PENDAHULUAN
suatu kenyataan bahwa hampir di semua Negara baik yang maju maupun yang
tempat yang sangat strategis dalam pembangunan. Dasar pemikiran ini beralasan
faktor yang dapat kita selidiki dan menilai salah satu diantaranya adalah faktor
mengajar adalah sebagai alat untuk pencapain tujuan pengajaran yang ingin
pencapai tujuan.
adalah tujuan yang akan dicapai. Permasalahan praktis dalam mencapai tujuan
umumnya guru mengajar kurang atau tidak sesuai dengan materi yang diajarkan
1
sehingga belum mencapai tujuan yang optimal. Lazimnya guru mengajar dengan
kelompok.
Metode kerja kelompok dapat mendidik anak dalam kerja sama, punya
rasa solider, kritis terhadap masalah yang dihadapi, terpupuk serta terpeliharanya
dalam mengatur anak pada kerja kelompok. Dalam pembelajaran seharusnya guru
memilih metode mengajar yang tepat agar merangsang guru dan peserta didik
digunakan dalam mengajar, khususnya mengajar bidang IPS Terpadu materi ajar
berhubungan satu sama lain. Guru sebagai pendidik dan pengajar serta peserta
interaksi antara peserta didik dengan lingkungan termasuk guru, alat pelajaran,
sehingga tercapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan. Salah satu tugas sekolah
2
kecakapan dan pengetahuan kepada anak didik yang merupakan proses pengajaran
itu dilakukan para pendidik disekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode
tertentu.
kalau benar-benar menginginkan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan
efisien, maka penguasaan materi saja tidaklah cukup,oleh karena itu harus
menguasai berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam
proses belajar mengajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan
anak didik yang menerima. Pemilihan teknik atau metode yang tepat kiranya
perbedaan individual anak didik, (3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan,
metode dapat meningkatkan daya serap materi baik peserta didik dan berdaya
metode pembelajaran.
indikator pencapaian tujuan pendidikan yang mana hal itu tidak terlepas dari
motivasi peserta didik maupun kreativitas guru dalam menyajikan suatu materi
3
pelajaran melalui berbagai metode untuk dapat mencapai tujuan pengajaran secara
maksimal.
Hasil pembelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMPN SATAP Raburia yang
ditemukan pada hasil ulangan harian sebelum penelitian ini dimulai, bahwa
banyak peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan. Rendahnya hasil
Peningkatan Prestasi Belajar IPS Terpadu Materi Ajar Pelaku Perekonomian Bagi
1. Srategi atau metode yang digunakan pada mata pelajaran IPS Terpadu materi
ajar pelaku perekonomian bagi peserta didik kelas VIII SMPN SATAP Raburia
belum maksimal.
masih rendah.
3. Rendahnya prestasi belajar peserta didik pada IPS Terpadu di SMPN SATAP
Raburia.
4. Pembelajaran yang diterapkan guru masih bersifat kontekstual atau satu arah.
5. Materi IPS Terpadu luas sehingga peserta didik terkesan jenuh saat
penbelajaran berlangsung.
4
1.3 Pembatasan Masalah
prestasi belajar IPS Terpadu bagi peserta didik kelas VIII SMPN SATAP Raburia.
2. Bagaimanakah pemahaman serta tanggapan peserta didik pada saat dan setelah
kerja kelompok pada materi ajar pelaku perekonomian bagi peserta didik kelas
5
1.5 Tujuan Penelitian
1. Srategi atau metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk
2. Pemahaman serta tanggapan peserta didik pada saat dan setelah menggunakan
metode kerja kelompok pada materi ajar perekonomian bagi peserta didik kelas
3. Prestasi belajar peserta didik metode kerja kelompok pada materi ajar pelaku
1. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperkaya
perekonomian.
2. Guru
1. Sebagai salah satu pedoman bagi guru dalam memilih metode pembelajaran
6
3. Peserta didik
4. Peneliti
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN PERTANYAAN
PENELITIAN
2.1.1 Belajar
bahwa penentu dari proses belajar adalah peserta didik. Dengan demikian dapat
dikatakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melepas dirinya dari
kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia,
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
gilirannya memposisikan guru sebagai orang yang tahu tentang sesuatu. Guru
8
seolah-olah sumber segala macam pengetahuan, dan tanpa guru tidak ada kegiatan
laku dari individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar. Melalui
belajar diharapkan dapat terjadi perubahan (peningkatan) bukan hanya pada aspek
kognitif, tetapi juga pada aspek lainnya. Selain itu tujuan belajar yang lainnya
adalah untuk memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup. Bentuk tingkah
laku sebagai tujuan belajar dibagi atas tiga ranah, yakni: (1) kognitif, (2) afektif,
(3) psikomotor.
masa depan dan sangat banyak manfaatnya dimasa mendatang,serta bagi peserta
didik sangat bermanfaat untuk selalu berpengetahuan dan mendapatkan ilmu dari
guru. Dan setelah kita belajar kita akan merasakan manfaatnya, Sebagaimana
1. Menambah pengetahuan
2. Lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya
3. Lebih mengembengkan keterampilan
4. Memiliki pandangan yang baru atas sesuatu hal
5. Lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya
mental dan emosional. Komitmen fisik itu adalah menyediakan waktu khusus
untuk belajar, terlibat secara fisik dalam mencari bahan-bahan yang harus
9
dipelajari, ataupun mencatat hal-hal penting yang didapat dalam belajar.
emosional adalah dengan menerapkan rasa senang dan suka dalam belajar
memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainnya,baik dalam aspek materi
dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang
Untuk belajar itu sendiri memilki jenis-jenis yang berbeda, layaknya orang yang
memiliki berbagai kebutuhan dan tujuan yang berbeda pula. Slameto (1991 : 5-8)
10
8. Belajar laten (latent learning) yaitu perubahan-perubahan tingkah laku yang
terlihat tidak terjadi secara segera.
9. Belajar mental (mental learning) yaitu perubahan tingkah laku yang mungkin
terjadi disini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses
kognitif karena ada bahan yang dipelajari.
10 Belajar produktif (produktive learning) R. Berguis (1964) memberikan arti
belajar produktif sebagai belajar dengan trasfer yang maksimum. Belajar
adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan trasnfer tingkah laku dari satu
situasi ke situasi yang lain.
11 Belajar verbal (verbal learning) yaitu belajar mengenai materi verbal dengan
melalui latihan dan ingatan.
Baik atau tidaknya hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi
oleh dua faktor utama yaitu yang datangnya dari dalam diri peserta didik (intern)
dan dari luar diri peserta didik (ekstern). Manusia dalam usahanya selalu
Konsekuensi dari keinginan tersebut terdiri dari dua hal yaitu berhasil atau
tidaknya, sehingga prestasi yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal factor), yaitu : Faktor jasmani
baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, faktor psikologis, yakni
terdiri atas kecerdasan dan bakat, sikap, kebiasaan,minat, motivasi, emosi dan
penyesuaian diri, faktor kematangan fisik dan psikis, (Contoh; Rasa malas,
2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal faktor), yaitu : Faktor sosial yang
masyarakat, faktor adat istiadat yaitu adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi
11
dan pengetahuan, faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar (Contoh; Tidak ada dukungan keluarga dalam belajar, sarana dan
eksternal. Faktor internal adalah fisiologis dan psikologis, sedang faktor eksternal
dalam hal ini selaku pendidik mampu dan cakap mengorganisir atau mengelolah
2.1.2.1 Pengertian
anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna
kerja kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok peserta didik yang baiasanya
ataupun kelas dibagi atas beberapa kelompok. Metode Kerja Kelompok adalah
12
suatu proses pembelajaran dengan menggunakan kelompok sebagai alat mencapai
tujuan pembelajaran.
Disebut juga rapat kilat. Biasanya kelompok jangka pendek hanya memakan
Yaitu kerja kelompok yang memakan waktu lama, sesuai dengan tugas-tugas
yang akan dibahas dan masalah yang akan diselesaikan. (Ramayulis, 1990)
tugas-tugas yang sama. Untuk itu guru harus membagi peserta didik sesuai
dengan kemampuannya.
merupakan satu kesatuan yang dapat belajar bersama, berbaur untuk mencapai
kelompok yang dapat dilaksanakan yang semua itu tergantung pada tujuan khusus
13
yang ingin dicapai berdasarkan umur, kemampuan peserta didik, fasilitas, jenis
tugas, dan media yang tersedia. Penerapan kerja kelompok menurut Modjiono
14
3. Terlalu banyak persiapan-persiapan dan pengaturan yang kompleks
dibanding dengan metode lain.
minat belajar, (3) pengelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita
berikan,(4) pengelompokkan atas dasar wilayah tempat tinggal peserta didik, (5)
pengelompokkan secara random atau dilotre, (6) pengelompokkan atas dasar jenis
kelamin.
15
2.1.3 Prestasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian
kekuatan, berusaha melakukan sesuata yang sulit dengan baik dan secepat
hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kognitif yang dapat dicapai pada
saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat ini prestasi dalam penelitian ini
adalah hasil yang telah dicapai peserta didik dalam proses pembelajaran.
dalam belajar maka diperoleh suatu evaluasi, tujuan untuk mengetahui prestasi
yang diperoleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapun
dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar.
dicapai seseorang dalam berpikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar dapat
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan
dalam diri ( kecerdasan, bakat, minat dan motivasi ), faktor yang terdapat diluar
(keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan ). Ini semua besar sekali
16
1.1.4 Pembelajaran IPS Terpadu
2.1.4.1 Pengertian
IPS ini ada di tingkat SD, SMP dan SMA. Dalam penelitian ini akan dibahas
tentang IPS yang ada ditingkat SMP. Mulyono Tj. (1980:8) berpendapat bahwa
dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau
peserta didik atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik
karena itu dibutuhkan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
17
Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat pengalaman langsung
dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan peserta didik
IPS berorientasi pada tingkah laku para peserta didik, yaitu: (1) pengetahuan dan
pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4)
lingkungannya.
4. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
18
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan.
yang akan menjadi acuan. Dalam konteks pendidikan agaknya tidak jauh juga
berisi langkah teknis dalam kesatuan strategis yang harus dilakukan dalam
mengajar dengan kecenderungan berbeda antara satu dengan lainnya atau dengan
tidaklah dapat diterima sebagai sebuah model jika tidak memperliahatkan ciri
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, yang berfungsi sebagai pedoman bagi
19
a. Model-model Pemrosesan
b. Model-model Personal
lainnya.
d. Model Behavioral
landasan teoritis yang sama, yakni teori tingkah laku (Behavioral Theory).
20
ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Yang
dapat dikelompokkan dalam tiga sektor usaha formal yaitu BUMN, BUMS dan
Koperasi. Pemerintah selain sebagai pelaku ekonomi juga berperan aktif sebagai
pengawas, kontroler dan koordinator dalam kegiatan ekonomi agar tercipta iklim
yang kondusif.
1. Konsumen
yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang
dihasilkan perusahaan.
kerja,lahan (tanah) dan modal. Anggota keluarga merupakan sumber tenaga kerja.
pemilik lahan (tanah). Tanah disewa oleh perusahaan sehingga mendapat sewa.
21
Modal (uang) disimpan dibank oleh konsumen,lalu oleh bank disalurkan kepada
1. Produsen
dikeluarkan untuk mendapat sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan
barang dan jasa. Misalnya perusahaan roti menghasilkan roti, perusahaan otomotif
disebut faktor produksi. Faktor produksi disediakan oleh rumah tangga. dengan
3. Agen pembangunan
22
2.1.5.4 Negara (Pemerintah)
1. Konsumen
barang dan jasa untuk mengelola negara. Misalnya membeli jasa pegawai,
2. Produsen
jasa tersebut diproduksi oleh badan usaha milik pemerintah. Sesuai amanat UUD
1945 pasal 33 ayat 2dan3, pemerintah bertugas menyediakan barang dan jasa yang
3. Regulator
bidang ekonomi. Tujuan mendorong kegiatan ekonomi agar lebih optimal dan
1. Perdagangan
Salah satu bentuk kerjasam dengan luar negeri adalah perdagangan yaitu
ekspor maupun impor barang dan jasa. Misalnya Indonesia mengekspor karet
23
2. Pertukaran tenaga kerja
Penanaman modal asing disuatu negara merupakan salah satu cara untuk
4. Pemberi pinjaman
sangat besar. Pada saat suatu negara mengalami kesulitan keuangan, maka negara
akan meminjam dari negara lain atau badan keuangan Internasional. Lembaga
keuangan Internasional antara lain adalah World Bank, IMF, ADB, IDB, dan lain-
lain.
