Anda di halaman 1dari 10

78 Tamara Avilla

Tamara
Jurnal Promkes: Avilla. Jurnal
The Indonesian JournalPromkes Vol. 7 No.
of Health Promotion and1Health
(2019) 79-88
78-87
Education
doi:78-87
Vol. 7 No. 1 (2019) 10.20473/jpk.V7.I1.2019.79-88 78-87
doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.78-87

GAMBARAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA


(PKPR) DI PUSKESMAS DUPAK SURABAYA

DESCRIPTION OF IMPLEMENTATION HEALTH CARE SERVICES


ADOLESCENT (PKPR) AT PUSKESMAS DUPAK SURABAYA

Tamara Avilla
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo Surabaya
E-mail: tamaraavilla82@gmail.com

ABSTRACT
Background: Adolescent health services is one of the government programs aimed at
teenagers in Indonesia with the intention that teenagers have a comfortable place to grip or
help deal with all sorts of teenage problems that are being faced. This PKPR is implemented
in every Health Care. Purpose: the aims of this study was seen implementation PKPR in
Dupak Health Care, Surabaya. Methods: This study was conducted at Dupak Health Care,
Surabaya using qualitative descriptive research with observation method and in-depth
interview at Head of Dupak Health Care Surabaya, holder of UKBM program (The Effort
of Health Community Based Services) in Health Care, PKPR program holder, and some
teenagers working area of Health Care. Results: The results and discussion in this journal
that describes the implementation of health care services adolescents at Puskesmas Dupak
Surabaya Health Center by adjusting the reference of National Standard PKPR 2014 and
in line with previous similar research. Conclusion: There is a mismatch between the
implementation of PKPR and the national standard of health care for adolescents that is
influenced by various factors

Keywords: PKPR, Adolescent, Puskesmas

ABSTRAK
Latar Belakang: Pelayanan kesehatan peduli remaja adalah salah satu program pemerintah
yang ditujukan kepada para remaja di Indonesia. Pelayanan kesehatan peduli remaja atau
PKPR dibuat dengan maksud agar para remaja mempunyai tempat yang nyaman untuk
berkeluh kesah atau membantu menangani segala macam masalah remaja yang sedang
dihadapi. PKPR ini ditujukan pada setiap Puskesmas. Tujuan: gambaran pelaksanaan
pelayanan kesehatan peduli remaja di Puskesmas Dupak Surabaya. Metode: Penelitian
ini dilaksanakan di Puskesmas Dupak Surabaya dengan menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam pada Kepala Puskesmas
Dupak Surabaya, pemegang program UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang
ada di Puskesmas Dupak Surabaya, pemegang program PKPR, dan beberapa remaja yang
berada di wilayah kerja puskesmas. Hasil: Hasil penelitian menggambarkan pelaksanaan
pelayanan kesehatan peduli remaja di Puskesmas Dupak Surabaya yang pelaksanaannya telah
menyesuaikan acuan Standar Nasional PKPR tahun 2014. Kesimpulan: adanya ketidaksesuaian
antara implementasi PKPR dengan standar nasional pelayanan kesehatan peduli remaja yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Kata Kunci: PKPR, Remaja, Puskesmas

PENDAHULUAN minum-minuman keras (miras), narkoba,


hingga perilaku seksual pra nikah yang
Masalah. yang terjadi di Indonesia
makin marak terjadi. Pernyataan tersebut
sangat beragam. Salah satu contoh
didukung oleh hasil.survei BKBBN tahun
permasalahan remaja, yakni merokok,

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Tamara Avilla, Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan… 79

2006. dan survei yang menunjukkan bahwa perhatian yang lebih yang harus ditujukan
sekitar 45% remaja di kota besar seperti, kepada remaja. (Ni Nyoman, 2011).
Medan, Jakarta, Bandung, Makasar, dan Pemerintah membuat kebijakan
Surabaya sudah pernah melakukan perilaku yang dikemas dalam suatu program yang
seksual pra nikah. Survei lain yakni, Survei berada di dalam Puskesmas dalam rangka
Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia menanggulangi permasalahan tersebut.
(SKRRI) menunjukkan bahwa dari tahun Salah satu wujud kepedulian pemerintah
2007 hingga tahun 2012 perilaku seksual adalah dengan menggalakkan program
pra nikah selalu mengalami peningkatan. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Masalah yang dihadapi remaja sangatlah (PKPR). PKPR adalah pelayanan kesehatan
beragam. karena memang masa remaja yang ditujukan kepada remaja dan dapat
adalah masa pertumbuhan atau masa dijangkau oleh remaja. PKPR mempunyai
transisi. Masa transisi yaitu masa peralihan kesan yang menyenangkan, menerima
anak-anak menuju dewasa, sehingga dalam remaja dengan tangan terbuka, menghargai
melakukan atau menentukan pilihan remaja menjaga rahasia, dan peka terhadap
masih belum dapat berdiri sendiri tanpa kebutuhan kesehatan remaja, serta efektif,
pengawasan oleh lingkungan sekitar. efisien dan komprehensif dalam memenuhi
Beberapa masalah remaja antara kebutuhan tersebut. Pelaksanaan PKPR
lain merokok, perilaku seks pra nikah, dilaksanakan pada setiap Puskesmas
narkoba, dan lain-lain. Merokok bukan hal karena merupakan unit pelaksanaan
yang taboo lagi untuk diperbincangkan. teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Usia pertama kali perokok di Jawa Timur. Kota yang bertanggung jawab untuk
dengan kategori merokok terbanyak yaitu menyelenggarakan pembangunan kesehatan
pada usia 15–19 tahun dengan persentase di wilayah kerja dan merupakan fasilitas
sebanyak 50,8% (Riskesdas, 2013). Hal kesehatan tingkat pertama yang paling
tersebut tentunya disebabkan oleh banyak dekat dengan masyarakat.
faktor, baik dari lingkungan maupun sifat Puskesmas Dupak Surabaya adalah salah
remaja yang cenderung ingin tahu lebih satu Puskesmas yang telah melaksanakan.
banyak. Permasalahan narkoba pada remaja PKPR di wilayah kerja Puskesmas.
berdasarkan survei BNN yang dikemukakan Pelaksanaan PKPR di Puskesmas Dupak
oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Surabaya sudah dilaksanakan sejak awal
Nasional Anti Narkoba (Granat) yang dikutip tahun 2016 dengan melaksanakan kegiatan
di dalam www.antaranews.com, sekitar di luar dan di dalam gedung Puskesmas.
4,7% pengguna narkoba adalah pelajar, dan Pelaksanaan PKPR tentunya bukan hanya
mahasiswa dengan jumlah 921.695. sekedar dilaksanakan melainkan harus
Penyebab remaja mengonsumsi disesuaikan dengan pedoman yang dipakai
narkoba, dapat ditinjau dari kesalahan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
pendidikan keluarga dan lingkungan Tenaga kesehatan dan remaja sebagai
sekitar. Remaja masih belum sepenuhnya sasaran juga harus ikut mengambil peran
dikatakan dewasa karena, dalam proses untuk melaksanakan PKPR di Puskesmas
tumbuh kembang masih harus dipantau Dupak Surabaya. Hal tersebut menjadi
dan diberikan arahan. Lingkungan terdekat pertimbangan peneliti ingin mengetahui
seperti keluarga, apabila tidak dapat gambaran pelaksanaan pelayanan
mengarahkan dengan baik, tentu akan kesehatan peduli remaja di Puskesmas
semakin banyak permasalahan remaja Dupak Surabaya.
yang akan muncul. Semakin banyak
permasalahan itu muncul tentunya semakin
banyak pula remaja yang mengalami efek METODE
psikis dan psikologis. Efek psikis dan Jenis penelitian ini merupakan studi
psikologis remaja dapat mempengaruhi deskriptif kualitatif. Ditinjau dari segi
perkembangan remaja. Remaja adalah waktu, penelitian ini merupakan penelitian
generasi penerus bangsa, dan juga aset cross sectional, karena pengambilan
bangsa yang dapat memberikan pengaruh data hanya dilakukan pada satu kali
besar terhadap, keberhasilan tujuan pengamatan (Notoatmodjo, 2003). Metode
pembangunan nasional, sehingga perlu yang akan dilakukan oleh penulis yakni

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal Promkes: The Indonesian
7 No. 1 Journal of Health Promotion and Health Education78-87
80 Jurnal Promkes Vol. (2019) 78-87.
79-88. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.79-88
Vol. 7 No. 1 (2019) 78-87. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.78-87

observasi, wawancara mendalam atau promotif dan preventif, baik upaya


indepth interview. Wawancara mendalam kesehatan perorangan, maupun upaya
dilakukan berdasarkan acuan standar kesehatan masyarakat. Jenis layanan
nasional PKPR 2014, seperti memberikan kesehatan perorangan (UKP), yakni seperti
pelayanan konseling pada semua remaja poli umum, poli gigi dan mulut, poli KIA-KB,
yang memerlukan konseling dengan UGD, gizi, rawat inap persalinan, rawat
petugas PKPR, melakukan pembinaan inap umum, unit farmasi, laboraturium,
minimal di satu sekolah umum atau poli psikologi, poli kesehatan tradisional,
sekolah berbasis agama dalam satu tahun dan pelayanan kesehatan keliling. Jenis
dengan minimal melaksanakan kegiatan layanan kesehatan masyarakat (UKM)
KIE, melatih konselor sebaya minimal 10% meliputi, upaya promosi kesehatan, upaya
dari jumlah murid sekolah binaan, serta kesehatan lingkungan, upaya KIA-KB,
memenuhi lima aspek yang berkaitan upaya gizi masyarakat, upaya pencegahan
dengan penyelenggaraan PKPR. Lime penyakit, upaya perawatan kesehatan
aspek penyelenggaraan PKPR, yaitu SDM masyarakat, upaya kesehatan jiwa, upaya
Kesehatan, fasilitas kesehatan, remaja, kesehatan gigi, upaya kesehatan indera,
jejaring, dan manajemen kesehatan. upaya kesehatan anak usia sekolah dan
Analisis data menggunakan studi remaja, upaya kesehatan tradisional,
literatur, pengumpulan data, analisis dan upaya kesehatan kerja. Adapun jenis
hasil, pembahasan, dan ditutup dengan layanan jaringan dan jejaring fasilitas
kesimpulan serta saran. Lokasi penelitian di di Puskesmas Dupak Surabaya, yakni
wilayah kerja Puskesmas Dupak Surabaya. adanya Puskesmas keliling, Pos Kesehatan
Kelurahan, dan jejaring dengan fasilitas
pelayanan kesehatan (fasyankes). Waktu
HASIL DAN PEMBAHASAN pelayanan di Puskesmas Dupak Surabaya
Puskesmas Dupak Surabaya berdiri pada pelayanan rawat jalan pagi, yakni
sejak tahun 1959. Wilayah kerja Puskesmas hari senin sampai sabtu dengan jam buka
Dupak Surabaya terdiri dari 5 RW dan 75 sesuai peraturan dari Dinas Kesehatan.
RT dengan jumlah penduduk di tahun Jam pelayanan rawat jalan untuk sore hari
2017 sekitar 23.525 jiwa. Posisi geografis pada setiap hari senin sampai dengan hari
Puskesmas Dupak Surabaya berada di jum’at. Pelayanan yang setiap hari buka
tengah pemukiman padat penduduk dengan 24 jam, yaitu pelayanan UGD, rawat inap
warga berstatus ekonomi menengah ke bersalin, serta rawat inap pemulihan gizi
bawah. Batas wilayah kerja Puskesmas buruk (TFC).
Dupak yakni, sebelah utara Kelurahan Perak
Barat, sebelah selatan Kelurahan Genting, Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
sebelah barat Kelurahan Jepara, dan (PKPR) di Puskesmas Dupak Surabaya
sebelah timur Kelurahan Monokrembangan. Hasil wawancara peneliti dengan
Adapun visi Puskesmas Dupak Surabaya pemegang program UKM, yakni dr. Novi,
yakni “Mewujudkan Puskesmas dengan mendapati hasil bahwa Puskesmas Dupak
Pelayanan Professional. untuk Mewujudkan didirikan karena telah memiliki Psikolog
Wilayah Dupak Sehat”. Upaya Puskesmas pada tahun 2016. Berikut hasil kuotasi
dalam mewujudkan visi tersebut didukung penelitian,
melalui tiga misi yang telah ditetapkan,
yakni: “sejarah terbentuknya PKPR di
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan Puskesmas Dupak Surabaya ini
yang. bermutu sesuai kebutuhan dan dimulai dari Dinas Kesehatan
harapan masyarakat. yang mempunyai program baru
2. Melaksanakan upaya dan pelayanan. yaitu PKPR untuk Puskesmas
kesehatan yang professional. percontohan saja, namun Kepala
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat Puskesmas Dupak Surabaya
dalam bidang kesehatan. mempunyai inisiatif untuk
membentuk Tim PKPR sejak awal
Fasilitas yang. disediakan oleh
tahun 2016 dikarenakan pada saat
Puskesmas Dupak diantaranya fasilitas
itu Puskesmas sudah mempunyai
pelayanan kesehatan yang berbasis upaya
Psikolog. PKPR di Puskesmas

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Tamara Avilla, Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan… 81

Dupak juga mempunyai pedoman mengalami masalah psikologis dan memiliki


yakni Standar Nasional Pedoman kecenderungan masalah kesehatan remaja,
Pelaksanaan PKPR tahun 2014”. maka petugas Puskesmas yang menangani
hal tersebut langsung mengarahkan ke
PKPR di Puskesmas Dupak mempunyai poli psikologi. Adapula remaja atau pasien
tim yang mana pembentukan tersebut yang hanya membutuhkan poli psikologi
terdiri dari beberapa petugas Puskesmas maka langsung memilih ke poli psikologi
dengan keahliannya di bidang masing- di tahap pendaftaran awal. Semua pasien
masing, serta penanggung jawab dari atau remaja yang telah diberikan konseling
program PKPR di Puskesmas Dupak ialah dapat langsung pulang ke rumah, namun
dr. Novi selaku penanggung jawab UKM. apabila remaja membutuhkan tindakan
PKPR termasuk dalam upaya kesehatan lebih lanjut bisa dilanjutkan keesokan
perorangan (UKP) dan juga upaya kesehatan harinya sesuai jam buka poli psikologi.
masyarakat (UKM). Petugas psikolog di
Puskesmas Dupak Surabaya juga ada untuk Implementasi PKPR di Puskesmas Dupak
melayani konseling remaja di Poli psikolog, Surabaya
yakni lulusan S2 di salah satu universitas
ternama di Surabaya. Pelayanan kesehatan peduli remaja
Pelayanan kesehatan peduli remaja mempunyai standar nasional sesuai dengan
di Puskesmas Dupak Surabaya mempunyai pedoman PKPR. Standar Nasional. PKPR
dua kegiatan, yakni kegiatan di luar dibuat untuk seluruh Puskesmas yang ingin
gedung Puskesmas dan di dalam gedung. dan sedang melakukan PKPR agar berjalan
Adapun kegiatan di dalam gedung dengan baik dan benar. Standar Nasional
seperti pelayanan konseling bagi remaja PKPR dibuat oleh Kementerian Kesehatan
yang membutuhkan pelayanan tersebut Republik Indonesia Tahun 2014. Standar
dengan menggunakan metode person to Nasional berupa dokumen tertulis yang
person atau face to face. Kegiatan di luar berisi tentang persyaratan mutu PKPR yang
gedung yakni meliputi posyandu remaja, meliputi persyaratan mutu, input, process,
pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan output. Fasilitas kesehatan atau Puskesmas
lain-lain. PKPR di Puskesmas Dupak hanya harus mampu melaksanakan. kriteria yang
mempunyai satu Posyandu dengan nama ada supaya dapat menggunakan standar
Posyandu Aksi Sukmojati yang terletak tersebut, berikut ini adalah kriteria fasilitas
di salah satu wilayah kerja Puskesmas kesehatan atau Puskesmas:
Dupak, yakni wilayah RW 1 yang berdiri 1) Memberikan pelayanan konseling
sejak tahun 2017. Pelayanan kesehatan pada semua remaja yang memerlukan
peduli remaja di Puskesmas Dupak konseling dengan petugas PKPR. Hasil
Surabaya sudah mempunyai lima aspek wawancara dengan Psikolog (Aida)
yang berkaitan dengan penyelenggaraan mengatakan bahwa, Puskesmas Dupak
PKPR yang sesuai dengan Standar Nasional sudah menerapkan dan melaksanakan
PKPR Tahun 2014 yakni, SDM Kesehatan, pemberian layanan konseling bagi
Fasilitas Kesehatan, Remaja Jejaring dan remaja yang membutuhkan konseling
Manajemen Kesehatan. lewat Poli Psikologi dengan sistem
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja person to person. Kriteria remaja umur
(PKPR) di Puskesmas Dupak masuk ke dalam 9–18 tahun dengan waktu ±45 menit
Poli Psikologi. Poli Psikologi di Puskesmas setiap pasien. Pemberian pelayanan
Dupak Surabaya buka setiap hari Senin, konseling sesuai dengan kebutuhan
Kamis, dan Jum’at dengan jam buka remaja. Apabila ada pasien yang
menyesuaikan jam operasi Puskesmas. Alur memang mempunyai kasus yang serius
pasien atau remaja yang ingin berobat ke dan membutuhkan waktu yang melebihi
poli psikologi yakni, pasien atau remaja batas maksimal, maka petugas konseling
dapat langsung menuju ke Puskesmas Dupak atau psikolognya meminta untuk remaja
Surabaya untuk melakukan pendaftaran dan tersebut datang di lain hari untuk
rekam medik,. kemudian pilih pemeriksaan melanjutkan konsultasi. Hal tersebut
sesuai dengan kebutuhan remaja saat itu dibenarkan oleh pemegang program
(poli umum, poli gigi, poli KIA/KB, poli UKM yakni dr. Novi yang mengatakan
gizi). Apabila dalam pemeriksaan remaja selama pengalaman memberikan

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education
82 Jurnal Promkes Vol. 7 No. 1 (2019) 78-87. 78-87
79-88. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.79-88
Vol. 7 No. 1 (2019) 78-87. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.78-87

pelayanan, tidak ada remaja yang ingin tersebut digunakan ke satu sekolah
berkonsultasi terlalu lama atau melebihi masing-masing.
jam yang telah ditentukan, berikut 3) Melatih konselor sebaya di sekolah
kuotasi hasil penelitian, minimal sebanyak 10% dari jumlah
murid sekolah binaan. Implementasinya
“ remaja yang ingin berkonsultasi di Puskesmas Dupak Surabaya sudah
di poli psikologi tidak pernah melaksanakan konselor sebaya. Hasil
sampai melebihi dari standar wawancara dengan Kepala Puskesmas
jam yang telah ditentukan, (dr. Nurul) dan penanggung jawab PKPR
cara tersebut dimaksudkan agar (dr .Novi) dapat ditarik kesimpulan
remaja tidak cepat bosan dan bahwa, di Puskesmas Dupak sudah
menjaga suasana hati remaja agar berjalan konselor sebaya, namun dalam
tetap merasa nyaman dan aman pelaksanaannya dijadikan satu pada
sesuai dengan tujuan dibentuknya saat kegiatan pelatihan kader kesehatan
PKPR”. remaja dengan kata lain yakni “peer
education” hal ini dilakukan tim PKPR
di Puskesmas Dupak karena pihak
2) Melakukan pembinaan minimal pada
Puskesmas ingin berusaha untuk tetap
satu sekolah umum atau sekolah
mengadakan pelatihan konselor sebaya
berbasis agama dalam satu tahun.
meskipun belum ada anggaran dana
Pembinaan tersebut setidaknya
yang memadai.
melaksanakan KIE minimal dua kali
dalam setahun. Implementasinya Peneliti juga telah mengikuti
Puskesmas Dupak Surabaya telah Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
mempunyai sekolah binaan yakni SMP diluar gedung Puskesmas yakni, Posyandu
di wilayah kerja Puskemas tersebut. Remaja (Posrem). Pelaksanaan Posyandu
Hasil wawancara dengan dr. Novi, yakni Remaja yang diikuti peneliti merupakan
bahwa KIE dilaksanakan di luar gedung pertemuan Posyandu Remaja pertama
dan di dalam gedung. Kegiatan yang pada tahun 2018 setelah mengadakan
ada di luar gedung meliputi Posyandu pertemuan pada Oktober 2017. Kegiatan
remaja yang dilaksanakan di balai RW Posyandu Remaja yang diikuti peneliti
dan pemeriksaan kesehatan berkala di yaitu adanya penyuluhan KIE dari tenaga
sekolah tersebut. KIE di dalam gedung Puskesmas yakni psikolog yang membahas
dilaksanakan dengan kegiatan konseling. tentang narkoba, ahli gizi masyarakat
Setiap remaja diberikan informasi yang membahas tentang kebutuhan gizi
edukasi masalah kesehatan remaja dan yang pada remaja, serta membahas
berisikan tentang materi yang sesuai tentang anemia. Posyandu Remaja juga
dengan paket pelayanan pada pedoman mendatangkan pemateri luar lulusan S2
standar nasional tahun 2014. Hal Manajemen untuk membahas kehidupan
tersebut sesuai dengan implementasi dunia kerja kepada para remaja dengan
di lapangan, dibuktikan dengan hasil tujuan mempersiapkan lebih dini untuk
observasi peneliti pada saat mengikuti memasuki dunia kerja setelah sekolah.
kegiatan di luar dan di dalam gedung. Kegiatan dilakukan dengan rentan
Sekolah binaan Puskesmas Dupak waktu 2 jam. Peneliti melakukan observasi
sebenarnya bukan hanya SMP saja pada kegiatan posyandu remaja, lalu
melainkan SD juga menjadi sekolah didapatkan hasil bahwa antusias remaja
binaan, namun usia anak SD termasuk di Posyandu tersebut sangat baik. Hal
dalam kegiatan anak usia sekolah tersebut dibuktikan dengan banyaknya
(UKS). Sekolah binaan Puskesmas umpan balik yang diberikan remaja dengan
Dupak Surabaya untuk kegiatan PKPR cara bertanya kepada para pengisi acara.
ada dua, yaitu SMP Tunas Buana dan Para remaja terlihat tertarik dan menyukai
SMP Muhammadiyah 11. Kedua sekolah kegiatan Posyandu remaja pada hari itu.
tersebut berada di wilayah kerja Para remaja merasa senang, aman, dan
Puskesmas Dupak Surabaya. Frekuensi nyaman untuk mengutarakan pendapat atau
pembinaan KIE di luar gedung dilakukan bercerita. Hal ini adalah salah satu tujuan
dua kali dalam setahun dan dua kali dibentuknya PKPR. Hasil wawancara dari

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Tamara Avilla, Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan… 83

remaja1 didapatkan hasil bahwa remaja Tunas Buana dan Muhammadiyah 11


sangat antusias dengan kegiatan Posyandu (pemeriksaan ini dilakukan pada hari yang
remaja yang diadakan Puskesmas Dupak berbeda), pihak Puskesmas mempunyai
Surabaya, karena penyajian materi tidak surat rujukan yang diberikan kepada siswa
monoton dan petugas PKPR juga dapat yang bermasalah dengan pemeriksaannya.
berkomunikasi dengan baik serta sopan. Hal Murid yang mempunyai masalah gigi akan
serupa juga diutarakan remaja2, berikut di rujuk ke Puskesmas untuk melakukan
hasil kuotasi penelitian dari remaja2, pemeriksaan dan perawatan lebih
lanjut. Contoh lainnya yaitu, siswa yang
“ enak mbak ikut posyandu, malah mempunyai masalah penglihatan atau
kalo bisa sebulan sekali haha. minus akan diberi rujukan untuk periksa
Soalnya emang penyuluhan yang ke dokter spesialis mata di luar Puskesmas
di sampaikan itu bener-bener yang karena Puskesmas Dupak Surabaya masih
dibutuhin remaja” belum memiliki dokter spesialis mata.
Ada pula kegiatan pengecekan kadar
Remaja telah mendapatkan informasi
Hb yang dilakukan oleh 1 petugas ahli gizi
yang mereka butuhkan untuk menjawab
masyarakat Puskesmas Dupak Surabaya
satu per satu pertanyaan mereka yang
pada siswi SMP yang sudah memasuki tahap
belum mereka ketahui, namun ada juga
menstruasi, yakni seluruh siswi kelas 7, 8,
remaja yang merasa pelaksanaan Posyandu
dan 9. Pengambilan sample diambil secara
remaja itu kemalaman, berikut kuotasi
random dengan menghadirkan siswi tiap
hasil penelitian:
kelas. Pengecekan kadar Hb ini dilakukan
“ enak sih mbak, tapi sayang agar dapat mengetahui rata-rata kadar
malem, tapi ya gapapa sih Hb siswi setelah diberi tablet suplemen
semuanya bisanya malem kalo tambah darah Fe pada 1 bulan sebelumnya.
1 lawan banyak ya aku tetep Pengecekan kadar Hb dirasa perlu guna
kalah”. mengetahui apakah siswi di sekolah SMP
tersebut mengalami anemia atau tidak.
Tujuan dari PKPR dirasa peneliti sangat Penyakit anemia dapat menyebabkan
sesuai, namun dalam pelaksanaan ada penurunan prestasi belajar siswi di SMP
salah satu remaja yang keberatan untuk tersebut, sehingga Puskesmas memberikan
mengikuti posyandu remaja di malam tablet Fe dan memeriksa kadar Hb untuk
hari. Pelaksanaan posyandu memang mengevaluasi apakah kegiatan tersebut
dilaksanakan malam hari dikarenakan sudah efektif.
jam operasi Puskesmas Dupak yang padat Hasil yang didapatkan bahwa 40 siswi
serta menyesuaikan kegiatan sekolah para SMP Tunas Buana mempunyai kadar Hb
remaja. lebih dari 11, yakni ada 37 dan sisanya
Peneliti tidak hanya mengikuti mempunyai kadar Hb dibawah 11. Standar
posyandu remaja, tetapi juga mengikuti Hb yang baik yakni di atas 11. Data
pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah tersebut terbilang efektif karena hanya 3
binaan Puskesmas Dupak Surabaya dari 40 remaja putri yang mempunyai kadar
tingkat SMP, yakni SMP Tunas Buana dan Hb kurang dari 11. Pemeriksaan kadar Hb
SMP Muhammadiyah 11. Pemeriksaan dilakukan pada siswi yang pada saat itu
kesehatan berkala meliputi pemeriksaan tidak mengalami menstruasi karena apabila
mata atau visuse, tes buta warna, gigi, pemeriksaan kadar Hb dilakukan pada siswi
kusta, THT, dan juga menyaring siswa yang yang sedang mengalami menstruasi akan
merokok. Kegiatan ini dilaksanakan dengan berpengaruh pada kadar Hb yakni akan
maksud memeriksa kesehatan secara rendah. Hal tersebut dibenarkan oleh
berkala dengan frekuensi 6 bulan sekali. petugas ahli gizi masyarakat,
Pemeriksaan diikuti oleh tenaga Puskesmas
terlatih pada bidang masing- masing- “Pemeriksaan ini dilakukan
masing, yakni 1 dokter umum, 1 dokter di siswi yang tidak lagi mens,
gigi, 1 petugas promkes, dan 1 petugas ahli soalnya kalau dilakukan di siswi
gizi masyarakat. yang lagi mens kadar Hb nya pasti
Umpan balik kegiatan ini adalah rendah karena dia kan memang
setelah memeriksa seluruh siswa di SMP lagi mengeluarkan darah atau

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal
JurnalPromkes: The Indonesian
7 No. 1 Journal of Health Promotion and Health Education78-87
84 Promkes Vol. (2019) 78-87.
79-88. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.79-88
Vol. 7 No. 1 (2019) 78-87. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.78-87

mens otomatis kadar Hbnya pasti memiliki pedoman tenang PKPR


turun”. yakni, standar nasional pedoman
pelaksanaan PKPR tahun 2014.
Pihak Puskesmas juga memberikan Pedoman PKPR selalu digunakan
lembaran kritik dan saran sebagai umpan dalam menyelenggarakan pelayanan
balik dari siswi terhadap kegiatan ini. kepada remaja. Pedoman tersebut
Umpan balik yang dilakukan pada siswi ada dua, yakni pedoman internal dan
remaja sebagian besar mengatakan bahwa eksternal. Pedoman internal seperti
menyukai kegiatan pemberian tablet Fe kerangka acuan kegiatan (KAK) atau
dan pemeriksaan kadar Hb karena siswi Standar Operasional Pelayanan (SOP).
yang bersangkutan jadi lebih mengetahui Pedoman eksternal seperti standar
fungsi tablet Fe dan kadar Hb serta nasional pedoman pelaksanaan
penyakit anemia dalam mempengaruhi PKPR tahun 2014 itu sendiri. Hasil
proses belajar. observasi menyatakan bahwa remaja
merasa puas karena mendapatkan
Evaluasi Pelaksanaan PKPR berdasarkan apa yang mereka butuhkan setelah
Standard Nasional PKPR Tahun 2014 pelayanan kesehatan remaja.
Evaluasi pelaksanaan PKPR berdasarkan Hal ini juga dilihat dari antusias
Standar Nasional PKPR Tahun 2014 keikutsertaan para remaja.
yang diterbitkan oleh Kementerian RI, 2. Pelayanan Konseling Remaja
yaitu dengan melihat capaian standar Terdapat tenaga kesehatan di
pelaksanaan program atau kegiatan PKPR Puskesmas yang telah terlatih
tingkat Puskesmas. Standar Nasional konseling remaja, selain itu juga
PKPR ini mengatur 5 aspek. yang melayani poli psikologi di Puskemas.
berkaitan dengan penyelenggaraan PKPR, Pelayanan konseling yang disediakan
yaitu SDM kesehatan (Pengetahuan dan di dalam gedung dilakukan di dalam
Kompetensi Petugas, Pelayanan Konseling Poli Psikologi dan mempunyai jadwal
Remaja), Fasilitas Kesehatan (Paket tetap setiap hari Senin dan Kamis
Pelayanan, Prosedur, Tata Laksana dan pada pukul 07.30–14.30 WIB dan
Alur Pelayanan), Remaja (Kegiatan KIE), Jum’at pada pukul 07.30–11.30 WIB.
Jejaring (Pemetaan Pemangku Kepentingan, Puskesmas Dupak Surabaya dapat
Partisipasi Remaja), Manajemen Kesehatan melayani permintaan konseling di
(Advokasi, Pencatatan. dan Pelaporan serta luar jadwal sesuai dengan perjanjian.
Rujukan). Penanggung jawab PKPR mengatakan
Hasil observasi dan wawancara kepada bahwa pernah ada kejadian remaja
petugas terkait dideskripsikan sebagai ingin mendapatkan layanan
berikut : konseling di lain hari layanan yang
A. SDM Kesehatan telah ditentukan, sehingga pihak
1. Pengetahuan dan Kompetensi Puskesmas menerima permintaan
Petugas konseling diluar jadwal tetapi sesuai
Puskesmas Dupak telah membentuk dengan kesepakatan dan perjanjian
tim PKPR yang berada dibawah dua pihak. Puskesmas tidak melayani
naungan dr. Novi Yusriansari. Tenaga permintaan konseling di luar jadwal
kesehatan di Puskesmas terbagi secara mendadak.
sesuai dengan tugas berdasarkan Puskesmas juga menyelenggarakan
kemampuan dan keahlian di bidang pelayanan konseling di luar gedung
masing-masing untuk melaksanakan meliputi posyandu remaja dan UKS.
pelayanan kesehatan remaja. Kegiatan di luar gedung pun juga
Tenaga kesehatan Puskesmas telah memiliki jadwal tetap yakni jadwal
terlatih untuk menjalankan program pelaksanaan selama setahun untuk
PKPR dengan mengikuti pelatihan, kegiatan di luar gedung, namun
seminar, dan capacity building untuk pelaksanaan kegiatannya tetap
yang diselenggarakan oleh Dinas harus berkoordinasi dengan instansi
Kesehatan. Puskesmas juga sudah atau pihak yang terkait. Puskesmas
pernah melakukan sosialisasi internal bukan hanya sekedar melaksanakan
tentang PKPR. Puskesmas juga sudah konseling, tetapi juga memiliki alat

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Tamara Avilla, Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan… 85

bantu audio-visual yang memadai


untuk digunakan dalam memberikan
pelayanan konseling remaja. Alat
bantu yang dimiliki Puskesmas Dupak
Surabaya berupa wawancara dan C. Remaja
leaflet (dalam gedung), sedangkan 1. Kegiatan KIE
di luar gedung seperti penyuluhan Kegiatan KIE diselenggarakan di
dan adanya pemutaran video. luar dan di dalam gedung sesuai
B. Fasilitas Kesehatan dengan kebutuhan remaja, yakni
1. Paket Pelayanan mendapatkan paket pelayanan sesuai
Puskesmas sudah memberikan paket pedoman standar PKPR Tahun 2014.
pelayanan yang bersifat promotif, Pembagian peran untuk mengatur
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. tugas dan fungsi tenaga kesehatan
Berikut paket pelayanan yang yakni sesuai dengan keahliannya
diberikan kepada remaja melalui masing-masing. Puskesmas juga
kegiatan PKPR yakni, (meliputi memiliki pengaturan tentang alokasi
infeksi menular seks, HIV&AIDS), dana yang dapat digunakan untuk
pelayanan gizi, tumbuh kembang menyelenggarakan pelayanan KIE
remaja, skrining status TT pada bagi remaja. Anggaran dana tersebut
remaja, pelayanan kesehatan menyesuaikan dana dari badan
jiwa remaja (masalah psikososial, operasional kesehatan (BOK). Materi
gangguan jiwa, dan kualitas hidup), dan bahan untuk menyelenggarakan
pencegahan dan penanggulangan KIE sesuai dengan paket pelayanan
napza, deteksi dan penanganan dan sesuai kebutuhan remaja yang
kekerasan terhadap remaja, disajikan dalam power point, video,
deteksi penanganan tuberkolosis, leaflet. Metode yang digunakan
dan deteksi penanganan cacingan. untuk pelayanan KIE bagi remaja
Puskesmas juga memiliki pedoman yakni wawancara dan tanya
untuk menyelenggarakan penjaringan jawab. Periode satu tahun terakhir
kesehatan diluar gedung, yakni Puskesmas pernah menjadi fasilitator
pedoman internal dan eksternal. dalam pelatihan konselor sebaya. Hal
2. Prosedur, Tata Laksana dan Alur ini dilakukan pada saat kegiatan di
Pelayanan dalam gedung, yakni peer education.
Puskesmas memiliki prosedur, Frekuensi kegiatan konselor sebaya
tata laksana, dan alur pelayanan dilakukan secara rutin di dalam
tersendiri khususnya didalam gedung gedung.
karena dimaksud agar menjaga D. Jejaring
kerahasiaan, privasi, kenyamanan, 1. Pemetaan Pemangku Kepentingan
dan kecepatan. Kerahasiaan pasien Puskesmas pernah melakukan
selalu dijaga dengan cara Puskesmas pemetaan pemangku kepentingan
mengatur pengelolaan rekam medik. dan pegiat dalam bidang kesehatan
Kerahasiaan pasien juga diupayakan remaja di wilayah RW 1 khususnya
dengan adanya ruangan yang di RW 1 dan telah membuat
menjamin privasi untuk melayani perencanaan dan tindak lanjut atas
remaja yakni ruang khusus poli hasil pemetaan sehingga terbentuk
psikologi. posyandu Aksi Sumojati” pada awal
Puskesmas tidak membuka pelayanan tahun 2016.
bagi remaja yang diluar jam buka 2. Partisipasi Remaja
puskesmas kecuali pelayanan khusus Partisipasi remaja masih terbatas
diluar gedung. Pelayanan untuk pada penentuan jadwal kegiatan,
remaja diberlakukan untuk usia belum pada proses keseluruhan
remaja 9–18 tahun, hal ini bertujuan dari mulai perencanaan sampai
untuk para remaja memperoleh evaluasi. Hal ini berdasarkan hasil
pelayanan lebih cepat. wawancara pernyataan dr. Novi

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Jurnal Promkes: The Indonesian
7 No. 1 Journal of Health Promotion and Health Education78-87
86 Jurnal Promkes Vol. (2019) 78-87.
79-88. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.79-88
Vol. 7 No. 1 (2019) 78-87. doi: 10.20473/jpk.V7.I1.2019.78-87

dapat ditunjukkan dari pernyataan pencatatan pelaporan diserahkan


berikut, setiap bulan ke jenjang yang lebih
tinggi. Serta Puskesmas sudah
“Puskesmas dalam setahun membangun sistem rujukan dengan
terakhir tidak pernah institusi atau institusi lain seperti
mengikutsertakan remaja dalam sekolah di wilayah kerja Puskesmas
perencanaan, pelaksanaan, dan dan Rumah Sakit.
monitoring evaluasi, Puskesmas
hanya mengikut sertakan remaja
untuk menentukan jadwal posrem, SIMPULAN
namun untuk monev belum
Berdasarkan hasil observasi dan
dan semuanya dari Puskesmas
wawancara peneliti yang dilaksanakan di
sendiri”.
Puskesmas Dupak Surabaya, kesimpulan
E. Manajemen Kesehatan dari penelitian ini ialah :
1. Advokasi 1. Puskesmas Dupak Surabaya merupakan
Puskesmas pernah melakukan satu-satunya fasilitas kesehatan tingkat
advokasi ke berbagai pemangku pertama yang dinaungi oleh Dinas
kepentingan lintas sektor dan Kesehatan yang berada di wilayah kerja
lintas program yang dibutuhkan Puskesmas Dupak. Puskesmas Dupak
untuk program kesehatan remaja, tidak mempunyai Puskesmas Pembantu.
yakni sosialisasi alur pelayanan Kegiatan pelaksanaan kegiatan promosi
dan sistem rujukan pada tahun kesehatan yang ada di Puskesmas Dupak
2016. Komitmen yang dihasilkan dilaksanakan baik di dalam gedung
dari kegiatan advokasi tersebut, maupun di luar gedung. Puskesmas
yakni mendapatkan rujukan dari Dupak Surabaya telah mempunyai
sekolah yang berhubungan dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
masalah remaja seperti siswa yang (PKPR) dengan sasaran utama yaitu
merokok, sering bolos sekolah, dan remaja.
lain-lain. Puskesmas Dupak juga 2. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
menerima permintaan dari SMP 11 (PKPR) termasuk dalam Upaya Kesehatan
Muhammadiyah untuk mendapatkan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
narasumber pada tahun 2017. Masyarakat (UKM). Kegiatan UKP yang
Pedoman yang digunakan untuk dimaksud seperti konseling dengan
melakukan kegiatan advokasi psikolog pada ruangan poli psikologi,
adalah pedoman internal seperti sedangkan kegiatan UKM, yakni seperti
yang tercantum pada KAK dan SOP. posyandu remaja dan pemeriksaan
Puskesmas Dupak memiliki berbagai kesehatan berkala pada usia remaja.
dokumen yang dapat digunakan 3. Puskesmas Dupak Surabaya sudah
dalam melakukan kegiatan advokasi, menggunakan Standar Nasional
yakni dokumen yang didapat dari Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Dinas Kesehatan. Namun pada (PKPR) Tahun 2014 sebagai pedoman
advokasi ini remaja tidak pernah pelaksanaan PKPR di Puskesmas
diikutsertakan dalam melakukan Dupak Surabaya, namun dalam
kegiatan. implementasinya ada beberapa
2. Pencatatan dan Pelaporan serta ketidaksesuaian yang disebabkan oleh
Sistem Rujukan beberapa factor. Factor tersebut adalah
Semua pedoman dari advokasi kendala dana, penyertaan remaja
sampai pencatatan laporan memakai yang kurang aktif dalam evaluasi dan
pedoman internal, dalam pedoman pencatatan pelaporan, serta belum
internal tersebut tertulis format memaksimalkan mitra dengan cara
pencatatan dan pelaporan serta menambah kerja sama dari pihak (LSM,
format tersebut digunakan dalam CSR kesehatan) yang dapat mendukung
pencatatan dan pelaporan. Hasil dan memperkuat kegiatan PKPR.

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019
Tamara Avilla, Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan… 87

DAFTAR PUSTAKA Miroto Semarang. Jurnal Keperawatan


dan Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 4,
Infodatin. 2012. Situasi Kesehatan
Maret 2016: 2252-8865.
Reproduksi Remaja. Di akses di
Depkes RI. 2014. Pedoman Pelayanan
http://www.depkes.go.id/download.
Kesehatan Peduli Remaja. Jakarta.
php?file=download/pusdatin/infodatin/
Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan:
infodatin%20reproduksi%20remaja-ed.
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
pdf. Diakses pada tanggal 1 november
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
2017 pada pukul 18:21 WIB.
Muthmainnah. 2012. Analisis Stakeholder
Ali, Mohammad, Mohammad, Ansori. 2012.
Remaja Terhadap Implementasi Program
Psikologi Remaja Perkembangan Peserta
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara
(PKPR) di Kota Semarang. Jurnal Promosi
Friskarini, kenti & Manalu, Sahat. 2016.
Kesehatan dan Ilmu Perilaku Vol. 1 No.
Implementasi Program Pelayanan
2, 2012-2013: 170-183.
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di
Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan
Tingkat Puskesmas DKI Jakarta.
dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Edisi
Depkes RI. 2009. Pedoman Pelayanan
revisi, Jakarta: Rineka Cipta.
Kesehatan Peduli Remaja. Jakarta:
Permenkes RI No. 75 Tahun 2014. Pusat
Departemen Kesehatan Republik
Kesehatan Masyarakat.
Indonesia.
Soetjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang dan
Depkes RI. 2008. Pembentukan dan
Permasalahannnya. Jakarta: Sagung
Pengembangan Puskesmas Pelayanan
Seto.
Kesehatan Peduli Remaja Di Kabupaten/
Sarwono, S.W. 2011. Psikologi Remaja.
Kota : Jakarta.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Standar
Bambang. 2011. Gawat, 4,7 Persen Pelajar
Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli
Pengguna Narkoba. Di akses di https://
Remaja (PKPR). Jakarta: Bina Kesehatan
www.antaranews.com/berita/246764/
Anak.
gawat-47-persen-pelajar-pengguna-
Handayani, S. 2016. Pemanfaatan Layanan
narkoba. Di akses pada tanggal 26 Juni
PKPR Oleh Remaja di Wilayah Puskesmas
2018 Pada pukul 10:00 WIB.

Jurnal Promkes:
© 2019. JurnalThe Indonesian
Promkes. Journal
Open of Health
Access underPromotion and Health
CC BY-NC-SA Education
License
Jurnal Promkes © 2019. Open Access under CC BY-NC-SA License
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018, Published Online: 29-07-2019
Received: 28-05-2018, Accepted: 30-06-2018. Published Online: 29-07-2019

Anda mungkin juga menyukai