Anda di halaman 1dari 28

TATA UPACARA SIPIL

A.  PENGERTIAN TATA UPACARA SIPIL


—  Tata Upacara Sipil (TUS) ini adalah bagian dari
pembinaan disiplin. Pembinaan ini dilakukan secara
terus menerus selama mengikuti Diklat Prajabatan,
dengan semua kegiatan dilakukan secara serba tertib
yakni tertib di ruang kelas, tertib tidur, tertib di ruang
makan, di lapangan, tertib pengaturan dan penggunaan
waktu (tepat waktu) dan kegiatan kegiatan lain yang
tertib dan teratur.
—  kehidupan yang teratur akan melahirkan disiplin
yang prima.
Begitu juga upacara dilakukan secara tertib dan
teratur menurut urut-urutan acara yang telah
dilakukan dengan gerakan-gerakan dan langkah-
langkah kaki yang serentak dan seragam sesuai dengan
Peraturan Baris Berbaris (PBB)

Maka dari itu kepada peserta sebelum


mendapatkan pelajaran TUS ini harus memahami betul
PBB, karena upacara berdasarkan PBB membutuhkan
mental yang kuat, disiplin yang tinggi dan fisik yang
bugar.
PERATURAN BARIS BERBARIS
( PBB )

Bahan ajar diklat Prajabatan Golongan III


•  Pengertian
Peraturan baris-berbaris (PBB) ini adalah
dalam rangka pembinaan dan kerjasama antar
peserta.Salah satu dasar pembinaan disiplin
adalah melalui latihan PBB.Jadi PBB bukanlah
mengarahkan peserta menjadi TNI atau militer
tetapi untuk mewujudkan disiplin yang prima
agar dapat menunjang pelayanan yang prima
pula .
Pokok –pokok baris berbaris diberikan kepada
peserta untuk mengikuti upacara serta
digunakan untuk pelaporan kesiapan belajar
dikelas agar dapat berjalan serba tertib.
Maksud dan Tujuan PBB
§  Maksud PBB
ü  Maksud Umum
suatu latihan awal membela negara dan dapat
membedakan hak dan kewajiban
ü  Maksud Khusus
menanamkan rasa disiplin serta meningkatkan rasa
semangat kebersamaan

§  Tujuan PBB
ü  Guna menumbuhkan sikap jasmani tegap tangkas, rasa
persatuan, rasa disiplin, dan rasa tanggung jawab serta
dapat dipercaya.
1.  Melatih daya konsentrasi
2.  Belajar tentang solidaritas tim
3.  Belajar mendengar dan patuh
4.  Belajar untuk diam dan mengatur emosi
ABA-ABA
¢  Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan
pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakan
pada waktu yang bersamaan atau serentak.

¢  Macam-macam Aba-aba :
Ø  Aba-aba Petunjuk
Dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud aba-aba peringatan dan
pelaksanaan antara lain: Kepada kepala BKPP,PLETON I,
Ø  Aba-aba Peringatan
Inti perintah yang cukup jelas umtuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu
antara lain: Lencang Kanan/kiri, Istirahat di Tempat, Henti, Siap
Ø  Aba-aba Pelaksanaan
Ketegasan saat untuk melaksanakan aba-aba peringatan.
Aba-aba pelaksanaan antara lain: Gerak, Jalan, Mulai.
—  Gerakan ditempat diberikan untuk mempersiapkan
atau merapikan barisan dalam menghadapi upacara,
melaksanakan apel, maupun pelaporan baik di kelas
maupun luar kelas.

—  Contoh-contoh Gerak di Tempat


* Sikap Sempurna * Hadap Kanan
* Lencang Kanan * Hadap Kiri
* Lencang Depan * Hadap Serong Kanan/Kiri
* Berhitung * Balik Kanan
* Istirahat ditempat * Hormat
ž  Pelaksanaan sikap sempurna

Posisi badan/tubuh tegap, tumitrapat, dan ujung kaki


dibuka 45’

Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus


dengan jari-jari tangan mengepal seperti memeras
santan dan ibu jari menghadap kedepan.(lurus
dengan jahitan celana)

Dagu agak ditarik kebelakang, pandangan mata lurus


pada satu titik kedepan, serta bernafas dengan
sewajarnya.

Aba-aba sikap sempurna yaitu siap-GERAK.


Lencang Kanan

Pelaksanaan lencang kanan yaitu mengangkat


tangan kanan kesamping kanan kurang lebih 90’,
jari-jari tangan mengenggam dan punggung tangan
menghadap keatas.

Bersamaan dengan itu kepala dipalingkan ke kanan


dengan tidak terpaksa kurang lebih 45’.

Aba-abanya adalah Lencang kanan-GERAK.


Pelaksanaan lencang depan yaitu penjuru tetap
pada posisi sikap sempurna, pasukan pada banjar
paling kanan meluruskan tangan kedepan.
Posisi tangan mengepal dan antar saf depan dan
belakang diberi jarak dua kepal dan seterusnya
mengambil antara(lencang kanan) setelah
meluruskan maka tangan langsung diturunkan
tanpa menunggu perintah.
Setelah ada aba-aba tegak-GERAK maka pasukan
yang lencang depan menurunkan tanggannya.
Aba-abanya Lencang depan-GERAK..
ü  Untuk mengetahui personil dalam barisan (3 bersaf),
berikan aba-aba berhitung-MULAI
ü  Saf 1(depan) serentak menoleh ke kanan, dan setelah
mendapat aba-aba pelaksanaan mulai berturut-turut
menghitung dari kanan ke kiri.
ü  Bagi orang paling ujung saf ke-3mengucapkan
lengkap kalau lengkap atau keterangan lainnya sesuai
jumlah personil.
ü  Setelah menghitung langsung orang perorangan dari
saf depan menoleh kedepan (sikap sempurna)
Begitu mendengar aba-aba hadap kanan/kiri-GERAK
langsung melakukan gerakan:
•  Kaki kiri diangkat serong kekanan, kaki kanan sebagai
poros berputar 90’ kekanan (untuk hadap kanan)
•  Badan berputar 90’ ke kanan
•  Kaki kiri ditutup kembali kesikap sempurna.

Berlaku sebaliknya untuk hadap kiri.


Begitu mendengar aba-aba Hadap serong kanan/kiri
GERAK maka ;
•  Kaki kiri diangkat sedikit serong ke kanan, kaki kanan
sebagai poros berputar 45’ ke kanan (untuk serong
kanan)
•  Badan berputar 45’
•  Kaki kiri ditutup kembali kesikap sempurna

Berlaku sebaliknya untuk hadap serong kiri.


Begitu mendengar aba-aba Balik kanan-GERAK maka:
•  Kaki kiri diangkat serong kekanan, kaki kanan sebagai
poros berputar 180’ ke kanan/belakang.
•  Badan berputar 180’ kekanan/belakang.
•  Kaki kiri ditutup kesikap sempurna.
—  Posisi dalam keadaan sempurna
—  Mengangkat lengan kanan 90’ dan menekuk lengan
45’ dari tangan
—  Jari-jari merapat lurus dengan didekatkandi pelipis
depan alis mata.
—  Jari-jari agak dimiringkan kebawah agar punggung
tangan tidak kelihatan dari depan.
—  Jika memakai penutup kepala maka jari-jari
diletakkan diujung penutup kepala.
Begitu mendengar aba-aba Isrirahat di Tempat-
GERAK maka :
•  Kaki kiri dibuka selebar bahu (20/30 cm)
•  Kedua lengan ditarik kebelakang, menempel dibahu,
tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan.
•  Pada waktu istirahat ditempat maka pandangan tetap
lurus kedepan, perhatian dipusatkan pada pelatih
atau pemimpin barisan.
Gerak berjalan diperlukan untuk menggerakkan, memindahkan
atau mengeser barisan dari suatu tempat ke tempat yang lain
.
Gerakan berjalan memerlukan kekompakan, ketertiban, dan
keseragaman.

Contoh-contoh gerak berjalan :
•  Maju jalan
•  Hadap kana/kiri maju jalan
•  Balik kanan maju jalan
•  Jalan ditempat
•  Berhenti
•  Belok kanan/kiri jalan
•  Bubar jalan.
Aba-abanya adalah maju-JALAN
—  Langkah pertama, secara serempak dimulai dengan
kaki kiri dihentakkan
—  Tangan kanan lurus kedepan(90’), lengan kiri(30’),
dan langsung berjalan.
—  Sedangkan waktu berjalan pandangan tetap lurus
kedepan dan yang menjadi penjuru sebagai patokan
agar langkah tetap sama.
—  Aba-abanya hadap kanan maju-JALAN
—  Hadap kanan dengan ketentuan kaki kiri yang tadinya
harus menutup tapi sekarang dihentikan menjadi
langkah pertama.
—  Tangan kanan lurus kedepan dan langsung jalan
—  Pelaksanaan dilakukan serempak.
—  Aba-abanya hadap kiri maju-JALAN
—  Hadap kiri, dengan ketentuan kaki kanan yang
tadinya harus menutup tapi sekarang dihentikan
menjadi langkah pertama
—  Tangan kiri lurus kedepan dan langsung berjalan
—  Pelaksanaan dilaksanakan serempak
—  Aba-abanya jalan ditempat-GERAK
—  Kaki/paha diangkat rata-rata air sampai ke pinggang.
—  Pandangan lurus kedepan, sambil badan merapikan
barisan
—  Penjuru sebagai patokan langkah
—  Tangan lurus kebawah (tidak melenggang)
—  Abanya henti-GERAK, yang bisa jatuh di kaki kiri atau
kaki kanan.
—  Jika jatuh pada kaki kiri maka tambahkan satu
langkah.
—  Jika jatuh kaki kanan maka tambahkan dua langkah.
—  Setelah berhenti tidak boleh ada gerakan
—  Untuk merapikan barisan perlu dilencang kanan atau
lencang depankan.
—  Aba-abanya bubar-JALAN
—  Memberi penghormatan barisan secara serentak
—  Begitu penghormatan mendapat balasan dari
pemimpin pasukan maka tangan langsung diturunkan
dan otomatis balik kanan dengan kaki kiri
menghentakkan secara serempak.
1.  Laporan kesiapan mulai belajar
v  Setelah widyaiswara memasuki kelas maka petugas piket/
yang ditunjuk memimpin kelas dengan aba-aba “duduk siap
Grak”
v  Selanjutnya maju 2 atau 3 langkah menghadap Widyaiswara
langsung memberi penghormatan dan setelah mendapat
balasan kembali kesikap sempurna dan memberikan laporan
dengan urutan:
Lapor
Pesaerta Diklat … Instansi …
Jumlah …
Kurang …
Hadir …
Keterangan kurang …
Siap menerima pelajaran/pembekalan (sebut pelajaran)
—  Setalah itu Widyaiswara menyampaikan kata-kata
“istirahatkan dan diulangi oleh pelapor “istirahatkan/
kerjakan”
—  Tanpa penghormatan, balik kanan dan selanjutnya
memimpin doa dengan kata-kata “untuk mengawali
pelajaran kita pagi/siang/sore marilah kita berdoa, berdoa
mulai”. Selanjutnya semua menundukkan kepala beberapa
saat dan disudahi dengan kata “selesai”
—  Terakhir petugas mengistirahatkan kelas dengan aba-aba
“duduk istrahat/istirahat ditempat Grak”.
v Setelah Widyaiswara mengatakan pelajaran selesai maka petugas
piket menyiapkan kelas berdiri dan memberi aba-aba “duduk siap
Grak’
v Selanjutnya maju 4 atau 6 langkah menghadap Widyaiswara
tanpa penghormatan melapor dengan kata-kata “telah menerima
pelajaran/pembekalan (sebut pelajarannya), laporan selesai”
v Setelah itu Widyaiswara memerintahkan “bubarkan” dan diulangi
oleh pelapor “bubarkan”
v Petugas piket memberikan penghormatan kepada Widyaiswara
setalah menerima balasan maka langsung balik kanan dengan
sikap sempurna dan kembali keposisi semula (maju 2 atau 3
langka) dan langsung memimpin doa dengan kata-kata “untuk
mengakiri pelajaran, marilah sama-sama kita berdoa, berdoa
mulai”
v Selanjutnya semua menundukkan kepala beberapa saat dan
disudahi dengan kata-kata “selesai”.
v Petugas piket mengistirahatkan kelas dengan aba-aba “istirahat
ditempat Grak”
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai