ARTI
Reaksi:
PERATURAN TATA TERTIB
PERATURAN TATA TERTIB
12 GERAKAN DASAR
1. Sikap sempurna
2. Hadap serong kanan
3. Hadap serong kiri
4. Hadap kanan
5. Hadap kiri
6. Balik kanan
7. Lencang kanan
8. Lencang depan
9. Jalan di tempat
10. Hormat
11. Berhitung
12. Istirahat di tempat
Reaksi:
Peraturan Baris Berbaris (PBB)
PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)
A. Pengertian
Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu
organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
1. Maksud Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak
dan kewajiban
2. Maksud Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat
kebersamaan .
Tujuan dari PBB adalah menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa
persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan
kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan
rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang
diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah
rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan dalam
menjalankan tugas.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang
hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
12 GERAKAN DASAR
1. Sikap sempurna
2. Hadap serong kanan
3. Hadap serong kiri
4. Hadap kanan
5. Hadap kiri
6. Balik kanan
7. Lencang kanan
8. Lencang depan
9. Jalan di tempat
10. Hormat
11. Berhitung
12. Istirahat di tempat
Reaksi:
Sejarah Bendera Pusaka
Sejarah Bendera Pusaka
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus
1945 jam 10 pagi di jalan Pegangsaan timur 56 Jakarta. Setelah pernyataan
Kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya secara resmi bendera kebangsaan merah
putih dikibarkan oleh dua orang muda mudi dan dipimpin oleh Bapak Latief Hendraningrat.
Bendera ini dijahit tangan oleh ibu Fatmawati Soekarno dan bendera ini pula yang
kemudian disebut “Bendera Pusaka”.
Bendera Pusaka berkibar siang malam ditengah hujan tembakan sampai ibukota
Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Pada tanggal 4 Januari 1946 karena ada aksi terror yang dilakukan Belanda semakin
meningkat, maka Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan menggunakan
kereta api meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta.
Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dan dimasukkan dalam kopor pribadi Presiden
Soekarno. Selanjutnya ibukota RepublikIndonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresinya yang kedua. Pada saat
Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta dikepung oleh Belanda, Bapak Husein Mutahar
dipanggil oleh Presiden Soekarno dan ditugaskan untuk menyelamatkan Bendera Pusaka.
Penyelamatan Bendera Pusaka ini merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk
menegakkan berkibarnya Sang Merah Putih di persada bumi Indonesia. Untuk
menyelamatkan Bendera Pusaka itu, terpaksa Bapak Hussein Mutahar harus memisahkan
antara bagian merah dan putihnya.
Untuk mengetahui saat-saat penyelamatan Bendera Pusaka, maka terjadi percakapan
yang merupakan perjanjian pribadi antara Presiden Soekarno dan Bapak Hussein Mutahar
yang terdapat dalam Buku Bung Karno “Penyambung Lidah rakyat Indonesia” karya Cindy
Adams:
“Tindakanku yang terakhir adalah memanggil Mutahar ke kamarku (Presiden
Soekarno, Pen).” Apa yang terjadi terhadap diriku, aku sendiri tidak tahu,” kataku ringkas.
Dengan ini aku memberikan tugas kepadamu pribadi. Dalam keadaan apapun juga, aku
memerintahkan kepadamu untuk menjaga Bendera kita dengan nyawamu. Ini tidak boleh
jatuh ke tangan musuh. Disatu waktu, jika Tuhan mengizinkannya engkau
mengembalikannya kepadaku sendiri dan tidak kepada siapapun kecuali kepada orang
yang menggantikanku sekiranya umurku pendek. Andaikata engkau gugur dalam
menyelamatkan Bendera ini, percayakan tugasmu kepada orang lain dan dia harus
menyerahkan ke tanganku sendiri sebagaimana engkau mengerjakannya. Mutahar terdiam.
Ia memejamkan matanya dan berdoa. Disekeliling kami bom berjatuhan. Tentara Belanda
terus mengalir melalui setiap jalanankota. Tanggung jawabnya sungguh berat. Akhirnya ia
memecahkan kesulitan ini dengan mencabut benang jahitan yang memisahkan kedua
belahan dari bendera itu.
Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan antara Bendera Pusaka
yang telah dijahit tangan Ibu Fatmawati Soekarno berhasil dipisahkan. Setelah Bendera
Pusaka dipisahkan menjadi dua maka masing-masing bagian yaitu merah dan putih
dimasukkan pada dasar dua tas milik Bapak Hussein Mutahar, selanjutnya pada kedua tas
tersebut dimasukkan seluruh pakaian dan kelengkapan miliknya. Bendera Pusaka ini
dipisah menjadi dua karena Bapak Hussein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa apabila
Bendera Pusaka ini dipisah maka tidak dapat disebut bendera, karena hanya berupa dua
carik kain merah dan putih. Hal ini untuk menghindari penyitaan dari pihak Belanda.
Setelah Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta ditangkap dan
diasingkan, Kemudian Bapak Hussein Mutahar dan beberapa staf Keprisidenan juga
ditangkap dan diangkut dengan pesawat dakota. Ternyata mereka di bawa
ke Semarang dan di tahan di sana. Pada saat menjadi tahanan kota, Bapak Hussein
Mutahar berhasil melarikan diri dengan naik kapal laut menuju Jakarta.
Di Jakarta beliau menginap di rumah Bapak R. Said Soekanto Tjokroaminoto (Kapolri
I). Beliau selalu mencari informasi bagaimana caranya agar ia dapat segera menyerahkan
Bendera Pusaka kepada Presiden Soekarno.
Sekitar pertengahan bulan Juli 1948, pada pagi hari Bapak Hussein Mutahar
menerima pemberitahuan dari Bapak Sudjono yang tinggal di Oranje Boulevard (sekarang
Jl. Diponegoro) Jakarta, isi pemberitahuan itu adalah bahwa surat pribadi dari Presiden
Soekarno yang ditujukan kepada Bapak Hussein Mutahar. Pada sore harinya surat itu
diambil beliau dan ternyata benar berasal dari Presiden Soekarno pribadi yang isinya
adalah perintah Presiden Soekarno kepada Bapak Hussein Mutahar supaya menyerahkan
Bendera Pusaka yang dibawanya kepada Bapak Sudjono, selanjutnya agar Bendera
Pusaka tersebut dapat dibawa dan diserahkan kepada Presiden Soekarno di Bangka
(Muntok).
Presiden Soekarno tidak memerintahkan Bapak Hussein Mutahar datang
ke Bangka untukmenyerahkan sendiri Bendera Pusaka langsung kepada beliau (Presiden
Soekarno), tetapi menjadi kerahasiaan perjalanan Bendera Bangka.
Sebab orang-orang Republik Indonesia dari Jakarta yang tidak diperbolehkan
mengunjungi ketempat pengasingan Presiden pada waktu itu hanyalah warga-warga
Delegasi Republik Indonesia, antara lain : Bapak Sudjono, sedangkan bapak Hussein
Mutahar bukan sebagai warga Delegasi Republik Indonesia.
Setelah mengetahui tanggal keberangkatan Bapak Sudjono keBangka, maka dengan
meminjam mesin jahit milik seorang istri dokter.Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua
dijahit kembali oleh Bapak Hussein Mutahar persis lubang bekas jahitan aslinya. Tetapi
sekitar 2 cm dari ujung bendera ada kesalahan jahit. Selanjutnya Bendera Pusaka ini
dibungkus dengan kertas koran dan diserahkan kepada Presiden Soekarno dengan Bapak
Hussein Mutahar seperti yang dije4laskan di atas.
Setelah berhasil menyelamatkan Bendera Pusaka, beliau tidak lagi menangani
masalah pengibaran Bendera Pusaka.
*) sebagai penghargaan atas jasa menyelamatkan Bendera Pusaka yang dilakukan oleh
Bapak Hussein Mutahar, Pemerintah Republik Indonesia telah menganugerahkan Bintang
Mahaputera pada tahun 1961 yang disematkan oleh Presiden Soekarno
Reaksi:
Selain itu, pemimpin yang indah adalah pemimpin yang mempunyai inisiatif dan mentalitas
yang tinggi, kreatif, konstruktif, dan memiliki konsepsual yang dapat mencerna masalah.
Seorang pemimpin juga harus kritis, yaitu memiliki kemampuan dan keberanian dalam
meluruskan masalah; meteorologis, yaitu dapat mengambil jarak; serta logis, yaitu sesuai
dengan peraturan dan rasional.
Elemen yang harus ada dalam kepemimpinan, yaitu :
1. Leader (pemimpin);
2. Follower (sekelompok orang yang mengikuti pemimpin); dan
3. Leadership (jiwa memimpin, manajemen, administrasi, pengetahuan, dan sebagainya).
Yang perlu diingat adalah, bahwa pemimpin itu bukanlah suatu jabatan, melainkan
kemampuan.
Profesionalisme
Profesionalisme adalah paham yang mengajukan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan
oleh orang yang profesional. Sedangkan pengertian profesi adalah suatu jabatan atau
pekerjaan yang dikerjakan seseorang. Profesional adalah suatu keahlian, kompetensi atau
kualitas yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan profesinya atau pekerjaannya.
Tiga syarat profesional, yaitu :
1. Adanya keahlian;
2. Tanggung jawab;
3. Kejawatan.
Ciri-ciri profesional, antara lain :
1. Memahami karakteristik obyek;
2. Memiliki keterampilan khusus;
3. Memiliki keahlian di bidangnya;
4. Motivasi tinggi;
5. Kreativitas yang tinggi;
6. Berdisiplin;
7. Mandiri;
8. Mampu mengisi lowongan kerja sesuai pembangunan dan menciptakan kerja baik untuk
dirinya maupun orang lain.
Langkah menuju sukses :
1. Tujuan;
2. Bagaimana cara; Sikap.
Bendera
Bendera adalah secarik benda berwujud kain tipis berisi bentukan dan warna, berkibar
ditiup oleh angin pada sebatang tiang atau seuntai tali sebagai panji-panji, tanda ciri atau
tanda pengingat. Warna untuk bendera merah putih, yaitu warna merah cerah dan putih
jernih.
Arti pusaka :
1. Harta atau benda peninggalan orang yang telah meninggal;
2. Harta yang turun temurun dari nenek moyang.
Bentuk dan ukuran serta warna bendera kebangsaban RepublikIndonesia
1. Berbentuk segi empat panjang berukuran 2 : 3 panjang. Bagian atas berwarna merah
dan bagian bawah berwarna putih;
2. Panjang bendera 90 cm dan lebar 60 cm.
Sang merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertepatan
dengan hari Sumpah Pemuda, bertempat di Jakarta dan dikumandangkan lagu Indonesia
Raya. Sang merah putih ditetapkan sebagai bendera negara RepublikIndonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di gedung Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.
Bendera merah putih dibawa kembai ke Jakarta tanggal 28 Desember 1949.
Kesulitan atau gangguan yang mungkin terjadi pada saat Tata Upacara Bendera
1. Kesulitan pada kerekan macet
Upacara tetap berjalan terus, setelah selesai kerekan dibetulkan.
2. Tali kerekan putus
Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap bendera yang jatuh dan merentangkan
bendera tegak lurus sampai upacara selesai, kemudian bendera dilipat sesuai dengan
ketentuan untuk disimpan.
3. Tiang bendera jatuh/rebah
Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap tiang bendera. Bila tidak
memungkinkan dipertahankan seperti di atas.
4. Bendera terbalik
a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar namun membentangkannya salah,
maka cukup dengan menukar tegangan/menarik bendera.
b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas segera memperbaiki
bendera mulai dari melipat hingga merentangkan kembali bendera.
5. Cuaca buruk atau hujan
Apabila sebelum upacara dilaksanakan terjadi cuaca buruk atau hujan, maka penaikan
bendera dibatalkan. Sedangkan pada saat upacara berjalan kemudian turun hujan, maka
upacara dilanjutkan sampai bendera di puncak tiang bendera dan lagu kebangsaan selesai
dinyanyikan.
Arti dan Warna Merah Putih
Warna merah dan putih telah dikenal oleh nenek moyang bangsaIndonesia sejak sekitar
6.000 tahun yang lalu. Warna merah melambangkan warna yang dapat menahan hawa
jahat, sedangkan warna putih melambangkan kebersihan dan kesucian hati ksatria. Pada
saat perjuangan kemerdekaan, warna merah dan putih melambangkan keberanian dan
ketulusan bunga bangsa dalam mempertahankan ibu pertiwi yang merupakan nyawa bagi
suatu bangsa.
Reaksi:
SEJARAH PASKIBRA
Pengibaran Bendera Pusaka pertama kali oleh Bapak Latif Hendraningrat dan Suhud S.
Menjelang Hut RI ke-2 Presiden Soekarno memanggil salah satu ajudannya yaitu Mayor
Husein Mutahar untuk menyiapkan dan memimpin upacara peringatan Hut RI tersebut,di
halaman istana presiden.Gedung agung Jogyakarta tanggal 17 Agustus 1956.
