Anda di halaman 1dari 70

PERATURAN BARIS BERBARIS

Pengertian :

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik,


di perlukan guna menanamkan kebiasaan
dalam tata cara hidup yang di arahkan kepada
terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
TUJUAN

 Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap


dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga
senantiasa dapat mengutamakan kepentingan
tugas di atas kepentingan pribadi /individu dan
secara tidak langsung menanamkan rasa
tanggung jawab
ABA-ABA

• Pengertian
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh
seorang komandan/pelatih kepada pasukannya
untuk dilaksanakan pada waktu secara serentak
atau berturut-turut
Aba-aba dibagi menjadi 3 bagian;

• Aba - aba petunjuk


• Aba - aba Peringatan
• Aba - aba pelaksanaan

1. Aba-aba petunjuk : dipergunakan hanya jika perlu


untuk menegaskan maksud dari
peringatan/pelaksanaan.
Contoh :

• Untuk perhatian - Istirahat di tempat


= GERAK
• Untuk istirahat – Bubar =JALAN
• Peleton II – siap = GERAK
• Kompi – Siap = GERAK
• Kepada Inspektur Upacara
-Hormat = GERAK
ABA –ABA PERINGATAN

Inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat


dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh :

-Lencang kanan = GERAK


-Istirahat di tempat = GERAK
ABA – ABA PELAKSANAAN

Ketegasan untuk melaksanakan aba-aba


petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau
berturut-turut.

Aba-aba pelaksanaan terdiri dari :


1. GERAK
2. JALAN
3. MULAI
GERAK:

Untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang


menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota
tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti.

Contoh;

-Jalanditempat = GERAK
-Siap = GERAK
-Hormat = GERAK
-Hormat kanan = GERAK
JALAN :

Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan


meninggalkan tempat.

Contoh :
-Haluan kanan/kiri = JALAN
-Dua langkah ke depan = JALAN
-Tiga langkah kekiri = JALAN
-Satu langkah ke belakang = JALAN

Catatan : Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak


dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului
dengan aba-aba peringatan ; Maju.
MULAI :

Dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus


dikerjakan berturut-turut.

Contoh :

-Hitung = Mulai
-Berbanjar/bersaf kumpul = Mulai
CARA MEMBERIKAN ABA-ABA

Waktu memberikan aba-aba, harus berdiri dalam sikap


sempurna dan menghadap pasukan.

Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si-


pemberi aba-aba, maka pada saat memberikan aba-aba tidak
menghadap ke pasukan.
Contoh:
waktu komandan upacara memberi aba-aba penghormatan
kepada Irup.

Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Irup memasuki


lapangan upacara dan setelah amanat Irup selesai, Komandan
upacara tidak menghadap pasukan.
 Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan
yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus
diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu.

 Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas dan bersemangat.

 Aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan dan


pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.

 Aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama dan
terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut besar
kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan
cara yang di ”hentakan”

 Dilarang memberikan keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-aba


pelaksanaan.

 Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan, maka dikeluarkan


perintah “Ulangi”
CARA BERHIMPUN

• Aba-aba berhimpun = MULAI


• Pelaksanaan: Seluruh anggota mengambil sikap sempurna menghadap
kepada yang memberi aba-aba
• Selanjutnya lari menuju ke depan pelatih/Komandan dimana ia berada
dengan jarak 3 langkah
• Setelah tiba, mengambil sikap sempurna kemudian mengambil sikap
istirahat
• Setelah aba-aba selesai seluruh angota mengambil sikap sempurna,
balik kanan selanjutnya menuju tempat masing-masing
• Pada saat tiba di depan pelatih tidak menyampaikan penghormatan
Lihat gambar :

3
langkah

Catatan : Bentuknya mengikat,hanya jumlah saf tidak mengikat


Cara melatih berkumpul

• Komandan/pelatih menunjuk seorang anggota untuk


berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya,orang ini
dinamakan penjuru.
• Komandan/pelatih memberikan perintah: Siswa……..
Sebagai penjuru.
• Penjuru mengambil sikap
• Penjuru mengambil sikap untuk lari, menuju ke pemberi
perintah
• Pada waktu aba-aba peringatan “Bersaf / Berbanjar
Kumpul” peserta mengambil sikap sempurna dan
menghadap penuh pada komandan/pelatih
Lanjutan

 Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya serentak


mengambil sikap lari menuju di samping kiri/
belakang penjuru secara berturut-turut, selanjutnya
penjuru kanan memberi isyarat “luruskan”.

 Anggota secara berturut –turut meluruskan diri,


setelah lurus penjuru penjuru mengucap “ lurus”

 Penunjukan penjuru tidak berdasarkan kepangkatan.


GERAKAN DI TEMPAT

• Sikap sempurna
• Istirahat di tempat
• Lencang kanan/kiri
• Cara berhitung
• Hadap kanan/Kiri
• Hadap serong kanan/kiri
• Balik kanan
• Periksa kerapihan
• Jalan ditempat
SIKAP SEMPURNA

• Berdiri tegap kedua tumit rapat


• Kaki membentuk sudut 45 derajat
• Lutut lurus
• Paha di rapatkan
• Berat badan di bagi atas kedua kaki
• Perut di tarik sedikit
• Dada di busungkan
• Pundak di tarik kebelakang sedikit
• Lengan rapat pada badan
• Jari tangan menggenggam
• Punggung ibujari menghadap kedepan
• Pandangan lurus, bernapas sewajarnya
ISTIRAHAT DI TEMPAT

 Kaki kiri di geser kekiri sepanjang +30 cm


 Kedua lengan dibawa kebelakang dibawah
pinggang
 Punggung tangan kanan diatas telapak tangan kiri
 Tangan kanan dikepalkan
 Tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan
diantara ibu jari dan telunjuk
LENCANG KANAN / KIRI

• Gerakan di laksanakan dalam bentuk bersaf, posisi sikap sempurna


• Saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping
• Jari jemari menggenggam
• Punggung tangan menghadap keatas
• Kepala di palingkan ke kanan/kiri kecuali penjuru tetap menghadap kedepan
• Masing-masing meluruskan ke sebelah kanan/kiri
• Jari tangan menyentuh bahu kiri orang yang berada disebelah kanannya
• Saf tengah /belakang kecuali penjuru setelah meluruskan ke depan, ikut pula
memalingkan muka kesamping dengan tidak mengangkat tangan
• Kelurusan menitik beratkan kepada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu
HADAP KANAN / KIRI

• Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki


kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki
kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan
• Tumit kaki kanan/ kiri dengan badan diputar ke kanan
90 derajat
• Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
seperti dalam keadaan sikap sempurna
CARA BERHITUNG

 Jika bersaf, penjuru tetap melihat ke depan, saf depan


memalingkan muka ke kanan.

 Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru


kanan menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka
kembali kedepan

 Jika berbanjar, Pada aba-aba peringatan semua tetap dalam


posisi sikap sempurna

 Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan depan berturut-


turut ke belakang menyebutkan nomornya di ucapkan penuh.
HADAP SERONG KANAN/KIRI DAN BALIK KANAN

Hadap serong kanan/kiri Balik kanan


• Kaki kiri diajukan melintang
• Kaki kanan/kiri diajukan di depan kaki kanan
kemuka berjajar dengan • Tumit kaki kanan beserta
kaki kanan/kiri dengan badan diputar
• Berputar 45 derajat kenanan 180 derajat
• Kaki kanan/kiri dirapatkan • Kaki kiri dirapatkan pada
kembali kaki kanan
MEMBUKA / MENUTUP BARISAN

Buka barisan Tutup Barisan

• regu kanan dan kiri • Regu kanan dan kiri


masing –masing membuat satu langkah
membuat satu langkah kembali ke samping
kesamping kanan/kiri kiri/kanan
• Regu tengah tetap • Regu tengah tetap
BUBAR

• Tiap pasukan menyampaikan penghormatan

• Sesudah dibalas kembali dalam sikap sempurna


kemudian melakukan balik kanan

• Setelah menghitung dua hitungan dalam hati,


melaksanakan gerakan seperti langkah pertama
dalam gerakan maju= JALAN

• Selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing


JALAN DI TEMPAT

• Gerakan di mulai dengan kaki kiri


• Lutut bergantian diangkat sehingga paha rata-rata (horizontal)

• Ujung kaki menuju ke bawah dan tempo langkah sesuai


dengan tempo langkah biasa

• Badan tegak pandangan mata tetap ke depan

• Lengan tetap lurus dirapatkan pada badan (tidak


dilenggangkan)
PENGHORMATAN

Bertutup kepala Tidak bertutup kepala


 Tangan kanan diangkat ke arah
pelipis siku-siku 15 derajat,jari
rapat telunjuk mengenai  Tangan kanan diangkat ke arah
pinggir bawah tutup kepala pelipis kanan siku-siku 15
pelipis kanan derajat serong kedepan, jari
rapat, ujung jari tangan dan
 Pergelangan tangan lurus, telunjuk mengenai pelipis
bahu tetap seperti sikap kanan
sempurna, pandangan mata
tertuju kepada yg diberi
hormat  Pergelangan tangan lurus,
 Jika tutup kepala mempunyai bahu tetap seperti sikap
klep, maka jari tengah sempurna,pandangan tertuju
mengenai pinggir klep kepada yg diberi hormat
MAJU JALAN

• Kaki kiri diajukan ke depan


• Lutut lurus,telapak kaki diangkat rata sejajar tanah + 20
cm kemudian dihentakan ke tanah dengan jarak satu
langkah
• Lengan kanan kedepan 90 derajat, lengan kiri 30 derajat
• Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan
• Dilarang keras : berbicara, melihat ke kanan / ke kiri
• Lenggangan lengan tidak kaku
MACAM LANGKAH PANJANG TEMPO

LANGKAH TEGAP 65 CM 102/ MENIT

LANGKAH 40 CM 30/ MENIT


PERLAHAN
LANGKAH 40 CM 70/ MENIT
KESAMPING
LANGKAH 40 CM 70/MENIT
BELAKANG
LANGKAH 60 CM 70/MENIT
KEDEPAN
LANGKAH LARI 80 CM 165/ MENIT
LANGKAH BIASA

• Kepala dan badan seperti sikap sempurna

• Pada waktu mengayunkan kaki ke depan lutut di


bengkokkan sedikit, kaki tidak di seret

• Kaki seperti berjalan biasa, lengan ke depan 45


derajat dan kebelakang 30 derajat, jari tangan
digenggamkan, punggung ibu jari menghadap keatas
seperti memeras santan.
LANGKAH TEGAP

Dari sikap sempurna

 Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama


selebar satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa
dengan cara kaki dihentakkan terus menerus, tetapi
tidak berlebihan telapak kaki sejajar dengan tanah,
lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi

 4 jari tangan digenggamkan, punggung ibu jari


menghadap keatas seperti memeras santan, lengan
kedepan 90 derajat, ke belakang 30 derajat
Dari langkah biasa

• Aba-aba : Langkah tegap = JALAN


• Pelaksanaan : Diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di tambah satu
langkah selanjutya mulai berjalan langkah tegap

Kembali ke langkah biasa

• Aba-aba : langkah biasa = JALAN


• Pelaksanaan, Pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah satu langkah
selanjutnya berjalan biasa

Catatan : Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba


peringatan : Langkah tegap/langkah biasa = JALAN pada tiap-tiap
perubahan langkah (tanpa kata maju)
LANGKAH KE SAMPING

• Aba-aba :……. Langkah ke kanan/ kiri =JALAN


• Pelaksanaan : Kaki kanan/kiri di langkahkan ke samping
kanan/kiri sepanjang + 40 cm. Selanjutnya kaki kanan/kiri
dirapatkan pada kaki kanan/kiri, sikap kembali sikap
sempirna.
• Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah
LANGKAH KE DEPAN DAN KE BELAKANG

Langkah ke depan Langkah ke belakang

 Gerakan kaki seperti  Pelaksanaan : Melangkah


gerakanlangkah tegap ke belakang mulai dengan
dan dihentakkan terus kaki kiri
menerus  Lengan tidak boleh
 Lengan tidak melenggang
dilenggangkan seperti  Sebanyak-banyaknya 4
sikap sempurna langkah
 Sebanyak-banyaknya
hanya 4 langkah
HALUAN KANAN / KIRI

Berhenti ke berhenti

 Penjuru kanan/kiri berjalan ditempat dengan memutarkan arah secara


berlahan-lahan hingga merubah arah 90 derajat, masing-masing saf mulai
maju jalan dengan rapih (tidak melenggang) sambil meluruskan safnya hingga
merubah arah 90 derajat, kemudian berjalan ditempat
 Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus memberi isyarat
“Lurus” kemudian komandan pasukan memberi aba-aba “Henti = GERAK”

Berhenti ke berjalan

 Seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti, kemudian setelah aba-aba


“Maju = JALAN” pasukan maju jalan, gerakan kaki langkah biasa
Lanjutan

Berjalan ke berhenti

• Pelaksanaan : Aba-aba jatuh pada kaki kanan/kiri kemudian ditambah satu


langkah
• Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari
berhenti ke berhenti

Berjalan ke berjalan

• Pelaksanaan : Aba-aba di jatuh pada kaki kanan/kiri kemudian di tambah


satu langkah
• Selanjutnya barisan melakukan gerakan haluan kanan/kiri berhenti ke
berjalan (tangan tidak melenggang)
Pusdiklat Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
Provinsi DKI Jakarta
TATA UPACARA
Definisi Acara / Upacara
 Acara Resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan
oleh Pemerintah atau Lembaga Tinggi Negara dalam melaksanakan tugas
dan fungsi tertentu dihadiri oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat
Pemerintah serta undangan lainnya.
(UU No.8 Tahun 1987 tentang Protokol)

 Acara Resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan
olah Pemerintah Daerah atau masyarakat dalam melaksanakan tugas dan
fungsi tertentu, yang dihadiri olah Pajabat Negara dan atau Pajabat
Pemerintah dan atau Pejabat Pemerintah Daerah dan atau Tokoh
Masyarakat serta undangan lainnya.
(Perda No. 9 Tahun 2004 tentang Keprotokolan)
Jenis Acara Resmi / Upacara

Berdasarkan pada Perda Nomor 9 Tahun 2004 tentang


Keprotokolan di Provinsi DKI Jakarta :

 Hari-hari besar;
 Pelantikan dan atau serah terima jabatan;
 Penerimaan dan atau pelepasan tamu;
 Penandatanganan kerjasama;
 Persemayaman dan pemakaman;
 Kemasyarakatan;
 Rapat-rapat.
Pejabat Dalam Upacara

1. Inspektur Upacara disingkat Irup.


2. Komandan Upacara disingkat Dan Up.
3. Perwira Upacara disingkat Pa Up
INSPEKTUR UPACARA
1. Inspektur Upacara adalah Pejabat tertinggi dalam upacara yang bertindak
sebagai pimpinan upacara dan kepadanya disampaikan penghormatan
oleh pasukan yang mengikuti / melaksanakan upacara.

2. Pimpinan upacara dalam setiap bentuk upacara baik dalam upacara yang
mengadakan acara pemeriksaan pasukan maupun tidak disebut Inspektur
Upacara.

3. Inspektur Upacara mengesahkan rencana pelaksanaan upacara dan


melaksanakan ketentuan dalam melaksanakan ketentuan upacara
tersebut.

4. Inspektur Upacara mengadakan pemeriksaan pasukan pada upacara-


upacara yang telah ditentukan.

5. Pada prinsipnya Inspektur Upacara tidak memberikan komando (aba-aba)


selama berlangsung upacara terkecuali pada acara mengheningkan cipta.
KOMANDAN UPACARA
1. Komandan Upacara adalah pejabat dalam upacara yang
memimpin seluruh pasukan upacara, termasuk memimpin
penghormatan kepada Inspektur Upacara.

2. Komandan Upacara bertanggung jawab atas tertib upacara


kepada Inspektur Upacara.

3. Komandan Upacara dijabat oleh seorang perwira yang ditunjuk


dengan tingkat kepangkatan yang disesuaikan dengan besar
kecilnya kekuatan pasukan upacara dan kepangkatan pasukan
upacara dan pejabat Irup.

4. Tingkat kepangkatan Dan Up adalah lebih tinggi atau setidak-


tidaknya sama dengan pangkat tertinggi yang berada pada
pasukan upacara.
PERWIRA UPACARA
1. Perwira Upacara adalah pejabat dalam upacara yang bertugas
menyusun rencana upacara dan mengendalikan jalannya tertib
acara dalam suatu upacara.

2. Perwira Upacara mengajukan rencana pelaksanaan upacara


dan memberikan penjelasan seperlunya kepada Irup untuk
mendapatkan pengesahan.

3. Dalam pelaksanaannya Pa Up dibantu oleh Pembawa Acara


yang bertugas mengumumkan acara-acara sesuai urutan dan
waktu yang telah ditentukan demi tertibnya upacara.
AJUDAN
a. Pada dasarnya Irup dengan ajudannya adalah merupakan satu keutuhan
sehingga selama upacara berlangsung, ajudan tidak melakukan
penghormatan pada Irup.

b. Dalam suatu upacara, ajudan Irup mengambil tempat di belakang sebelah


kiri bawah mimbar upacara.

c. Dalam acara pemeriksaan pasukan, ajudan Irup tidak mengikutinya.


Upacara Bendera
Tahapan Persiapan Upacara Pengibaran Bendera :

• Mengetahui jenis acara yang akan dilaksanakan.


• Melaksanakan koordinasi dengan unit / panitia pelaksana.
• Menentukan susunan upacara;
• Menata ruang upacara (lay out);
• Pengaturan tata tempat;
• Menetapkan jenis atau macam pakaian dalam upacara;
• Menentukan perlengkapan dan kelengkapan upacara
• Membuat petunjuk pelaksanaan upacara yang mencerminkan siapa
berbuat apa, dan kapan ia harus berbuat;
LANGKAH-LANGKAH ADMINISTRASI
PENYELENGGARAAN ACARA

 Rapat Koordinasi I dan II


- Apa, Siapa, Mengapa, Dimana (isi dari narasi atau
resume
- Aspek-aspek yang perlu di perhatikan (Hukum,
Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Dll)
 Membuat Undangan
 Skenario acara / Kegiatan
 Tanda Pengenal dan Stiker Parkir
 Lay Out/Tata Tempat
 Buku acara
 Organisasi Kepanitiaan
 Route Perjalanan
 Denah Lokasi
Lay Out Upacara

UNDANGAN

INSPEKTUR UPACARA

PEMBACA

KORSIK

KOMANDAN UPACARA

PESERTA UPACARA PESERTA UPACARA PESERTA UPACARA PESERTA UPACARA


Kelengkapan Upacara Bendera
• Inspektur Upacara;
• Komandan Upacara;
• Perwira Upacara;
• Peserta Upacara;
• Pembaca Naskah;
• Pembawa Acara;
• Pasukan Pengibar Bendera
• Korsik;
• Paduan Suara.
• Pembaca do’a
Perlengkapan Upacara Bendera
• Bendera Merah Putih;
• Tiang Bendera;
• Tali Tiang Bendera;
• Mimbar Upacara
• Tenda Undangan;
• Sound System;
• Kursi dan Meja di Tenda Undangan;
• Naskah (sambutan irup, Pancasila, dll);
• Peralatan Musik untuk Korsik.
• Papan Nama Peserta Upacara
• Papan Nama untuk Pejabat dan Tamu VIP
Susunan Acara Upacara Bendera
I. Acara Persiapan
1. Peserta upacara siap di lapangan upacara.
2. Komandan Upacara memasuki lapangan upacara
3. Latihan secukupnya

II. Acara Pendahuluan ;


1. Pejabat dan undangan memasuki lapangan upacara
2. Laporan Perwira Upacara kepada Inspektur Upacara bahwa upacara siap dimulai.

III. Acara Pokok ;


1. Inspektur Upacara tiba di tempat upacara;
2. Penghormatan
3. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan
4. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dipimpin oleh Komandan Upacara
5. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara
6. Pembacaan Teks Pancasila
7. Pembukaan UUD 1945 dan Panca Prasetya Korpri
8. Amanat Inspektur Upacara
9. Pembacaan do’a
10. Andhika Bhayangakari
11. Laporan Komandan Upacara
12. Penghormatan

IV. Acara Penutup


1. Upacara selesai Inspektur Upacara meninggalkan mimbar upacara diikuti oleh Pejabat dan Undangan.
2. Komandan Upacara membubarkan pasukan.
KETENTUAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA

I. ACARA PERSIAPAN
Kegiatan acara persiapan dimulai dengan persiapan kelengkapan upacara sampai
mengambil alih komando pasukan upacara oleh Dan Up, pelaksanaannya sbb :

a. Pasukan upacara dibawah Pimpinan para Komandan pasukan dan kelengkapan


upacara lainnya menempati tempat yang telah ditentukan.

b. Dan Up memasuki lapangan upacara


 Para Dan Pasukan menyiapkan pasukan.
 Dan Up mengambil tempat yang ditentukan.
 Dan Up mengambil alih komando diawali dengan perintah sbb ; “PARA
KOMANDAN PASUKAN KE SAMPING BARISAN, KERJAKAN”
 Para Dan Pasukan mengulangi ; “KERJAKAN” dan diakhiri dengan
penghormatan perorangan, kemudian balik kanan dan menempatkan diri
di samping kanan pasukan masing-masing.
II. ACARA PENDAHULUAN

a. Pa Up melaporkan tentang kesiapan upacara kepada Irup dengan diawali


dan diakhiri dengan penghormatan, bunyi laporan sbb :
“LAPOR, UPACARA BENDARA SIAP DIMULAI, LAPORAN SELESAI”.

a. Laporan pelaksanaan pada saat Pejabat Irup berada di ruangan atau


sesaat Irup turun dari kendaraan sebelum menuju ke lapangan upacara.
III. ACARA POKOK

1. Irup tiba di lapangan upacara

 Genderang sangkakala memperdengarkan “TANDA SIAP”

 Dan Up menyiapkan pasukannya dengan aba-aba sbb : “ SIAP, GERAK”.

 Irup mengambil tempat di mimbar upacara, diantar Pa Up kemudian


kembali ke tempat yang sudah ditentukan.

2. Penghormatan Pasukan.

 Dan Up memimpin penghormatan pasukan dengan aba-aba sbb : “KEPADA


INSPEKTUR UPACARA, HORMAT GERAK”.

 Saat pelaksanaan hormat korsik memperdengarkan lagu komandan


langsung 2 kali.

 Irup membalas penghormatan selama lagu diperdengarkan.

 Dan Up memberikan aba-aba “TEGAK GERAK”.


3. Laporan dan Pemeriksaan Pasukan

Dan Up maju menyampaikan laporan dengan pelaksanaan sbb :


 Sangkakala meniupkan “TANDA LAPORAN”.

 Selesai tiupan sangkakala maka Dan Up maju dengan langkah biasa menghadap
lebih kurang 6 langkah di depan Irup.

 Tanpa diawali dan diakhiri dengan penghormatan, kemudian laporan sbb :


“LAPOR, UPACARA … TANGGAL … TAHUN … SIAP DIMULAI, SELANJUTNYA
PASUKAN SIAP DIPERIKSA”.

 Setelah Irup menerima laporan dari Dan Up tentang upacara siap dimulai, Irup
memerintahkan : “LANJUTKAN” Dan Up menirukan “LANJUTKAN”.

 Irup langsung turun dari mimbar upacara dan lebih kurang 3 langkah korsik
memperdengarkan lagu-lagu mars sampai pada saat Irup akan sampai di mimbar
upacara.
Lanjutan

 Pada waktu pemeriksaan pasukan Dan Up berjalan satu langkah di


samping kanan dan setengah langkah di belakang Irup, sedangkan ajudan
Irup tidak mengikuti pemeriksaan Pasukan.

 Apabila pemeriksaan pasukan berkendaraan, Irup berdiri disamping


pengemudi, Dan Up berdiri di belakang pengemudi, kesemuanya berada
dalam satu kendaraan.

 Setelah Irup berada kembali di atas mimbar upacara, Dan Up melapor :


“PEMERIKSAAN SELESAI” dan Irup memberikan perintah “LANJUTKAN”.
Selanjutnya Dan Up menirukan “LANJUTKAN”, balik kanan dan kembali ke
tempat semula dengan langkah biasa.
4. Pengibaran Sang Merah Putih

 Kelompok pengibar bendera terdiri dari 3 orang (pengerek, pembawa, pengibar)


menuju ke tiang bendera dengan langkah tegap.

 Dan Up memimpin penghormatan dengan aba-aba sbb : “KEPADA SANG MERAH


PUTIH, HORMAT GERAK”.

 Setelah bendera sampai diujung tiang bendera Dan Up memberikan aba-aba


“TEGAK GERAK” maka semua peserta upacara selesai menyampaikan
penghormatan.

 Kelompok pengibar bendera setelah melakukan penghormatan dengan dipimpin


pembawa bendera kembali ke tempat semula dengan langkah biasa.
5. Mengeningkan Cipta

Pada saat melakukan Mengheningkan Cipta peserta upacara


tidak melakukan gerakan apa-apa selain menundukkan kepala.

Mengeningkan Cipta dipimpin oleh Irup dengan aba-aba :


“MENGHENINGKAN CIPTA, MULAI”.

Korp musik memperdengarkan lagu Mengeningkan Cipta.

Setelah lagu selesai Irup memberikan aba-aba : “SELESAI”.


6. Pembacaan Pancasila di bacakan oleh Irup yang ditirukan oleh paserta upacara.

7. Pembacaan Pembukaan UUD 1945 dan Panca Prasetya Korpri


 Dengan dipimpin oleh pembaca UUD 1945 kelompok maju dengan langkah
biasa menghadap ke Irup kemudian laporan sbb : “LAPOR, PEMBACA
PEMBUKAAN UNDANG – UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945 DAN PEMBACA PANCA PRASETYA KORPRI, SIAP”

 Setelah selesai membaca pimpinan kelompok laporan “PEMBACAAN


PEMBUKAAN UNDANG – UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945 DAN PEMBACA PANCA PRASETYA KORPRI, TELAH
DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”.

 Irup memerintahkan “KEMBALI KE TEMPAT” dan pimpinan kelompok


menirukan “KEMBALI KE TEMPAT”.

 Tanpa menyampaikan penghormatan kelompok kembali ke tempat semula


dengan langkah biasa.
8. Amanat Irup.

Irup memerintahkan Dan Up sbb : “PASUKAN ISTIRAHATKAN”.

Dan Up memberikan aba-aba : “UNTUK PERHATIAN,


ISTIRAHAT DI TEMPAT, GERAK”, pada waktu memberikan aba-
aba Dan Up tidak perlu balik kanan.

Setelah amanat selesai, Dan Up tidak perlu menghadap ke


arah pasukan untuk menyiapkan pasukan.
9. Andika Bayangkari
a. Lagu Andika Bayangkari diperdengarkan apabila upacara
tersebut diikuti olek Korsik
 Sebagai peringatan sesaat sebelum acara pokok selesai.
 Mendapatkan suatu kekhidmatan para pelaksanaan
upacara.
 Meningkatkan dan menekankan pada semua peserta
upacara bahwa engkaulah pengawal dan pembela
keselamatan negara dan bangsa.

b. Pada saat diperdengarkan lagu, seluruh peserta upacara dan


hadirin / tamu undangan berdiri dan mengambil sikap
sempurnasampai lagu berakhir.
10. Laporan

Dan Up maju menyampaikan laporan dengan pelaksanaan sbb ;


 Sangkakala meniupkan “TANDA LAPORAN”.

 Selesai tiupan sangkakala maka Dan Up maju dengan langkah biasa


menghadap lebih kurang 6 langkah di depan Irup.

 Tanpa diawali dan diakhiri dengan penghormatan, kemudian laporan sbb ;


“LAPOR, UPACARA TELAH DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI.

 Irup memerintahkan “BUBARKAN”.

 Dan Up menirukan “BUBARKAN”, balik kanan, selanjutnya kembali ke


tempat semula dengan langkah biasa.
11. Penghormatan Pasukan.

 Dan Up memimpin penghormatan pasukan dengan aba-aba sbb :


“KEPADA INSPEKTUR UPACARA, HORMAT GERAK”.

 Saat pelaksanaan hormat korsik memperdengarkan lagu komandan


langsung 2 kali.

 Irup membalas penghormatan selama lagu diperdengarkan.

 Dan Up memberikan aba-aba “TEGAK GERAK”.


IV. ACARA PENUTUP
a. Sesaat Irup meninggalkan lapangan upacara, Pa Up laporan
pada Irup dengan diawali dan diakhiri dengan penghormatan,
bunyi laporan sbb : ”UPACARA BENDERA TELAH
DILAKSANAKAN, LAPORAN SELESAI”.

b. Kemudian Dan Up memberikan perintah sbb : “PARA


KOMANDAN PASUKAN SESUAIKAN RENCANA, KERJAKAN”.

c. Para Dan Pasukan mengulangi “KERJAKAN”, dan diakhiri


dengan penghormatan perorangan.
CONTOH SKENARIO ACARA

No Waktu Acara Uraian Kegiatan Petugas

1 08.00 Persiapan 1. Pasukan Upacara dibawah pimpinan para Komandan Pasukan Sumarno
– Upacara menempati tempat yang telah ditentukan. Supriyono
08.10 2. Komandan Upacara memasuki lapangan Upacara
3. Para Komandan Pasukan menyiapkan pasukannya.
4. Komandan Upacara mengambil alih Komando diawali dengan M.Tasor
perintah: ”Pimpinan saya ambil alih para Komandan Pasukan
ambil tempat di samping kanan barisan .......” Kerjakan.
2 08.10 Pendahuluan 1. Perwira Upacara melaporkan tentang kesiapan upacara kepada Ka.Diklat
– Inspektur upacara diawali dan diakhiri dengan penghormatan
08.15 perorangan. Bunyi laporan sebagai berikut: ” Lapor, Upacara
Penutupan Pendidikan dan Pelatihan Pengendalian Kebakaran
Hutan bagi Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis, Kementrian
Kehutanan RI, Rabu 9 Juni 2010 Siap Dimulai.
2. Inspektur Upacara memerintahkan ”Lanjutkan”. dijawab oleh Mentri
Perwira Upacara ”Lanjutkan”. Kehutanan
3. Laporan dilaksanakan pada saat Inspektur upacara berada di
mimbar II.
LANJUTAN

No Waktu Acara Uraian Kegiatan Petugas

3 08.15 – Acara Pokok 1. Menteri Kehutanan RI selaku Inspektur upacara memasuki lapangan Mentri
upacara. Kehutanan
08.50 - Inspektur Upacara menuju mimbar I (podium)
2. Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya Korsik
3. Mars Pemadam Kebakaran Korsik
4. Mars Seruan Rimba Korsik
5. Penghormatan
6. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara dilanjutkan M.Tasor
dengan pemeriksaan pasukan, bunyi laporan sebagai berikut : ”
Lapor, Upacara Penutupan Pendidikan dan Pelatihan
Pengendalian Kebakaran Hutan bagi Satuan Manggala Agni
Reaksi Taktis, Kementrian Kehutanan RI, Rabu 9 Juni 2010
Siap Dimulai, Selanjutnya Pasukan Siap Diperiksa ”.
Inspektur Upacara memerintahkan ”Lanjutkan” dijawab
Komandan Upacara ”Lanjutkan”
Inspektur Upacaram turun dari mimbar selanjutnya memeriksa
pasukan memutar mulai dari kiri ke kanan di depan
pasukan diikuti komandan upacara.
LANJUTAN

No Waktu Acara Uraian Kegiatan Petugas

Acara Pokok 7. Mengheningkan cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara Mentri


8. Pembacaan laporan hasil pelaksanaan Diklat. Kehutanan
Petugas tampil ke depan, bunyi laporan sbb : ”Lapor pembaca Kastomo
laporan pelaksanaan Diklat, Siap”.
Inspektur Upacara memerintahkan ” Kerjakan ”, dijawab
Petugas ”Kerjakan”
9. Amanat Inspektur Upacara dilanjutkan dengan Pernyataan Mentri
Penutupan Diklat Kehutanan
Inspektur Upacara memerintahkan ” Pasukan Diistirahatkan ”,
dijawab Komandan Upacara ”Istirahatkankan”
10. Pelepasan tanda latihan oleh Inspektur Upacara, perwakilan Siswa
tampil ke depan.
Siswa tampil ke depan, bunyi laporan sbb : ”Lapor
Perwakilan Pelepasan Tanda Latiahan dan
Penerimaan Sertifikat Secara Simbolis, Siap ”
Inspektur Upacara turun dari mimbar untuk melepas
atribut / tanda siswa dan menyerahkan sertifikat
LANJUTAN

No Waktu Acara Uraian Kegiatan Petugas

Acara Pokok 11. Pembacaan Doa H. Rukiman


12. Andika Bhayangkari Korsik
13. Laporan komandan upacara pada Inspektur Upacara.
Bunyi laporan sebagai berikut : ” Upacara Telah Di M. Tasor
laksanakan, Laporan Selesai ”.
Inspektur Upacara memerintahkan ”Bubarkan”,
dijawab Komandan Upacara ”Bubarkan”
14. Penghormatan
LANJUTAN

No Waktu Acara Uraian Kegiatan Petugas

4 08.50 Acara Penutup 1. Upacara selesai Inspektur Upacara meninggalkan mimbar Mentri
– upacara, diikuti oleh para pejabat dan undangan lainnya. Kehutanan
08.55
2. Inspektur Upacara berkenan memberikan ucapan selamat
kepada seluruh anggota SMART dan foto bersama.
Team
3. Acara tradisi penyiraman anggota SMART oleh Instruktur Instruktur
EVALUASI PENGAJAR

• Scan barcode diatas


• Isilah setiap pertanyaan
• Setelah selesai kirim atau submit jawaban anda
• Jawaban anda bersifat rahasia dan tidak mempengaruhi nilai
akademis saudara
• Jawaban dan saran yang anda berikan akan sangat
bermanfaat bagi kemajuan Pusdiklat Penanggulangan
Kebakaran Dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai