Adapun Janji (sumpah) Pramuka yaitu Tri Satya yang artinya adalah kata-kata janji atau
sumpah yang diucapkn oleh seorang Pramuka golongan Penggalang, Penegak, Pandega
dan anggota dewasa.
A. TRI SATYA
Artinya adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota
Pramuka.
Tri Satya
Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang Pramuka berkewajiban
sebagai berikut :
• Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan mengamalkan isinya.
B. DASA DHARMA
Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam
bertingkah laku sehri-hari.
Pramuka itu :
Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai berikut :
• Menbaca do’a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari.
• Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara. dsb
• Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yang sakit. dsb.
• Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan yang benar.
• Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas
sebaik-baiknya.
• Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
• Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau kesusahan
serta tidak pernah meminta atau mengharapikan imbalam (pamrih).
• Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan tak
mudah putus asa.
• Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan pramuka.
• Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna.
• Rajin menabung.
• Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa
menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik.
• Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak
percayaan orang lain pada dirinya.
• Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang jelek melanggar
menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan,
nilai dan norma yang dimiliki setiap anggota Pramuka yang dicita-citakan oleh gerakan
pramuka.
Lambang gerakan pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji Gerakan
Pendidikan Panduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada gerakan pramuka.
Bentuk lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (Silhouette) tunas kelapa,
sesuai dengan keputusan Kwartir Nasional nomor 06/KN/72, yang ditetapkan pada tanggal
31 Januari 1972.
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal (tunas), yang istilahnya cikal bakal di
Indonesia berarti penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi
lambang buah nyiur tumbuh itu mengkiaskan bahwa seorang Pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagai-manapun juga ini
mengkiaskan bahwa seorang Pramuka adalah orang yang sehat jasmani dan rohaninya,
kuat dan ulet, besar tekatnya dalam menghadapi segala tantangan hidup dalam menempuh
segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Buah nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa
seorang Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dalam
keadaan bagaimana pun juga.
4. Buah nyiur tumbuh menjulang tinggi keatas dan merupakan salah satu pohon yang
tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa seorang Pramuka mempunyai
cita-cita yang tinggi dan lurus, mulia, jujur dan tegak tidak mudah di ombang-ambingkan
oleh sesuatu.
5. Akar nyiur tumbuh kuat erat didalam tanah. Lambang ini mengkiaskan tekad dan
keyakinan seorang Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar atau landasan yang baik,
benar, kuat dan nyata yaitu tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat
diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Lambang ini
mengkiaskan bahwa seorang Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan
diri kegunaannya kepada Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
kepada umat manusia.
Dari enam kiasan itulah diharapkan kepada setiap anggota Pramuka harus berguna bagi
diri, orang tua, sekolah, masyarakat dan Negara, bukan sebaliknya malah menjadi beban
atau tanggungan orang lain.
Lambang Gerakan Pramuka merupakan tanda kebesaran jiwa setiap Pramuka. Lambang ini
mengandung makna bahwa setiap Pramuka itu tangkas, sigap, sehat jasmani dan rohani,
kuat dan ulet, berpengharpan penuh, besar tekad dan percaya diri dalam menghadpi segala
tantangan hidup, berbudi luhur, bercita-cita tinggi, jujur dan tanggung jawab, hidup
sederhana, berwatak kesatria, mampu menyesuaikan diri dimaapun berada dan dalam
keadaan bagaimanapun juga, kuat dan teguh batinnya sehingga dapat menjadi pewaris dan
penerus Bangsa yang lebih sanggup, lebih mampu dan bertanggung jawab dalam
menabdikan dirinya pada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lambang Gerakan Pramuka dapat di gunakan pada Panji, Bendera, papan nama satuan
dan Kwartir, tanda Pengenal, dan alat administrasi Gerakan Pramuka. Penggunaan tersebut
dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan pada setiap
anggota Pramuka agar memiliki sifat dan keadaan seperti arti kiasan lambang tunas kelapa
tersebut.
SALAM PRAMUKA
Salam Pramuka adalah suatu perwujudan dari penghargaan terhdap orang lain atas dasar
tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia. Salam Pramuka merupakan
tanda penghormatan untuk orang yang berbudi, siapa yang melihat dulu ia yang
memberikan salam dahulu kepada orang akan di beri salam dan tidak memandang
kepangkatannya dalam masyarakat.
Salam Pramuka selain berarti sebagai penghormatan, juga berarti mengingatkan akan Tri
Satya dan Pancasila kepada yang diberi salam, sehingga setiap anggota pramuka berkenan
menyampaikan salam kepada semua Pembimbing dan Pembina serta kepada sesama
Pramuka, juga kepada semua yang berhak menerimanya.
Salam Pramuka juga merupakan Suara Perwujudan ikatan jiwa yang erat, maka didalam
memberi atau menjawab Salam Pramuka harus dilaksanakan dengan tertib dan sempurna,
sehingga tercermin semangat Pramuka yang Rajin, gembira dan penuh keikhlasan.
1. Salam Biasa.
• Semua Pramuka.
• Orang Tua.
• Guru
• Kakak Pembina/Pembimbing
• Sahabat/kawan
Salam Penghormatan.
Salam Janji.
Salam Janji adalah tanda penghormatan yang dilakukan setiap anggota Pramuka sewaktu
mendengar Tri Satya sedang dibacakan.
• Sikap sempurna, dengan gerakan cepat tangan di angkat kearah pelipis kanan, siku-siku
15 derajat seorang kedepan, kelima jari tangan rapat satu sama lain, telapak tangan
seorang kebawah dan kekiri ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis.
• Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata
tertuju kepada yang diberi salam.
• Jika selesai Salam, maka tangan di kembalikan secara cepat ke sikap sempurna kembali.
b. Memakai Peci/songkok/baret.
• Pelaksanaan sama dengan no.1.a. perlu ditambah sedikit, yakni jari tengah dan telunjuk
mengenai tepi bawah dan peci setinggi pelipis.
• Pelaksanaan sama dengan no.1.a. hanya jari tengah mengenai ujung kelep.
• Sikap sempurna, tongkat ditangan kanan disamping badan, diangkat sedikit, tangan kiri
ditekukkan kekanan depan dada (antara dad dan perut), tangan kiri lurus rata-rata air
kekanan, jari rapat dan ujung jari tengah menyentuh tongkat, pandangan lurus kepada yang
diberi salam atau kepala dipalingkan kepada arah orang yang diberi salam.
a. Jalan biasa.
• Dalam keadaan jalan biasa kemudian melaksanakan salam pelaksanaannya sama seperti
no.1.a. dengan memalingkan muka atau kepala dan pandangan lurus tertuju kepada orang
diberi salam.
Tongkat dibawa/dipegang dua tangan dalam sikap membawa di muka badan, tangan tetap
dimuka badan dalam keadaan berjalan, dengan memalingkan kepala ke arah orang yang
diberi salam.
Tetap dlam keadan jalan biasa, tangan kanan memegang tali sandang dengan bentuk siku-
siku kedepan, tangan kiri ditekuk kekanan depan dada (seperti no.1.d.) kepala dipalingkan
kepada orang yang diberi salam.
Tetap dalam keadaan jalan biasa, tangan kiri memegang tali sandang, tangan kanan
memberi salam seperti salam biasa dan pandangan lurus kepada orang yang diberi salam.
c. Dalam keadaan membawa barang.
• Barang Ringan.
Apabila mebawa barang ringan di tangan kanan, maka barang tersebut dipindahkan ke
tangan kiri, dan melakukan salam seperti biasa no.1.a.b.c.
• Barang berat.
Apabila membawa barang yang berat atau membawa barang ditangan kiri dan kanan, maka
salam cukup memalingkan muka/kepala dan mengucapkan “salam” atau cukup
mengucapkan “salam” saja.
Salam Penghormatan.
Cara melakukan Salam Penghormatan sama dengan keadaan berhenti lebih dahulu + 6
(enam) langkah menghadap penuh kepada yang diberi salam Penghormatan, dan selesai
apabila yang di beri hormat telah membalas dan atau telah melewatinya.
Apabila dalam keadan membawa tongkat, tongkat dipindahkan ke tangan kiri dan pangkal
tongkat tetap ditanah di tempat semula, kemudian melakukan salam dengan tangan kanan
seperti salam tanpa tongkat.
Salam Janji.
Salam janji ini biasanya dilakukan ketika seorang anggota Pramuka dilantik dan
mengucapkan Tri Satya sebagai Sumpah atau janji.
Apabila seorang Pramuka dilantik Kenaikan Tingkat dalam Pramuka, sebelum Sumpah atau
janji itu diucapkan ia memegang ujung Bendera Merah Putih dengan tangan kiri dan
menempelkan Bendera pada dada, kemudian tangan kanan memberi Salam dan memulai
mengucapkan Tri Satya.
dan
BENDERA KEBANGSAAN.
Setiap Negara mempunyai Bendera kebangsaan yang merupakan cita-cita tertinggi yang
terkandung dalam jiwa Bangsa dari Negara itu. Sedangkan Bendera Kebangsaan Republik
Indonesia ialah sang Merah Putih yang telah ditetapkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
• Pada tahun 1216 bendera merah putih telah dikibarkan oleh tentara Jayakatwang saat
peperangan melawan kekuasaan Kartanegara dari Singosari (1222-1292) dan cerita
tersebut diceritakan dalam tulisan jawa kuno tahun 1216 caka (1294 Masehi).
• Pada tahun 1350 bendera merah putih digunakan dalam upacara hari kebesaran Raja
pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta dikerajaan Majapahit 1350-1389 M.
• Pada tahun 1840 dalam suatu kitab yang lebih tua terdapat gambar bendara alam
Minangkabau berwarna merah putih hitam, bendera ini merupakan pusaka peninggalan
kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke-14 ketika Maharaja Aditiyawarman
memerintah.
• Pada tahun 1613 Sultan Agung berperang dengan Negeri Pati, tentaranya bernaungan
dibawah bendera merah putih.
• Merah putih pada abad ke-XX tepatnya pada tahun 1922 perhimpunan Indonesia yang
berada dibelanda mulai mengibarkan bendera Merah Putih, dengan tujuan “Indonesia
merdeka” hingga pada tahun 1924 perhimpunan Indonesia mengeluarkan sebuah buku
dengan kulit bergambar Merah Putih.
• Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera Merah Putih,
sebagai bendera kebangsaan Indonesia yaitu dalam Kongres Pemuda di Jakarka, sejak
itulah Merah Putih berkibar diseluruh pelosok Nusantara dan pada UUD 1945 pasal 35
dinyatakan bendara kebangsaan Indonesia adalah Merah Putih.
Merah Putih mempunyai arti kiasan yaitu berani karena suci/benar atau berani atas dasar
kesucian/kebenaran.
Seorang anggota Pramuka wajib menghormati bendera Merah Putih, baik sebagai warga
negara maupun sebagai anggota gerakan Pramuka untuk itu harus bisa mengibarkan
bendera merah putih dan menurunkannya dengan baik dan tertib.
PANCASILA.
Seorang anggota Pramuka sebagai generasi penerus Bangsa perlu memahami Pancasila
sebagai Lambang kesatuan Negara Republik Indonesia yang menjadikan simbol
kedaulatan, kepribadian dan kemegahan Negara Indonesia. Begitu juga setiap Negara
didunia juga mempunyai Lambang Negara sendiri-sendiri.
Pada tahun 1950 Bangsa Indonesia membentuk suatu panitia khusus untuk menciptakan
lambang Negara Indonesia dan berhasil menciptakan Lambang Negara berbentuk Garuda
Pancasila penciptanya adalah Dr. Muh. Yamin yang di syahkan pada Tahun 1951 dan
Pengumumannya ditetapkan pada PP No. 43 Tahun 1958.
A. Isi Pancasila.
PANCASILA
3. Persatuan Indonesia.
Pancasila adalah dasar Negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.
kemudian untuk memudahkan pengamalannya di dalam kegiatan sehari-hari ditetapkan Tap
MPR No. II/MPR/1978 sebagai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4)
atau di sebut juga Eka Prasetya Pancakarsa.
Pancasila yang sering disebut Burung Garuda atau Burung Sakti Elang Rajawali tersebut
dilukis dengan ciri-ciri sebagai berikut :
• 45 helai bulu sisik pada batang leher, yang melambangkan tahun 1945.