Anda di halaman 1dari 8

TATA KRAMA SISWA

A. Apa Itu Tata Krama ?


Kita hidup berada dalam sebuah kelompok masyarakat yang senantiasa berinteraksi
dalam pergaulan. Dalam pergaulan hidup tentu kita menginginkan keharmonisan
dan kenyamanan.Untukmewujudkan keharmonisan dan kenyamanan maka
diperlukan aturan pergaulan yang biasa disebut tata karma.
Tata Krama terdiri dari dari dua kata,yaitu “tata” dan “krama”.Tata berarti adat
istiadat / aturan, norma,sedangkan krama mengandung pengertian sopan santun,
kelakuan yang sesuai dengan norma peraturan yang disepakati di dalam pergaulan
antar manusia. Tata Krama dilakukan oleh siapapun dimanapun dan kapanpun sejak
kita masih kanak – kanak dalam segala hal apa saja sepanjang masih berhubungan
dengan kemanusiaan atau kemasyarakatan.
Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian
dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah
melatih Anda menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan
mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda melatih anda cara makan, minum,
menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi
kebiasan. Tata krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia.
Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat
merambat ke lingkungan yang lebih luas.
Dalam pergaulan sehari-hari sering kita jumpai manusia dengan type kedondong
yaitu orang yang berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan,
minum, dan berjalan. Namun penampilan itu hanyalah polesan saja. Ternyata
hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam, egois, suka menyakiti hati.
Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak
mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka memaafkan, suka
menolong dan menghargai orang lain. Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi
buah durian terasa enak kalau dimakan. Makna tata krama yang sesungguhnya
bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan masam rasanya, demikian pula
makna tata krama bulanlah seperti durian yang tajam tapi enak rasanya. Kedua-
duanya sama merugikan.
Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam
lingkungan pergaulan antara manusia setempat.

B. Maksud dan Tujuan Tata Krama


Warga masyarakat lingkungan sekolah terdiri dari guru, staf tata usaha dan siswa.
Dengan beragamnya usia dan pekerjaan maka sangat diperlukan tata karma
pergaulan antara siswa dengan guru/staf tata usaha dan antarsiswa.
Maksud dan tujuan tata karma di lingkungan sekolah adalah:
1. Supaya siswa dapat bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari – hari
sesuai dengan nilai – nilai normatif yang melandasi kepribadian siswa serta sebagai
tolok ukur penilaian yang baku bagi pembinaannya.
2. Agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang dapat menanamkan dan
menumbuhkan disiplin dan tata tertib serta jiwa kesatuan yang tinggi sehingga dapat
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai siswa / peserta didik
3. Agar tercipta kerukunan hidup,keharmonisan hubungan antarwarga sekolah
sehingga segala aktivitas pendidikan di lingkungan sekolah berjalan dengan lancar.

C. Tata Krama Di Lingkungan Sekolah


Tata krama di lingkungan sekolah terdiri dari; tata krama bergaul,tata karma
berpakaian dan tata krama belajar. Tata krama bergaul terdiri dari tata krama
bergaul dengan guru/staf tata Usaha dan tata krama bergaul dengan sesama siswa.
1. Tata Krama Bergaul
a. Bergaul Dengan Guru
Guru adalah orang dewasa,baik dewasa umur maupun dewasa pikiran.Oleh karena
itu,para siswa bila bergaul dengan para guru/staf tata usaha,hendaknya selalu
mengingat aturan bergaul dengan dengan orang dewasa,antara lain:
1). Berbicara yang sopan di hadapan guru,antara lain suara tidak melebihi dari suara
guru
2). Mengucapkan salam bila bertemu dengan guru
2). Tidak memotong pembicaraan gurudan bila terpaksa maka harus minta maaf
terlebih dahulu
3). Memperhatikan guru yang sedang bicara,antara lain tidak membelakangi guru
atau tidak sibuk dengan urusan lain
4). Tidak memanggil atau meminta sesuatu pada guru dari arah belakang atau jarak
yang jauh,melainkan mendekati guru dari depan atau samping.
5). Tidak lewat atau lari di depan guru yang sedang duduk,kecuali terpaksa dengan
minta izin
6). Tidak boleh menyapa guru dengan sapaan yang tidak sopan seperti
mengucapkan “halo Pak/halo Bu !” atau mengucapkan “halo Boss !” dan sebagainya
7). Bila dipanggil oleh guru maka harus segera menyahut dan mendatangi guru serta
segera melaksanakan perintahnya
8). Tidak boleh memasuki ruang guru atau berkerumun di depn meja guru kecuali di
panggil atau ada urusan penting
9). Tidak boleh mengambil sesuatu di ruang guru tanpa izin guru
10). Tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor dihadapan guru
11). Tidak boleh membantah atau menentang guru secara emosional
12). Tidak boleh meludah di depan guru
13). Tidak menjelek-jelekkan guru di hadapan orang tua atau masyarakat
14). Bersalaman dengan guru dan mencium tangannya bila sesama jenis
kelamin,dan tidak bila berbeda jenis kelamin karena dilarang dalam agama.
15). Menerima keadaan guru,tidak merendahkan guru, dan bersabar terhadap guru
yang bertempramen keras,yang suka marah dan menghukum siswa yang melanggar

