Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti
sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita
berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan
individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon
dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian komunikasi?
2. Unsur apa saja yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi?
3. Apakah pengertian proses komunikasi?
4. Apa saja langkah langkah proses komunikasi?

1.3 Tujuan
Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah menciptakan pemahaman
bersama atau mengubah persepsi, bahkan perilaku. Sedangkan menurut Katz an Robert Kahn
yang merupakan hal utama dari komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian
makna suatu system social atau organisasi. Akan tetapi komunikasi tidak hanya menyampaikan
informasi atau pesan saja, tetapi komunikasi dilakukan seorang dengan pihak lainnya dalam
upaya membentuk suatu makna.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Komunikasi berasal dari bahasa Latin, “comunis” yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar asal katanya “communis”
yaitu “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat
dipahami.
Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau
“communicare” yang berarti ” membuat sama” (to make common). Istilah “communis” adalah
istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari
kata kata Latin yang mirip Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau
suatu pesan di anut secara sama.
Pengertian komunikasi itu sangat bermacam-macam bergantung pendapat setiap orang.
Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisa pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa
komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima
pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai
pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
Penyampaian atau penerimaan informasi ada dua pihak yang terlibat yaitu :
1. Komunikator : Orang atau kelompok orang yang menyampaikan informasi atau
pesan
2. Komunikan : orang atau kelompok orang yang menerima pesan.
Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Cakap
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Sistem Sosial

2
5. Kondisi lahiriah
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak
bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga
definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada
dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.

2.2 Komunikasi Verbal & Non Verbal


Komunikasi Verbal adalah penyampaian pesan yang disampaikan melalui lisan
(ucapan) maupun tulis. Disetiap kesempatan, kita selalu menggunakan mulut kita untuk
mengungkapkan sesuatu, dan terkadang ada kalanya kita hanya bisa mengungkapnya dengan
kata-kata diatas lembaran kertas.
Dengan komunikasi verbal kita dengan mudah mengungkapkan apa yang kita rasa,
menuangkan ide-ide, berkomunikasi dengan orang lain, dan sebagainya. Komunikasi verbal
bukan hanya kita sebagai pembicara atau penulis, tapi harus ada juga pendengar atau pembaca.
Mengapa? Karena disetiap komunikasi selalu ada feedback.
Media-media komunikasi verbal pun beragam, mulai dari bertatap muka langsung (face
to face), melalui telepon, surat, email, dan media lainnya yang mencakup tulis atau lisan.
Komunikasi Non Verbal adalah penyampaian pesan yang disampaikan melalui ekspresi.
Ekspresi disini bukan hanya sekedar ekspresi wajah, tapi juga tindakan seseorang melalui gerak
tubuh. Ada kalanya, kita hanya mengekspresikan diri dengan ekspresi wajah seperti senang,
sedih, muram, kesal, marah tanpa mengungkapkannya melalui kata-kata. Terkadang, orang lain
salah mempersepsikan arti dari ekspresi wajah sehingga terjadi salah paham. Namun, banyak
juga keuntungan dari komunikasi non verbal, dengan menggunakan ekspresi atau gerakan
tubuh ketika berbicara orang lain akan lebih memahami maksud dari pesan yang kita
sampaikan dibanding hanya berbicara panjang lebar tanpa berekspresi.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi
wajah, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara.

3
Contoh :

1. Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
2. Gerakan Tubuh
yang meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh
biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk
mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan.
3. Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara,
keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
4. Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi
nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap
cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka
waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).

2.3 Unsur Unsur Komunikasi


Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa ada 6 unsur penting dalam proses
komunikasi yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Komunikator.
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses
komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang
yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Komunikator tidak
hanya berperan sebagai pengirim pesan saja, namun juga memberikan respons dan
menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari proses komunikasi yang
berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung. (Wikipedia)
2. Pesan/informasi
Pesan merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat
berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lain. Pesan ini memiliki inti, yakni

4
mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Inti pesan
akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu.
3. Sarana komunikasi/channel.
Sarana komunikasi/channel biasa disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur
pesan dalam proses komunikasi. Pemilihan sarana/media dalam proses komunikasi
tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan/penerima/receiver.
Komunikan merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator.
Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok. Dalam proses
komunikasi, komunikan adalah elemen penting karena dialah yang menjadi sasaran
komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti pesan yang disampaikan
dengan baik.
5. Umpan balik/feedback.
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan yang disampaikan
oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan
komunikan terus menerus bertukar peran.
6. Dampak/effect
Dampak merupakan efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah
menerima pesan. Bila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan
maka komunikasi telah berjalan dengan baik. Dampak/efek sesungguhnya dapat dilihat
dari personal opinion, public opinion maupun majority opinion. Namun semuanya
mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan.

