelamatan Bendera Pusaka
Setelah Agresi Militer Belanda II, Soekarno mengutus
Mutahar untuk menyelamatkan Bendera Pusaka. Agar tidak
terlihat sebagai bendera, maka Mutahar memutuskan untuk
memisahkan jahitan bendera tersebut menjadi dua bagian,
secarik kain merah dan secarik kain putih, kemudian
dimasukkan ke dalam kopornya.
Di tengah perjalanan, Mutahar tertangkap oleh Belanda,
namun akhirnya dalam perjalanan itu beliau dapat meloloskan
diri dan mengungsi di kediaman Sarjono (seorang anggota
delegasi). Selanjutnya Mutahar mendapat kabar dari Soekarno
agar bendera tersebut diserahkan saja kepada Sarjono. Karena
pada saat itu yang boleh menemui Soekarno hanya anggota
delegasi saja. Maka atas jasanya pada tahun 1961, Mutahar
diberikan gelar Bintang Mahaputera dalam usahanya
menyelamatkan Bendera Pusaka.
Sejarah pengibaran bendera Pusaka
Bendera Pusaka dikibarkan pada tahun 1945 di Jakarta.
Namun pada tahun 1946 – 1948 Bendera Pusaka dikibarkan

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 12/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

di Yogyakarta. Pada waktu itu dikibarkan dengan formasi 5
orang (3 putri dan 2 putra), formasi ini berdasarkan Pancasila.
Bendera Pusaka dikibarkan sejak tahun 1945 – 1966 dengan
formasi tersebut, sedangkan sejak tahun 1967 mulai
menggunakan formasi pasukan 17­8­45 dan sejak saat itu pula
Bendera Pusaka diganti dengan Bendera Duplikat.
Bendera Duplikat dibuat di Balai Penelitian Tekstil Bandung
yang dibantu oleh PT Ratna di Ciawi, Bogor. Upacara
penyerahan Bendera Duplikat dilaksanakan pada tanggal 5
Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta yang bertepatan
dengan reproduksi Naskah Proklamasi Kemerdekaan.
Bendera Duplikat mulai dikibarkan bersama dengan utusan­
utusan dari 26 propinsi sejak tahun 1969 sampai dengan
sekarang.
Bendera Duplikat dibuat dari benang wol dan terbagi menjadi
6 carik kain (masing­masing 3 carik merah dan putih).
Sedangkan Bendera Pusaka terbuat dai kain sutera asli.
Nama pasukan pengibar bendera pada tahun 1967 – 1972
dinamakan Pasukan Pengerek Bendera, sedangkan mulai
tahun 1973 sampai dengan sekarang dinamakan Pasukan
Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Regu­regu pengibar sejak thun 1950 – 1966 diatur oleh rumah
tangga kepresidenan, setelah itu diganti oleh Direktorat
Pembinaan Generasi Muda.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 menetapkan
peraturan tentang Bendera Pusaka, tanggal 26 Juni 1958
dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 65 tahun 1958 dan
penjelasan dalam tambahan Lembaran Negara Nomor 1.633,
diundangkan pada tanggal 10 Juli 1958. Dalam peraturan
tersebut, hal­hal penting yang dimuat antara lain :
1. Bendera Pusaka ialah bendera kebangsaan yang digunakan
pada upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta pada
tanggal 17 Agustus 1945 (Pasal 4 ayat 1);
2. Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
(Pasal 4 ayat 20;
3. Pada waktu penaikan atau penurunan bendera kebangsaan,
maka semua yang hadir tegak, berdiam diri sambil
menghadap muka kepada bendera sampai upaca selesai.
Mereka yang berpakaian seragam dari suatu organisasi
memberi hormat menurut cara yang telah ditentukan oleh
organisasinya itu. Sedangkan mereka yang tidak berpakaian
seragam memberi hormat dengan meluruskan tangan ke
bawah dan melekatkan telapak tangan dengan jari­jari rapat
pada paha dan semua jenis penutup kepala harus dibuka

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 13/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

kecuali kopiah, ikat kepala, sorban, dan tudungan atau topi
wanita yang dipakai menurut agama atau adar kebiasaan
(Pasal 20);
4. Pada waktu dikibarkan atau dibawa, bendera kebangsaan
tidak boleh menyentuh tanah, air, atau benda­benda lain. Pada
bendera kebangsaan tidak boleh ditaruh lencana, huruf,
kalimat, angka, gambar, atau tanda­tanda lain (Pasal 21).

