Adapun suatu padangan yang dapat diambil yaitu dari segi dampak
defortasi yang terjadi seperti dilihat dalam pembangunan jalan trans papua
yang dimana akan terjadi pembukaan lahan secara besar-besaran. Maka
dari itu potensi akan terjadi rawan bencana berupa pembakaran hutan yang
dilakukan secara buatan yang mengakibatkan ekosistem hutan menjadi
tidak seimbang (terganggu).
Selain itu juga terdapat bencana alam berupa daerah rawan longsor
pada dataran-dataran tinggi bahkan juga bisa mengakibtkan erosi yang akan
terjadi amblas pada suatu lahan yang telah dibuka sebagai jalan trans
papua.Selanjutnya untuk daerah aliran sungai seperti di mamberamo dan
dataran-dataran rendah atau juga daerah resapan air bisa menagkibatkan
daerah aliran air yang menguap sehingga potensi akan terjadinya banjir
yang akan mengacam bagi masyarakat yang bertempat tinggal di
permukiman yang berada di sekitaran jalan trans Papua
Gambar Aksebitilitas Jalan Trans Papua
Ruas Jalan Trans Papua yang terdapat di Provinsi Papua
terdiri dari sepuluh ruas jalan, dengan perincian sebagai
berikut:
• Ruas Wamena- Habema - Kenyam - Mamugu, panjang
284,30 km
• Ruas Kwatisore (batas provinsi Papua) - Nabire (batas
kota), panjang 203,32 km
• Ruas Nabire - Wagete - Enarotali, panjang 275,50 km
• Ruas Enarotali - ilaga - Mulia - Wamena, panjang
513,40 km
• Ruas Wamena - Elelim-Jayapura, panjang 585 km
• Ruas Kenyam - Dekai, panjang 275,83 km
• Ruas Dekai - Oksibil, panjang 231,60 km
• Ruas Oksibil - Waropko, panjang 135,01 km