Dan untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa,maka pengibaran bendera sebaiknya
dilakukan oleh para pemuda dilakukan se-indonesia dan beliau
Memilih 5 orang pemuda sebagai simbol pancasila,terdiri dari 3 putri dan 2putraFormasi ini
masih dilakukan sampai tahun 1947 dan 1948.HUT Kemerdakaan RI pertama kalinya
diadakan di Jakarta pada tanggal 17Agustus 1950 yang mana kemudian regu Pengibaran
ditentukan dan diatur oleh
Rumah Tangga Kepresidenan.Tanggal 5 Agustus 1966 BPK Muthar menjadi Dirijen Urusan
Pemuda dan salah satunya ialah latihan “PANDU IBU INDONESIA BERPANCASILA “dan
uji coba untuk kurikulum pembinaan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka 1967.Tahun 1967
Bapak Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menyiapkan pelaksanaan
Pengibaran Bendera Pusaka dan dengan ide Formasi. Pada tahun 1946 beliau
mengembangkan menjadi tiga pasukan :
Pasukan 17 Pengiring Bendera ( Pemandu )
Pasukan 8 Pembawa Bendera ( inti )
Pasukan 45 Pengawal Bendera
Tahun 1967-1972 Anggota yang terlibat dalam Pengibaran Bendera,sebagai Pasukan
Pengerek Bendera Pusaka ( PASKERAKA ) tapi pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman
melontarkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
( PASKIBRAKA ).Kemudian pada tahun 1989 tanggal 22 Desember diadakan Musyawarah
Nasional ( MUNAS ) Purna Paskibraka Indonesia ( PPI ) di Cipayung Bogor.Pada tahun
1995 tepatnya pada tanggal 18-22 Januari diadakan MUNAS Ke-2 yang menghasilkan
keputusan perubahan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ).Juga
menetapkan Paskibra Sekolah SMU menjadi Purna Paskibraka Indonesia dan menetapkan
pengurus baru untuk tahun 1955-1959. MUNAS k-3 dilaksanakan di Lembang Bandung.
Di Indramayu di bentuk pada tahun 1989 oleh Pembantu Letnan 1 Mat Arief Bapak Mutahar
berasal dari Sumatra Barat tepatnya di Bukit Tinggi.
PENGERTIAN
PASKIBRA adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Profinsi dengan Sejumlah 54 orang
bertugas untuk Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka.
LAMBANG ANGGOTA PASKIBRA
SETANGKAI BUNGA TERATAI
Pada awal berdirinya lambang yang dipergunakan adalah bintang
Segi lima besar,untuk ciri pemuda.Pada tahun 1973 Bapak H.Idik Sulaeman menetapkan
lambang setangkai bunga teratai yang bermakna sebagai berikut :
*Setangkai bunga teratai yaitu :
Anggota Paskibra adalah pemuda yang
tumbuh dari bawah ( orang biasa ) dari tanah air yang sedang
berkembang dan membangun.
*Tiga helai bunga yang tumbuh ke atas yaitu :
Belajar – Bekerja – Bekerji
*Tiga helai daun yang tumbuh mendatar yaitu :
Aktif dan disiplin
*Jumlah mata Rantai mengelilingi ada 32 yang terdiri
1.Putri lambangnya lingkaran yang berjumlah 16 buah
2.Putra lambangnya belah ketupat yang berjumlah 16 buah
( keduanya melambangkan persatuan dari kesatuan )
*Warna hijau melambangkan Pemuda yang kreatif
*Bunga teratai dilingkari 16 lingkaran dan 16 buah belah ketupat yang
artinya anggota Paskibra dari 16 Penjuru arah mata angin tanpa
membeda – bedakan SARA ( Suku,Adat,Rasa,dan Agama ). height: 18pt;">Makna Sang
Merah Putih
Kata Sang pada Sang Merah Putih ,termasuk jenis kata sandang,digunakan untuk
menghormati sesuatu ( Sang Merah Putih,Sang Maha Kuasa).
Bendera Merah Putih mempunyai kedudukan yang tinggi menurut Pandangan masyarakat
indonesia,sehingga bergelar Sang Merah Putih yang
Berarti warisan yang di muliakan,yang merupakan lambang kemerdekaan dan
Kedaulatan negara.
Bendera Pusaka ialah Bendera Bebangsaan yang digunakan pada
Upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta 17 Agustus 1945. Bendera Pusaka hanya
dikibarkan pada tanggal 17 Agustus, pada waktu Upacara Penaikan dan
Penurunan Bendera Kebangsaan, maka semua yang hadir tegap diam diri, sambil
menghadap kebendera, tangan mengangkat sampai upacara selesai.
Pada waktu di kibarkan atau di bawah, bendera kebangsaan tidak boleh menyentuh tanah,
air atau benda lainnya,pada bendera kebangsaan tidak boleh di taruh
lencana,huruf,kalimat,Angka,gambar,atau tanda-tanda lainnya.
KEPEMIMPINAN
PENGERTIAN
Pemimpin ialah seorang yang menggerakan orang lain dengan suatu
Yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan ialah sendi yang menggerakan orang lain dalam rangka Mencapai tujuan
tertentu.