Diposting oleh Reza Edogawa di 16.52 0 komentar
Label: Sikap Dan Sifat Seorang paskibra
Reaksi:  Bagus (1) menarik (1) keren (2)

SEJARAH PASKIBRA 
Pengibaran Bendera Pusaka pertama kali oleh Bapak Latif
Hendraningrat dan Suhud S. Menjelang Hut RI ke­2 Presiden
Soekarno memanggil salah satu ajudannya yaitu Mayor Husein
Mutahar untuk menyiapkan dan memimpin upacara peringatan Hut
RI tersebut,di halaman istana presiden.Gedung agung Jogyakarta
tanggal 17 Agustus 1956. 
Dan untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa,maka pengibaran
bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda dilakukan se­
indonesia dan beliau 
Memilih 5 orang pemuda sebagai simbol pancasila,terdiri dari 3 putri
dan 2putraFormasi ini masih dilakukan sampai tahun 1947 dan
1948.HUT Kemerdakaan RI pertama kalinya diadakan di Jakarta pada
tanggal 17Agustus 1950 yang mana kemudian regu Pengibaran
ditentukan dan diatur oleh 
Rumah Tangga Kepresidenan.Tanggal 5 Agustus 1966 BPK Muthar
menjadi Dirijen Urusan Pemuda dan salah satunya ialah latihan
“PANDU IBU INDONESIA BERPANCASILA “dan uji coba untuk
kurikulum pembinaan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka 1967.Tahun
1967 Bapak Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk
menyiapkan pelaksanaan Pengibaran Bendera Pusaka dan dengan
ide Formasi. Pada tahun 1946 beliau mengembangkan menjadi tiga
pasukan : 
Pasukan 17 Pengiring Bendera ( Pemandu ) 
Pasukan 8 Pembawa Bendera ( inti ) 
Pasukan 45 Pengawal Bendera 
Tahun 1967­1972 Anggota yang terlibat dalam Pengibaran
Bendera,sebagai Pasukan Pengerek Bendera Pusaka ( PASKERAKA )
tapi pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan nama
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 
( PASKIBRAKA ).Kemudian pada tahun 1989 tanggal 22 Desember
diadakan Musyawarah Nasional ( MUNAS ) Purna Paskibraka
Indonesia ( PPI ) di Cipayung Bogor.Pada tahun 1995 tepatnya pada
tanggal 18­22 Januari diadakan MUNAS Ke­2 yang menghasilkan
keputusan perubahan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah
Tangga ( ART ).Juga menetapkan Paskibra Sekolah SMU menjadi
Purna Paskibraka Indonesia dan menetapkan pengurus baru untuk
tahun 1955­1959. MUNAS k­3 dilaksanakan di Lembang Bandung. 
Di Indramayu di bentuk pada tahun 1989 oleh Pembantu Letnan 1
Mat Arief Bapak Mutahar berasal dari Sumatra Barat tepatnya di Bukit
Tinggi.
http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 14/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

PENGERTIAN 
PASKIBRA adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Profinsi dengan
Sejumlah 54 orang bertugas untuk Pengibaran dan Penurunan
Bendera Pusaka.

LAMBANG ANGGOTA PASKIBRA

SETANGKAI BUNGA TERATAI 
Pada awal berdirinya lambang yang dipergunakan adalah bintang 
Segi lima besar,untuk ciri pemuda.Pada tahun 1973 Bapak H.Idik
Sulaeman menetapkan lambang setangkai bunga teratai yang
bermakna sebagai berikut : 
*Setangkai bunga teratai yaitu : 
Anggota Paskibra adalah pemuda yang 
tumbuh dari bawah ( orang biasa ) dari tanah air yang sedang 
berkembang dan membangun. 
*Tiga helai bunga yang tumbuh ke atas yaitu : 
Belajar – Bekerja – Bekerji 
*Tiga helai daun yang tumbuh mendatar yaitu : 
Aktif dan disiplin 
*Jumlah mata Rantai mengelilingi ada 32 yang terdiri 
1.Putri lambangnya lingkaran yang berjumlah 16 buah 
2.Putra lambangnya belah ketupat yang berjumlah 16 buah 
( keduanya melambangkan persatuan dari kesatuan ) 
*Warna hijau melambangkan Pemuda yang kreatif 
*Bunga teratai dilingkari 16 lingkaran dan 16 buah belah ketupat
yang 
artinya anggota Paskibra dari 16 Penjuru arah mata angin tanpa 
membeda – bedakan SARA ( Suku,Adat,Rasa,dan Agama ). height:
18pt;">Makna Sang Merah Putih 
Kata Sang pada Sang Merah Putih ,termasuk jenis kata
sandang,digunakan untuk menghormati sesuatu ( Sang Merah
Putih,Sang Maha Kuasa). 
Bendera Merah Putih mempunyai kedudukan yang tinggi menurut
Pandangan masyarakat indonesia,sehingga bergelar Sang Merah
Putih yang 
Berarti warisan yang di muliakan,yang merupakan lambang
kemerdekaan dan 
Kedaulatan negara. 
Bendera Pusaka ialah Bendera Bebangsaan yang digunakan pada 
Upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta 17 Agustus 1945.

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 15/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

Bendera Pusaka hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus, pada
waktu Upacara Penaikan dan 
Penurunan Bendera Kebangsaan, maka semua yang hadir tegap diam
diri, sambil menghadap kebendera, tangan mengangkat sampai
upacara selesai. 
Pada waktu di kibarkan atau di bawah, bendera kebangsaan tidak
boleh menyentuh tanah, air atau benda lainnya,pada bendera
kebangsaan tidak boleh di taruh
lencana,huruf,kalimat,Angka,gambar,atau tanda­tanda lainnya. 
 
KEPEMIMPINAN 
PENGERTIAN 
Pemimpin ialah seorang yang menggerakan orang lain dengan suatu 
Yang dimiliki untuk mencapai tujuan. 
Kepemimpinan ialah sendi yang menggerakan orang lain dalam
rangka Mencapai tujuan tertentu. 
POLA KEPEMIMPINAN 
Pola dasar kepemimpinan dapat di bagi 2 : 
1. Pola Kepemimpinan Formal 
2. Pola Kepemimpinan Non Formal 
TIPE – TIPE PEMIMPIN 
1. Oktokratis : Organisasi yang di anggap milik pribadi dan
anggotanya 
Sebagai alat. 
2. Demokratis : pemimpin yang selalu mementingkan kepentingan
anggota 
Dan selalu memupuk kerja sama. 
3. Militeritas : Pemimpin yang selalu menggunakan komandan dari
atas 
ke bawah. 
4. Lais Pepais : Pemimpin yang mempunyai anggota terbatas. 
5. Dateriasistis : Pemimpin yang mengangap bawahannya masih
muda. 
6. Kharisma : Pemimpin yang mempunyai wibawa kepada
anggotanya. 
 
SIFAT KEPEMIMPINAN YANG BAIK 
PENGETAHUAN, BERANI, INISIATIF, TEGAS, BIJAKSANA, DISIPLIN, 
DAPAT DIPERCAYA, SIGAP, ULET, OPTIMIS. 
 

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 16/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

PENERAPAN BENDERA MERAH PUTIH : 
1. Bendera tidak boleh menyentuh tanah 
2. Bendera tidak boleh dikibarkan terbalik / melilit 
3. Bendera harus disimpan dengan baik 
4. Bendera harus bersih 
5. Bendera harus utuh / tidak sobek 
6. Bendera tidak boleh untuk alas 
7. Bendera tidak boleh digambar ( dicoret – coret ) 
8. Bendera tidak boleh ada tambalan 
9. Bendera tidak boleh untuk bermain 
10. Bendera tidak boleh untuk pembungkus 
11. Bendera tidak boleh untuk pakaian 
12. Bendera tidak boleh untuk selimut 
13. Bendera tidak boleh untuk sapu tangan 
 