24
2.2 Kerangka Pikir
Berdasarkan kenyataan yang ada tidak semua individu peserta didik berhasil
pemecahan yang tepat yang sesuai apa yang dialami peserta didik. Dalam
perlukan metode mengajar yang sesuai dengan keadaan peserta didik. Sekematis
Sekolah
Guru
Pembelajaran
Peserta Didik
Prestasi Belajar
25
2.3 Pertanyaan Penelitian
kelompok pada materi ajar pelaku perekonomian bagi peserta didik kelas
kelompok?
26
2.3.3 Prestasi Belajar
Terpadu materi ajar pelaku perekonomian bagi peserta didik kelas VIII
belajar?
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) Menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah
salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan
diharapkan mampu menghasil kan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan,
dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat,
dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari
peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu materi ajar pelaku
prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu materi ajar pelaku perekonomian.
dan data yang mendalam mengenai penggunaan metode kerja kelompok sesuai
28
Data dikumpulkan berdasarkan situasi yang wajar, langsung deengan apa
lokasi tersebut karena responden mudah dihubungi dan lokasi mudah dijangkau
Sesuai dengan fokusnya, maka yang menjadi subjek penelitian ini terdiri
dari key informan dan informan. Yang menjadi Key informan adalah guru mata
peningkatan prestasi belajar IPS Terpadu materi ajar pelaku perekonomian bagi
pesera didik kelas VIII SMPN SATAP Raburia. Selanjutnya pemilihan subjek
Terpadu dalam bidang studi ekonomi dari setiap guru pada SMPN SATAP
Raburia.
29
3.5 Sumber Data
Untuk keperluan penelitian ini, data diperoleh dari data sumber, yakni data
primer dan data skunder. Data primer ini diperoleh melalui teknik wawancara
(berpatoikan pada panduan yang telah disiapkan) dan observasi terhadap subjek
yang dipilih sebagai informan dalam hal ini peserta didik kelas VIII SMPN
SATAP Raburia. Data skunder yang diperoleh langsung dari sekolah berupa data
adalah penelitian sendiri. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menjadi
instrumen yaitu menjadi pengamat dan sekaligus menjadi anggota utuh dari
Jadi penelitian pada dasarnya merupakan suatu upaya mencari jawaban atas
pertanyaan, jalan keluar atas suatu masalah atau pembuktian atas suatu hipotesis
1. Wawancara
30
proses tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung berhadapan atau
tidak terstruktur atau dilakukan dengan persiapan maupun tanpa persiapan terlebih
informan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung untuk memperoleh
Tabel 3.1
pedomaan kisi-kisi wawancara
Aspek yang No butir Jumlah
No Indikator
ditanya pertanyaan
31
kelas VIII SMPN SATAP
Raburia?
6. Bagaimanakah keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan metode
kerja kelompok?
7. Apakah terdapat motivasi peserta
didik terhadap proses
pembelajaran dengan
menggunakan metode kerja
kelompok?
8. Bagaimanakah cara guru untuk 8-10 3
mengatasi tingkat pelaksanaan
3. Prestasi belajar peserta didik dalam proses
belajar pembelajaran?
9. Bagaimanakah prestasi belajar
peserta didik pada mata pelajaran
IPS Terpadu materi ajar pelaku
perekonomian bagi peserta didik
kelas VIII SMPN SATAP
Raburia?
10. Bagaimanakah cara peserta
didik supaya dapat meningkatkan
prestasi belajar?
2. Observasi
prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu materi ajar pelaku perekonomian
32
Tabel 3.2
Pedomaan Kisi-kisi Observasi
No Aspek yang di Observasi Baik Kurang Baik
Proses Pembelajaran
- Materi
1. - Metode
- RPP
- Silabus
3. Studi dokumentasi
data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumen
ini diharapkan data yang diperlukan menjadi benar-benar valid. Dokumen yang
dapat dijadikan sumber antara lain foto, laporan penelitian, buku-buku yang sesuai
dengan pengumpulan data yang diambil dari berbagai sumber yang sangat
berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan. Hal ini dengan maksud untuk
33
Tabel3.3
Pedomaan kisi-kisi dokumentasi
No Aspek yang dibutuhkan Ada Tidak Ada
1 sejarah berdirinya sekolah
2 Visi dan Misi sekolah
3 Struktur organisasi sekolah
4 Data Guru dan pegawai
5 Data peserta didik
6 Data kelulusan
7 Sarana prasarana
karena akan menjamin kepercayaan data tersebut dalam pemecahan masalah yang
diteliti. Agar data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dijamin
sebagai berikut:
Salah satu cara pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini adalah
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data, yang digunakan sebagai pembanding
terhadap data tesebut, (Milles dan Huberman, 1991 : 87) ada empat jenis triagulasi
seperti yang dikemukakan oleh Denzim (dalam Silva, 2011:37) yaitu : triagulasi
triagulasi teori.
34
Pengecekan keabsahan data dalam penelitian inidilakukan dengan menggunakan
triagulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Triagulasi sumber data
dikaitkan dengan dua hal yaitu; informasi dan konteks yang berkaitan dengan
1. Reduksi data
2. Penyajian data
lapangan sampai pembuat laporaan akhir menjadi lengkap dan tersusun. Selain
mengarahkan dan membuang yang tidak perlu, dengan cara yang demikian rupa
35
penyajian data dapat dipahami apa yang sedang harus dilakukan, lebih jauh lagi
sedang terjadi dan dapat disajikan dalam bentuk: berbagai jenis grafik, jaringan,
bagan dan tema dan penyajian data tidaklah terpisa dari analisis sebagaimana
adanya reduksi data dan proses ketiga menarik kesimpulan. Dalam penarikan
mencari makna dari data-data yang ada, mencatat pola-pola dan penjelasan yang
dapat dimengerti.
dengan keadaan yang sebenarnya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui diskusi
36
Berdasarkan gambar di atas maka dapat diketahui bahwa analisi data pada
data.dengan penyajian data, akan dapat dipahami apa yang sedang dan apa yang
37
BAB IV
tersebut direspon oleh kepala sekolah dasar inpres Raburia, komite dan
Ende kabupaten Ende dengan luas areal adalah 17.500 m, sekolah ini memiliki
MISI :
38
2. Memacuh warga sekolah dan senantiasa peka dan ramah terhadap lingkungan
Tabel 4.1
Keadaan Guru Dan Pegawai
No Nama Pangkat / gol Jabatan Ket
1 Gregorius Ato,S.Pd Pembina/IVa Kepsek -
2 Hendrikus Rasi,A.Md Penata TK.I/IIId Wakasek -
3 Fransiskus Simo,S.Pd.ing Pembina IVa Guru bantu -
4 Yuliana Bunga,S.Pd Penata Muda/IIa Guru bantu -
4 Daniel Duki,S.Pd - GTT GK
5 Rofina Nona,S.Pd - GTT GK
6 Hermelinda D. Eda,S.Pd - GTT GK
7 Amatus K. Gebo,S.Pd - GTT GK
8 Roswita K. Seda,S.Pd - GTT GK
9 Sofia Sedi,S.Pd - GTT GK
10 Donatus Satu,S.Fil - GTT GK
11 Albertus Tato - TU -
Sumber data:Tata usaha SMPN Satap Raburia
tersebar pada 3 kelas dengan perincian, kelas VII = 23 orang peserta didik,
39
kelas VIII = 14 orang peserta didik, dan kelas X = 28 orang peserta didik,
Table 4.2
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah Kelas Jumlah
L P
1. VII 1 11 12 23
2. VIII 1 10 4 14
3. X 1 16 12 28
Jumlah 3 37 28 65
Sumber data:Tata usaha SMPN Satap Raburia
Table 4.3
Sarana dan Prasarana
40
3.1.6 Data Kelulusan Peserta Didik SMPN SATAP Raburia
Tabel 4.4
Data Kelulusan
Tahun Tidak Persentase
No Jumlah Peserta Lulus
Pelajaran Lulus %
1 2009/2010 18 8 10 27,78
2 2010/2011 20 20 - 100
3 2011/2012 20 20 - 100
4 2012/2013 20 20 - 100
Sumber data:Tata usaha SMPN Satap Raburia
dengan komando yang jelas. Struktur organisasi juga bertujuan agar semua
41
Sekolah Menengah Tingkat Pertama Satap Raburia memiliki struktur
Tata Usaha
Albertus Tato
Kaur Kepeserta Kaur Kurikulum Kaur Sarana & Prasarana Kaur Humas
didikan Hendrikus Rasi,A.Md Daniel Duki, S.Pd Donatus Satu,S.Fil
Sofia Sedi,A.Md
Guru-Guru
Peserta didik/i
yang telah dietapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan
oleh guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin
tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila guru tidak menguasai metode
secara tepat.
42
Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar-mengajar
yang menitik beratpan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang
kebenaran dari teori yang sedang dipelajarinya. Dalam proses belajar mengajar
Hal ini dipertegas dengan hasil wawancara dengan ibu yuliana bunga, S.Pd
Di sampaikan juga oleh ibu yuliana bunga, S.Pd tanggal 12 Agustus 2103
dan kelemahan. Kelebihan metode kerja kelompok salah satunya adalah dapat
43
individu serta kebutuhan belajar. Sedangkan kelemahannya yaitu strategi ini
gaya yang berbeda-beda pula. Dalam menerapkan metode kerja kelompok seorang
Disampaikan juga oleh bapak Daniel Duki, S.Pd tanggal 13 Agustus 2013
mengatakan bahwa:
44
Disampaikan juga oleh Karolus Kase tanggal 14 Agustus 2013
mengatakan bahwa:
Hal ini diperkuat dengan hasil observasi pada tanggal 14 agustus 2013
yang menunjukan bahwa peran guru terhadap metode kerja kelompok sangat baik.
kelompok yang dilakukan dengan baik dan efektif yaitu bahan ajar yang disajikan
dengan media yang sesuai, metode yang digunakan sangat tepat sehingga
membuat peserta didik menjadi betah dalam proses belajar mengajar. Hal ini
dilihat dari penggunaan metode kerja kelompok sesuai dengan materi ajar dalam
proses belajar mengajar. Tujuan dari metode kerja kelompok adalah untuk
menjadi kendala dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Cukup banyak
bahan pelajaran yang terbuang dengan percuma hanya karena penggunaan metode
semata-mata berdasarkan kehendak guru dan bukan atas dasar kebutuhan peserta
45
Dalam menetapkan metode mengajar, bukan tujuan menyesuaikan dengan
metode atau karakter peserta didik, tetapi metode hendaknya menjadi variabel
independen yang dapat berubah dan berkembang sesuai kebutuhan. Karena itu,
efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesuaian antara metode
Di sampaikan juga oleh ibu yuliana bunga, S.Pd pada tanggal 15 Agustus
Kami merasa ada perubahan yang dialami oleh kami selaku peserta didik
dalam bentuk motivasi belajar kami. Kami merasa termotivasi belajar
kalau ibu sering menggunakan metode kerja kelompok, awalnya kami
merasa sulit dan tidak mengerti setelah dijelaskan dan dilibatkan terus
dalam proses pembelajaran, pemahaman, mentalitas dan keberanian
tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.
46
Hasil observasi tanggal 15 agustus 2013, dilakukan oleh peneliti kepada
Ibu Yulaiana Bunga, S.Pd bahwa: kemampuan peserta didik dalam metode kerja
kelompok sudah diaplikasikan dengan baik. Hal ini di lihat dari keaktifan peserta
didik.
harus dilaksanakan dengan prinsip efisien dan efektif. Tujuan belajar tentunya
bervariasi dan bersifat sangat pribadi sesuai dengan kebutuhan individu yang
belajar, agar prestasi belajar baik sesuai dengan yang diharapkan. Prestasi belajar
pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari sejumlah
menggunakan metode yang baik, strategi yang jitu, media pembelajaran yang
pembelajaran.
akan diberikan, maksudnya agar peserta didik dapat membuat persiapan atau
back materi atau diberikan umpan balik agar proses prosentasi, latihan dan
seberapa jauh penerapan materi yang telah diserap oleh peserta didik selama
proses pembelajaran.
47
Setelah dibuktikan melalui review materi dengan melakukan ujian lisan,
tertulis, tugas dan kuis, ternyata sebagian besar peserta didik menyelesaikan
Hal ini dipertegas hasil wawancara dengan Ibu Yuliana Bunga S.Pd
Disampaikan juga oleh ibu Yulian Bunga, S.Pd tanggal 16 Agustus 2013
mengatakan bahwa:
Berikut petikan hasil wawancara dengan Karolus Kase selaku peserta didik
Kami akan selalu berusaha untuk terus belajar dan mencari sesuatu yang
belum kami ketahui, sehingga wawasan kami semakin bertambah dan
dapat meningkatkan prestasi belajar.
bahwa peserta didik aktif terhadap proses pembelajaran, dan ketika diberikan tes
peserta didik memberikan respon yang bagus terhadap materi yang diberikan.
48
Berdasarkan paparan satuan data melalui penelusuran dokumen, hasil
ajar pelaku perekonomi pada peserta didik kelas VIII telah menunjukan atau
materi pelaku ekonomi terhadap prestasi belajar peserta didik kelas Didik kelas
VIII di SMPN SATAP yang selama ini sudah berjalan optimal, namun temuan-
temuan penelitian dibahas lebih lanjut dalam bab IV ini. Pembahasan dimaksud
interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna
metode kerja kelompok pada SMPN SATAP Raburia baik. Dengan bagaimana
49
kerja kelompok sesuai dengan materi sehingga dapat menambah pengetahuan dan
didik dalam penggunaan metode kerja kelompok pada materi ajar pelaku
perekonomi menunjukan bahwa sudah baik dilakukan, hal ini dilihat dari
keaktifan peserta didik dalam berkelompk, tanggung jawab peserta didik dalm
pengguna metode kerja kelompok pada materi ajar pelaku perekonomi bagi
peserta didik SMPN SATAP Raburia sejalan dengan teori menurut Djamarah.
kelompok pada materi ajar pelaku perekonomi bagi peserta didik SMPN SATAP
Sehingga hal ini menjadi tanggapan peserta didik akan pengguna metode kerja
kelompok bisa diaplikasikan dengan maksimal dan peserta didik bisa menambah
50
4.3.3 Prestasi Belajar Peserta Didik Dengan Menggunakan Metode Kerja
didik terhadap penggunaan metode kerja kelompok pada materi ajar pelaku
perekonomian menujukan bahwa sudah baik adanya. Dari hasil pemaparan materi
dapat meningkat akibat keaktifan peserta didik dalam menggunakan metode kerja
dilakukan guru sehingga memengaruhi peserta didik lebih aktif dalam kegiatan
kerja kelompok.
dan komunikan (peserta didik). Syarat keberhasilan komunikasi antara lain adalah
daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan kebutuhan penerima. Oleh karena
itu, guru sebagai seorang yang professional harus mampu mengemas pesan itu
51
media sehingga menarik minat peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran
metode, serta perangkat pembelajaran dalam hal ini media pembelajaran yang
lebih ditekankan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada proses
52
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Strategi atau metode yang dilakukan guru terhadap peserta didik dalam proses
pembelajaran sudah baik dilakukan. Hal ini dilihat dari penggunaan metode
kelompok pada materi ajar pelaku perekonomian bagi peserta didik kelas VIII
di SMPN SATAP Raburia sudah efektif. Hal ini dilihat dari proses pemaparan
pada materi ajar pelaku perekonomian sangat baik dan adanya peningkatan,
53
5.2 Saran
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
sangat produktif dan bermakna terhadap peserta didik maka sekolah sebagai
2. Bagi Guru
bervariasi sesuai dengan materi ajar seperti halnya dalam penggunaan metode
kerja kelompok.
Agar selalu mengikuti proses pembelajaran dengan baik serta berusaha untuk
54