Anda di halaman 1dari 11

Deskripsi Mata Kuliah

Mata Kuliah ini mempelajari tentang prinsip-prinsip komunikasi umum beserta


aplikasinya dalam konteks pelayanan kesehatan secara umum dan secara
khusus dalam memberikan asuhan keperawatan yang diperuntukkan bagi
individu, kelompok, keluarga dan masyarakat, serta dalam tim kesehatan untuk
berbagai tatanan baik praktik klinis maupun komunitas. Selain itu, dibahas pula
trend dan issue yang berkaitan dengan perkembangan komunikasi dalam bidang
kesehatan.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, mahasiswa mampu:
• Menganalisis konsep komunikasi umum dalam membina hubungan
interpersonal dengan individu dalam berbagai situasi dan kondisi.
• Menganalisis konsep komunikasi efektif dalam membina hubungan
interpersonal
• Menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi
• Mensimulasikan komunikasi efektif dalam hubungan interpersonal dengan
klien, keluarga, kelompok, sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya
MATERI
• Komunikasi verbalKonsep komunikasi secara umum
– Pengertian komunikasi
– Komponen komunikasi
– Bentuk komunikasi
– Tujuan dan fungsi komunikasi
• Jenis-jenis komunikasi
– Komunikasi verbal
• Kata dan makna
• Pengaruh kata terhadap tindakan
– Komunikasi nonverbal
• Bektuk komunikasi nonverbal
• Menafsirkan pesan nonverbal
• Menganalisis dan menerapkan konsep komunikasi efektif dalam membina
hubungan interpersonal
– Konsep Komunikasi Efektif
• Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi:
– Kredibilitas pemberi pesan
– Isi pesan
– Kesesuaian dengan isi pesan
– Kejelasan pesan
– Kesinambungan dan konsistensi
– Saluran
– Kapabilitas sasaran
Pendahuluan
• Setiap hari semua orang melakukan proses komunikasi.
• Seringkali akibat komunikasi yang tidak tepat, terjadi perbedaan
pandangan/salah paham, sehingga semua orang perlu memahami prinsip-
prinsip komunikasi untuk meningkatkan hubungan antar manusia.
• Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan paling berarti dari
perilaku seseorang.

1. Defenisi komunikasi
 Menurut Haber (1987)
Komunikasi adalah suatu proses dimana informasi ditransmisikan
melalui sebuah sistem, simbol, tanda, atas perilaku yang umum.
 Menurut Taylor (1993)
Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi atau proses
pemberian arti terhadap sesuatu.
 Menurut Robbins dan Jones, (1982)
Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki
orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar
sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan
tingkah laku orang lain serta mengubah sikap dan tingkah laku tersebut.
 Menurut D. Laurence Koncoid (1981)
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu dengan yang
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
dikehendaki.

Dari beberapa definisi di atas, secara umum dpt disimpulkan bahwa:


Komunikasi merupakan proses pengiriman atau pertukaran (stimulus,
signal, symbol, informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal dari
pengirim ke penerima pesan dengan tujuan adanya perubahan {baik dalam
aspek kognitif (kemampuan otak dalam berfikir), afektif (sikap,prilaku),
maupun psikomotor (kemampuan bertindak) }.

2. Prinsip dasar komunikasi.


1. Segala yg anda lakukan adalah komunikasi.
2. Cara pesan disampaikan selalu mempengaruhi bagaimana pesan tersebut
diterima.
3. Komunikasi yg sesungguhnya adalah pesan yg diterima, bukan yg diharapkan
untuk diterima.
4. Cara anda memulai pesan seringkali menentukan hasil komunikasi.
5. Komunikasi merupakan jalan 2 arah yaitu harus memberi dan tidak hanya
menerima.
6. Komunikasi adalah tarian dan berbeda setiap saat.

3. Komponen dalam Komunikasi


a. Komunikator ; orang yang menyampaikan pesan/stimulus/informasi kepada
orang lain. (Sumber)
b. Komunikan ; penerima informasi/pesan atau stimulus yang disampaikan oleh
komunikator. (Sasaran)
c. Pesan ; Segala sesuatu yg akan disampaikan. Pesan dpt berupa ide,
gagasan atau pendapat, fakta, informasi dan saran.
d. Media komunikasi ; Segala sarana yang dipakai untuk menyampaikan
pesan.
e. Feed Back ; respon komunikan terhadap pesan yang diterima baik secara
verbal maupun non verbal
f. Effect ; hasil akhir suatu komunikasi, yakni Perubahan sikap dan prilaku
seseorang sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan.

Mengapa sering mendengar keluhan tentang kesenjangan komunikasi ?


