Anda di halaman 1dari 9

MATERI MOS TATA KRAMA SISWA

Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup,
contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima pemberian
orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda melatih Anda
cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi
kebiasan.
Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia.Tata krama yang semula
berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambabt ke lingkungan yang lebih luas.Tata
krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari.Jadi dapat disimpulkan bahwa tata kram adalah
kebiasaan sopan santun yang dispakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat.

Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama
berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan.Tata krama berarti adat sopan santun, kebiasaan
sopan santun.Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang
yang berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan.Namun
penampilan itu hanyalah polesan saja.Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam,
egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan
tidak mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong dan
menghargai orang lain. Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa enak kalau
dimakan.Makna tata krama yang sesungguhnya bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan
masam rasanya, demikian pula makna tata krama bulanlah seperti durian yang tajam tapi enak rasanya.
Kedua-duanya sama merugikan.  
Macam-macam tata krama: Tata krama pergaulan §  Komunikasi sebagai sifat alami manusia § 
Komunikasi dan tata krama pergaulan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Ada beberapa kunci pokok
yang perlu dicamkan dalam masalah komunkasi:
a. Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.
b.  Setiap orang mempunyai perbedaan-perbedaan perorangan tidak ada kembar satu telur yang sama.
c.   Kenal dulu baru sayang, makin kenal makin sayang, tak kenal makin tak sayang.  
Tata krama berkenalan Kedua belah pihak saling menyebutkan nama, saling memandang,
berjabatan tangan, tidak mengayun-ayunkan tangan.   Tata krama bertamu Hendaknya berjanji dahulu dan
datang tepat waktu.  
Tata krama berbicara §  Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan §  Jangan
memotong pembicaraan orang lain §  Perhatikan Anda berbicara dengan siapa   Tata krama
berpenampilan
a. Cara menggunakan pakaian §  Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi sabuk hitam
(seragam putih abu-abu) §  Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga §  Memakai pakaian
harus cocock denagn situasi dan tempat
b. Cara berjalan bersama §  Laki-laki harus melindungi wanita §  Kalau ada dua wanita dan satu pria, pria
berjalan di sisi yang berdekatan dengan lalu lintas §  Kalau ada dua pria dan satu wanita, wanita ada di
tengah.
c. Tata cara makan §  Cicipilah makan dan minuman dengan tidak bersuara. §  Jika batuk pada waktu
makan tutupi mulut. §  Berdoa sebelum makan.
d. Tata cara menggunakan fasilitas umum §  Buang sampah pada tem patnya §  Jagalah kebersihan baik di
dalam kelas maupun di sekitar halaman. §  Taman umum harus ikut kita jaga kebersihannya. §  Sopan
berkendara di jalan.
e. Kebiasaan merokok