2.4 Fungsi Dan Tujuan Komunikasi


a. Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai
pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar
menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan, penyebaran berita, data,
gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat

5
dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang
lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi: menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan
sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak
sebagaimana anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi
sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat.
3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan
keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan
tujuan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan
bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan
pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti relavan yang
diperlukan utuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri
dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
5. Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan
kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan: menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan
maksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan
dengan memperluas horison seseorang serta membangun imajinasi dan
mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan: memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan
signal, simbol, suara dan imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan,
music, olahraga, kesenangan, kelompok dan individu, melalui media masa,
eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat menikmati hiburan, dan melarikan
diri dri kesulitan hidup sehari-hari, dan lain-lain.
8. Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan
untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat

6
saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan
orang lain.
Dalam kajian ilmu komunikasi banyak ahli mengemukakan pendapatnya tentang fungsi-
fungsi komunikasi. Dari berbagai pendapat yang berkembang, dalam makalah ini pemakalah
juga akan memaparkan pendapat Harold D. Laswell (1948). Secara lebih terperinci fungsi-
fungsi komunikasi, yang dikemukakan Harold D. Laswell adalah sebagai berikut:
a. Penjajagan/ pengawasan lingkungan (surveillance of the environment).
b. Menghubungkan bagian- bagian yang terpisah dari masyarakat untuk
menanggapi lingkungannya (correlation of the part of society in responding to
the environment).
c. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya (transmission
of the social heritage).
Lebih lanjut ia mengemukakan, ada tiga kelompok yang selama ini melaksanakan ketiga
fungsi tersebut. Fungsi pertama, dijalankan oleh para diplomat, atase dan koresponden luar
negeri sebagai usaha menjaga lingkungan. Fungsi kedua, lebih diperankan oleh para editor,
wartawan dan juru bicara sebagai penghubung respon internal. Adapun fungsi yang ketiga,
adalah para pendidik didalam pendidikan informal atau formal karena terlibat mewariskan adat
kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.
Charles R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi, yakni entertainment (hiburan) yang
menunjukkan pada tindakan- tindakan komunikatif yang terutama sekali dimaksudkan untuk
menghibur dengan tidak mengindahkan efek- efek instrumental yang dimilikinya.
Sedangkan, menurut Wilbur Schramm fungsi komunikasi ini dapat dilihat dari kategori
komunikator dan komunikan. Fungsi tersebut harus cocok satu sama lainnya, isi mengisi dan
merupakan interpedensi agar supaya komunikasi dapat berjalan dengan harmonis.
Fungsi- fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri, yang mana
komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:
1. Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3. Komunikasi publik
4. Komunikasi massa

7
Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:
1. Mass Information, yakni untuk memberi dan menerima informasi kepada khalayak
2. Mass Education, yaitu untuk memberi pendidikan
3. Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi
4. Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur

b. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan yang dituju
oleh pelaku komunikasi. Secara umum Harold D Lasswel menyebutkan bahwa tujuan
komunikasi ada empat, yaitu :
1.Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi dengan
orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti halnya
kehidupannya akan lebih baik dari sebelum berkomunikasi.
2. Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin
mengadakan perubahan sikap.
3. Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi
mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.
4. Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin
mengadakan perubahan perilaku.
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi dapat
mencakup tiga aspek, yakni:
a. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.
b. Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
c. Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu.
Dalam kaitannya dengan tiga aspek diatas, ada beberapa indikator dari akibat atau
hasil komunikasi, diantaranya ada tiga macam yang cukup popular, yakni Model AIDA
(Attention, Interest, Desire dan Action), model Hierarki Efek dan model Adopsi Inovasi.
Model AIDA ini memberikan gambaran bahwa dampak atau hasil komunikasi yang
terjadi pada seseorang setelah ia menerima pesan akan menyangkut empat hal,
yakni:attention (perhatian) dalam kolom kognitif, kemudian meningkat ke tingkat afektif
yaituinterest (minat) dan desire (keinginan), selanjutnya menigkat ke

8
tingkat action (tindakan). Diasumsikan bahwa tindakan yang diambil pada dasarnya didorong
oleh adanya perhatian, minat dan keinginan.
Model Model Hierarki Efek ini hampir sama dengan model AIDA. Hanya saja proses
proses pertahapannya lebih kompleks, yaitu mencakup enam tahap ;
1. awareness (kesadaran)
2. knowledge (pengetahuan)
3. liking (menyukai)
4. preference (pilihan)
5. conviction (meyakini)
6. purchase (membeli)
Model Adopsi Inovasi, ini dikembangkan oleh Evererr M. Rogers (1983). Model ini
memberika gambaran tentang lima tahap yang dilalui dalam proses pembuatan keputusan
untuk menerima atau menolak inovasi. Yang dimaksud inovasi disini adalah suatu ide atau
gagasan, praktek , atau benda yang dinilai baru oleh seseorang. Kelima tahap tersebut adalah
knowledge (pengetahuan), persuasion (persuasi), decision (keputusan), implementation(pelaks
anaan), confirmation (konfirmasi).
Dalam model tahap ini pelaksanaan bukanlah tahap terakhir. Karena setelah itu ada
satu tahap lagi yakni konfirmasi. Pada tahap ini seseorang akan mencari bukti-bukti
penguatan dan mempertimbangkan kembali keputusan yang telah diambil dan
dilaksanakannya. Apabila ia merasa benar, maka tindakannya akan diteruskan, tetapi bila ia
merasa tidak benar, atau terpengaruh oleh inovasi lain atau oleh kebiasaan lama, maka ia akan
berhenti melaksanakan inovasi.

2.5 Proses Komunikasi


Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk
juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa

9
latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang
berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan
antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan
menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi
ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses
komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer
dan proses komunikasi secara sekunder.
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses komunikasi secara langsung.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses komunikasi dengan perantara
(technologi maupun non technologi).
Langkah-langkah proses komunikasi:
1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan
kepada komunikan.
2. Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan
maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang.
3. Perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media.
4. Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator.
5. Komunikan memberi tanggapan.
Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut;

10
a. Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi kesempatan kepada
komunikan untuk memberi respon.
Keuntungan:
1. Lebih cepat dan efisien
2. Dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena komunikan tidak
mempunyai kesempatan
3. Dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan tidak dapat
mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator
Kelemahan:
1. Tidak memberi kepuasan kepada komunikan
2. Memberikan kesan otoriter
3. Dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan

b. Komunikasi dua arah (two ways communication)


Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik secara vertikal,
horisontal dan diagonal.
1. Komunikasi vertikal, berlangsung dalam perusahaan antar atasan dan bawahan
2. Komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan komunikan yang
mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.
3. Komunikasi diagonal, berlangsung antara komunikator dan komunikan yang tingkat,
kedudukan dan wewenang yang berbeda.
Keuntungan:
a. Ada dialog
b. Informasi lebih jelas, akurat dan tepat
c. Memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis
d. Menghindari kesalahpahaman
Kelemahan:
1. Informasi lebih lambat sehingga kurang efisien
2. Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat

11
3. Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga
suasana kerja menjadi kurang kondusif
4. Memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada
relevansinya dengan masalah yang sebenarnya

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan, baik berupa ide,atau gagasan dari satu
pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya
komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa Lisan atau kata yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, maka
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara tersebut biasa
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal atau bahasa isyarat.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh orang lain. Akan tetapi, komunikasi tu dapat efektif apabila pesan yang disampaikan
ditafsirkan sama oleh pihak penerima pesan tersebut.

3.2 Saran
Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya, jika ingin menambah wawasan
dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih
membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul “ Proses Komunikasi “.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1998
Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010
Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007
Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara, 2008
http://wantysastro.wordpress.com/2013/06/01/pengertian-komunikasi-verbal-dan-nonverbal-
beserta-contoh-dan-slogan-produk/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal
http://www.tubiyono.com/belajar-bahasa/tulisan-ilmiah/75-perbedaan-komunikasi-verbal-dan-
non-verbal.html
http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html
http://khusnia.wordpress.com/pengantar-ilmu-komunikasi/arti-penting-komunikasi/
http://apriliana-semester3.blogspot.com/2012/04/proses-komunikasi.html

14
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “n Proses Komunikasi”
Dengan selesainya makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Kedua Orang Tua
Kami yang telah memberikan doa dan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini, dan kepada
semua pihak yang telah membantu selesainya makalah ini.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh kerena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan.

Ende , Oktober 2018

Tim Penulis

15
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
2.2 Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
2.1 Pengertian Komunikasi ................................................................................ 2
2.2 Komunikasi Verbal Dan Non Verbal ........................................................... 3
2.3 Unsur Unsur Komunikasi ............................................................................. 4
2.4 Fungsi Dan Tujuan Komunikasi .................................................................. 5
2.5 Proses Komunikasi ....................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 11
3.2 Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

16

Anda mungkin juga menyukai