Anda di halaman 1dari 33

BAHAN TAMBAHAN

PANGAN

12
BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Apa itu Bahan “Bahan yang ditambahkan ke dalam


Tambahan pangan untuk mempengaruhi sifat atau
Pangan? bentuk Pangan.

13
MENGAPA BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) DIPERLUKAN ?

Memenuhi Keinginan
Perubahan pola
Konsumen:
hidup konsumen:
1. Perubahan pola 1. Menarik konsumen
konsumsi. 2. Mudah dan tahan /
2. Makan serba stabil selama
instant / siap saji
distribusi

Inovasi industri untuk


BTP diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan
konsumen: mempengaruhi
1. Teknologi pengolahan
pangan:
2. Bentuk komposisi dan 1. Mengawetkan
unsur 2. Memberikan warna
visual dan organoleptis yang
3. Merubah Karakteristik
mudah diterima berbagai target
konsumen produk: lebih kental, lebih
3. Menghasilkan convenience keras, dll
products

14
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
1. BTP hanya digunakan
pada produk pangan jika
benar-benar diperlukan
secara teknologi.

Misal: Produk yang habis


dikonsumsi dalam satu hari
tidak perlu menggunakan BTP
pengawet

4
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
2. BTP tidak boleh digunakan untuk:
• menyembunyikan penggunaan
bahan*) yang tidak memenuhi
persyaratan
• menyembunyikan cara kerja yang
bertentangan dengan cara produksi
yang baik
• Menyembunyikan kerusakan
pangan
*)

dapat berupa bahan baku, BTP ataupun bahan penolong


5
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
3. Gunakan BTP yang diizinkan sesuai
dengan peraturan
4. Penggunaan BTP tidak boleh melebihi
batas maksimal yang ditetapkan
5. Gunakan sediaan BTP yang telah memiliki
nomor Izin edar (MD/ML)
6. Baca takaran penggunaannya dan gunakan
sesuai petunjuk label sediaan BTP

6
UU No. 18 Tahun PP No. 86 Tahun PP No. 69 Tahun
2012 tentang 2019 tentang 1999 tentang Label
Pangan Keamanan Pangan & Iklan Pangan

• Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan


Pangan
• Peraturan BPOM No 13 Tahun 2020 tentang Bahan Tambahan
Pangan Perisa

- Berlaku Per 30
Juni 2020
- Tayang di
JDIH.pom.go.id
http://jdih.pom.go.id/ 16 Juli 20
PERATURAN BPOM NO. 11 TAHUN 2019 TENTANG
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
2. Golongan BTP 3. Batas Maksimal
1. Ketentuan Umum 4. BTP Ikutan 5. Ajudan BTP
dan Jenis BTP Penggunaan BTP
(Pasal 1-2) (Pasal 5) (Pasal 6-7) (Pasal 8-9)
(Pasal 3-4)

7. Tata Cara 9. Produksi,


6. Persyaratan Memperoleh 8. Label dan Iklan Pemasukan, dan 10. Larangan
Penggunaan BTP Persetujuan Peredaran BTP
(Pasal 10-15) (Pasal 17-18) (Pasal 21)
(Pasal 16) (Pasal 19-
20)
LAMPIRAN I
12. Ketentuan 13. Ketentuan LAMPIRAN II
11. Pengawasan Jenis BTP yang
Peralihan Penutup Batas Maksimal
(Pasal 22) diizinkan dalam
(Pasal 23) (Pasal 24-25) Penggunaan BTP
penggolongan

LAMPIRAN VI LAMPIRAN V LAMPIRAN VI LAMPIRAN VII


LAMPIRAN III
Rumus dan Contoh Contoh Perhitungan Rumus dan Contoh Contoh Formulir
Contoh Penerapan Penggunaan campuran permohonan
perhitungan perhitungan
BTP Ikutan BTP (Rasio satu) penggunaan BTP
ekivalensi steviol ekivalensi steviol

Terdiri atas:
14 Bab (25 Pasal) dan 7 lampiran
19
27 Golongan Bahan Tambahan Pangan

1. Antibuih (antifoaming agent); 14. Pengawet (preservative)*;


2. Antikempal (anticaking agent); 15. Pengembang (raising agent);
3. Antioksidan (antioxidant)*; 16. Pengemulsi (emulsifier);
4. Bahan Pengkarbonasi (carbonating 17. Pengental (thickener);
agent); 18. Pengeras (firming agent);
5. Garam Pengemulsi (emulsifying 19. Penguat Rasa (flavour enhancer)*;
salt);
20. Peningkat Volume (bulking agent);
6. Gas untuk Kemasan (packaging
21. Penstabil (stabilizer);
gas);
22. Peretensi Warna (colour retention agent);
7. Humektan (humectant);
23. Perlakuan Tepung (flour treatment agent);
8. Pelapis (glazing agent);
24. Pewarna (colour)*, termasuk Pewarna
9. Pemanis (sweetener), termasuk
Pemanis Alami (natural food colour) dan Pewarna
Alami (natural sweetener) dan Pemanis Sintetis (synthetic food colour);
Buatan (artificial sweetener)*; 25. Propelan (propellant); dan
10. Pembawa (carrier); 26. Sekuestran (sequestrant).
11. Pembentuk Gel (gelling agent); 27. Perisa (Perka BPOM No. 13 Tahun
2020)
Batas Maksimal Penggunaan BTP
NUMERIK CPPB (Cara Produksi Pangan Yang Baik)
konsentrasi maksimal BTP yang diizinkan
terdapat pada Pangan dalam satuan yang konsentrasi BTP secukupnya yang digunakan
ditetapkan dalam Pangan untuk menghasilkan efek teknologi
yang diinginkan
BTP Pengawet Natrium Sorbat
Contoh: Batas Maksimal BTP Penguat Rasa
1000 mg/kg sebagai asam
sorbat BTP Penguat
BTP Penguat
rasa Asam
rasa MSG CPPB
Inosinat CPPB

Naget Ikan (Kategori Pangan 09.2.2 Ikan, Filet Ikan dan


Kerupuk Ikan
Hasil Perikanan Termasuk Moluska, Krustase dan
(15.3 Makanan Ringan Berbasis
Ekinodermata Berlapis Tepung yang Dibekukan)
Ikan)

10
Keberadaan BTP Dalam Pangan

BTP Dalam Pangan

Terbawa/Ikutan (carry
Penambahan Langsung Dalam over) dari Bahan Baku,BTP
Proses Produksi Pangan dan Bahan Penolong

Harus Mengikuti Batas Maksimal di Mengikuti Ketentuan Tentang BTP


Produk Akhirnya Ikutan (carry over)

11
Contoh 1 :
Pengaturan Jenis BTP Pengawet Pada Beberapa Kategori Pangan
Lampiran II PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
•NAMA JENIS BTP PENGAWET

BATAS MAKSIMAL
•KATEGORI PANGAN PENGGUNAAN
2
3
Sumber: PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
Contoh 2:
Pengaturan Jenis BTP Pewarna Pada Beberapa Kategori Pangan
Lampiran II PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
•NAMA JENIS BTP PEWARNA

BATAS MAKSIMAL
•KATEGORI PANGAN PENGGUNAAN
2
4
Sumber: PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
Timbangan Analitik

Penakaran
BTP Sendok Takar (Jika tidak
memungkinkan menggunakan
timbangan analitik)

Konversi ukuran sendok takar untuk Menakar BTP


Bobot BTP dalam Ukuran Sendok
No Golongan BTP Takar
Sendok Takar

1 Pengawet 1,25 g
2 Pewarna 1,25 g

Tabel ini hanya berlaku untuk jenis BTP yang berbentuk bubuk (serbuk,
butiran, granul, kristal)

VIDEO
Sendok takar Sendok takar peres 25
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Kukis (Kategori Pangan 07.2.1 Keik, Kukis dan Pai (Isi Buah atau Custard, Vla))

• Contoh pengawet yang diizinkan adalah


Natrium Sorbat (INS. 201)
• Batas maksimal yang diizinkan 1000
mg/kg (sebagai asam sorbat)*. Akan
digunakan dalam 5 kg adonan
sehingga perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


• = (1000/1250) x (5 kg)
• = 4 sendok takar peres

Sehingga natrium sorbat yang


ditambahkan pada kg adonan
maksimal 4 sendok takar peres
5
* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan

15
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Produk Sirup Buah Markisa (Kategori Pangan 14.1.4.3 Konsentrat
(Cair atau Padat) Untuk Minuman Berbasis Air Berperisa)

• Contoh pengawet yang diizinkan


adalah Natrium Benzoat (INS. 211)
• Batas maksimum yang diizinkan 900
mg/kg. Akan digunakan dalam 10 kg
larutan sirup sehingga
perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


• = (900/1250) x (10 kg)
• = 7.2 sendok takar peres dibulatkan
ke bawah menjadi 7 sendok takar
Sehingga
peres natrium yang
benzoat
ditambahkan pada 10 kg larutan
maksimal 7 sendok takar
peres
16
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Roti Isi Abon (Kategori pangan 07.2.2 Produk Bakeri Istimewa Lainnya (Misalnya
Donat, Roll Manis, Scones, dan Muffin)

• Contoh pewarna yang diizinkan adalah


Karamel IV amonia sulfit proses*

• Batas maksimal yang diizinkan 1200


mg/kg*. Akan digunakan dalam 5
kg adonan sehingga
perhitungannya
• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250
mg
• = (1200/1250) x (5 kg)
• = 4,8 sendok takar peres dibulatkan ke
bawah menjadi 4,5 sendok takar peres

adonan maksimal
Sehingga Karamel 4,5IVsendok
amonia
peres takaryang
sulfit proses ditambahkan
pada
* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
5 kg
17
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Abon Daging Sapi (Kategori Pangan 08.2.2 Produk Daging, Daging
Unggas Dan Daging Hewan Buruan, Dalam Bentuk Utuh Atau Potongan yang Diolah Dengan
Perlakuan Panas)

• Contoh pewarna yang diizinkan adalah


Karmin CI. No. 75470 (INS. 120)*

• Batas maksimal yang diizinkan 500


mg/kg (sebagai asam karminat)*. Akan
digunakan dalam 6 kg adonan
sehingga perhitungannya
• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250
mg
• = (500/1250) x (6 kg)
• = 2,4 sendok takar peres dibulatkan
ke bawah menjadi 2 sendok takar
peres

Sehingga Karmin yang ditambahkan


pada 6 kg adonan maksimal 2 sendok
takar peres 18
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Keripik Talas (Kategori Pangan 15.1 Makanan Ringan – Berbahan Dasar
Kentang, Umbi, Serealia,mTepung atau Pati (dari Umbi dan Kacang))

• Contoh pewarna yang diizinkan adalah


Kuning FCF CI. No. 15985 (INS.
110)

• Batas maksimal yang diizinkan 100


mg/kg. Akan digunakan dalam 20
kg adonan sehingga
perhitungannya
• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250
mg
• = (100/1250) x (20 kg)
Sehingga
• = kuning
1,6 sendok takar FCF
peres dibulatkan
ditambahkan
ke pada1,5 sendok
bawah menjadi yang kg
takar
maksimal 1,5 sendok
peres 20 takar adonan
peres

19
BTP Ikutan (Carry over)

Adalah BTP yang berasal dari bahan baik yang dicampurkan


baku
maupun yang dikemas secara terpisah tetapi masih merupakan satu
kesatuan produk
Naget Ayam
Komposisi:
Daging ayam, Tepung Batter, Tepung
roti (mengandung pewarna
Kuning FCF CI. 15985), Tepung
Terigu, Air, Garam, Gula, Bumbu,
Penguat Rasa Mononatrium
Glutamat, Pengemulsi Fosfat

• Tidak ditambahkan langsung


Kriteria • Terbawa dari Bahan Baku, BTP atau

BTP dari Perisa


• Tidak berfungsi secara tekonolgi
Ikutan
KETENTUAN RASIO 1
Jika BTP digunakan secara campuran dan berasal dari golongan yang sama, penjumlahan hasil
bagi masing-masing BTP dengan batas maksimal penggunaannya tidak boleh lebih dari 1 (satu)

BTP Batas Penggunaan Rasio


Maksimal pada produk
Produk Keripik Singkong (Kategori (mg/kg) (mg/kg)
pangan 15.1)
Karmin 200 X x/200
Komposisi:
Singkong, Garam, Air, Bumbu, Gula,
Pewarna Alami Karmin, Pewarna Sintetik Kuning FCF 100 y y/100
Kuning FCF CI. No. 15985
(x/200) +
(y/100) ≤
1

KETENTUAN:
 Rasio (hasil bagi) masing-masing jenis BTP
tidak boleh lebih dari satu (>1)
 Perhitungan rasio tidak berlaku untuk jenis BTP
Contoh Perhitungan Rasio 1: yang memiliki batas maksimal CPPB atau
“secukupnya”. 32
PENGGUNAAN BTP DILUAR YANG TELAH
DIIZINKAN

•Jenis dan Penggunaan BTP yang


belum diizinkan:
1. Boleh digunakan setelah mendapat persetujuan
tertulis dari Kepala Badan.
2. Untuk mendapatkan persetujuan tersebut,
pemohon harus mengajukan permohonan tertulis
kepada Kepala Badan disertai kelengkapan data
sesuai formulir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VII PerBPOM No. 11/2019.
3. Keputusan persetujuan/penolakan dari Kepala
Badan diberikan paling lama 85 (delapan puluh
lima) sejak diterimanya permohonan secara •Formulir yang digunakan untuk
mengajukan izin penggunaan BTP
lengkap.

•(Pasal 16, PerBPOM No. 11/2019)


•3
KETENTUAN PENGGUNAAN PERISA
Peraturan Badan POM No 13 Tahun 2020 tentang Bahan Tambahan Pangan Perisa

JENIS PERISA:
Senyawa Perisa  senyawa kimia tertentu
yang mempunyai sifat flavour
Senyawa perisa alami  diperoleh melalui
proses fisik, mikrobiologis atau enzimatis dari
bahan tumbuhan atau hewan.
Senyawa Perisa Identik Alami  diperoleh
secara sintesis atau diisolasi melalui proses
kimia dari bahan baku aromatik alami dan
secara kimia identik dengan senyawa yang ada  2030 senyawa perisa
dalam produk alami.  Batas maksimal CPPB kecuali jika berfungsi
Senyawa Perisa Artifisial  senyawa perisa sebagai pelarut pengekstraksi.
yang disintesis secara kimia yang belum  Diluar yang telah ditetapkan, Izin khusus
teridentifikasi dalam produk alami

Preparat perisa: Dari bahan pangan tumbuhan maupun hewan yang diperoleh
secara langsung atau setelah melalui proses yang diberi perlakuan fisik,
mikrobiologis dan enzimatis untuk mengahasilkan flavour. Dibatasi
Senyawa
Bahan Baku Aromatik Alami: bahan baku yang berasal dari tumbuhan
Bioaktif dan
atau hewan yang cocok digunakan dalam
penyiapan
Daftar
/pembuatan/pengolahanperisa alami. Sumbernya
Sumber Bahan Baku Aromatik/Preparat Perisa
a. Sumber Bahan Aromatik Alam
Baku
• dan/atau sumber Preparat berasal
dari hewan, tanaman, alga, dan/atau
mikroba.
b. Hewan, tanaman, alga, dan/atau
mikroba yang tertuang dalam
Peraturan terkait kategori Pangan
sesuai dapat digunakan sebagai diluar yang diatur dalam
kategori pangan
sumber Bahan Baku Aromatik Alami
dan/atau sumber Preparat Perisa baku aromatik alami/preparat
dengan Batas Maksimal CPPB. perisa
c. Sumber Bahan Baku Aromatik Alami

35
JENIS PERISA (Lanjutan)
Perisa Asap
Diperoleh dari kayu keras termasuk serbuk  senyawa penanda benzo[a]piren.
gergaji, tempurung dan tanaman berkayu  benzo[a]piren=0.03 mcg/kg
melalui proses pembakaran terkontrol dalam produk pangan
/destilasi kering/perlakuan dengan uap  Kecuali produk pangannya diatur
yang panas kondensasi fraksinasi flavour dalam Peraturan Cemaran

 senyawa
Perisa Hasil Proses Panas penanda

Diperoleh dari bahan atau campuran bahan


pangan, atau yang secara alami terdapat  Batas maksimal
dalam pangan atau diijinkan digunakan 3- monochloropropane-1,2-
dalam pembuatan perisa hasil proses panas diol mengikuti ketentuan
Batas Maksimal Cemaran.
CARA PENCANTUMAN BAHAN
TAMBAHAN PANGAN ( BTP ) DALAM
DAFTAR BAHAN
 Nama Golongan BTP
 Khusus untuk BTP:
 Antioksidan*,
 Pemanis (Alami atau Buatan)*, bahan yang mengandung BTP
 Pengawet*,
Komposisi :
 Pewarna (Alami atau Sintetik)* Air, krim susu, gula pasir (mengandung
dan pengawet sulfit), susu skim, lemak nabati,
 Penguat Rasa* ekstrak mangga, Pengemulsi, Pewarna
•  harus dicantumkan Nama Jenis. sintetik Kuning FCF CI No 15985,, Perisa
Khusus untuk BTP Pewarna sintetik mangga
disertai Nomor Indeks.
 Nama kelompok perisa untuk BTP
perisa meliputi perisa alami
dan/atau perisa sintetik
PENCANTUMAN INFORMASI TANPA BTP
 Pada label dicantumkan setelah daftar bahan yang
digunakan dan Ukuran huruf sama dengan komposisi,
tidak di bold/highlight)
Informasi tanpa BTP
 Tidak diizinkan mencantumkan nama jenis BTP
hanya diizinkan
untuk jenis BTP  Tidak diizinkan jenis BTP yang beririsan fungsi dengan zat
a. Pemanis Buatan gizi
b. Pengawet
c. Pewarna sintetik
d. Antioksidan
e. Penguat Rasa
Informasi tanpa BTP pada
Label Pangan hanya dapat
dicantumkan berupa
a. Tanpa Pemanis Buatan
b. Tanpa Pengawet
c. Tanpa Pewarna Sintetik
d. Tanpa Antioksidan
e. Tanpa Penguat Rasa
contoh
DAFTAR BAHAN:
AIR, GULA, TEH (1%), PERISA SINTETIK, PENGATUR KEASAMAN
(TRINATRIUM SITRAT, ASAM SITRAT, ASAM FOSFAT), ANTIOKSIDAN
(ASAM ASKORBAT), PEMANIS ALAMI GLIKOSIDA SETIVOL (STEVIA),
BUBUK SIRSAK (0,5%). TANPA PENGAWET
PERINGATAN
PANGAN OLAHAN YANG
MENGANDUNG PEMANIS
BUATAN
Pangan Olahan untuk penderita
Pangan Olahan yang Pangan Olahan yang
diabetes Pangan Olahan yang
mengandung Pemanis dan/atau makanan berkalori menggunakan
mengandung Poliol
buatan rendah yang menggunakan Aspartam
pemanis buatan

• “Mengandung • ”Untuk penderita •“Mengandung • “Konsumsi


pemanis buatan, diabetes dan/atau fenilalanin, tidak berlebihan
disarankan tidak orang yang cocok untuk mempunyai efek
dikonsumsi oleh membutuhkan penderita laksatif”
anak di bawah 5 makanan berkalori fenilketonurik”
(lima) tahun, rendah”
ibu hamil dan
ibu menyusui”
BAHAN TAMBAHAN PANGAN CAMPURAN

Spesifikasi sesuai bahan mencantumkan nama


penyusun golongan BTP yang
mempunyai fungsi utama

Spesifikasi sesuai KMI atau mencantumkan takaran


persyaratan lain (SNI, penggunaan dalam produk
JECFA) pangan

Memenuhi mencantumkan tulisan


“Bahan Tambahan Pangan
persyarata Campuran” pada label
n Cemaran

BTP Campuran
dilarang menggunakan
pewarna dibuktikan BTP Campuran Pemanis campuran: Senyawa nitrat,
dengan analisis dan/atau Glikosida steviol, Senyawa nitrit, dan
kualitatif hanya dalam bentuk table Senyawa sulfit
top

* Perka BPOM No. 8 Tahun 2016 tentang Persyaratan Bahan Tambahan Pangan Campuran
Bahan yang Dilarang Digunakan sebagai BTP
☺ Asam borat dan senyawanya (Boric acid) ☺Sinamil antranilat (Cinamyl
boraks anthranilate)
☺Asam Salisilat dan garamnya ☺ Dihirosafrol
(Salicylic acid and its salt) (Dihydrosafrole)
☺ Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, ☺ Biji tonka
DEPC) (Tonka bean)
☺ Dulsin (Dulcin) ☺ Minyak kalamus (Calamus
☺ Kalium klorat (Potassium chlorate) oil)
☺ Kloramfenikol (Chloramphenicol) ☺ Minyak tansi (Tansi oil)
 Salah satu antibiotik ☺ Minyak sasafras (Sasafras
☺ Minyak nabati yang dibrominasi oil)
(Brominated vegetable oils)
☺ Nitrofurazon (Nitrofurazone)
☺ Formalin
☺ Kalium Bromat (Potassium
bromate)
☺ Dulkamara (Dulcamara)

X
☺ Kokain (Cocaine)
☺ Nitrobenzen (Nitrobenzene)
41
AYO CEK BTP BERBASIS WEB

•FITUR APLIKASI •JENIS PENCARIAN


 KAMUS ISTILAH  JENIS BTP
 PERHITUNGAN RASIO 1)  GOLONGAN BTP
 KATEGORI PANGAN
 INS
 JENIS PANGAN (NEW)

Aplikasi online untuk mempermudah


Ayo Cek BTP Berbasis Web
dan mempercepat pengawas,

produsen, dan konsumen dalam


membaca peraturan tentang Bahan
Tambahan Pangan. 42
Jl. Ngumban Surbakti No. 79 Selayang,
Medan

082271237313

eldwinciptakompetensi@gmail.com

www.eldwinciptakompetensi.com

eldwin_cipta_kompetensi

Anda mungkin juga menyukai