Tata Krama Siswa dan Sopan Santun


Pengertian
Tata Krama terdiri dari 2 kata
Tata : adat, aturan, norma, peraturan
Krama : Sopan santun, tindakan, kelakuan, perbuatan.
Tata krama adalah:
 Kebiasaan adat sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara anggota masyarakat
disekitar tempat.
Kebisaan sopan santun yang disepakati dilingkungan rumah / keluarga, sekolah, hubungan masyarakat
ditempat siswa berada.
Tata krama ada disetiap kelompok masyarakat dimana dan kapan saja, bila kita berkomunikasi seperti
pekerti berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana komunikasi lainnya seperti telepon
dan surat kita harus mengerti tata kramanya.
Sopan santun adalah
 Sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan
pergaulan.
Bagi siswa sopan santun merupakan perwujudan budi pekerti luhur yang diperoleh melalui pendidikan
dan latihan dari pelbagai orang dalam kedudukannya masing-masing, seperti: orang tua dan guru, para
pemuka agama dan masyarakat umum dan tulisan-tulisan dan hasil karya para bijak.
Dari pendidikan dan laihan tersebut, diharapkan siswa mewujudkannya dalam bentuk sikap dan perilaku
yang sehat dan serasi dengan kodrat, tempat waktu dan lingkungan dimana siswa berada sehari-hari.
Perwujudan nilai sopan santun disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi ( individu ) maupun
secara kelompok.
a.Secara Pribadi
Siswa sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok harus dapat
mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari – hari sesuai nilai sopan santun
sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur.
Sikap dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam:
1.Sikap berbicara
2.Sikap duduk
3.Sikap berdiri
4.Sikap berjalan
5.Sikap berpakaian
6.Sikap makan dan minum
7.Sikap pergaulan
8.Sikap penghormatan
9.Sikap menggunakan fasilitas umum
b.Secara Kelompok
Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai mahluk sosial yang memiliki norma nilai sopan santun,
berkepribadian dan berbudi pekerti luhur harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-
hari sesuai dengan norma nilai sopan santun dilingkungan sosialnya sebagai berikut:
Disekolah
Pencerminan sikap dan perilaku disekolah antara lain:
 Sikap memasuki ruangan ( kelas, guru, kepala sekolah )
 Sikap duduk dikelas
 Sikap terhadap guru, kepala sekolah, tata usaha
 Sikap terhadap sesama teman
 Sikap berpakaian seragam sekolah
 Sikap pada waktu mengikuti upacara disekolah
 Sikap dilapangan olah raga
DiKeluarga
Pencerminan sikap dan perilaku dikeluarga antara lain:
 Sikap memasuki rumah
 Sikap terhadap orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua
 Sikap terhadap saudara-saudara
 Sikap makan dan minum
 Sikap menerima telepon
 Sikap berpakaian
 Sikap melakukan ibadah dsb.
DiMasyarakat
Pencerminan sikap dan perilaku dimasyarakat dituntut untuk sesuai dengan norma dan
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, antara lain:
 Sikap terhadap orang yang lebih tua, tokoh masyarakat
 Sikap terhadap sesama teman
 Sikap menelepon
 Sikap perkenalan
 Sikap berteman
 Sikap mengikuti ceramah
 Sikap mengikuti upacara
 Sikap pada jamuan makan / pesta
 Sikap pada waktu bepergian
 Sikap mengunjungi orang sakit
 Sikap ditempat kost

LANGKAH – LANGKAH PEMBINAAN SOPAN SANTUN


Preventif
Pada dasarnya langkah – langkah pembinaan sopan santun bagi siswa secara preventif meliputi seluruh
upaya pembinaan yang continue, tidak terputus-putus, konsisten, meningkat secara kualitas sesuai waktu
mulai dari TK, SD, SLTP, SLTA.
Pembinaan tersebut meliputi pendidikan latihan, pengembangan, permunculan, dan pembiasaan sikap
dan perilaku sesuai norma nilai sopan santun yang pelaksanaanya tidak dapat dipisahkan dari agama dan
budaya bangsa Indonesia.
Pembinaan sikap dan perilaku sesuai norma nilai sopan santun terhadap siswa akan
berjalan efektif dan efisien bila para instruktur dibina dan dilatih dan dibiasakan bersikap
sebagai berikut:
Keterlibatan langsung
1.Efektif efisien dan simpatik
2.Menumbuhkan ketertiban internal
3.Siswa harus sering dimunculkan atau dihadapkan dalam kenyataan hidup yang memang memerlukan
perlakuan tertentu.
Menghindari Kognisi sebanyak mungkin
Kognisi merupakan penunjang daripada pendekatan psikomotor bukan cara pendekatan
yang utama.
1.Hindari memberikan kognisi dengan mengomel, menegur anggota didepan orang banyak, mengomel
yang tidak mengenal batas waktu, tempat dan sasaran.
2.Hindari khotbah yang tidak tepat pada sasarannya.
3.Upayakan pendekatan 4 atau 6 mata ( Bapak / Ibu )
4.Meminta maaf kepada anggota, akan, sedang dan sesudah menyinggung adalah mutlak. 

Peristiwa yang sering terjadi pada saat menasehati dan memberikan pengarahan dan petunjuk walaupun
disadari bahwa etnis anthropologik tidak orang tua meminta maaf kepada anak.
Pendekatan Psikomotor Pembiasaan Adalah pendekatan yang utama dilaksanakan seiring dengan usia
anak.
1.Pembiasaan penerapan sikap dan perilaku tertentu untuk mengahadapi masalah tertentu.
2.Sering dimunculkan dalam situasi dan kondisi tertentu yang membutuhkan sikap dan perilaku norma
nilai sopan santun tertentu.
3.Penghargaan dan hukuman (reward atau punishment) adalah cara yang mungkin paling efektif.
4.Hindari punishment sebanyak mungkin, kembangkan reward system yang lebih banyak.
5.Hindari atau jangan mempergunakan hukuman fisik badaniah.
6.Jangan merendahkan martabat siswa remaja didepan orang lain atau teman-temanya.
7.Jangan menjelekan teman siswa apapun keadaanya.
8.Perkuat perbuatan yang baik, perlemah perbuatan yang kurang baik.

