Tujuan penataan ruang tersebut dijabarkan secara lebih operasional dalam kebijakan dan strategi
sebagai berikut:
1. Kebijakan pengembangan prasarana dan sarana jasa komersial, dijabarkan dalam strategi berikut:
b. Mengembangkan prasarana dan sarana jasa pariwisata, perdagangan, serta pendukung sektor
kelautan dan perikanan.
b. Mewujudkan kawasan hutan dalam satu wilayah pulau dengan luas paling sedikit 70% dari luas
pulau atau sesuai dengan kondisi ekosistemnya;
c. Mengembangkan potensi sumberdaya alam sesuai daya dukung dan daya tampung ekosistem
pulau;
f. Meningkatkan kemampuan ekosistem pulau dari tekanan perubahan dan/atau dampak negatif
yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya;
g. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam di kawasan berfungsi lindung secara bijaksana
untuk menjamin keberlanjutan ekosistem pulau.
3. Kebijakan pengembangan pariwisata, kelautan dan perikanan, dijabarkan dalam strategi berikut:
d. Meningkatkan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budidaya di darat dan laut;
e. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi.
a. Menetapkan zona bahaya dan zona aman pada kawasan rawan bencana;
b. Mengembangkan perencanaan sesuai zona kerawanan bencana;
c. Mengembangkan sistem pencegahan sesuai sifat dan jenis bencana, serta karakteristik wilayah;
b. Membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antar kawasan dan antara kawasan dengan
pusat-pusat kegiatan.
6. Kebijakan pemantapan fungsi pusat-pusat kegiatan sesuai dengan struktur dan hirarkinya,
dijabarkan dalam strategi berikut:
e. Menetapkan kegiatan utama pada pusat-pusat kegiatan agar masing – masing dapat berkembang
sesuai potensinya;
f. Meningkatkan keterkaitan antara kawasan perkotaan dan distrik di sekitarnya untuk mendukung
percepatan pertumbuhan wilayah;
h. Menyediakan sarana sosial ekonomi sesuai standar pelayanan minimal secara merata;
i. Meningkatkan sarana sosial ekonomi di pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan hirarki
pelayanannya.
d. Meningkatkan nilai ekonomi kawasan lindung tanpa mengabaikan fungsi perlindungan melalui
kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan;
e. Mengembangkan kegiatan industri terutama diarahkan pada industri pendukung perikanan dan
pertanian;
f. Mengembangkan dan meningkatan kegiatan pariwisata alam, buatan, dan sejarah secara
terintegrasi;
g. Mengembangan permukiman yang aman, nyaman, dan seimbang serta mempertimbangkan daya
dukung lingkungan;
h. Mengembangkan kegiatan budidaya yang mendukung fungsi pertahanan dan keamanan negara.
10. Kebijakan pengembangan kawasan yang diprioritaskan untuk mendukung sektor ekonomi
potensial, pengembangan sosial budaya, dan daya dukung lingkungan hidup, dijabarkan dalam
strategi berikut:
a) Mendorong pengembangan sentra ekonomi pendukung pariwisata dan pengolah hasil kelautan
dan perikanan;
b) Mendorong pengembangan pengelolaan aset sosial budaya;
c) Mengendalikan kualitas lingkungan hidup.