Anda di halaman 1dari 21

Mid Matkul : Bahasa Indonesia

Dosen : Andi Muhammad Ruum Sya’baan, S.Pd.,M.Pd

MAKALAH
PERANAN ANALIS KESEHATAN DALAM

PROMOSI KESEHATAN

OLEH :

NAMA : NURMA YUNITA SARI

NIM : A202101037

KELAS : GI

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas MID yang berjudul

“Peranan analis kesehatan dalam promosi kesehatan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas MID

dari dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andi Muhammad Ruum

Sya’baan,S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai

dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan

makalah ini.

Kendari, 2 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat............................................................................................................................. 2

BAB II ....................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3

2.1 Peranan Laboratorium Bagi Kesehatan Masyarakat ....................................................... 3

2.2 Penyelenggaraan dan Penggunaan Jasa Laboratorium Kesehatan .................................. 4

2.3 Aspek Mutu Dalam Perencanaan SDM Laboratorium Kesehatan ................................... 5

2.4 Jenis-jenis Laboratorium Kesehatan ................................................................................ 6

2.5 Pengertian Analis Kesehatan............................................................................................ 9

2.6 Peran dan Fungsi Kesehatan ............................................................................................. 9

2.7 Konsep Analisis Kesehatan ............................................................................................ 11

BAB II ..................................................................................................................................... 13

PENUTUP............................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13

iii
3.2 Saran ............................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang

diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan

masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010 yang berperan sebagai

pendukung maupun penegak dari sebuah diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan

kesehatan yang optimal.

Menurut Kep.Menkes No.943/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud dengan

Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,

penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan

berasal manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang

dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai bagian yang

integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam

pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk

keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan

serta pengambilan keputusan lainnya.

Oleh karena itu, mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan

bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti,

benar, dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa. Dalam penatalaksanaan

penyakit secara umum kita mengenal proses penanganan pasien yang diawali dengan :

anamnesa pasien dan pemeriksaan fisik. Dalam kasus ringan mungkin dokter atau

pengguna jasa lain dapat segera menentukan diagnosa sehingga langsung dapat

1
memberikan terapi. Namun pada kasus-kasus yang lebih serius, pemeriksaan

laboratorium menjadi sangat dibutuhkan dalam penentuan diagnosa, prediksi, terapi

dan pemantauan suatu penyakit. Maka sebagai konsekuensi, hasil pemeriksaan

laboratorium yang berkualitas/bermutu sangat diperlukan oleh dokter atau pengguna

jasa lainnya agar diagnosa dapat ditegakkan dan terapi yang

diberikan menjadi lebih tepat dan efisien. Pemberian pelayanan Laboratorium

Kesehatan di masyarakat dapat kita jumpai dalam bentuk pelayanan terintegrasi

dengan pelayananan kesehatan lainnya (misalnya ; laboratorium di rumah sakit dan

puskesmas), dan dalam bentuk pelayanan tersendiri atau mandiri (Balai laboratorium

kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan & Laboratorium Kesehatan

Swasta/LKS).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa peran laboratorium dalam promosi kesehatan ?

2. Bagaimana cara mengukur mutu laboratorium kesehatan ?

3. Apa saja peran analis kesehatan dalam promosi kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui peran laboratorium dalam promosi kesehatan.

2. Untuk mengetahui cara mengukur mutu laboratorium kesehatan.

3. Untuk mengetahui peran analis kesehatan dalam promosi kesehatan.

1.4 Manfaat

Mahasiswa dapat lebih memahami dan mengetahui secara lebih luas dan

mendalam tentang peranan analis kesehatan dalam promosi kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peranan Laboratorium Bagi Kesehatan Masyarakat

Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan.

Untuk memperoleh kesehatan yang prima, setiap orang akan berusaha dengan

berbagai cara untuk mengatasi dan mengobati penyakit yang dideritanya hingga

sembuh. Seseorang dalam mencapai kesembuhan yang diharapkan terkadang

membutuhkan bantuan dari pihak lain dalam hal ini adalah laboratorium klinik.

Laboratorium klinik merupakan salah satu instansi yang berwenang

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas. Keadaan ini membuat

laboratorium perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada

kosumen dalam hal ini adalah pasien yang akan menggunakan jasa laboratorium

klinik, sehingga pasien merasakan kepuasan dan loyal terhadap kualitas yang

ditawarkan.

Menurut Herlambang ( 2016) Pelayanan laboratorium merupakan salah satu

bagian dari pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Melalui kualitas

pelayanan yang baik diharapkan pasien akan merasa puas sehingga pasien akan

kembali ke rumah sakit tersebut jika membutuhkan pelayanan kesehatan. Hal ini

nantinya akan dipertimbangkan oleh laboratorium dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasiennya.

2.2 Penyelenggaraan dan Penggunaan Jasa Laboratorium Kesehatan

Pelayanan Laboratorium merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang

diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, dan


3
pengobatan, serta pemulihan kesehatan.

Menurut Bustami (2011) Mutu Pelayanan Kesehatan adalah Kesesuaian

pelayanan kesehatan dengan standar profesi dengan memanfaatkan sumber daya yang

ada secara baik, sehingga semua kebutuhan pelanggan dan tujuan untuk mencapai

derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai.

Penyelenggaran sarana laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh pemerintah

(pusat/daerah) atau swasta, baik secara perseorangan atau berbadan hukum sesuai

dengan persyaratan jenis dan fungsi laboratorium yang diatur berdasarkan undang-

undang dan peraturan pemerintah, dan secara lebih khusus terhadap penyelenggaraan

pelayanan laboratorium kesehatan ini pemerintah telah mengeluarkan aturan main

dalam bentuk Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002 tentang Laboratorium

Kesehatan Swasta. Dalam peraturan tersebut laboratorium kesehatan swasta terdiri

dari laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat.

1. Umumnya yang membutuhkan jasa laboratorium kesehatan tersebut adalah

sarana kesehatan pemerintah dan swasta, dokter, dokter gigi, bidan, instansi

pemerintah untuk kepentingan penegakan hukum, atau oleh masyarakat

langsung (namun untuk kebutuhan diagnosis penyakit diharuskan melalui

petunjuk dokter).

2. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi kesehatan

individunya, maka ke depan nantinya mereka dapat menggunakan pelayanan

laboratorium kesehatan tersebut secara lebih efisien dan efektif sehingga

kebutuhan untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini kesehatan dirinya

tidak selalu harus dengan rujukan dari tenaga medis lainnya (terutama

parameter pemeriksaan yang berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit

dan peningkatan kesehatan.

4
2.3 Aspek Mutu Dalam Perencanaan SDM Laboratorium Kesehatan

Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan

masyarakat, tuntutan akan pelayanan kesehatan yang bermutu pun semakin

meningkat. Sejalan dengan itu maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh

laboratorium kesehatan sangat perlu untuk menerapkan sebuah standar mutu untuk

menjamin kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Salah satu standar

mutu pelayanan laboratorium klinik adalah tersedianya SDM dengan jumlah yang

cukup dan memenuhi kualifikasi tenaga sesuai dengan jenis pelayanan laboratorium

klinik yang ada.

Berkaitan dengan mutu pelayanan laboratorium kesehatan, ada 3 variabel yang

dapat digunakan untuk mengukur mutu, yaitu :

1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan

pelayanan laboratorium kesehatan, seperti SDM, dana, fasilitas, peralatan,

bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain- lain. Pelayanan laboratorium

kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula.

Hubungan input dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan

pelaksanaan pelayanan kesehatan.

2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan konsumen

(pasien/ masyarakat). Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang

penting.

3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang

terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari

konsumen tersebut.

4. Untuk meningkatkan mutu pelayanan, laboratorium klinik perlu dikelola

5
dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang tepat. Salah satu

pendekatan mutu yang digunakan adalah Manajemen Mutu Terpadu (Total

Quality Magement, TQM).

5. Pendekatan Manajemen Mutu Terpadu dalam pelayanan laboratorium adalah

menggunakan konsep dari Creech, yaitu suatu pendekatan manajemen yang

merupakan suatu sistem yang mempunyai struktur yang mampu menciptakan

partisipasi menyeluruh dari seluruh jajaran organisasi dalam merencanakan

dan menerapkan proses peningkatan yang berkesinambungan untuk memenuhi

bahkan melebihi harapan pelanggan. Terdapat lima pilar Manajemen Mutu

Terpadu, yaitu kepemimpinan, proses, organisasi, komitmen, produk dan

layanan (service).

6. Manajemen mutu terpadu berfokus pada peningkatan proses. Proses adalah

transformasi dari input, dengan menggunakan mesin peralatan, perlengkapan

metoda dan SDM untuk menghasilkan produk atau jasa bagi pelanggan .

2.4 Jenis-jenis Laboratorium Kesehatan

Laboratorium kesehatan terdiri dari :

1. Laboratorium klinik

Menurut Seyoum (2006) Laboratorium adalah tempat yang di lengkapi

dengan berbagai instrumen, peralatan dan bahan kimia (reagen) Untuk

melakukan karya eksperimental, kegiatan penelitian dan prosedur

pemeriksaan. Laboratorium klinik berfungsi sebagai laboratorium yang

melakukan pemeriksaan pada bidang hematologi, kimia klinik, parasitologi

klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan

dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya

diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.


6
Laboratorium Klinik ini sering dibagi atas :

7
1. Mikrobiologi menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan

medis, begitupun jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi

dikultur untuk memeriksa mikroba patogen.

2. Parasitologi mengamati parasit.

3. Hematologi menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka

melakukan penghitungan darah dan selaput darah.

4. Koagulasi menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi.

5. Kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk

komponen-komponen yang berbeda.

6. Toksikologi menguji obat farmasi, obat yang disalahgunakan, dan

toksin lain.

7. Imunologi menguji antibodi.

8. Imunohematologi, atau bank darah menyediakan komponen, derivat,

dan produk darah untuk transfusi.

9. Serologi menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti

hepatitis atau HIV.

10. Urinalisis menguji air seni untuk sejumlah analit

11. Histologi memproses jaringan padat yang diambil dari tubuh untuk

membuat di kaca mikroskop dan menguji detail sel.\

12. Sitologi menguji usapan sel (seperti dari mulut rahim) untuk

membuktikan kanker dan keadaan lain.

13. Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk

mendapatkan kariotipe, yang dapat berguna dalam diagnosis prenatal

(mis. sindrom Down) juga kanker (beberapa kanker memiliki

kromosom abnormal).

8
14. Virologi dan analisis DNA juga dilakukan di laboratorium klinik yang

besar.

15. Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan

lain yang dibiopsi pada bedah seperti masektomi payudara.

2. Laboratorium kesehatan masyarakat

Laboratorium kesehatan masyarakat merupakan laboratorium

kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi,

fisika, kimia atau lingkungan terutama untuk menunjang upaya pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan. Jenis laboratorium klinik

umumnya diselenggarakan di rumah sakit umum dan bersalin, dan

laboratorium klinik swasta, serta puskesmas.

Laboratorium kesehatan contohnya :

a) Penunjang Curatif :Lab. Klinik di rumah Sakit, Balai Pengobatan, Rumah

Bersalin dan tempat Praktek Dokter.

b) Penunjang Curatif dan preventi :Balai Laboratorium Kesehatan (BLK),

Laboratorium

c) Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Laboratorium Kesehatan Swasta (LKS).

d) Penunjang preventif :Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL).

Ada juga laboratorium yang bertindak dalam kegiatan pemeriksaan dan

pengawasan.

a) BPOM (Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan)

b) PPOM (Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan)

9
Terakhir, laboratorium yang bertindak dalam kegiatan penelitian :

a) Pusat Penelitian Penyakit Menular (P3M)

b) Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi (P3F)

Untuk laboratorium Kesehatan Swasta terdiri atas :

Laboratorium Klinik Umum (pratama dan utama)

a) Laboratorium Klinik Khusus (Mikrobiologi dan Patologi Anatomi)

b) Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Pratama dan Utama)

2.5 Pengertian Analis Kesehatan

Analis Kesehatan adalah profesi yang bekerja pada sarana kesehatan yang

melaksanakan pelayanan pemeriksaan, pengukuran,penetapan, dan pengujian

terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia

untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-

faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.

Sedangkan menurut KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200, Analis

Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga

kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi

prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbaga sumberdaya.

2.6 Peran dan Fungsi Kesehatan

Berdasarkan pengertian di atas kita dapat mengetahui peran analis kesehatan

sebagai berikut :

1. Pelaksana teknis dalam pelayanan laboratorium kesehatan

10
2. Penyediaan teknis operasional laboratorium kesehatan

3. Peneliti dalam bidang laboratorium kesehatan

4. Penyuluh dalam bidang laboratorium kesehatan (promotion health laboratory

Seorang analis berperan dalam menegakkan diagnosa dokter, contoh yang

sering terjadi adalah pada saat menentukan apakah pasien memerlukan pengobatan

yang lebih lanjut atau tidak. Sudah seharusnya keputusan merujuk tidaknya pasien

didasarkan atas hasil laboratorium yang kita lakukan. Pemberian tindakan dan dosis

pengobatan pun membutuhkan hasil laboratorium yang akurat.

Sebagai petugas kesehatan kita juga berperan dalam memberikan penyuluhan

tentang kesehatan kepada masyarakat, misalnya penyuluhan dalam hal apa yang harus

kita lakukan sebelum cek gula darah puasa, atau bisa juga memberikan penyuluhan

tentang bagaimana cara sikap kita saat berhadapan dengan pasien penderita TB.

Analis kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mempersiapkan proses operasional di laboratorium kesehatan

2. Melaksanakan penanganan peralatan dan bahan penunjang laboratorium

3. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium kesehatan

4. Melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemantapan mutu

5. Menjaga kesehatan dan melakukan keselamatan kerja di laboratorium dan

lingkungannya

6. Melakukan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan

11
7. Mempersiapkan dan melakukan kegiatan administrasi laboratorium.

8. Memberikan penilaian (judgment) terhadap proses teknis operasional

laboratorium.

9. Melakukan komunikasi terhadap pengguna jasa laboratorium yang bersifat

spesifik kelaboratoriuman.

10. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berkaitan dengan

laboratorium kesehatan.

2.7 Konsep Analisis Kesehatan

Sebagai seorang tenaga analis kesehatan kita harus mempunyai kompetensi

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pemeriksaan urine

2. Melakukan pemeriksaan sperma

3. Melakukan pemeriksaan cairan tubuh

4. Melakukan pemeriksaan faeces

5. Melakukan pemeriksaan haematology

6. Melakukan pemeriksaan kimia klinik

7. Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan

8. Menghitung jumlah sel dalam sampel

9. Menangani dan mengirim sampel

12
10. Menerima dan mempersiapkan sampel untuk pemeriksaan patologi.

11. Mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan rencana sampling

12. Melakukan pemeriksaan imunoserologi

13. Melakukan pemeriksaan virology

14. Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik.

13
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau

bahan bukan berasal manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau

faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sebagai

bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat

dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan

dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan

evaluasi hasil pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.

Laboratorium kesehatan ada 2 macam yaitu:

1. Laboratorium kesehatan masyarakat bertujuan untuk menunjang upaya

diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.

2. Laboratorium klinik bertujuan untuk menunjang upaya pencegahan penyakit

dan peningkatan kesehatan.

Analis kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi

yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya. Dalam promosi kesehatan analis kesehatan berperan dalam

upaya promotif yaitu memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Selain

itu, analis kesehatan juga berperan dalam upaya preventif dan kuratif yaitu sebagai

penunjang diagnosa dokter dan pemberian pengobatan kepada pasien.

14
3.2 Saran

Laboratorium perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan

masyarakat yang akan menggunakan jasa laboratorium, sehingga masyarakat

merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan, hal ini bertujuan agar

terselenggaranya pelayanan laboratorium kesehatan secara berhasil guna dan berdaya

guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bustami.2011. Penjaminan Mutu Pelayanan kesehatan dan Akseptabilitasnya. Jakarta:

Erlangga

Depkes RI. 2008. Pedoman Praktik Laboratium yang Benar (Good Laboratory

Practice). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat

Jenderal Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik

Herlambang,S.2016. Manajemen pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta:

Gosyen Publishing

Seyoum,B. 2006. Introdution to Medical Laboratory Technology. Haramaya

University: Ephti

16
17

Anda mungkin juga menyukai