DESKRIPSI MATERI
Bab III lari cepat (sprint) memuat tentang:
a. Lari cepat/jarak pendek (sprint)
b. Fase-fase lari cepat (sprint)
c. Teknik start lari cepat (sprint)
d. Teknik memasuki finish
e. Kesalahan yang umum dan perbaikannya
f. Pembelajaran dasar lari
21
A. Lari Cepat/jarak Pendek (Sprint)
Lari sprint adalah salah satu kategori nomor lari dimana
pelari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh
(Rumini, 2004: 19) Lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) yaitu
semua perlombaan lari dengan kecepatan penuh yang menempuh
jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Kunci pertama yang harus dikuasai
oleh pelari cepat adalah start Keterlambatan atau ketidak telitian
pada waktu melakukan start, sangat merugikan seorang peiari
cepat. Oleh sebab itu, cara melakukan start harus benar-benar
diperhatikan dan dipelajarı, serta dilatih dengan cermat (Dadan
Heryana dan Giri Verianti, 2010. 17).
22
melayang (yang dapat dirinci menjadi fase ayun depan dan fase
pemulihan)
Dalam fase topang badan pelari diperlambat (topang
depan) kemudian dipercepat (fase dorong).
Dalam fase layang, kaki bebas mengayun mendahului
badan sprinter dan diluruskan untuk persiapan sentuh
tanah (ayunan ke depan) sedangkan yang paling akhir
kaki topang dibengkokkan dan diayun ke badan sprinter
(pemulihan).
1. Fase Topang
Tujuan: memperkecil hambatan saat sentuh tanah dan untuk
memaksimalkan dorongan ke depan.
1 2 3
23
1 2 3
24
Lari akselerasi.
Dalam posisi "Bersedia" sprinter telah siap pada balok start
dan mengambil sikap awal.
Dalam posisi "Siaaap" sprinter bergerak ke posisi start
secara optimal.
Dalam fase dorong, sprinter meninggalkan balok start dan
melakukan langkah pertama lari.
Dalam fase lari percepatan, sprinter menambah kecepatan
lari dan melakukan transisi ke gerakan berlari.
2. Penempatan Balok Start dan Pengaturannya
Tujuan: menempatkan balok start disesuaikan dengan
ukuran kaki dan kemampuan pelari
Karakteristik teknik:
Blok depan ditempatkan 1.5 panjang kaki di belakang garis start
Blok belakang dipasang 1.5 panjang kaki di belakang blok
depan.
Blok depan biasanya dipasang lebih datar
Blok belakang biasanya dipasang lebih curam
25
Lutut kaki belakang membentuk sudut antara 120 140 derajat
Pinggang sedikit diangkat tinggi daripada bahu, tubuh sedikit
condong ke depan.
Bahu sedikit lebih maju ke depan dari kedua tangan.
Karakteristik teknik
Badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menekan
keras pada balok start
Kedua tangan diangkat dari tanah bersamaan untuk kemudian
diayun bergantian.
Kaki belakang mendorong kuat, dorongan kaki depan sedikit
tidak kuat namun lebih lama.
Kaki belakang diayun ke depan dengan cepat sedangkan badan
condong ke depan.
Lutut dan pinggang keduanya diluruskan penuh pada saat akhir
dorongan.
26
5. Fase Lari Percepatan
Tujuan: menambah kecepatan dan membuat gerakan
transisi yang efisien ke gerakan lari.
Karakteristik Teknik:
Kaki depan ditempatkan dengan cepat pada telapak kaki untuk
mermbuat langkah pertama.
Condong badan ke depan dipertahankan.
Tungkai-tungkai bawah dipertahankan selalu paralel dengan
tanah saat pemulihan (recovery).
Panjang langkah dan frekuensi gerak langkah meningkat
dengan setiap langkah
Badan ditegakkan dari sedikit setelah jarak 20-30 m
27
2. Star Menengah (medium start)
Posisi start ini drukur dengan jarak 21 cm dari depan balok
siart sampai pada garis start, saat melakukan jongkok lutut kaki
belakang diletakkan pada satu garis dengan ujung kaki di depan.
Start ini juga dapat menghasilkan kecepatan yang sangat cepat
28
c. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga
bahu sebelah maju ke depan Jarak waktu 20 meter terakhir
dani garis finish adalah merupakan perjuangan untuk
mencapai kemenangan dalan suatu perlombaan lari. Dalam
gerakan finish ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu sebagai berikut:
Percepat dan lebarkan langkah, tetapi harus tetap rileks
Pusatkan pikiran untuk mencapai finish
Jangan melakukan gerakan secara bernafsu sehingga
menimbulka ketegangan, sebab ketegangan akan
mengurangi lebar langkah yan berakibat mengurangi
kecepatan.
Jangan menengok lawan.
Jangan melompat.
Jangan memperlambat langkah sebelum melewati garis
finish.
29
Tangan tidak Bahu dan badan Atlet harus berusaha
diayunkan kea berputar pada saat memperbaiki gerakan
rah lari. sprint, dan garis tangan saat berlari di
pandangan tidak tempat atau sprint
benar. Kepala dengan kecepatan ½
diayunkan berputar atau 3/4 . garis
dan tangan pandangan harus lurus
berayun melintasi ke depan.
ddada.
Atlet berlari Posisi badan dan Atlet harus berlatih
dengan kepala di kepala tidak benar, berlari di tempat,
miringkan dan pandangan kemudian berubah
kebelakang atau tidak lurus ke berlari kea rah belakang
dengan badan depan. Atlet diikuti dengan berlari ke
dimiringkan ke mungkin memiliki depan. Tekankan pada
belakang. otot perut yang perbaikan sudut kepala
lemah. dan badan. Seluruh
atlet berlatih start dari
posisi membungkuk
dana melayang dengan
menekankan pada
posisi kepala dan
badan yang benar. Atlet
juga harus melakukan
latihan perut.
Atlet meluruskan Atlet mungkin Atlet harus berlatih lari
paha kaki yang memiliki otot dengan lutut tinggi,
memimpin kuadrisep yang skipping dan lompat
dengan cara lemah, fleksibilitas dan loncat.
yang salah. yang buruk pada
daerah pinggul,
atau koordinasi
yang buruk antara
tangan dan kaki.
Atlet tidak berlari Atlet mungkin Atlet harus berlatih
dalam garis lurus berlari dengan berlari pada garis
melintas trek. kepela di belakang, dengan menjaga
berlari dengan pandangan lurus ke
mata terpejam atau depan. Juga
menegangkan pengulangan sprint
tubuh saat berlari. dengan menambah
kecepatan pada setiap
30
sprint; menekankan
pada posisi kepala dan
badan.
Atlet kelihatan Tekanan Instruksikan atlet untuk
sangat tegang. disebabkan oleh berlatih berlari dengan
Tangan kurangnya rahang dilemaskan dan
dikepalkan, bahu pengalaman dan jari dilonggarkan
kaku dan wajah latihan (seakan-akan
tegang. melemaskan tubuh membawa telur pada
saat berlari dengan masing-masing
kecepatan tinggi. tangan).
Atlet merasa
bahwa tekanan
seimbang dengan
usaha dan
kecepatan yang
maksimal.
Start Sprint
Kesalahan Alasan Perbaikan
Dalam posisi Berat badan tidak Memperbaiki
siap, bahu atlet dibagi rata antara penempatan blok.
berada di tangan dan kaki. Menyuruh atlet untuk
belakang tangan Bahu tidak cukup mengangkat berat
dan berat badan jauh ke depan, atau badannya dan
dikembalikan ke blok mungkin menggerakkan bahu ke
kaki. terlalu jauh di depan sehingga sedikit
belakang garis melampaui tangan.
start.
Dalam posisi Blok start Memperbaiki posisi
siap, sudut kaki diatur terlalu dekat start. Dengan
yeng memimpin dengan garis. menggunakan
terlalu keci Bokong tidak di pasangan, atlet
(kurang dari 90 angkat cukup tinggi berusaha mengangkat
derajat). dalam posisi siap. tubuh ke posisi start
yang benar.
Dalam posisi Kedua kaki hamper Memperbaiki posisi
siap, sudut kaki lurus, dan boong start. Dengan
yang memimpin diangkat terlalu menggunakan
terlalu besar tinggi dalam posisi pasangan, atlet
(lebih dari 90 siap. berusaha mengangkat
derajat).
31
tubuh ke posisi start
yang benar.
Dalam posisi Pandangan atlet Memperbaiki garis
siap, punggung pada garis finish, pandangan,
atlet tetap paralel dan blok menginstruksikan atlet
dengan dipisahkan terlalu untuk melihat ke titik
permukaan. jauh. kira-kira 1 hingga 1 ½
ke depan posisi tangan.
Mengatur blok lebih
rapat.
Atlet berdiri atauSegera setelah Memperbaiki sudut
melompati blok. pistol meletus, atlet tubuh pada 2 hingga 3
Langkah awalmengangkat badan langkah pertama.
dari blok pendek dan menaikkan Menyuruh atlet untuk
dan lemah. kepala dan garis menggerakkan tangan
pandangan. Atlet dan kakinya segera
melakukan langkah setelah pistol meletus.
yang salah dari Tingkatkan tenaga kaki
blok dan mungkin atlet dengan latihan
memiliki kekuatan memantul, melompat
kaki yang buruk. dan latihan beban.
Atlet kehilangan Atlet memiliki Setelah pistol meletus,
keseimbangan gerakan tangan atlet harus bergerak
atau terhayung- yang buruk atau dengan kuat dari blok;
hayung dari blok. salah. Kaki tangan harus bergerak
dilangkahkan ke sekuat kaki. Atlet juga
samping dan bukan harus mencoba
kea rah lari. Atlet aktivitas yang
mungkin memiliki menguatkan kaki.
tenaga kaki yang
lemah.
32
1. Pembelajaran Dasar Lari
Pembelajaran 1 ayunan tangan
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri
dengan rapi dengan jarak yang
sudah di ataur
Melakukan gerakan ayunan
tangan ke depan dengan jaran
5 -10 meter
Lakukan gerkan tersebut
dengan 2 x pengulangan
33
Pembelajaran 4 angkat paha/lutut
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri
dengan rapi di belakang marker
Melakukan gerakan angkat
paha/lutut ke depan dengan
jarak 10-25 meter
Lakukan gerkan tersebut
dengan 2 x pengulangan
Pembelajaran 6 kombinasi
Pelaksanaan:
Ayunan tangan - pergelangan kaki – lari
Tendang tumit – angkat paha/lutut – lari
langkah panjang angkat lutut – ayunan tangan-lari
Tendang Tumit – Langkah panjang angkat lutut – lari
Lakukan gerakan tersebut dengan 1 x pengulangan
dengan jarak 30 - 60 meter
34
2. Pembelajaran lari dalam aktivitas bermain
Permainan Lari Sprint (kejar ekor)
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa mencari pasangan masing
Mahasiswa/siswa berdiri di belakang marker dengan
posisi yang di depan di pasangkan ekor berupa tali
sepanjang 40 cm di belakang
Melakukan gerakan berlari dan mengejar dengan jaran
30-50 meter
Lakukan gerkan tersebut bergantian dengan 1 x
pengulangan
35
Pembelajaran 1
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri dengan rapi di belakang
marker
Melakukan gerakan tendang pantat, jingkat-jingkat,
lutut angkat tinggi-tinggi dengan jarak 5-10 meter
Lakukan gerkan tersebut dengan 2 x pengulangan
Tujuan: mengembangkan ketangkasan dasar lari
Pembelajaran 2
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri dengan rapi di belakang
marker
Melakukan gerakan koordinasi gerakan lengan dan
langkah panjang dengan jarak 5-10 meter
Lakukan gerkan tersebut dengan 2 x pengulangan
Tujuan: mengembangkan koordinasi lari sprint
Pembelajaran 3
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri dengan rapi di belakang
marker dengan berpasangan
Melakukan gerakan mengejar teman segaris dengan
jarak 5-10 meter
Lakukan gerkan tersebut dengan 2 x pengulangan
36
Tujuan: mengembangkan kecepatan reaksi dan
percepatan lari
Pembelajaran 4
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri dengan rapi di belakang
marker
Melakukan gerakan lari dengan kecepatan maksimum
dengan jarak 20 meter
Lakukan gerkan tersebut dengan 1 x pengulangan
Tujuan: mengembangkan kecepatan maksimum
Pembelajaran 5
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri dengan rapi di belakang
marker
Melakukan gerakan start berdiri dengan menjatuhkan
diri lalu berlari dengan jarak 20 meter
Lakukan gerkan tersebut dengan 1 x pengulangan
Tujuan: mengembangkan konsentrasi dan reaksi
37
Pembelajaran 6
Pelaksanaan:
Mahasiswa/siswa berdiri
dengan rapi di belakang
marker
Melakukan gerakan start
jongkok dengan aba-aba
“”BERSEDIA, SIAP, YA”
lalu berlari dengan jarak 20
meter
Lakukan gerkan tersebut
dengan 1 x pengulangan
Tujuan: Memperkenalkan urutan posisi BERSEDIA,
SIAP, YA, pada gerakan start jongkok
38
AKTIVITAS MAHASISWA
39
Setelah anda mempelajari bab III Lari Sprint, latilah ingatan
anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lari cepat!
2. sebutkan dan jelaskan teknik start jongkok!
3. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam lari
sprint!
40
Daftar Rujukan
41