Dua individu berinteraksi :
• Masing-masing mempunyai keunikan sendiri.
• Masing-masing berbeda.

keduanya berusaha mencapai


pengertian bersama.
4. Bentuk bentuk Komunikasi
 Komunikasi pribadi
 Komunikasi kelompok
 Komunikasi massa.

Bentuk-bentuk komunikasi:
a) Komunikasi pribadi. Komunikasi pribadi terdiri dari dua jenis, yaitu:
 Komunikasi intrapersonal/ intrapribadi (intrapersonal communication).
Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri
seseorang. Orang yang bersangkutan berperan sebagai komunikator
maupun sebagai sebagai komunikan. Dia berbicara pada dirinya sendiri.
Pola komunikasi dengan diri sendiri terjadi karena seseorang
menginterpretasikan sebuah objek yang diamatinya dan memikirkannya
kembali, sehingga terjadilah komunikasi dalam dirinya sendiri.( Hafied
Cangara, Pengantar, h.30.)
 Komunikasi intrapersonal ; proses berpikir pada diri sendiri, keyakinan,
perasaan tentang diri sendiri.
b) Kedua, komunikasi Interpersonal/ antarpribadi (interpersonal communication),
yaitu komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau
lebih. Karakteristik komunikasi antar pribadi :
 dimulai dari diri sendiri.
 sifatnya transaksional karena berlangsung serempak.
 Komunikasi yang dilakukan tidak hanya mencakup aspek-aspek isi pesan
yang dipertukarkan, tetapi juga meliputi hubungan antar pribadi.
 Adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
 Adanya saling ketergantungan antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
 Tidak dapat diubah maupun diulang. Maksudnya jika salah dalam
pengucapan mungkin dapat minta maaf, tetapi itu bukan berarti
menghapus apa yang telah diucapkan.
 komunikasi interpersonal adalah salah satu konteks komunikasi dimana
setiap individu mengkomunikasikan perasaan, gagasan, emosi, serta
informasi lainnya secara tatap muka kepada individu lainnya.
 Komunikasi interpersonal dapat dilakukan dalam bentuk verbal maupun
nonverbal. Komunikasi interpersonal tidak hanya tentang apa yang
dikatakan dan apa yang diterima namun juga tentang bagaimana hal itu
dikatakan, bagaimana bahasa tubuh yang digunakan, dan apa ekspresi
wajah yang diberikan.
Teori Komunikasi interpersonal Menurut Para Ahli
 G.R Miller dan M. Steinberg (1975): Komunikasi interpersonal dapat
dipandang sebagai komunikasi yang terjadi dalam suatu hubungan
interpersonal.
 Judy C. Pearson, dkk (2011) : Komunikasi interpersonal sebagai proses
yang menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna
antara-paling tidak-antara dua orang dalam sebuah situasi yang
memungkinkan adanya kesempatan yang sama bagi pembicara dan
pendengar.
 Joseph A. DeVito (2013) : Komunikasi interpersonal adalah interaksi
verbal dan nonverbal antara dua (atau kadang-kadang lebih dari dua)
orang yang saling tergantung satu sama lain.
 Ronald B. Adler, dkk (2009) : Komunikasi interpersonal adalah semua
komunikasi antara dua orang atau secara kontekstual komunikasi
interpersonal.
 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan dalam suatu hubungan
interpersonal antara dua orang atau lebih, baik secara verbal maupun
nonverbal, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan makna.

Elemen-elemen dalam Komunikasi Interpersonal


Menurut Joseph A. DeVito (2013), dalam komunikasi
interpersonal terdapat beberapa unsur atau elemen penting, yaitu :
 Sumber – Penerima (Source – Receiver)
 Komunikasi interpersonal melibatkan paling tidak dua orang dimana
masing-masing pihak dapat berperan sebagai sumber (source) yakni
membentuk dan mengirimkan pesan dan juga berperan sebagai penerima
(receiver) yakni menerima pesan.
 Pesan (Message)
 Encoding-Decoding
 Media (Channel)
 Gangguan (Noise)
 Umpan balik (Feedback)
 Konteks (Context)
 Etika (Ethics)
Sifat Komunikasi Interpersonal Menurut Joseph A. DeVito (2013)
1) Komunikasi interpersonal
 Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua
individu atau lebih yang masing-masing saling bergantung.
 Komunikasi interpersonal adalah secara inheren bersifat relasional.
 Komunikasi interpersonal berada pada sebuah rangkaian kesatuan.
 Komunikasi interpersonal melibatkan pesan verbal maupun pesan
nonverbal.
 Komunikasi interpersonal berlangsung dalam berbagai bentuk.
 Komunikasi interpersonal melibatkan berbagai pilihan.