POLA KEPEMIMPINAN
Pola dasar kepemimpinan dapat di bagi 2 :
1. Pola Kepemimpinan Formal
2. Pola Kepemimpinan Non Formal
TIPE – TIPE PEMIMPIN
1. Oktokratis : Organisasi yang di anggap milik pribadi dan anggotanya
Sebagai alat.
2. Demokratis : pemimpin yang selalu mementingkan kepentingan anggota
Dan selalu memupuk kerja sama.
3. Militeritas : Pemimpin yang selalu menggunakan komandan dari atas
ke bawah.
4. Lais Pepais : Pemimpin yang mempunyai anggota terbatas.
5. Dateriasistis : Pemimpin yang mengangap bawahannya masih muda.
6. Kharisma : Pemimpin yang mempunyai wibawa kepada anggotanya.
Kendit Pengukuhan
Dahulu kendit pangukuhan tidak bermotif , maka oleh bpk h.idik sulaeman disempurnakan
berupa gambar 17 mata rantai bulat dan belah ketupat , yang membentuk kalimat “ pandu
ibu indonesia ber – pancasila “. Yang ukuran semula panjang 17 cm , lebar 5 cm , lalu di
ubah menjadi 140 cm , untuk panjang & lebar 5 cm.kendit ini di pakai hanya pada saat
pengukuhan saja & warnanya di sesuaikan dengan warna lencana kepemimpinan yang di
pakainya.
Perlengkapan pakaian dinas paskibra
1. Kopiah / peci hitam pada bagian kiri disematkan burung garuda standar istana merdeka
2. Badge lambang daerah pada lengan kiri badge korps paskibraka pada lengan kanan
3. Lencana kepemimpinan di atas saku kiri baju badge nama & asal sekolah / daerah untuk
tingkat nasional & propinsi untuk tingkat kota madya / kabupaten
4. Sarung tangan putih kop merah putih
perawatan kaos paskibra ( pakaian dinas lapangan / pdl ) ketika kita dapat pdl
paskibra,sering menyepelekan sablonan yang tertulis di kaos tersebut , padahal kaos pdl
asal cuci , bisa melunturkan warna & sablonan kaos tersebut.untuk menghindari itu semua ,
sebelum kaos pdl dengan pelicin pakaian ( setrika )terutama di bagian sablonan , dengan
cara kaos sablonan di balik ini akan menghasilkan maksi sehingga ketika direndam di
air.saat pakaian di rendam di dalam air yang berditerjen , jangan melebihi 30 menit / 1 jam ,
di lanjutkan dengan di bilas dengan tangan , jangan menggunakan sikat cuci , karena bisa
merusak pdl.
Jemur kaos pdl dengan keadaan terbalik , apabila berhadapan langsung dengan sinar
matahari.
Perawatan sabuk paskibra (menggunakan brasso)
periksakembali sabukyang kita terima , bisa saja sabuk yang kita terima ada kerusakan
sebaiknya perawatan sabuk paskibra sesering mungkin di bersihkan dengan brasso ,
caranya :teteskan brasso ( satu tetes ) di atas permukaan sabuk dan digosok dengan jari
telunjuk , hingga kotoran yang ada disabuk terangkat / teruhat ( berwarna hitam ), gosok
berulang - ulang kali , sehingga yang menghasilkan yang sempurna setelah ( sudah yakin )
semua kotoran terangkat , bersihkan dengan kain / kapas hingga bersih dan terlihat kilau
kuning keemasan dari sabuk tersebut. Apabila menginginkan hasil yang lebih sempurna
sehabis digosok , jemur kepala sabuk di sinar matahari selama satu jam . Jangan sekali –
kali sabuk di gunakan ketika tidur sehingga sabuk tergores / lecet , baik dilantai / benda
kasar lainya . Paga sabuk dari air asin ( air laut )/ selain air tawar, yang bisa mengakibatkan
sabuk menjadi berkarat dan susah hilang .
Perawatan topi paskibra
gunakan topi paskibra , apabila benar – benar penting untuk di pakai seperti latihan
lapangan dan apel , supaya warna topi tidak cepat pudar karena sinar matahari. Mencuci
topi paskibra , gunakan sabun cuci atau ditergen yang sudah di larutkan didalam air , ( tidak
langsung menggunakan sabun cuci ( sabun colek ) / ditergen ).sikat secara perlahan
(gunakan dengan sikat gigi pada bordiran ) agar bordiran tidak cepat rusak , lakukan
berulang – ulang kali hingga kotoran hilang. Jemur topi di tempat yang tidak berhadapan
langsung dengan sinar matahari , karena sisa sabun cuci yang ada di topi bisa melunturkan
warna , baik topi maupun bordiran.