APEL 
Komandan Peleton mengambil alih komando Pasukan di
istirahatkan“Komando saya ambil alih, siap grak, istirahat
ditempat,grak,Ketika memberi komando,komandan ada di depan
pasukan dan setelah mengistirahatkan pasukan,komandan di
samping kanan.Pada saat Pembina apel memasuki lapangan,pasukan
disiapkan kembali oleh komandan “Siap,grak “Penghormatan 
Kepada Pembina apel,hormat,grak”.Laporan“Lapor Apel…….siap
dilaksanakan,lanjutkan”.Amanat“Untuk amanat,istirahat di
tempat,grak” 
Setelah amanat,pasukan disiapkan“Menyanyikan lagu Indonesia
Raya”. 
Selesai Penghormatan“Kepada Pembina apel,Hormat,grak”.Sebelum
penghormatan Komandan Laporan terlebih dulu“Apel ………. telah
dilaksanakan,laporan selesai” 
Ketika Pembina Apel Keluar Lapangan,komandan kembali kedepan
pasukan dan memberi komando.“Untuk melaksanakan
tugas,bubar,jalan”. 
 
IZIN KELUAR BARISAN 
Apabila di dalam barisan ada yang ingin keluar atau kebelakang
untuk Buang Air Besar maupun Buang Air Kecil (BAB/BAK),Boleh
minta izin keluar barisan : 
• Angkat tangan ( telapak ) kanan keatas, apabila komandan /
pelatih jawab “Ya”tangan diturunkan dan berkata 

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 17/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

“Lapor Capas / paskibra …….minta izin keluar barisan “ 
atau apabila dengan teman : 
“Lapor Capas / paskibra …….beserta …….orang rekan minta izin 
keluar barisan “ 
Komandan / pelatih menjawab “kemana?” 
Dijawab “BAB/ BAK” 
“Ya,lima menit kembali”oleh pelatih 
“Siap lima menit kembali “. 
• Balik kanan,dan menuju tempat yang di tuju* 
IZIN MASUK BARISAN 
Ketika masuk barisan, laporan di lakukan di barisan Penjuru 
Paling kanan, angkat telapak tangan kanan ke atas, apabila pelatih
Menjawab “Ya”Telapak tangan di turunkan dan berkata“Lapor Capas
……minta izin masuk barisan”Atau apabila dengan teman :“Lapor
Capas …beserta….minta izin masuk barisan “Dan pelatih
menjawab“Capas / paskibra ….beserta…setelah saya lencang
kanankan masuk barisan“Capas balik kanan,dan masuk barisan. 
LAPORAN MAKAN 
Komandan didepan pasukan,dan ambil alih

LAPORAN MAKAN 
Komandan di depan pasukan, dan ambil alih Komando : “Komando
saya ambil alih,siap,grak / duduk siap,grak.Balik kanan menghadap
pelatih,laporan“Akang dan teteh harap menyesuaikan diri“Lapor
Capas / paskibra … siap menikmati hidangan makanan …”Pelatih
Jawab“Saya kasih waktu lima menit,untuk makan,dan sebelum
makan lakukan do’a“Siap laksanakan”oleh komandan 
Komandan balik kanan manghadap pasukan dan memberi komando:
“Sebelum makan …..,marilah kita berdo’a menurut Agama dan
kepercayaan masing – masing,berdo’a Di persilahkan“Do’a di
akhiri,makan di beri waktu lima menit,duduk istirahat di
tempat,grak”Masing – masing mempersiapkan makan dan kasih
komando bila sudah siap makan :“Makan mulai “,diulang oleh
pasukan “Kang,teh makan !”Bersama komandan dan pasukan. 
Posisi makan“Badan tegap,pandangan lurus (sendok / makanan yang
ke mulut),mata melirik ke makanan,piring di tangan kiri ke ataskan
didepan regu. 
LAMBANG PENGUKUHAN 
Lambang kepemimpinan ( LK ) 
Anggota paskibra setelah mengikuti latihan kepemimpinan pemuda
tingkat printis ,maka di kukuhkan oleh penanggung jawab.Latihan

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 18/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

dengan disematkan LK tingkat perintis di atas saku kiri atas,adapun
LKyang lain : 
• Warna Hijau untuk latihan perintis Pemuda 
• Warna Merah untuk latihan pemuka Pemuda 
• Warna Kuning untuk latihan pendamping Pemuda 
• Warna Ungu untuk latihan peñatas Pemuda 
• Warna Abu­ abu untuk latihan penaya Pemuda 
 
Kendit Pengukuhan 
Dahulu kendit pangukuhan tidak bermotif , maka oleh bpk h.idik
sulaeman disempurnakan berupa gambar 17 mata rantai bulat dan
belah ketupat , yang membentuk kalimat “ pandu ibu indonesia ber –
pancasila “. Yang ukuran semula panjang 17 cm , lebar 5 cm , lalu di
ubah menjadi 140 cm , untuk panjang & lebar 5 cm.kendit ini di
pakai hanya pada saat pengukuhan saja & warnanya di sesuaikan
dengan warna lencana kepemimpinan yang di pakainya. 
Perlengkapan pakaian dinas paskibra 
1. Kopiah / peci hitam pada bagian kiri disematkan burung garuda
standar istana merdeka 
2. Badge lambang daerah pada lengan kiri badge korps paskibraka
pada lengan kanan 
3. Lencana kepemimpinan di atas saku kiri baju badge nama & asal
sekolah / daerah untuk tingkat nasional & propinsi untuk tingkat kota
madya / kabupaten 
4. Sarung tangan putih kop merah putih 
perawatan kaos paskibra ( pakaian dinas lapangan / pdl ) ketika kita
dapat pdl paskibra,sering menyepelekan sablonan yang tertulis di
kaos tersebut , padahal kaos pdl asal cuci , bisa melunturkan warna
& sablonan kaos tersebut.untuk menghindari itu semua , sebelum
kaos pdl dengan pelicin pakaian ( setrika )terutama di bagian
sablonan , dengan cara kaos sablonan di balik ini akan menghasilkan
maksi sehingga ketika direndam di air.saat pakaian di rendam di
dalam air yang berditerjen , jangan melebihi 30 menit / 1 jam , di
lanjutkan dengan di bilas dengan tangan , jangan menggunakan
sikat cuci , karena bisa merusak pdl. 
Jemur kaos pdl dengan keadaan terbalik , apabila berhadapan
langsung dengan sinar matahari. 
Perawatan sabuk paskibra (menggunakan brasso) 
periksakembali sabukyang kita terima , bisa saja sabuk yang kita
terima ada kerusakan sebaiknya perawatan sabuk paskibra sesering

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 19/20
8/28/2018 MATERI PASKIBRA

mungkin di bersihkan dengan brasso , caranya :teteskan brasso (
satu tetes ) di atas permukaan sabuk dan digosok dengan jari
telunjuk , hingga kotoran yang ada disabuk terangkat / teruhat (
berwarna hitam ), gosok berulang ­ ulang kali , sehingga yang
menghasilkan yang sempurna setelah ( sudah yakin ) semua kotoran
terangkat , bersihkan dengan kain / kapas hingga bersih dan terlihat
kilau kuning keemasan dari sabuk tersebut. Apabila menginginkan
hasil yang lebih sempurna sehabis digosok , jemur kepala sabuk di
sinar matahari selama satu jam . Jangan sekali – kali sabuk di
gunakan ketika tidur sehingga sabuk tergores / lecet , baik dilantai /
benda kasar lainya . Paga sabuk dari air asin ( air laut )/ selain air
tawar, yang bisa mengakibatkan sabuk menjadi berkarat dan susah
hilang . 
Perawatan topi paskibra 
gunakan topi paskibra , apabila benar – benar penting untuk di pakai
seperti latihan lapangan dan apel , supaya warna topi tidak cepat
pudar karena sinar matahari. Mencuci topi paskibra , gunakan sabun
cuci atau ditergen yang sudah di larutkan didalam air , ( tidak
langsung menggunakan sabun cuci ( sabun colek ) / ditergen ).sikat
secara perlahan (gunakan dengan sikat gigi pada bordiran ) agar
bordiran tidak cepat rusak , lakukan berulang – ulang kali hingga
kotoran hilang. Jemur topi di tempat yang tidak berhadapan
langsung dengan sinar matahari , karena sisa sabun cuci yang ada di
topi bisa melunturkan warna , baik topi maupun bordiran.

Diposting oleh Reza Edogawa di 16.30 0 komentar
Label: Sejarah Bendera Pusaka
Reaksi:  Bagus (8) menarik (9) keren (7)

Beranda

Langganan: Postingan (Atom)
 

http://septianrezanaldi.blogspot.com/ 20/20

Anda mungkin juga menyukai