2) Komunikasi kelompok
• Komunikasi kelompok adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan
tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang
dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau
pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan
karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
• Ada empat elemen yang tercakup dalam komunikasi kelompok, yaitu
interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi
yang dilakukan, maksud dan tujuan yang dikehendaki dan
kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lain.

3) Komunikasi massa
Komunikasi massa merupakan sebuah proses penyampaian pesan melalui
saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, radio, televisi dan film yang
dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Oleh karena pesan yang
disampaikan bersifat massal, maka karakteristik komunikasi massa adalah
bersifat umum. Artinya, pesan yang disampaikan bersifat heterogen karena
ditujukan untuk seluruh anggota masyarakat. Pesan yang disampaikan juga
bersifat serempak dan seragam serta hubungan antar komunikan dengan
komunikator sifatnya nonpribadi.

5. Tujuan dan Fungsi Komunikasi


 Fungsi:
 Mengubah sikap (Attitude change)
 Mengubah pendapat (Opinion change)
 Mengubah perilaku (Behavior change)
 Mengubah sosial (Social change)
 Tujuan:
 Menginformasikan ( to inform)
 Mendidik (to educate )
 Menghibur ( to entertain )
 Mempengaruhi ( to influence )
 Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain
(komunikan)
 Memahami orang lain
 Supaya gagasan dapat diterima orang lain
 Menggerakakkan orang lain untuk melakukan sesuatu
 Secara umum tujuan komunikasi : mengharapkan pengertian,
dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator dapat diterima oleh orang
lain (komunikan).

Secara umum tujuan komunikasi sebagai berikut :


a. Menyampaikan ide/informasi/berita Kalau kita melakukan komunikasi
dengan orang lain, tujuan utamanya adalah sampainya atau dapat
dipahaminya apa yang ada dalam pikiran kita atau ide kita kepada lawan
bicara. Dengan demikian, ada satu kesamaan ide antara apa yang ada
dalam pikiran komunikator dan komunikan. Pesan yang kita sampaikan
dapat dimengerti orang lain (komunikan)
 Contoh kegiatan keperawatan yang relevan sebagai berikut.
Komunikasi perawat kepada pasien saat menjelaskan kondisi pasien,
menyampaikan diagnosis keperawatan, rencana tindakan, prosedur
tindakan, atau menyampaikan hasil dari tindakan yang telah dilakukan.
b. Memengaruhi orang lain Komunikasi yang kita lakukan kepada orang
lain secara kita sadari ataupun tidak kita sadari akan memengaruhi
perilaku orang lain. Secara sadar, jika kita berkomunikasi untuk tujuan
memotivasi seseorang, kita berharap bahwa orang yang kita motivasi
akan melakukan hal sesuai dengan yang kita inginkan. Secara tidak kita
sadari, jika pada saat kita memotivasi menunjukkan wajah yang serius,
kita akan membuat lawan bicara antusias untuk mendengarkan dan
memperhatikan apa yang disampaikan kepada dirinya.
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain.
d. Menggerakakkan orang lain untuk melakukan sesuatu

6. Jenis Komunikasi
 Komunikasi verbal
o Biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol
yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan
respon emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan.
Sering juga untuk menyampikan arti yang tersembunyi, dan menguji
minat seseorang. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu
memungkinkan tiap individu untuk berespon secara langsung.
o Komunikasi verbal mempunyai karakteristik jelas dan ringkas,
perbendaharaan kata mudah dimengerti, mempunyai arti denotatif dan
konotatif, intonasi mampu mempengaruhi pesan, kecepatan bicara yang
memiliki tempo dan jeda yang tepat, serta disertai unsur humor.
 Komunikasi nonverbal
o Komunikasi nonverbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan
katakata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan
pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan
nonverbal yang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian sampai
evaluasi asuhan keperawatan, karena isyarat nonverbal menambah arti
terhadap pesan verbal. Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan
menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.
o Komunikasi non verbal dapat disampaikan bbrp cara : penampilan fisik,
sikap tubuh, cara berjalan, ekspresi wajah, dan sentuhan
 Komunikasi satu arah
o Komunikasi satu arah, komunikasi ini biasanya bersifat koersif, yang
dapat berupa perintah, instruksi, dan bersifat memaksa dengan
menggunakan sanksi-sanksi.
o Komunikasi ini jarang bahkan tidak ada kesempatan untuk melakukan
umpan balik karena sifat pesannya mau tidak mau harus diterima oleh
komunikan.
 Komunikasi dua arah
o komunikasi yang memungkinkan bahkan harus ada proses feedback,
biasanya bersifat informative bersifat keterangan / fakta-fakta dan
persuasive bersifat bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan
kesadaran manusia bahwa apa yang akan memberikan perubahan sikap
dan tingkah lakunya.

7. Faktor yang mempengaruhi Komunikasi


1. Persepsi. Pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa.
2. Nilai. Standar yang mempengaruhi prilaku.
3. Latar belakang sosial budaya. Bahasa dan gaya komunikasi sgt di
pengaruhi oleh faktor budaya.
4. Emosi. Perasaan subyektif terhadap suatu kejadian seperti marah sedih
dan senang.
5. Pengetahuan. Seseorang yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit
berespon terhadap pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dibanding
dengan tingkat pengetahuannya tinggi.
6. Peran dan hubungan.Gaya komunikasi sesuai dgn peran dan hubungan
diantara orang yang berkomunikasi.
Faktor yang mempengaruhi Komunikasi
1. Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Seorang
komunikator harus menunjukkan penampilan yang baik, sopan dan menarik,
serta berwibawa dan tidak sombong. Di samping itu, harus mempunyai
pengetahuan yang memadai , menguasai materi, dan memahami bahasa
yang digunakan lawan (language mastery). Hal ini penting karena salah
satu hambatan dalam komunikasi adalah adanya ketidaksesuaian bahasa
yang digunakan antara komunikator dan komunikan. Penguasaan bahasa
ini penting untuk menghindari terjadinya salah tafsir (misperception) dalam
komunikasi. seorang komunikator harus mampu membaca peluang
(opportunity), mengolah pesan supaya mudah dipahami komunikan, dan
mempunyai alat-alat tubuh yang baik sehingga menghasilkan suara yang
baik dan jelas, antara lain pita suara, mulut, bibir, lidah, dan gigi. Seorang
komunikator yang pita suaranya terganggu, tidak mempunyai gigi, atau
sumbing akan mengalami kesulitan dalam berkata-kata yang
mengakibatkan tidak jelasnya pesan yang disampaikan.
2. Pesan/informasi . Pesan yang bersifat informatif dan persuasif akan mudah
diterima dan dipahami daripada pesan yang bersifat memaksa. Pesan yang
mudah diterima adalah pesan yang sesuai dengan kebutuhan komunikan
(relevan), jelas (clearly), sederhana atau tidak bertele-tele, dan mudah
dimengerti (simple). Di samping itu, informasi akan menarik jika merupakan
informasi yang sedang hangat (up to date).
3. Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan dari komunikator.
komunikan harus mempunyai penampilan atau sikap yang baik, sopan,
serta tidak sombong. Seorang komunikan yang berpenampilan acak-acakan
berarti tidak menghargai diri sendiri dan orang lain. Demikian pula jika
komunikan tampak sombong/angkuh, akan memengaruhi psikologis
komunikator yang berdampak pada tidak efektifnya pesan yang
disampaikan. Di samping itu, seorang komunikan harus mempunyai
pengetahuan, keterampilan komunikasi, dan memahami sistem sosial
komunikator. Hal ini penting karena tanpa pengetahuan dan keterampilan
mengolah informasi yang diterima sehingga dapat terjadi ketidaksesuaian
persepsi (mispersepsi). Selanjutnya, seorang komunikan harus mempunyai
alat-alat tubuh yang baik. Alat tubuh yang berperan utama untuk menerima
pesan suara adalah telinga. Supaya pesan dapat diterima dengan tepat,
komunikan harus mempunyai fungsi pendengaran yang baik.
4. Umpan balik (feedback) Komunikasi efektif jika komunikan memberi
umpan balik yang sesuai dengan pesan yang disampaikan. Umpan balik ini
penting bagi komunikator karena sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan
komunikasi. Mengerti atau tidaknya komunikan terhadap isi pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat dilihat dari bagaimana komunikan
memberikan umpan balik.
5. Lingkungan (atmosper) Untuk mencapai komunikasi yang efektif
diperlukan lingkungan yang kondusif (condisive) dan nyaman (comfortable).
Lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan yang mendukung
berlangsungnya komunikasi efektif. Dalam dimensi fisik lingkungan nyaman,
yaitu lingkungan yang tenang, sejuk, dan bersih sehingga kondusif dalam
mencapai komunikasi yang efektif. Dalam dimensi sosial-psikologis,
komunikasi yang kondusif adalah komunikasi yang dilakukan dengan penuh
persahabatan, akrab, dan santai. Sementara itu, dalam dimensi temporal
(waktu), komunikasi yang dilakukan dengan waktu yang cukup dan tidak
tergesa-gesa memungkinkan tercapainya tujuan komunikasi yang efektif.

Faktor yang mempengaruhi Komunikasi


• Kredibilitas pemberi pesan
• Isi pesan
• Kesesuaian dengan isi pesan
• Kejelasan pesan
• Kesinambungan dan konsistensi
• Saluran kapabilitas
• sasaran

Anda mungkin juga menyukai