Kita hidup berada dalam sebuah kelompok masyarakat yang senantiasa berinteraksi dalam pergaulan. Dalam pergaulan hidup tentu kita menginginkan keharmonisan dan kenyamanan.Untukmewujudkan keharmonisan dan kenyamanan maka diperlukan aturan pergaulan yang biasa disebut tata karma. Tata Krama terdiri dari dari dua kata,yaitu “tata” dan “krama”.Tata berarti adat istiadat / aturan, norma,sedangkan krama mengandung pengertian sopan santun, kelakuan yang sesuai dengan norma peraturan yang disepakati di dalam pergaulan antar manusia. Tata Krama dilakukan oleh siapapun dimanapun dan kapanpun sejak kita masih kanak – kanak dalam segala hal apa saja sepanjang masih berhubungan dengan kemanusiaan atau kemasyarakatan. Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda melatih anda cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan. Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambat ke lingkungan yang lebih luas. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang yang berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun penampilan itu hanyalah polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam, egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain. Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa enak kalau dimakan. Makna tata krama yang sesungguhnya bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan masam rasanya, demikian pula makna tata krama bulanlah seperti durian yang tajam tapi enak rasanya. Kedua- duanya sama merugikan. Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat.
B. Maksud dan Tujuan Tata Krama
Warga masyarakat lingkungan sekolah terdiri dari guru, staf tata usaha dan siswa. Dengan beragamnya usia dan pekerjaan maka sangat diperlukan tata karma pergaulan antara siswa dengan guru/staf tata usaha dan antarsiswa. Maksud dan tujuan tata karma di lingkungan sekolah adalah: 1. Supaya siswa dapat bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai normatif yang melandasi kepribadian siswa serta sebagai tolok ukur penilaian yang baku bagi pembinaannya. 2. Agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang dapat menanamkan dan menumbuhkan disiplin dan tata tertib serta jiwa kesatuan yang tinggi sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai siswa / peserta didik 3. Agar tercipta kerukunan hidup,keharmonisan hubungan antarwarga sekolah sehingga segala aktivitas pendidikan di lingkungan sekolah berjalan dengan lancar.
C. Tata Krama Di Lingkungan Sekolah
Tata krama di lingkungan sekolah terdiri dari; tata krama bergaul,tata karma berpakaian dan tata krama belajar. Tata krama bergaul terdiri dari tata krama bergaul dengan guru/staf tata Usaha dan tata krama bergaul dengan sesama siswa. 1. Tata Krama Bergaul a. Bergaul Dengan Guru Guru adalah orang dewasa,baik dewasa umur maupun dewasa pikiran.Oleh karena itu,para siswa bila bergaul dengan para guru/staf tata usaha,hendaknya selalu mengingat aturan bergaul dengan dengan orang dewasa,antara lain: 1). Berbicara yang sopan di hadapan guru,antara lain suara tidak melebihi dari suara guru 2). Mengucapkan salam bila bertemu dengan guru 2). Tidak memotong pembicaraan gurudan bila terpaksa maka harus minta maaf terlebih dahulu 3). Memperhatikan guru yang sedang bicara,antara lain tidak membelakangi guru atau tidak sibuk dengan urusan lain 4). Tidak memanggil atau meminta sesuatu pada guru dari arah belakang atau jarak yang jauh,melainkan mendekati guru dari depan atau samping. 5). Tidak lewat atau lari di depan guru yang sedang duduk,kecuali terpaksa dengan minta izin 6). Tidak boleh menyapa guru dengan sapaan yang tidak sopan seperti mengucapkan “halo Pak/halo Bu !” atau mengucapkan “halo Boss !” dan sebagainya 7). Bila dipanggil oleh guru maka harus segera menyahut dan mendatangi guru serta segera melaksanakan perintahnya 8). Tidak boleh memasuki ruang guru atau berkerumun di depn meja guru kecuali di panggil atau ada urusan penting 9). Tidak boleh mengambil sesuatu di ruang guru tanpa izin guru 10). Tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor dihadapan guru 11). Tidak boleh membantah atau menentang guru secara emosional 12). Tidak boleh meludah di depan guru 13). Tidak menjelek-jelekkan guru di hadapan orang tua atau masyarakat 14). Bersalaman dengan guru dan mencium tangannya bila sesama jenis kelamin,dan tidak bila berbeda jenis kelamin karena dilarang dalam agama. 15). Menerima keadaan guru,tidak merendahkan guru, dan bersabar terhadap guru yang bertempramen keras,yang suka marah dan menghukum siswa yang melanggar
b. Bergaul dengan Sesama Siswa
1). Mengormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas 2). Saling menjaga perasaan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan teman,baik secara lisan maupun secara tertulis 3). Saling menolong atau membantu kesulitan sesama teman 4). Tenang atau tidak ribut di samping teman yang sedang belajar 5). Senantiasa bersalaman bila bertemu dengan teman 6). Tidak boleh mengambil sesuatu milik teman kecuali atas izin teman 7). Tidak boleh mengganggu atau menyakiti sesama siswa 8). Tidak boleh bermusuhan atau putus hubungan dengan sesama siswa 9). Tidak berburuk sangka terhadap teman 10). Mengingatkan teman yang berperilaku tidak sopan terhadap guru atau melanggar tata tertib sekolah 11). Tidak menyebarkan rahasia atau aib teman kepada orang lain 2. Tata Krama Berpakaian dan berhias,antara lain: a. Berpakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan sekolah yang berlaku b. Menjaga aurat terhadap guru atau sesama siswa, antara lain tidak membuka jilbab selama di lingkungan sekolah (bagi siswa perempuan). c. Ganti baju di ruang tertutup d.Siswa tidak dibolehkan bersolek atau berdandan atau memakai parfun berlebih – lebihan e. Siswa tidak dibolehkan memakai perhiasan emas f. Siswa tidak dibolehkan mengupload foto diri di facebook atau media lainnya yang menampatkan aurat g. Siswa tidak dibolehkan memakai tato h. Siswa tidak dibolehkan menulisi,mewarnai atau mencoreti pakaiannya i. Tidak boleh memakai baju seragam olah raga pada saat mengikuti mata pelajaran selain olah raga 3. Tata Krama Belajar,antara lain: a. Membenahi kelas sebelum guru masuk,antara lain menyapu,merapikan tempat duduk,menyapkan perlengkapan menulis dan lap papan tulis b. Hadir di kelas pada waktunya,bila terlambat maka mengucapkan salam lalu menyampaikan alasan keterlambatan kepada guru c. Tidak ribut, berisik dan membuat gaduh saat jam pelajaran berlangsung d. Meminta ijin kalau hendak keluar pada saat jam pelajaran berlangsung pada guru yang mengajar. e. Tidak menentang pendapat guru secara emosional. f. Diam memperhatikan saat guru berbicara g. Pada saat bel masuk dibunyikan, peserta didik masuk kelas dengan didahului berbaris di depan kelas masing – masing . h. Pada permulaan pelajaran pertama dan sesudah jam pelajaran berakhir para peserta didik berdo’a dan menghormati guru, serta bersalaman dengan guru pengajar terakhir sebelum pulang sekolah. i. Pada jam istirahat, siswa wajib berada di luar kelas. k. Selama jam sekolah, siswa wajib berada di sekolah dan tidak boleh meninggalkan sekolah, kecuali dengan ijin guru piket / guru pembimbing. l. Pada waktu guru terlambat masuk kelas, maka ketua kelas wajib menghubungi guru yang bersangkutan untuk mengingatkannya. m. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah, harus ada surat ijin atau pemberitahun secara tertulis dari orang tua / wali dan tidak tidak diperbolehkan siswa minta izin pada guru lewat telephon. n. Tidak memilih-milih atau membeda-bedakan guru dalam menghormati, mentaati dan mengikuti mata pelajarannya.
D. Akibat Melanggar Tata Krama
Seperti halnya norma lainnya.Bila melanggar tata krama (norma kesopanan) juga akan mendapat sanksi atau hukuman. Siswa yang tidak mentaati tata krama kadang dianggap sebagai siswa yang tidak sopan atau kurang ajar, maka sanksi atau hukuman yang bisa diberikan antara lain: 1. Peringatan secara lisan (teguran). 2. Peringatan secara tertulis atau membuat perjanjian dengan tembusan kepada orang tua / wali perserta didik. 3. Panggilan orang tua 3. Tidak boleh mengikuti pelajaran sementara waktu (skorsing). 4. Tinggal Kelas 5. Dikembalikan kepada orang tua / wali (dikeluarkan dari sekolah). TATA KRAMA SISWA / PESERTA DIDIK A. Pengertian Tata Krama Siswa Menurut kamus bahasa Indonesia, Tata Krama mengandung arti adat sopan santun, sopan santun dalam bahasa asingnya dikatakan etiket atau Etiquette ( bahasa Perancis ) yang sebenarnya merupakan lahir dari sepucuk surat undangan raja Louis XIV yang senang mengadakan pesta – pesta , sehingga sekarang dikenal dengan kata “tiket” artinya tanda masuk. Didalam Etiquette itu terdapat aturan – aturan secara tertulis bagaimana bersikap, bergaul, menghormati, berbicara dan sebagainya, yang selanjutnya kita kenal dengan kata etiket. Tata Krama dapat diartikan juga secara sendiri – sendiri yaitu :
Tata berarti adat istiadat / aturan, norma
Karma mengandung pengertian sopan santun, kelakuan yang sesuai dengan norma peraturan yang disepakati di dalam pergaulan antar manusia. Tata Krama dilakukan oleh siapapun dimanapun dan kapanpun sejak kita masih kanak – kanak dalam segala hal apa saja sepanjang masih berhubungan dengan kemanusiaan atau kemasyarakatan. B. Maksud dan Tujuan Tata Krama Siswa / Peserta Didik Tata Krama siswa adalah : 1. Supaya siswa dapat bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai normative yang melandasi kepribadian siswa serta sebagai tolok ukur penilaian yang baku bagi pembinaannya. 2. Agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang dapat menanamkan dan menumbuhkan disiplin dan tata tertib serta jiwa kesatuan yang tinggi sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai siswa / peserta didik C. Ruang Lingkup Tata Krama Siswa 1. Lingkungan Keluarga Di rumah siswa / peserta didik dapat menerapkan tata karma dengan orang tua, kakak, adik dan anggota keluarga yang lain dalam bentuk menghormati , menghargai dan mencintai seperti : a. Masuk dan keluar rumah memberi salam dan meminta ijin atau member tahu. b. Membantu pekerjaan orang tua baik secara langsung maupun dalam bentuk belajar yang rajin dan tekun. c. Menggunakan dan memelihara perabot barang – barang di rumah tangga serta bertanggung jawab . d. Meminta sesuatu hendaknya melihat situasi dan kondisi, jangan berbohong dan tidak menuntut lebih dari kemampuan ekonomi orang tua dan selalu berterima kasih kalau diberi. 2. Lingkungan Sekolah Siswa / Peserta didik dapat melakukan tata karma dengan guru, para pagawai tata usaha dan teman – temannya sendiri, seperti : a. Membenahi kelas sebelum guru masuk b. Hadir di kelas pada waktunya c. Tidak rebut, berisik dan membuat gaduh saat jam pelajaran berlangsung d. Meminta ijin kalau hendak keluar pada saat jam pelajaran berlangsung pada guru yang mengajar. e. Tidak menentang pendapat guru secara emosional. f. Selalu mentaati tata tertib yang telah diberlakukan sekolah baik yang tertulis atau yang tidak tertulis. Bentuk tata karma sesame peserta didik antara lain dapat diwujudkan seperti menyapa teman waktu bertemu dengan ucapan salam atau sapaan lain yang baik, tidak mengolok – olokan teman sampai kelewat batas, tidak berprasangka buruk, tidak memfitnah, mengunjing, menjaga nama baik teman dan saling menolong dalam hal yang baik dan benar menurut aturan, terbuka bergaul dengan semua teman tidak membeda – bedakan apalagi membentuk kelompok sendiri, apabila meminjam barang milik teman jangan lupa mengembalikan dan mengucapkan terima kasih. 3. Lingkungan Masyarakat Tata karma siswa / peserta didik dilingkungan masyarakat dimulai dengan tetangga dalam bentuk : a. Saling bertegur sapa secara santun b. Saling menolong c. Rukun d. Tidak iri e. Tidak mengganggu ketentraman D. Prinsip Tata Krama Siswa 1. Berada dimana dan kapan saja 2. Tidak mungkin menghindarinya 3. Selalu melaksanakannya 4. Kesederhanaan 5. Tulus ikhlas suci murni 6. Harus mengenal dan mempelajarinya 7. Menyesuaikan dengan tempat dan waktu 8. Berpikir dan bertindak tepat E. Pelaksanaan Tata Krama Pelaksanaan tata karma siswa / peserta didik khususnya di sekolah dapat dilihat melalui tata tertib siswa / peserta didik yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing – masing sekolah. Berikut adala contoh TATA TERTIB SISWA / PESERTA DIDIK
TATA TERTIB PESERTA DIDIK
A. TUGAS DAN KEWAJIBAN 1. Para siswa wajib dating di sekolah sebelum pelajaran dimulai ( 10 menit sebelumnya ) dan bagi dating terlambat hanya boleh masuk kelas setelah mendapat ijin dari guru piket / BP 2. Pada saat bel masuk dibunyikan, peserta didik masuk kelas dengan didahului berbaris di depan kelas masing – masing . 3. Sebelum pelajaran pertama dimulai, setiap peserta didik wajib mengikuti tadarus ± 10 menit. 4. Pada permulaan pelajaran pertama dan sesudah jam pelajaran berakhir para peserta didik berdo’a dan menghormati guru, serta bersalaman dengan guru pengajar terakhir sebelum pulang sekolah. 5. Pada jam istirahat, siswa wajib berada di luar kelas. 6. Selama jam sekolah, siswa wajib berada di sekolah dan tidak boleh meninggalkan sekolah, kecuali dengan ijin guru piket / guru pembimbing. 7. Pada waktu guru berhalangan hadir, ketua kelas wajib melapor kepada guru piket. 8. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah, harus ada surat ijin dari orang tua / wali tidak diperbolehkan lewat telephon. 9. Hari Senin sampai dengan Selasa siswa memakai seragam OSIS lengkap, sepatu hitam, kaos kaki putih, tali sepatu hitam, dan ikat pinggang hitam berlogo sekolah. 10. Hari Kamis dan Rabu berseragam khusus, atasan batik yang ditentukan sekolah , bawah biru OSIS, sepatu hitam, kaos kaki putih, tali sepatu hitam, dan ikat pinggang hitam standar. 11. Hari Jum’at dan Sabtu berseragam Pramuka, sepatu dan kaos kaki hitam, dan ikat pinggang hitam berlogo sekolah. 12. Setiap peserta didik tidak dibenarkan bersolek berlebih – lebihan, berdandan dan memakai perhiasan berlebihan serta harus dapat mengatur rambut dengan rapid an pantas, Untuk Putra , bagian belakang tidak boleh melebihi krah dan bagian muka tidak boleh melebihi mata. Untuk Putri, yang tidak berjilbab, jika panjangnya melebihi bahu wajib diikat. 13. Setiap peserta didik wajib mengikuti Upacara Bendera di sekolah dengan tertib, khidmat dan lancer. 14. Setiap peserta didik wajib menjaga nama baik sekolahnya baik di dalam maupun di luar sekolah. 15. Setiap peserta didik tidak dibenarkan membawa atau mengisap rokok, barang – barang terlarang, ( senjata tajam, ganja, narkotika, majalah / gambar dan asusila), Handphone dan tidak dibenarkan melakukan kegiatan mengganggu ketertiban sekolah. 16. Peserta didik yang mengendari sepeda, saat memasuki gerbang sekolah harus turun dan dituntun kemudian diparkirkan pada tempat yang parker secara teratur dan rapi. 17. Setiap peserta didik yang bertemu Bapak / Ibu guru dan Karyawan Administrasi Sekolah wajib member salam. B. SANSI DAN HUKUMAN BAGI YANG MELANGGAR 1. Peringatan secara lisan langsung kepada peserta didik. 2. Peringatan secara tertulis kepada peserta didik dengan tembusan kepada orang tua / wali perserta didik. 3. Tidak boleh mengikuti pelajaran sementara waktu. 4. Diskors untuk jangka waktu tertentu. 5. Dikembalikan kepada orang tua / wali peserta didik.