Pendekatan Filisofis
1.Kurangi pemikiran masa lalu, pikir, ambil tindakan pada masa kini untuk mendapatkan masa esok yang
cerah.
2.Selesaikan keterampilan yang dapat memberikan nafkah sedini mungkin.
3.Siswa dibiasakan mengalami konflik, tetapi konflik yang terselesaikan, dan hindarkan konflik
mengambang yang dapat membuat penumpukan kemarahan terpendam.
4.Siswa tidak boleh dianggap anak kecil terus menerus, batas mendidik siswa adalah usia 18 tahun.
5.Jadilah pendengar yang baik bagi siswa yang sedang berbicara untukmendapatkan tanggapan
( response ) yang baik dari siswa.
6.Upayakan siswa selalu mampu memecahkan masalah.
7.Bila siswa menyimpang dari aturan sopan santun, peraturan, adat, hukum dan agama, maka harus
diberitahu, tetapi jangan merendahkan harkat dan mertabat siswa.
8.Hormat kepada siswa adalah keharusan. ( dalam masalah sikap hormat kepada anak dan siswa perlu
adanya konsesus nasional bagaimana tata caranya. Secara umum, hampir semua kultur etnis bangsa
Indonesia cenderung anak harus mengormati orang tua dan tidak sebaliknya. Pandangan ini menurut
situasi sekarang sebaiknya diubah. Anak yang dihormati akan menghayati rasa hormat dan diharapkan
dapat menghormati orang lain. ) Penampilan fisik yang tepat dan benar 
Guru dan orang tua sukar memberikan sesuatu pandangan apabila penampilan diri pribadi, berdandan,
cara bicara, intonasi, dan ritme yang kurang tepat.

Represif 
Pembinaan bagi siswa yang berprilaku menyimpang disamping dianjurkan pemeriksaan kepada psikiater,
karena ada kemungkinan gangguan organik atau ganggguan jiwa, perlu pula dilakukan tindakan represif
berupa tindakan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tindakan represif disesuaikan dengan kalitas dan kuantitas penyimpangan sikap perilaku.
1.Teguran verbal ringan – sedang dan keras.
2.Teguran tulisan ringan – sedang dan keras.
3.Skorsing ringan – sedang dan berat.
4.Dikembalikan kepada orang tua.
5.Ke pengadilan.

1.      Latar Belakang
Menurut Edi Sedyawati, seperti dikutip penulis buku ini, budi pekerti dapat
diartikan sebagai moralitas yang mengandung pengertian adat istiadat, sopan santun, sikap
dan perilaku. Sikap dan perilaku itu dapat dibagi menjadi lima bagian. 1) Sikap dan perilaku
hubungannya dengan Tuhan; 2) dengan diri sendiri; 3) dengan keluarga; 4) dengan
masyarakat dan bangsa; 5) dengan alam sekitarnya.
Secara umum Budi Pekerti berarti moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani
kehidupan ini.Ini adalah tuntunan moral yang paling penting untuk orang Jawa tradisional.
Budi Pekerti adalah induk dari segala etika ,tatakrama, tata susila, perilaku baik dalam
pergaulan , pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Pertama-tama budi pekerti ditanamkan
oleh orang tua dan keluarga dirumah, kemudian disekolah dan tentu saja oleh masyarakat
secara langsung maupun tidak langsung.
Pada saat ini dimana sendi-sendi kehidupan banyak yang goyah karena terjadinya
erosi moral,budi pekerti masih relevan dan perlu direvitalisasi.
Budi Pekerti yang mempunyai arti yang sangat jelas dan sederhana, yaitu :
Perbuatan( Pekerti) yang dilandasi atau dilahirkan oleh Pikiran yang jernih dan baik
( Budi).
Dengan definisi yang teramat gamblang dan sederhana dan tidak muluk-muluk, kita
semua dalam menjalani kehidupan ini semestinya dengan mudah dan arif dapat menerima
tuntunan budi pekerti.
Terwujudnya manusia Indonesia yang bermoral, berkarakter, berakhlak mulia dan
berbudi pekerti luhur merupakan tujuan dari pembangunan manusia Indonesia yang kemudian
diimplementasikan ke dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada hakekatnya, pendidikan budi pekerti memiliki substansi dan makna yang sama
dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.
Pengertian budi pekerti menurut Haidar (2004) adalah usaha sadar yang dilakukan
dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan
prilaku peserta didik agar memiliki sikap dan prilaku yang luhur (berakhlakul karimah) dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia
maupun dengan alam/lingkungan.
Tujuan Budi Pekerti adalah untuk mengembangkan nilai, sikap dan prilaku siswa yang
memancarkan akhlak mulia/budi pekerti luhur (Haidar, 2004).Hal ini mengandung arti bahwa
dalam pendidikan Budi Pekerti, nilai-nilai yang ingin dibentuk adalah nilai-nilai akhlak yang
mulia, yaitu tertanamnya nilai-nilai akhlak yang mulia ke dalam diri peserta didik yang
kemudian terwujud dalam tingkah lakunya.
Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan
kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata
kramater diri atas kata tata dan krama. Tata berartiadat, norma, aturan. Krama sopan santun,
kelakukan, tindakan perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun
menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan sering terjadi benturan-
bentura nnilai dan norma-norma yang kita rasakan. Apa yang dahulu kita anggap benar
mungkin sekarang sudah menjadi salah. Apa yang dulu kita anggap tabu dibicarakan sekarang
sudah menjadi suatu yang lumrah. Misalnya berbicara masalah seks, hubungan pacaran,
masalah politik, masalah hak azazi manusia, dan sebagainya
B A B    I I

ISI

1.      Pengertian Budi Pekerti


Budi pekerti berasal dari bahasa jawa yakni budi dan pakarti, budi yang berarti baik,
terpuji, dan pakarti yang berarti perilaku, tata krama atau perangai.Budi pekerti berarti
perilaku atau tata krama atau perangai yang baik atau terpuji.
Budi pekerti selanjutnya digunakan sebagai sikap hidup yang baik, yang perlu
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.Orang yang berbudi pekerti adalah orang yang
berkelakuan baik, sedangkan orang yang tidak berbudi pekerti adalah orang yang
berkelakuan buruk.
Selanjutnya budi pekerti dapat pula berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya.
Dan berbudi sama dengan kesopanan. Dengan demikian, budi pekerti lebih mengacu
kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan, dan memasyarakatan
hidup yang sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Budi
pekerti menggambarkan keadaan dimana orang selalu menerapkan nilai-nilai yang
dipandang baik.
Sama halnya dengan moral, pedoman untuk membimbing orang agar berjalan
dengan baik, juga berdasarkan pada nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat dan
mengacu kepasa sesuatu yang dipandang baik oleh masyarakat.
Pengertianbudipekertidapatdikajidariberbagaisudutpandang, antara lain secara
etimologi (asalusul kata), leksikal (kamus), konsepsional (teori) dan operasional (praktis).
Secara etimologibudipekertiterdiridariduaunsur kata, yaitubudi dan pekerti. Budi
dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan.
Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian
budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.
DalamKamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai
tingkah laku, perangai, akhlak dan watak. Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan
akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebtu
ethics.
Senada dengan itu Balitbang Dikbud (1995) menjelaskan bahwa budi pekerti secara
konsepsional adalah budi yang dipekertikan (dioperasionalkan, diaktualisasikan atau
dilaksanakan) dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan pribadi, sekolah, masyarakat,
bangsa dan negara.
Budipekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang dilakukan
melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulaidari masa kecil
sampai dewasa melalui latihan-latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara dan
menghormatioranglain, cara bersikapmenghadapitamu, cara makan dan minum, cara
masuk dan keluarrumah dan sebagainya.

2.      Dalil Yang Mendasari Budi Pekerti


Menceritakan qutaibah ibn saiid, menceritakan ya'qub orang iskandarni, dari amr
dari al mutholib dari aisyah, semoga menyayangi allah padanya. Berkata aisyah :
mendengar aku pada rasululloh saw bersabda : innal mu'mina layud'riku bihusni khuluqihi
darojatash shoimil qo'imi.
(diriwayatkan oleh abu daawud - kitabul adab). artinya: seorang mu'min (orang iman)
niscaya akan menjumpai bahwa sebaik-baiknya budi pekertinya dia akan sama derajatnya
dengan orang yang ahli puasa (puasa sunnah) dan ahli sholat (sholat sunnah). Jadi, orang
islam yang beriman dan berbudi pekerti yang baik itu akan mempunyai derajat yang tinggi
di surga nanti, dengan menyamai derajatnya orang yang ahli puasa sunnah dan ahli sholat
sunnah. Subhanalloh.Mari kita tingkatkan budi pekerti kita sekalian.
Diriwayatkan dari aisyah ra., beliau mendengar dari rasulullah
bersabda :"sesungguhnya orang iman niscaya menemui dengan baiknya budi
pekertimelebihi derajat dari oran yang berpuasa dan orang yang berdiri" (abu dawud).
Diriwayatkan dari abi darda ra.dari rasulullah bersabda :" tidak ada sesuatu pun
yang lebih berat timbangannya kecuali budi pekerti yang baik" (abu dawud k. Adab).
Diriwayatan dari abi darda ra., rasulullah bersabda : "tidak ada sesuatu yang lebih
berat timbangannya bagi orang iman pada hari kiamat daripada memperbaiki budi
pekerti, dan sesungguhnya nabi marah kepada orang yang jelek akhlak dan
ucapannya" (abu dawud k. Adab).
Diriwayatkan dari abu hurairah, rasulullah pernah ditanya tentang banyaknya
perkara yang memasukkan manusia pada surga. Nabi bersabda : "takut kepada allah dan
memperbaiki budi pekerti". Kemudian nabi ditanya lagi mengenai perkara apa saja yang
dapat memasukkan orang kepada neraka, maka bersabda nabi :"mulut dan farji
(kemaluan)" (tirmidzi).
Dari jabir dari rasulullah saw bersabda : "sesungguhnya yang lebih aku senangi dan
lebih dekatnya tempat duduk orang itu dengan ku di hari kiamat adalah orang yang baik
ahklaknya, dan lebih dibenci dan jauhnya orang itu di hari kiamat tempat duduknya
denganku adalah orang yang suka banyak bicara, suka menyiar-nyiarkan kejelekan dan
orang yang sombong". Maka bertanya sahabat : "ya rasulullah, kami telah mengetahui
maksud dari orang yang banyak bicara dan orang yang suka menjelek-jelekkan, maka
apa yang dimaksud dengan orang yang sombong?". Bersabda nabi : "orang yang
sombong dan orang yang banyak bicara adalah orang yang suka memperbanyak ucapan
dan suka menyiar-nyiarkan dan bersikap tinggi hari atas manusia di dalam ucapannya
serta menjelekkan mereka" (tirmidzi juz 8).
Dari abdillah dari rasulullah saw bersabda: "tidak ada dari orang yang beriman
sifat mencela, melaknat dan berbuat jelek dari perbuatan maupun ucapan" (tirmidzi juz
8).
Dari abu hurairah dari rasulullah saw, bersabda nabi :  "sedekah tidak akan
mengurangi harta dan orang allah tidak akan menambah seseorang dari pengampunan
kecuali dengan kemulyaan dan seseorang yang rendah hati kepada allah, maka allah
akan menaikkan kemulyaan orang tersebut"(tirmidzi).
Dari ibnu umar dari rasulullah saw bersabda : "orang yang menganiaya akan
digelapkan di hari kiamat"(tirmidzi).
3.      Contoh Sikap Budi Pekerti
1.      Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya .
2.      Apabila melewati sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan permisi .
3.      Apabila naik kendaraan di kampung dengan kecepatan rendah dan tidak menggeber-
geberkan gasnya. .
4.      Melayat warga yang meninggal dan memberikan sumbangan.
5.      Menmbantu dan menjenguk warga yang sakit.
6.      Memberikan sumbangan untuk pembangunan / perbaikan rumah ibadah, jalan, pos
kamling, jembatan dll .
7.      Ikut serta dalam gotong royong / kerja bakti.
8.      Membantu warga yang terkena bencana alam.
9.      Mengikuti pertemuan rt dan aktif memberikan ide-ide yang baik .
10.   Menjaga keamanan lingkungan ( misalnya ronda ) .
11.   Minta ijin apabila tidak dapat mendatangi undangan pada acara yang sudah rutin .
12.   Apabila ada undangan suatu acara yang bertentangan dengan syari’at islam, hendaknya
minta ijin dengan alasan yang dapat di terima dan tidak menyakitkan hati .
13.   Berusaha menjadi penengah dalam kehidupan bermasyarakat, tidak memihak / ngeblok
salah satu golongan .
14.   Apbila mempunyai rizqi yang lebih memberi santunan kepada tetangga .
15.   Menyadari kekurangan kita dan mudah memaafkan orang lain .
4.      Persamaan Budi Pekerti , Etika , Akhlak , Moral.
Persamaan antara khlak, etika, moral, dan budi pekerti , keempatnya memiliki
sasaran yang sama yaitu hati nurani manusia.Hati nurani itu ibarat seorang sopir mobil ,
manakala mobil disetir oleh orang yang bukan ahlinya , maka akan terjadi tabrakan , masuk
jurang, atau pereistiwa tragis lainnya. Begitu pula hati nurani bagi seseorang , jika
didalamnya akhlak, etika, moral, dan budi pekertinya luhur, niscaya orang tersebut akan
melahirkan perilaku yang santun, tumakninah dalam bertutur kata, sopan dalam pergaulan,
dan pandai mengendalikan diri. Jika hati nurani kita tertanam keempat sifat tersebut, insya
Allah damai, aman dalam mengarungi kehidupan sehari-hari.
     Rasulullah SAW bersabda :          
Artinya :
“ Sesungguhnya orang-orang yang terbaik di antara kamu adalah orang-orang yang terbaik
akhlaknya “ ( HR. BUKHARI dan MUSLIM )
5.      Perbedaan Budi Pekerti , Etika , Akhlak , Moral.
Perbedaan akhlak, etika, moral, dan budi pekerti terletak pada sebuah definisi dan
proses perilaku seseorang, bukan pada subtansinya. Hal ini dapat kita lihat dari perbedaan
definisi berikut ini :
a.      Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “ akhlak yang merupakan jamak dari khuluq yang
berarti budi pekerti, tabiat, atau watak. Sedangkan secara istilah, akhlak merupan kehendak
yang biasa dilakukan (Prof.Dr.Muhammad Yamin).
b.      Etika
Etika berasal dari bahasa yunani, Ethos yang berarti watak kesusilaan atau adab.
Dalani Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas
moral.
c.      Moral
Moral berasal dari bahasa latin “Mores” yaitu jamak dari kata “Mos” yang berarti
adat kebiasaan. Moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau buatan.
d.      Budi Pekerti
Budi Pekerti berasal dari bahasa jawa yakni budi dan pakarti, budi yang berarti baik,
terpuji, dan pakarti yang berarti perilaku, tata krama, atau perangai.Budi Pkerti berarti
perilaku atau tata krama atau perangai yang baik atau terpuji.
B A B    I I I
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Budi pekerti adalah nilai-nilai hidup manusia yang sungguh-sungguh dilaksanakan
bukan karena sekedar kebiasaan tetapi berdasarkan pemahaman dan kesadaran diri untuk
menjadi baik.Nilai-nilai yang di sadari dan dilaksanakan senbagi budi pekerti ini hanya
dapat diperoleh melalui peroses yang berjalan sepanjang hidup manusia.
Budi pekerti di dapat melalui proses internalisasi dari apa yang diketahui yang
membutuhkan waktu sehingga terbentuklah pekerti yang baik dalam kehidupam bersama
umat manusia. Mengingat bahwa penanaman sikap dan nilai hidup merupakan proses,
maka hal ini dapat diberikan melalui pendidikan formal dengan direncanakan dan
dirancang secara matang.
Direncanakan dan dirancang tentang nilai-nilai esensial dan diskripsi budi pekerti,
serta metode penyampaian kegiatan yang dapat digunakan dan ditanamkan.Nilai-nilai yang
ditanamkan kepada siswa harus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tugas
perkembangan kejiwaan anak.
Keperibadian mencakup semua kualitas khusus yang dimiliki orang yang
mambuatnya berbeda dan orang lain, pesona, energi, disposisi sikap temperamen,
kepandaian serta perasaan dan perilaku yang ditunjukkan, estimasi kepribadian penting
untuk mendiskripsikan dan memahami perilaku.

Anda mungkin juga menyukai