b. Bergaul dengan Sesama Siswa


1). Mengormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas
2). Saling menjaga perasaan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan teman,baik secara lisan maupun secara tertulis
3). Saling menolong atau membantu kesulitan sesama teman
4). Tenang atau tidak ribut di samping teman yang sedang belajar
5). Senantiasa bersalaman bila bertemu dengan teman
6). Tidak boleh mengambil sesuatu milik teman kecuali atas izin teman
7). Tidak boleh mengganggu atau menyakiti sesama siswa
8). Tidak boleh bermusuhan atau putus hubungan dengan sesama siswa
9). Tidak berburuk sangka terhadap teman
10). Mengingatkan teman yang berperilaku tidak sopan terhadap guru atau
melanggar tata tertib sekolah
11). Tidak menyebarkan rahasia atau aib teman kepada orang lain
2. Tata Krama Berpakaian dan berhias,antara lain:
a. Berpakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan sekolah yang berlaku
b. Menjaga aurat terhadap guru atau sesama siswa, antara lain tidak membuka
jilbab selama di lingkungan sekolah (bagi siswa perempuan).
c. Ganti baju di ruang tertutup
d.Siswa tidak dibolehkan bersolek atau berdandan atau memakai parfun berlebih –
lebihan
e. Siswa tidak dibolehkan memakai perhiasan emas
f. Siswa tidak dibolehkan mengupload foto diri di facebook atau media lainnya yang
menampatkan aurat
g. Siswa tidak dibolehkan memakai tato
h. Siswa tidak dibolehkan menulisi,mewarnai atau mencoreti pakaiannya
i. Tidak boleh memakai baju seragam olah raga pada saat mengikuti mata pelajaran
selain olah raga
3. Tata Krama Belajar,antara lain:
a. Membenahi kelas sebelum guru masuk,antara lain menyapu,merapikan tempat
duduk,menyapkan perlengkapan menulis dan lap papan tulis
b. Hadir di kelas pada waktunya,bila terlambat maka mengucapkan salam lalu
menyampaikan alasan keterlambatan kepada guru
c. Tidak ribut, berisik dan membuat gaduh saat jam pelajaran berlangsung
d. Meminta ijin kalau hendak keluar pada saat jam pelajaran berlangsung pada guru
yang mengajar.
e. Tidak menentang pendapat guru secara emosional.
f. Diam memperhatikan saat guru berbicara
g. Pada saat bel masuk dibunyikan, peserta didik masuk kelas dengan didahului
berbaris di depan kelas masing – masing .
h. Pada permulaan pelajaran pertama dan sesudah jam pelajaran berakhir para
peserta didik berdo’a dan menghormati guru, serta bersalaman dengan guru
pengajar terakhir sebelum pulang sekolah.
i. Pada jam istirahat, siswa wajib berada di luar kelas.
k. Selama jam sekolah, siswa wajib berada di sekolah dan tidak boleh meninggalkan
sekolah, kecuali dengan ijin guru piket / guru pembimbing.
l. Pada waktu guru terlambat masuk kelas, maka ketua kelas wajib menghubungi
guru yang bersangkutan untuk mengingatkannya.
m. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah, harus ada surat ijin atau pemberitahun
secara tertulis dari orang tua / wali dan tidak tidak diperbolehkan siswa minta izin
pada guru lewat telephon.
n. Tidak memilih-milih atau membeda-bedakan guru dalam menghormati, mentaati
dan mengikuti mata pelajarannya.

D. Akibat Melanggar Tata Krama


Seperti halnya norma lainnya.Bila melanggar tata krama (norma kesopanan) juga
akan mendapat sanksi atau hukuman. Siswa yang tidak mentaati tata krama kadang
dianggap sebagai siswa yang tidak sopan atau kurang ajar, maka sanksi atau
hukuman yang bisa diberikan antara lain:
1. Peringatan secara lisan (teguran).
2. Peringatan secara tertulis atau membuat perjanjian dengan tembusan kepada
orang tua / wali perserta didik.
3. Panggilan orang tua
3. Tidak boleh mengikuti pelajaran sementara waktu (skorsing).
4. Tinggal Kelas
5. Dikembalikan kepada orang tua / wali (dikeluarkan dari sekolah).
TATA KRAMA SISWA / PESERTA DIDIK
A. Pengertian Tata Krama Siswa
Menurut kamus bahasa Indonesia, Tata Krama mengandung arti adat sopan santun, sopan
santun dalam bahasa asingnya dikatakan etiket atau Etiquette ( bahasa Perancis ) yang
sebenarnya merupakan lahir dari sepucuk surat undangan raja Louis XIV yang senang
mengadakan pesta – pesta , sehingga sekarang dikenal dengan kata “tiket” artinya tanda
masuk. Didalam Etiquette itu terdapat aturan – aturan secara tertulis bagaimana bersikap,
bergaul, menghormati, berbicara dan sebagainya, yang selanjutnya kita kenal dengan kata
etiket.
Tata Krama dapat diartikan juga secara sendiri – sendiri yaitu :

Tata berarti adat istiadat / aturan, norma


Karma mengandung pengertian sopan santun, kelakuan yang sesuai dengan norma peraturan
yang disepakati di dalam pergaulan antar manusia. Tata Krama dilakukan oleh siapapun
dimanapun dan kapanpun sejak kita masih kanak – kanak dalam segala hal apa saja sepanjang
masih berhubungan dengan kemanusiaan atau kemasyarakatan.
B. Maksud dan Tujuan Tata Krama Siswa / Peserta Didik
Tata Krama siswa adalah :
1. Supaya siswa dapat bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan
nilai – nilai normative yang melandasi kepribadian siswa serta sebagai tolok ukur penilaian
yang baku bagi pembinaannya.
2. Agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang dapat menanamkan dan menumbuhkan disiplin
dan tata tertib serta jiwa kesatuan yang tinggi sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas
dan fungsinya sebagai siswa / peserta didik
C. Ruang Lingkup Tata Krama Siswa
1. Lingkungan Keluarga
Di rumah siswa / peserta didik dapat menerapkan tata karma dengan orang tua, kakak, adik
dan anggota keluarga yang lain dalam bentuk menghormati , menghargai dan mencintai
seperti :
a. Masuk dan keluar rumah memberi salam dan meminta ijin atau member tahu.
b. Membantu pekerjaan orang tua baik secara langsung maupun dalam bentuk belajar yang rajin
dan tekun.
c. Menggunakan dan memelihara perabot barang – barang di rumah tangga serta bertanggung
jawab .
d. Meminta sesuatu hendaknya melihat situasi dan kondisi, jangan berbohong dan tidak
menuntut lebih dari kemampuan ekonomi orang tua dan selalu berterima kasih kalau diberi.
2. Lingkungan Sekolah
Siswa / Peserta didik dapat melakukan tata karma dengan guru, para pagawai tata usaha dan
teman – temannya sendiri, seperti :
a. Membenahi kelas sebelum guru masuk
b. Hadir di kelas pada waktunya
c. Tidak rebut, berisik dan membuat gaduh saat jam pelajaran berlangsung
d. Meminta ijin kalau hendak keluar pada saat jam pelajaran berlangsung pada guru yang
mengajar.
e. Tidak menentang pendapat guru secara emosional.
f. Selalu mentaati tata tertib yang telah diberlakukan sekolah baik yang tertulis atau yang tidak
tertulis.
Bentuk tata karma sesame peserta didik antara lain dapat diwujudkan seperti menyapa
teman waktu bertemu dengan ucapan salam atau sapaan lain yang baik, tidak mengolok –
olokan teman sampai kelewat batas, tidak berprasangka buruk, tidak memfitnah, mengunjing,
menjaga nama baik teman dan saling menolong dalam hal yang baik dan benar menurut
aturan, terbuka bergaul dengan semua teman tidak membeda – bedakan apalagi membentuk
kelompok sendiri, apabila meminjam barang milik teman jangan lupa mengembalikan dan
mengucapkan terima kasih.
3. Lingkungan Masyarakat
Tata karma siswa / peserta didik dilingkungan masyarakat dimulai dengan tetangga dalam
bentuk :
a. Saling bertegur sapa secara santun
b. Saling menolong
c. Rukun
d. Tidak iri
e. Tidak mengganggu ketentraman
D. Prinsip Tata Krama Siswa
1. Berada dimana dan kapan saja
2. Tidak mungkin menghindarinya
3. Selalu melaksanakannya
4. Kesederhanaan
5. Tulus ikhlas suci murni
6. Harus mengenal dan mempelajarinya
7. Menyesuaikan dengan tempat dan waktu
8. Berpikir dan bertindak tepat
E. Pelaksanaan Tata Krama
Pelaksanaan tata karma siswa / peserta didik khususnya di sekolah dapat dilihat
melalui tata tertib siswa / peserta didik yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing –
masing sekolah.
Berikut adala contoh TATA TERTIB SISWA / PESERTA DIDIK

TATA TERTIB PESERTA DIDIK


A. TUGAS DAN KEWAJIBAN
1. Para siswa wajib dating di sekolah sebelum pelajaran dimulai ( 10 menit sebelumnya ) dan
bagi dating terlambat hanya boleh masuk kelas setelah mendapat ijin dari guru piket / BP
2. Pada saat bel masuk dibunyikan, peserta didik masuk kelas dengan didahului berbaris di
depan kelas masing – masing .
3. Sebelum pelajaran pertama dimulai, setiap peserta didik wajib mengikuti tadarus ± 10 menit.
4. Pada permulaan pelajaran pertama dan sesudah jam pelajaran berakhir para peserta didik
berdo’a dan menghormati guru, serta bersalaman dengan guru pengajar terakhir sebelum
pulang sekolah.
5. Pada jam istirahat, siswa wajib berada di luar kelas.
6. Selama jam sekolah, siswa wajib berada di sekolah dan tidak boleh meninggalkan sekolah,
kecuali dengan ijin guru piket / guru pembimbing.
7. Pada waktu guru berhalangan hadir, ketua kelas wajib melapor kepada guru piket.
8. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah, harus ada surat ijin dari orang tua / wali tidak
diperbolehkan lewat telephon.
9. Hari Senin sampai dengan Selasa siswa memakai seragam OSIS lengkap, sepatu hitam, kaos
kaki putih, tali sepatu hitam, dan ikat pinggang hitam berlogo sekolah.
10. Hari Kamis dan Rabu berseragam khusus, atasan batik yang ditentukan sekolah , bawah biru
OSIS, sepatu hitam, kaos kaki putih, tali sepatu hitam, dan ikat pinggang hitam standar.
11. Hari Jum’at dan Sabtu berseragam Pramuka, sepatu dan kaos kaki hitam, dan ikat pinggang
hitam berlogo sekolah.
12. Setiap peserta didik tidak dibenarkan bersolek berlebih – lebihan, berdandan dan memakai
perhiasan berlebihan serta harus dapat mengatur rambut dengan rapid an pantas,
 Untuk Putra , bagian belakang tidak boleh melebihi krah dan bagian muka tidak boleh
melebihi mata.
 Untuk Putri, yang tidak berjilbab, jika panjangnya melebihi bahu wajib diikat.
13. Setiap peserta didik wajib mengikuti Upacara Bendera di sekolah dengan tertib, khidmat dan
lancer.
14. Setiap peserta didik wajib menjaga nama baik sekolahnya baik di dalam maupun di luar
sekolah.
15. Setiap peserta didik tidak dibenarkan membawa atau mengisap rokok, barang – barang
terlarang, ( senjata tajam, ganja, narkotika, majalah / gambar dan asusila), Handphone dan
tidak dibenarkan melakukan kegiatan mengganggu ketertiban sekolah.
16. Peserta didik yang mengendari sepeda, saat memasuki gerbang sekolah harus turun dan
dituntun kemudian diparkirkan pada tempat yang parker secara teratur dan rapi.
17. Setiap peserta didik yang bertemu Bapak / Ibu guru dan Karyawan Administrasi Sekolah
wajib member salam.
B. SANSI DAN HUKUMAN BAGI YANG MELANGGAR
1. Peringatan secara lisan langsung kepada peserta didik.
2. Peringatan secara tertulis kepada peserta didik dengan tembusan kepada orang tua / wali
perserta didik.
3. Tidak boleh mengikuti pelajaran sementara waktu.
4. Diskors untuk jangka waktu tertentu.
5. Dikembalikan kepada orang tua / wali peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai