Anda di halaman 1dari 12

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan

kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan atau sumber daya yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Bahasa Inggris: scarcity). Inti
masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga"
dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli
ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal
adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif
(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai
ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat
digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal,
penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu
yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya
adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan
ekonomi, merkantilisme, Bretton Woods, dan sebagainya.

Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang di mana orang
dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal,
perang, dan agama. Itulah sebabnya ilmu ekonomi ditegaskan sebagai pendekatan untuk
menerangkan perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, sementara
dihadapkan pada sumber daya yang terbatas adanya. Dengan mempelajari ilmu ekonomi, kita bisa
memprediksi tindakan manusia ke depannya yang kemudian bisa digunakan untuk perencanaan
bisnis, penentuan harga, membuat kebijakan pemasaran, kebijakan sumber daya manusia, hingga
membuat kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat.

Pembagian Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi dikelompokkan menjadi tiga (3) cabang ilmu, yaitu :

Ekonomi Deskriptif : merupakan cabang ilmu ekonomi yang bertugas mengumpulkan keterangan-
keterangan yang nyata yang relevan dengan suatu permasalahan ekonomi

Teori Ekonomi : Merupakan cabang ilmu ekonomi yang tugas utamanya menyusun model analisis
ekonomi untuk menerangkan perilaku sistem perekonomian secara garis besar
Ekonomi Terapan : merupakan cabang ilmu ekonomi yang tuasnya menggunakan hasil-hasil
pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi, untuk menerangkan keterangan-keterangan nyata
yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Terdapat 2 ruang lingkup ilmu ekonomi, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Ekonomi mikro (microeconomics). Ilmu ekonomi yang mempelajari bagian kecil atau aspek individual
dari kegiatan perekonomian. Analisis ekonomi mikro menggunakan analisis konsumen (dalam
menggunakan pendapatannya) dan produsen (dalam menawarkan barangnya) dalam pasar.
Ekonomi mikro juga disebut sebagai teori harga karena inti dari ekonomi mikro adalah penentuan
harga.

Ekonomi makro (macroeconomics). Ilmu ekonomi makro mempelajari keseluruhan perilaku ekonomi
yang berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien demi mencapai
kemakmuran masyarakat yang maksimal. Ekonomi makro dikenal juga sebagai teori pendapatan
karena inti ekonomi makro adalah penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dengan
pendapatan.

Metodologi Ilmu Ekonomi

Metodologi ekonomi adalah salah satu ilmu yang mempelajari metode yang berhubungan dengan
ekonomi termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi atau suatu cara untuk mendapatkan
kebijakan ekonomi.

Terdapat empat metodologi ekonomi, yaitu:

Metode induktif, yaitu suatu metode dimana dalam pengambilan sebuah kesimpulan atau
keputusan dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data informasi yang ada dan berkaitan
dengan peritiwa ekonomi;

Metode deduktif, yaitu suatu metode dimana dalam menetapkan solusi yang tepat dari suatu
masalah ekonomi dilakukan sesuai prinsip, hukum dan ketentuan ilmu ekonomi;

Metode matematika, yaitu suatu metode dalam memecahkan masalah perekonomian dilakukan
dengan cara pemecahan soal secara matematis.

Metode statistika, yaitu suatu metode dalam memecahkan masalah perekonomian dilakukan
dengan cara pengumpulan, pengolahan, penjajian dan penafsiran data secara statistik.

Kegiatan Ekonomi

Produksi. Produksi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna
dari barang dan jasa. Contoh, ketika penjual tas mengubah kain menjadi tas buatannya. Penjual tas
tersebut melakukan kegiatan produksi karena menghasilkan barang dan jasa.
Konsumsi. Konsumsi adalah kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan. Contohnya adalah penggunaan bensin untuk bahan bakar kendaraan.

Distribusi. Distribusi adalah kegiatan penyebaran barang dan jasa yang diproduksi. Misalnya,
distribusi yang dilakukan untuk membawa beras dari desa A ke kota B untuk memenuhi kebutuhan
warga kota A akan beras.

Permintaan : sejumlah barang dan jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen untuk
memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar. Permintaan
berkaitan dengan keinginan konsumen akan suatu barang dan jasa yang ingin dipenuhi. Dan
kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.

Penawaran : umlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai
tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Jika harga barang naik maka produsen akan berlomba-
lomba untuk menawarkan barangnya. Namun jika harga barang turun makan produsen akan
menunda untuk menawarkan barang dan menyimpannya di gudang.

Elastisitas Permintaan : derajat kepekaan seseorang terhadap permintaan sebagai akibat adanya
perubahan pada variabel yang mempenaruhi permintaan tersebut

Ekuilibrium Pasar : merupakan kondisi di mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Keseimbangan pasat juga dapat dipahami
sebagai suatu kondisi di mana harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang
diminta oleh konsumen.

Struktur Pasar : karakteristik organisasi pasar yang menentukan perilaku perusahaan dalam suatu
industri. Ini menentukan sifat persaingan dan harga dan memiliki implikasi terhadap pangsa pasar
dan keuntungan yang didapat perusahaan.

Pendapatan Nasional : Nilai produksi barang dan jasa yang dihasikan oleh suatu perekonoian dalam
satu kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Pertumbuhan Ekonomi : proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi
menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang
waktu tertentu.

Inflasi : proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan
dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang

Kebijakan Fiskal : kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara
melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.

Kebijakan Moneter : kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter untuk mempengaruhi kegiatan
ekonomi yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol jumlah uang yang
beredar
Neraca Perdagangan : perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu,
diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Neraca positif artinya terjadi surplus perdagangan jika
nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya untuk neraca negative

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan atau sumber daya yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Bahasa Inggris: scarcity). Inti
masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga"
dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli
ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal
adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif
(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai
ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat
digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal,
penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu
yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya
adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan
ekonomi, merkantilisme, Bretton Woods, dan sebagainya.

Fokus analisis ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang di mana orang
dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal,
perang, dan agama. Itulah sebabnya ilmu ekonomi ditegaskan sebagai pendekatan untuk
menerangkan perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, sementara
dihadapkan pada sumber daya yang terbatas adanya. Dengan mempelajari ilmu ekonomi, kita bisa
memprediksi tindakan manusia ke depannya yang kemudian bisa digunakan untuk perencanaan
bisnis, penentuan harga, membuat kebijakan pemasaran, kebijakan sumber daya manusia, hingga
membuat kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat.

Pembagian Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi dikelompokkan menjadi tiga (3) cabang ilmu, yaitu :

Ekonomi Deskriptif : merupakan cabang ilmu ekonomi yang bertugas mengumpulkan keterangan-
keterangan yang nyata yang relevan dengan suatu permasalahan ekonomi

Teori Ekonomi : Merupakan cabang ilmu ekonomi yang tugas utamanya menyusun model analisis
ekonomi untuk menerangkan perilaku sistem perekonomian secara garis besar

Ekonomi Terapan : merupakan cabang ilmu ekonomi yang tuasnya menggunakan hasil-hasil
pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi, untuk menerangkan keterangan-keterangan nyata
yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi

Terdapat 2 ruang lingkup ilmu ekonomi, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Ekonomi mikro (microeconomics). Ilmu ekonomi yang mempelajari bagian kecil atau aspek individual
dari kegiatan perekonomian. Analisis ekonomi mikro menggunakan analisis konsumen (dalam
menggunakan pendapatannya) dan produsen (dalam menawarkan barangnya) dalam pasar.
Ekonomi mikro juga disebut sebagai teori harga karena inti dari ekonomi mikro adalah penentuan
harga.

Ekonomi makro (macroeconomics). Ilmu ekonomi makro mempelajari keseluruhan perilaku ekonomi
yang berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien demi mencapai
kemakmuran masyarakat yang maksimal. Ekonomi makro dikenal juga sebagai teori pendapatan
karena inti ekonomi makro adalah penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dengan
pendapatan.

Metodologi Ilmu Ekonomi

Metodologi ekonomi adalah salah satu ilmu yang mempelajari metode yang berhubungan dengan
ekonomi termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi atau suatu cara untuk mendapatkan
kebijakan ekonomi.

Terdapat empat metodologi ekonomi, yaitu:

Metode induktif, yaitu suatu metode dimana dalam pengambilan sebuah kesimpulan atau
keputusan dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data informasi yang ada dan berkaitan
dengan peritiwa ekonomi;

Metode deduktif, yaitu suatu metode dimana dalam menetapkan solusi yang tepat dari suatu
masalah ekonomi dilakukan sesuai prinsip, hukum dan ketentuan ilmu ekonomi;

Metode matematika, yaitu suatu metode dalam memecahkan masalah perekonomian dilakukan
dengan cara pemecahan soal secara matematis.
Metode statistika, yaitu suatu metode dalam memecahkan masalah perekonomian dilakukan
dengan cara pengumpulan, pengolahan, penjajian dan penafsiran data secara statistik.

Kegiatan Ekonomi

Produksi. Produksi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna
dari barang dan jasa. Contoh, ketika penjual tas mengubah kain menjadi tas buatannya. Penjual tas
tersebut melakukan kegiatan produksi karena menghasilkan barang dan jasa.

Konsumsi. Konsumsi adalah kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan. Contohnya adalah penggunaan bensin untuk bahan bakar kendaraan.

Distribusi. Distribusi adalah kegiatan penyebaran barang dan jasa yang diproduksi. Misalnya,
distribusi yang dilakukan untuk membawa beras dari desa A ke kota B untuk memenuhi kebutuhan
warga kota A akan beras.

Konsep Ilmu EkonomiFile

Completed: Konsep Ilmu Ekonomi. Select to mark as not complete.

Power Point ini merupakan guidance untuk mahasiswa secara lebih mudah memahami konsep Ilmu
Ekonomi, dan inti dari jawaban mengapa harus mempelajari Ilmu Ekonomi. Sedangkan modul
konsep ilmu ekonomi dimaksudkan untuk memperkaya ilmu pengetahuan tentang ekonomi kepada
mahasiswa

Modul Ilmu EkonomiFile

Completed: Modul Ilmu Ekonomi. Select to mark as not complete.

Tugas 1.File

Not completed: Tugas 1.. Select to mark as complete.

Kerjakan tugas dengan membuat kelompok

Presensi Pertemuan 01Attendance

Topic 2. Perilaku Konsumen

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS: An-
Nisa, 29)

Konsep Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan tindakan/perilaku dan aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan


tersebut, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) guna
memenuhi kebutuhannya. Perilaku manusia sangat kompleks sehingga sangat sulit digambarkan
dengan kata-kata dan dalam memahaminya perlu abstraksi yang kuat.

Pengertian perilaku konsumen menurut Engel et al. (1994 : 3) adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang
mendahului dan menyusul dari tindakan ini. Mowen (1990 :5) mengatakan bahwa perilaku
konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima,
menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Difinisi tersebut menggunakan istilah unit-unit
pembuat keputusan, karena keputusan bisa dibuat oleh individu atau kelompok

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan
jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya. Teori perilaku
konsumen ini adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia/konsumen itu memuaskan
kebutuhannya dengan pembelian /pengunaan barang dan jasa.

Teori perilaku konsumen menurut pendekatan teori ekonomi mikro beranggapan bahwa setiap
konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal (maximation utility). Utility adalah
kepuasan yang muncul dari konsumsi ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan dari barang,
jasa dan aktivitas. Tujuan konsumen adalah memaksimalkan utilitas dengan batasan berupa
pendapatan dan harga yang bersangkutan

Pendekatan Teori Tingkah Laku Konsumen

Pendekatan Kardinal : pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility)
setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif. Pendekatan ini akan banyak didasari oleh suatu
hukum dari tokoh terkenal, Gossen, yaitu hokum Gossen, dimana :

a. Hukum Gossen I menyatakan bahwa jika kebutuhan seseorang dipenuhi terusmenerus maka
kepuasanya akan semakin menurun.
b. Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai kebutuhanya sampai
mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama itu ditunjukkan oleh rasio antara marginal
utility dengan harga dari barang yang satu dengan rasio marginal utility dengan harga barang yang
lain.

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa utilitas konsumen
dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pandangannya adalah besarnya
utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit
dilakukan. Karena kelemahan-kelemahan tersebut berkembang teori kepuasan konsumen dengan
pendekatan ordinal

2. Pendekatan Ordinal : Dalam pendekatan ordinal utilitas suatu barang tidak perlu diukur, utilitas
guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dasar dari pemikiran dari pendekatan
ini adalah semakin banyak barang yang dikonsumsi semakin memberikan kepuasaan terhadap
konsumen. Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka r e l a t i f a t a u
ordinal. Maksimasi kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line). Tingkat kepuasan
konsumen d i t u n j u k k a n dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yang menunjukkan
tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan yang sama.

Perilaku KonsumenFile

Not completed: Perilaku Konsumen. Select to mark as complete.

Power Point ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana konsumen
berperilaku dalam mengkonsumsi barang dan jasa, di dasarkan pada dua pendekatan, yaitu
pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal

Tugas 1.Assignment

Not completed: Tugas 1.. Select to mark as complete.

Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 oarng (bebas milih anggota). Kerjakan tugas dibuat soft file.

Perilaku Konsumen Pendekatan KardinalFile

Not completed: Perilaku Konsumen Pendekatan Kardinal. Select to mark as complete.

Modul ini sebagai pelengkap bahan ajar untuk mahasiswa agar lebih mudah memahami konsep
perilaku konsumen dengan pendekatan Kardinal

Perilaku Konsumen Pendekatan OrdinalFile


Not completed: Perilaku Konsumen Pendekatan Ordinal. Select to mark as complete.

Modul ini memuat konsep perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal, dimaksudkan untuk
makin mempertajam pemahaman mahasiswa tentang perilaku konsumen dengan menggunakan
pendekatan ordinal.

Presensi Pertemuan 02Attendance

Topik 3. Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan

Kosep Permintaan :

Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkatan harga dan waktu
tertentu yang dilambangkan dengan D (demand). Mengacu pada hukum permintaan, disebutkan
bahwa semakin tinggi barang yang diminta, maka permintaan akan turun dalam kondisi Cateris
Paribus.

Dalam permintaan, ada beberapa faktor yang memengaruhi, termasuk harga barang, pendapatan
konsumen, selera masyarakat, harga barang lain, jumlah penduduk, dan ramalan masa depan atau
masa yang akan datang.

Permintaan berdasarkan daya belinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu, permintaan efektif
(permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli dan tindakan pembelian), permintaan
potensial (permintaan yang disertai daya beli, kemampuan membeli tetapi belum melakukan
pembelian), dan permintaan absolut (permintaan tanpa disertai dengan daya beli dan kemampuan
membeli).

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :

1. Harga Barang itu sendiri : Jika harga suatu barang semakin rendah maka permintaan terhadap
barang tersebut akan semakin bertambah, begitu juga sebaliknya.

2. Pendapatan : Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen tersebut.
Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka akan semakin tinggi jumlah permintaan
terhadap suatu barang.
3. Harga Barang pengganti dan barang pelengkap : Apabila harga barang pengganti dan barang
pelengkapnya turun, maka permintaan atas barang tersebut akan semakin berkurang. Akan tetapi
apabila harga barang pengganti dan barang pelengkapnya naik, maka permintaan atas barang
tersebut akan meningkat.

4. Selera : Kebiasaan atau selera konsumen juga berpengaruh terhadap permintaan atas suatu
barang. Semakin tingginya selera konsumen terhadap suatu barang, maka permintaan terhadap
barang tersebut pun akan meningkat pula.

5. Perkiraan Harga di masa mendatang : Jika konsumen memprediksikan bahwa harga suatu barang
tertentu akan naik, sebaiknya membeli barang tersebut sekarang. Sehingga mendorong orang untuk
membeli lebih banyak saat ini guna menghemat uang belanja di masa mendatang.

Hukum Permintaan : Bila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang atau jasa yang
diminta akan cenderung berkurang, dan sebaliknya

Kurva Permintaan : kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah barang dan jasa yang
diminta pada berbagai tingkat harga. Merupakan kaidah yang menjelaskan hubungan negatif antara
tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Dalam konteks ekonomi, jika harga naik
maka secara otomatis jumlah barang atau jasa akan menurun. Sementara ini bila harga turun, maka
permintaan akan meningkat.

Konsep Penawaran :

Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan kepada konsumen pada suatu harga
dan waktu tertentu.

Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka
jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit.

Peran penawaran sangat penting dalam dunia ekonomi, karena dapat digunakan sebagai analisa
ekonomi mikro. Penawaran juga dapat digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori
ilmu ekonomi lainnya. Dari penawaran akan dapat digunakan sebagai perkiraan harga yang berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan dalam pasar
yang kompetitif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :

1. Harga Barang : Harga barang menjadi faktor utama besar kecilnya penawaran. Semakin tinggi
harga barang, maka semakin tinggi pula penawaran yang dilakukan oleh konsumen.

2. Jumlah produsen : Jika jumlah produsen suatu barang tertentu tinggi, maka jumlah penawaran
terhadap barang tersebut juga akan tetap tinggi. Misalnya, jika suatu daerah menjadi sentra
penghasil sepatu. Maka penawaran sepatu di daerah tersebut akan tinggi.

3. Harga Barang pengganti dan pelengkap : Apabila harga suatu barang meningkat maka penawaran
terhadap barang pengganti akan mengalami peningkatan karena penjual akan menawarkan barang
pengganti sebagai alternatif barang utama yang mengalami kenaikan. Contohnya harga kopi
meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh terlihat lebih rendah, sehingga
penjual lebih banyak menjual teh.

4. Biaya Produksi : Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan
penolong, dan sebagainya.

Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang barang diproduksi akan tinggi.
Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit.

5. Teknologi : Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang
ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya
produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.
Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek,
yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah sehingga
keuntungan bertambah tinggi.

6. Perkiraan masa depan : Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya
jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan
penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara
penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa,
karena takut tidak laku.
7. Kebijakan Pemerintah dan kondisi politik : Kebijakan pemerintah juga memengaruhi komoditas
pasar. Misalnya kebijakan kenaikan bea cukai atau penghapusan bea cukai. Selain kebijakan
pemerintah, situasi politik dalam suatu negara juga memengaruhi penawaran. Jika suatu negara
dalam situasi politik yang kritis, maka semakin tinggi penawaran pasar.

Hukum Penwaran : Bila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan akan enderung meningkat, dan sebaliknya

Kurva Penawaran : Kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga.

Anda mungkin juga menyukai