Anda di halaman 1dari 18

Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)


Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

PENGEMBANGAN DESA BERBASIS SMART VILLAGE


(Studi Smart Governance pada Pelayanan Prima Desa Talagasari
Kabupaten Karawang)
Hafny Aisyatul Huda 1, Utang Suwaryo 2, Novie Indraswari Sagita 3

Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia 1,2,3

E-mail: hafny18001@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini di latarbelakangi dari tren pembangunan di era otonomi daerah


yang saat ini berlangsung dan menjadikan desa sebagai salah satu ujung
tombak/titik sentral pembangunan nasional. Desa Talagasari yang terletak di
Kecamatan Talagasari Kabupaten Karawang merupakan desa dengan predikat
mandiri, yang telah melakukan transformasi perubahan dalam memberikan
pelayanan prima terhadap masyarakat dan merupakan percontohan bagi desa-
desa di Kabupaten Karawang khususnya. Tujuan penulisan ini adalah
menganalisis pengembangan Desa Talagasari dengan konsep smart village
dengan menggunakan aspek smart governance yang dikemukakan oleh Santoso
dkk (2019:15) dalam mengeksplorasi pelayanan di Desa Talagasari. Hasil
penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan pelayanan oleh pemerintah Desa
Talagasari sudah berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK) terlihat dari
Akses kemudahan pelayanan masyarakat dengan memanfaatkan media sosial
facebook dan whatsapp yang membantu koordinasi antara perangkat desa
dengan warga masyarakat. Di samping optimalisasi partisipasi dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan, Desa Talagasari dalam pengelolaan dana
desa tersebut dilakukan berdasarkan prakarsa masyarakat terkait kebutuhan rill
dalam berbagai bidang. Guna terpenuhinya transparansi informasi publik Desa
Talagasari telah menerapkan keterbukaan informasi dengan memanfaatkan
Sistem Informasi Desa (SID), yang mana laporan terkait anggaran desa
berbentuk soft file (PDF) secara langsung masuk dan disebarkan di group
whatsapp yang artinya setiap masyarakat Desa Talagasari dapat melihat laporan
perkembangan keuangan desa.

Kata Kunci: Desa, Smart Governance, Pelayanan Prima.

PENDAHULUAN politik dan pemerintahan dewasa ini.


Kajian tentang pembangunan Terbitnya Undang-Undang Nomor 6
desa tengah populer dalam diskursus Tahun 2014 dan dipertegas oleh PP

Halaman|539
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

Nomor 43 tahun 2014 tentang yang ada di desa. Desa didorong untuk
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang maju dan mandiri, dengan harapan
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, dan dapat mengembangkan berbagai
Peraturan Menteri Dalam Negeri potensi yang dimilikinya untuk
Nomor 44 tahun 2016 tentang kemajuan pembangunan desanya.
Kewenangan Desa. Terbitnya Peraturan Terlebih dengan dukungan yang besar
Perundang-undangan tentang desa dari Pemerintah, berupa Dana Desa
tersebut melahirkan kebijakan tentang (DD), dan pemerintah daerah untuk
desa untuk mampu dengan leluasa membiayai pembangunannya (Pasal 72
mengurus rumah tangganya sendiri UU Desa), yang sejatinya bertujuan
(desa otonom), mengakibatkan meningkatkan kualitas hidup
peningkatan yang signifikan pada masyarakat desa serta penanggulangan
pengembangan inovasi desa. kemiskinan (Pasal 78 UU Desa).
Perhatian pembangunan Menurut Badan Pusat Statistik
Indonesia sejatinya perlu diarahkan (BPS), mayoritas penduduk miskin di
dengan berorientasi pada pembangunan Indonesia mendiami kawasan
desa, karena sebagian wilayah perdesaan. Rendahnya kesejahteraan
Indonesia meliputi wilayah perdesaan. masyarakat di kawasan perdesaan
Selama ini pembangunan cenderung disebabkan antara lain oleh penyebaran
berorientasi dan bias kota. Sumber sumber daya ekonomi yang tidak
daya yang ada di desa diambil sehingga merata antara desa dan kota. Pada
menimbulkan arus urbanisasi dari desa bulan September (BPS,2018) dapat
ke kota, kemiskinan, keterbelakangan diketahui bahwa jumlah penduduk
menjadi hal yang selalu melekat di miskin perkotaan sebanyak 10,14 juta
desa. Hal inilah yang kemudian (7,02%) sedangkan perdesaan sebanyak
menciptakan ketimpangan desa-kota. 15,81 juta (13,20%), Indeks
Pemerintah idealnya mau dan Kedalaman Kemiskinan perkotaan
memampukan desa, bahwa desa sebesar 1,24 sedangkan Indeks
dibangun untuk meningkatkan Kedalaman Kemiskinan perdesaan
kesejahteraan hidup serta sebesar 2,43, dan Indeks Keparahan
penanggulangan kemiskinan melalui Kemiskinan perkotaan sebesar 0,30
penyediaan pemenuhan kebutuhan sedangkan Indeks Keparahan
dasar, pembangunan sarana dan Kemiskinan perdesaan sebesar 0,65.
prasarana desa, pengembangan potensi Kemiskinan di pedesaan
ekonomi lokal, dan pemanfaatan disebabkan oleh kesenjangan
sumber daya alam serta lingkungan pembangunan antar wilayah yang
secara berkelanjutan. memberikan dampak negatif pada
Di masa kini desa dianggap kehidupan sosial masyarakat sehingga
mampu berkembang dan berinovasi menjadi masalah serius. Kesenjangan
dalam pengentasan masalah-masalah antar wilayah terlihat dari masih

Halaman|540
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

terdapatnya 122 kabupaten yang peringkat pertama dipegang oleh


merupakan daerah tertinggal. Bekasi dengan IPD 73,77 dari seluruh
Kesenjangan kota dan desa dapat Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
terlihat dari laju urbanisasi yang cukup Barat. Bahwa Desa Talagasari
pesat beberapa tahun terakhir. Saat ini, merupakan salah satu desa dari 3 desa
laju urbanisasi di desa sebesar 1,2 lainnya di Kabupaten Karawang yang
persen setiap tahunnya. berstatus desa Mandiri, membutuhkan
Berdasarkan hasil pendataan waktu 4 tahun untuk merubah statusnya
IDM (Indeks Desa membangun) dari desa berkembang menjadi desa
menunjukkan tingkat pembangunan Mandiri.
desa dilabel dengan status tertinggal, Desa Talagasari sendiri model
berkembang, maju dan mandiri. atau program pemberdayaan yang
Kemudian hasil pengkategorian IPD secara aktif melibatkan pemuda desa
(Indeks Potensi Desa) menghasilkan Talagasari belum sepenuhnya efektif
desa tertinggal sebanyak 14.461 desa dilakukan, seperti pemerintah desa
(19,17 persen), desa berkembang pernah melakukan program kerja sama
sebanyak 55.369 desa (73,40 persen), dengan pihak swasta/industri dalam
dan desa mandiri sebanyak 5.606 desa peningkatan sumber daya dan lapangan
(7,43 persen). Dalam periode 2015- kerja. Namun belum mampu mengatasi
2019 jumlah desa tertinggal memang masalah sosial yang ada serta
telah meningkat banyak statusnya meningkatkan partisipasi dan
menjadi desa berkembang dengan kontribusi pemuda dalam program
asumsi pembangunan desa atas amanat pembangunan desa. Dalam
Undang-Undang Desa telah Pemanfaatan Media Sosial seperti
dilaksanakan dengan baik, namun jika facebook, dan whatsapp sangat
kita telaah lebih lanjut lagi jumlah desa membantu dalam hal berkoordinasi,
mandiri hanya sekitar 7% saja, artinya sosialisasi program desa, serta masalah
hanya sedikit sekali desa maju yang desa teratasi dengan cepat terutama
naik statusnya menjadi desa mandiri. dalam memenuhi pelayanan pada
Desa Talagasari terletak di masyarakat. Di samping tersedianya
Kabupaten Karawang Provinsi Jawa fasilitas internet dan Wifi sudah
Barat, berstatus dalam kategori desa tersedia dengan daya kecepatan 10
mandiri menurut IDM (Indeks Desa mpbs - 100 mpbs melengkapi
Membangun) tahun 2019 yang dirilis pekerjaan perangkat desa dalam
Kementerian Desa dan Daerah bekerja. Fasilitas internet dan Wifi pun
Tertinggal. Sementara itu Kabupaten dapat diakses oleh masyarakat setempat
Karawang sendiri menempati peringkat secara gratis. Teknologi menciptakan
delapan dengan rata-rata nilai Indeks inforimpaasi diakses lebih cepat,
Pembangunan Desa atau IPD 2018 di transparansi serta efisiensi dan
Kabupaten Karawang sebesar 70,67, efektivitas dalam melakukan pelayanan

Halaman|541
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

prima, pelaksanaan program desa, dan desa mampu memberdayakan


pengentasan permasalahan desa. Hal masyarakat untuk bekerja dengan
tersebut juga sejalan dalam bagaimana memanfaatkan potensi pasar tersebut.
desa menghadapi revolusi industri 4.0. Salah satunya dengan cara
Sebagai sarana penunjang berkoordinasi dengan kepala pasar
pelayanan Desa Talagasari memiliki dalam menentukan sewa pasar dan
mobil Maskara (Mobil Aspirasi uang keamanan serta ketertiban pasar,
Kampung Juara) yang diberikan oleh bahkan pemerintah desa mengeluarkan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat surat keterangan kerja bagi masyarakat
sebagai bentuk apresiasi bagi Desa yang bekerja menjadi keamanan dan
Mandiri dan Desa Juara. Bahwa mobil juru parkir di lingkungan pasar Desa
tersebut merupakan kendaraan Talagasari.
multifungsi yang di dalamnya memiliki Letaknya yan g tidak jauh dari
perangkat lengkap mulai dari sound pusat pemerintahan menjadikan
system, infokus, tangga, kursi lipat perputaran ekonomi di pasar tradisional
serta bisa digunakan untuk masyarakat Talagasari sudah menggunakan
desa yang sakit (ambulance)dll. Mobil digitalisasi keuangan, seperti
Maskara tersebut digunakan Desa penggunaan mesin EDC, Mini ATM,
Talagasari guna mensosialisasikan Gopay, OVO dan lainnya, sedikit
program, kegiatan desa serta hal banyak akan mempengaruhi pedagang
darurat yang terjadi di masyarakat desa. dalam aktivitas perekonomiannya.
Mobil maskara tersebut diinisiasi ke Pedagang dengan sendirinya meng-
depan untuk memudahkan pelayanan upgrade system pengelolaan
masyarakat, jemput bola atas keuangannya.
kebutuhan masyarakat desa dalam Badan Usaha Milik desa
upaya memberikan pelayanan prima. (BUMDES) Talagasari terbilang sudah
Menelisik berdasar segi ekonomi, melangkah maju, karena memiliki
bahwasanya Desa Talagasari memiliki program inovatif dalam memajukan
pasar yang dikelola secara mandiri dan BUMDES tersebut. BUMDES
merupakan potensi pemasukan meluncurkan program pinjaman modal
Pendapatan Anggaran Desa (PADes). usaha saja secara berkala dan terbatas
Selain itu Desa Talagasari memiliki kepada masyarakat. Ke depan
tanah bengkong seluas seluas ± 13,230 BUMDES tidak sebatas memberikan
Ha dan Tanah Titi sara seluas ± 11,900 pinjaman modal usaha, namun sedang
Ha yang menjadi salah satu sumber berusaha bersinergi sehingga dapat
pemasukan PADes. Pengelolaan pasar memajukan dan memasarkan produk
desa secara optimal dan berkala lokal masyarakat hasil UMKM desa
tersebut selain menjadi sumber dalam bentuk aplikasi yang dapat
pendapatan desa. Pengelolaan pasar diakses oleh warga desa melalui smart
secara mandiri membuat pemerintah phone-nya masing-masing dengan cara

Halaman|542
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

bekerja sama dengan pihak ketiga memungkinkan pemerintah, industri,


yakni start up-start up yang kini akademisi maupun elemen masyarakat
cenderung digandrungi dalam model terlibat untuk menjadikan desa menjadi
belanja cepat. Hal tersebut merupakan lebih baik. Dalam konsep desa cerdas,
salah satu pengembangan ekonomi konsep ini diukur dengan melihat
desa melalui konsep smart village. kinerja pengelolaan sumber daya desa
Desa Talagasari sebagai desa sehingga menjadi lebih efisien,
yang semi kota, tentunya berkelanjutan dan melibatkan beragam
mendatangkan konsekuensi tersendiri. elemen masyarakat. Konsep Smart
Salah satunya yaitu tingkat urbanisasi village dibutuhkan agar desa-desa
atau pendatang yang tinggal sementara tersebut mampu mengetahui
di desa tersebut, baik itu membuka permasalahan yang ada di dalamnya
usaha yang kemudian membawa (sensing), memahami kondisi
sekaligus pekerja (karyawan) untuk permasalahan tersebut (understanding),
bekerja di tempat usahanya, ataupun dan dapat mengatur (controlling)
hanya sebagai pengontrak. Dampak berbagai sumber daya yang ada untuk
selanjutnya yang timbul dari maraknya digunakan secara efektif dan efisien
pendatang yaitu tingkat keamanan dengan tujuan untuk memaksimalkan
desa, bahwa akhir-akhir ini di Desa pelayanan kepada warganya. Smart
Talagasari sangat marak terjadi kasus village sendiri didefinisikan sebagai
kriminalitas curanmor (pencurian sebuah desa pintar yang mampu
motor), di samping pendatang atau memberikan pelayanan kepada
pengontrak dengan KTP palsu. Ke masyarakat secara efektif dan efisien
depan penggunaan CCTV menjadi melalui pendekatan partisipatif kepada
wacana yang sedang diinisiasikan masyarakat (ETR 90, Smart Village,
dalam mengatasi permasalahan Energy & Wetlands Research Group,
keamanan di lingkungan pasar maupun CES,IISc, 2015).
lingkungan Desa Talagasari. Berdasarkan fenomena empirik
Untuk mengatasi permasalahan- dan problem research di atas
permasalahan tersebut, pembangunan bagaimana Pengembangan Desa
desa idealnya dapat dilakukan dengan Berbasis Smart Village (Studi Smart
cerdas (smart), artinya agar Governance pada Pelayanan Prima Di
penyelesaian masalah dapat dilakukan Desa Talagasari Kabupaten
lebih cepat dibandingkan pertumbuhan Karawang)?
masalah itu sendiri. Solusi cerdas yang
dimaksud adalah dengan KAJIAN PUSTAKA
mengembangkan desa ke arah desa Secara etimologi kata desa
cerdas (smart village). Smart village berasal dari bahasa Sansekerta, deca
merupakan sebuah konsep yang yang berarti tanah air, tanah asal, atau
menghadirkan ekosistem yang tanah kelahiran. Dari perspektif

Halaman|543
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

geografis, desa atau village diartikan pembangunan desa di Indonesia.


sebagai “a groups of hauses or shops in Melalui Undang-Undang tersebut, desa
a country area, smaller than a town”. mendapat pengakuan sebagai subyek
H.A.W. Widjaja (2003:3) menyatakan dalam pemerintahan dan pembangunan.
bahwa “Desa adalah sebagai kesatuan Pasal 1 Undang-undang No. 6 tahun
masyarakat hukum yang mempunyai 2014 tentang Desa (Undang-Undang
susunan asli berdasarkan hak asal-usul Desa) menyatakan “Desa adalah desa
yang bersifat istimewa. Landasan dan desa adat atau yang disebut dengan
pemikiran dalam mengenai nama lain, selanjutnya disebut Desa,
Pemerintahan Desa adalah adalah kesatuan masyarakat hukum
keanekaragaman, partisipasi, otonomi yang memiliki batas wilayah yang
asli, demokratisasi dan pemberdayaan berwenang untuk mengatur dan
masyarakat”. Sejatinya desa merupakan mengurus urusan pemerintahan,
tulang punggung pertumbuhan kepentingan masyarakat setempat
ekonomi Negara karena banyaknya berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
aktivitas dari sektor kegiatan primer asal usul, dan/atau hak tradisional yang
terjadi di desa-desa. Kebijakan diakui dan dihormati dalam sistem
pembangunan kawasan perdesaan pemerintahan Negara Kesatuan
merupakan salah satu kebijakan yang Republik Indonesia”.
ditetapkan oleh pemerintah untuk Atas definisi tersebut desa
mengatasi permasalahan yang terjadi di dipandang memiliki kewenangan dan
desa. Pembangunan desa dan kawasan kemampuan untuk mengatur dan
perdesaan secara komprehensif mengurus rumah tangganya sendiri
merupakan faktor penting bagi secara otonom. Lebih jauh, untuk
pembangunan daerah, pengentasan menegaskan otonomi tersebut, Undang-
kemiskinan dan pengurangan undang Desa menggariskan asas
kesenjangan antar wilayah. rekognisi, yaitu pengakuan terhadap
Desa dibentuk atas prakarsa hak asal-usul, dan asas subsidiaritas,
masyarakat dengan memperhatikan yaitu penetapan kewenangan dan
asal-usul Desa dan kondisi sosial pengambilan keputusan berskala lokal
budaya masyarakat setempat. untuk kepentingan masyarakat desa
pembentukan Desa dapat berupa (lihat Penjelasan Pasal 3 UU Desa).
penggabungan beberapa Desa, atau Artinya bahwa Desa merupakan Self
bagian Desa yang bersandingan, atau Governing Community yaitu komunitas
pemekaran dari satu Desa menjadi dua yang berhak mengurus, mengatur dan
Desa atau lebih, atau pembentukan menyelenggarakan rumah tangganya
Desa di luar Desa yang telah ada. sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan
Lahirnya Undang-Undang Desa Republik Indonesia berdasarkan
dipandang sebagai terobosan penting kepentingan masyarakatnya sesuai
dalam tata kelola pemerintahan dan dengan kondisi dan sosial budaya

Halaman|544
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

setempat. Oleh karena itu, Desa Hal tersebut mengartikan bawa


memiliki otonomi asli yang sangat smart village sebagai seperangkat
strategis. layanan yang diberikan kepada
Desa merupakan garda terdepan masyarakat dan kelompok swasta
pemerintah dalam penentuan arah dengan cara yang lebih efektif dan
kebijakan dan pembangunan nasional. efisien. Smart village bukan hanya
Untuk itu, penguatan pedesaan menjadi berfokus pada optimalisasi penggunaan
hal yang harus diutamakan. Pemerintah perangkat IT saja, namun juga fokus
memiliki tanggung jawab untuk pada penguatan human investment dan
mengangkat pedesaan menjadi poros modal sosial masyarakat di samping
pembangunan manusia, infrastruktur, pemenuhan investasi fisik
ekonomi, dan sosial. (infrastruktur) desa.
Smart village adalah suatu Sedangkan menurut
konsep desa pintar dengan tujuan untuk Viswanadham (2010), konsep smart
terwujudnya penyelenggaraan village mengacu pada seperangkat
pemerintahan dan pelayanan yang lebih pelayanan yang dapat diberikan kepada
baik terhadap warganya. Konsep dasar masyarakat desa dan pelaku usaha
dari desa pintar adalah untuk secara efektif dan efisien dengan
mengumpulkan masyarakat upaya dari bertumpu pada 4 empat aspek, yaitu
berbagai aliran dan institusi, sumber daya, rantai
mengintegrasikannya dengan teknologi pelayanan, dan teknologi dan
informasi untuk memberikan manfaat mekanisme penyampaian layanan.
bagi masyarakat pedesaan. Lebih lanjut pendefinisan smart village
Sebuah konsep Smart Village (desa cerdas) menurut Santoso dkk
(Desa Pintar) bisa dijadikan solusi (2019:15) terdapat salah satu aspek
untuk mengatasi berbagai dalam smart village yaitu smart
permasalahan yang terjadi dalam governance yang menyangkut
penyelenggaraan pemerintah desa. pelayanan elektronik dan media sosial
Smart village, didefinisikan oleh dalam rangka meningkatkan
Europian Network for Rural pemberdayaan dan keterlibatan warga
Development: “Smart villages are rural masyarakat dalam manajemen publik
areas and communities which build on dan transparansi. Hal ini dilihat dari
their existing strengths and assets as partisipasi yang merujuk pada
well as new opportunities to develop partisipasi warga dalam pengambilan
added value and where traditional and keputusan kebijakan di level desa.
new networks are enhanced by means Transparansi publik merujuk pada
of digital communications keterbukaan informasi yang diakses
technologies, innovations and the publik, sedangkan pelayanan publik
better use of knowledge for the benefit dan sosial menyangkut pemanfaatan
of inhabitants”.

Halaman|545
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

TIK untuk memberikan pelayanan penelitian yang menghasilkan data


kepada masyarakat. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
Konsep Smart village merupakan lisan dari orang-orang dan perilaku
suatu alternatif solusi yang digunakan yang diamati dari fenomena yang
untuk menyelesaikan permasalahan- terjadi. Lebih lanjut Moleong
permasalah klasik yang ada di desa (2007:11) mengemukakan bahwa
selama ini demi mewujudkan kemajuan penelitian deskriptif menekankan pada
dan kemandirian desa. Permasalahan data berupa kata-kata, gambar, dan
klasik yang selama ini terjadi di desa bukan angka-angka yang disebabkan
semakin lama semakin kompleks dan oleh adanya penerapan metode
berkepanjangan sehingga dibutuhkan kualitatif. Selain itu, semua yang
alternatif solusi terlebih kini zaman dikumpulkan berkemungkinan menjadi
semakin modern ilmu pengetahuan dan kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
teknologi semakin maju dan bahkan di Hal tersebut agar dapat memberikan
dunia sudah banyak meng-upgrade gambaran mendalam mengenai
cara dan proses tradisional dalam pola Pengembangan Desa Berbasis Smart
pikir, berinteraksi, dalam Village (Studi Smart Governance pada
menyelesaikan masalah yang terjadi di Pelayanan Prima Desa Talagasari
desa. Kondisi empiris yang terdapat Kabupaten Karawang)
dalam pengembangan desa Talagasari Data primer dalam penelitian ini
Kecamatan Talagasari Kabupaten diperoleh dengan cara observasi dan
Karawang pada latar belakang akan wawancara secara mendalam (in-depth
menggunakan basis analisis smart interview), yaitu pengumpulan data
village berdasarkan aspek Smart dengan cara mengadakan tanya jawab
Governance. secara langsung dan lisan kepada
pihak-pihak yang berkaitan dengan
METODE PENELITIAN masalah yang diteliti, dengan
Penelitian ini menggunakan narasumber di lokasi penelitian yaitu :
metode kualitatif yaitu prosedur Kepala Desa Talagasari , Seksi
penelitian yang menghasilkan data Pembangunan, Bendahara Desa
deskripsi berupa kata-kata tertulis atau Talagasari, Ketua BPD, Anggota BPD,
lisan dari orang-orang dan perilaku Ketua BUMDES, masyarakat, Karang
yang diamati (Maleong, 2006: 3). Taruna.
Creswell (2015:63-64) menyatakan Teknik analisis data yang
bahwa “metode kualitatif dipilih karena digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian ini menekankan pada proses menggunakan langkah-langkah seperti
bukan pada hasil”. yang dikemukakan oleh Burhan Bungin
Bogdan dan Taylor (dalam (2003:70), yaitu pengumpulan data,
Moloeng, 2007:4) mendefinisikan reduksi data, display data, verifikasi
penelitian kualitatif sebagai prosedur dan penegasan kesimpulan. Sedangkan

Halaman|546
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

teknik pemeriksaan kredibilitas/derajat adalah guna memperbaiki tata kelola


kepercayaan yang digunakan adalah pemerintahan desa agar lebih
teknik triangulasi sumber. terintegrasi dan informatif.
Pengaplikasian administrasi
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan menggunakan perangkat
Smart Governance pada Pelayanan komputer PC maupun Laptop
Prima Desa Talagasari Kabupaten merupakan langkah awal sebagai upaya
Karawang pengembangan desa cerdas, titik tolak
Desa Talagasari merupakan salah perubahan tersebut dimulai dari
satu desa yang berkembang dengan perbaikan dan pengintegrasian
pesat bertranformasi menjadi desa administratif, ekonomi, dan potensi
maju, dengan mengimplementasikan desa lainnya dengan tujuan untuk
konsep smart village dalam tata kelola memperoleh basis data yang
sebagai lagkah dalam memaksimalkan terklasifikasi rapi, akurat, dan
potensi desa dalam rangka memberikan informatif. Dengan predikat sebagai
pelayanan prima terhadap masyarakat desa mandiri secara langsung
yang bermuara pada peningkatan memberikan memotivasi serta
perekonomian dan kesejahteraan dorongan moral para aparatur desa
masyarakat desa. Untuk dapat untuk memberikan pelayanan terbaik
memahami penerapan smart (Best Service) kepada masyarakat
governance Desa Talagasari di sesuai dengan standar operasional
antaranya: prosedur pelayanan di Desa Talagasari.
1.Pelayanan Prima Berbasis Letaknya yang berada di
Teknologi Informasi Komunikasi Kabupaten Karawang Provinsi Jawa
(TIK) Barat, Desa Talagsari merupakan desa
Desa Talgasari merupakan desa dengan kategori mandiri menurut
berkembang berpredikat dari sekian Indeks Desa Membangun (IDM) tahun
banyak desa-desa di Kabupaten 2019 yang dirilis Kementerian Desa
Karawang. Landasasan dalam dan Daerah Tertinggal. Letaknya
meningkatkan kualitas pelayanan di geografisnya yang semi kota, Desa
Desa Talagasari diawali dengan cara Talagasari memiliki Sumber daya
menumbuhkan motivasi dan semangat aparatur yang siap dalam memberikan
perubahan, salah satunya dengan mulai pelayanan berbasis teknologi informasi
mengaplikasikan serta pemanfaatan komunikasi (TIK). Berkat tekad, rasa
teknologi digital/teknologi informasi ingin tahu yang besar dan dorongan
komunikasi (TIK) dengan berorientasi perubahan kurang dari empat tahun
memberikan pelayanan prima kepada Desa Talagasari sudah dapat
masyarakat dengan menggunakan memberikan layanan kepada
Sistem Informasi Desa (SID). Tujuan masyarakat dengan memprioritaskan
dilakukannya pembenahan sistem ini kemudahan dan kepuasan terhadap

Halaman|547
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

masyarakat. Salah satu bentuk menyelesaikan permasalahan yang


pelayanan yang diberikan yaitu dengan memerlukan tidakan segera oleh
menggunakan basis teknologi jaringan pemerintah desa.
internet/website desa dalam segala Salah satu contoh kasus yang
kegiatan kepengurusan administrasi sering terjadi dan mampu teratasi
kependudukan seperti, mengurus surat berkat kuatnya konektivitas antar
pindah, surat pengantar, surat warga masyarakat selama 24 jam yaitu,
keterangan domisili, serta perencanaan, ketika masyarakat menghadapi keadaan
pelaporan, pengelolaan aset desa, gawat darurat seperti adanya warga
pengelolaan anggaran dan lain-lain. yang mengalami sakit keras dan
Salah satu dampak praktis adalah akses melahirkan yang membutuhkan
kemudahan masyarakat karena dapat tindakan pertolongan segera dapat
melihat dengan akurat persyaratan yang dengan sigap diketahui dan kemudian
dibutuhkan dalam melengkapi ditangani oleh bidan desa, dan jika
kepengurusan perlengkapan dokumen, tidak memungkinkan dapat dirujuk
kepastian waktu pelayanan yang secepat mungkin ke rumah sakit
dibutuhkan, dan jaminan output yang dengan mobil Maskara milik desa.
diterima dengan hanya menggunakan Konektivitas antara pemerintah
smart phone di rumah. Desa Talagasari dengan masyarakatnya
Akses kemudahan tersebut semakin diperkuat dengan
semakin dikembangkan hingga saat ini, dioptimalkannya fungsi mobil Maskara
dengan memanfaatkan media sosial oleh aparatur desa. Bahwasa mobil
kekinian seperti facebook dan Maskara merupakan bentuk apresiasi
whatsapp yang sangat membantu penghargaan dari pemerintah provinsi
koordinasi antara aparatur perangkat bagi desa-desa dengan kategori mandiri
desa terdiri dari KADES, SEKDES, yang dijadikan desa proyek
RT, RW, BPD, KADUS, BABINSA, percontohan se-Jawa Barat. Mobil
dan KAMTIBMAS bersama dengan Maskara merupakan mobil multifungsi
masyarakat desa. Bahwa di Desa yang sengaja didesain untuk
Talagasari sendiri setiap masyarakat meningkatkan layanan prima pada
atau minimal perwakilan keluarga masyarakat, yang memiliki fungsi
sudah masuk dalam group Desa sebagai: 1) Angkutan Penumpang, 2)
Talagasari baik facebook maupun Angkutan Pertanian, 3) Panggung
whatsapp. Lebih dari itu setiap RW hiburan/Kawinan, 4) Layar tancap dan
memiliki gorup sendiri guna nonton bareng, dan 5) Ambulance.
memudahkan koordinasi antar RW. Hal Sarana penunjang lainnya yaitu
tersebut sangat berdampak positif tersedianya fasilitas internet dan wifi
terhadap kecepatan mobilisasi dengan kecepatan 10 sampai dengan
informasi dan pelayanan terhadap 100 mpbs melengkapi pekerjaan
masyarakat, dan dapat dengan efektif perangkat desa dalam

Halaman|548
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

bekerja.Tersedianya fasilitas internet sudah dapat memenuhi kriteria tersebut


dan wifi pun dapat diakses oleh yang antara lain meliputi: 1.
masyarakat setempat secara cuma- Penyediaan dan penyebaran informasi
cuma, yang tentunya dapat menambah pelayanan, 2. Penyediaan data dan
literasi aparatur desa dan masyarakat informasi kependudukan dan
umumnya di berbagai bidang seperti pertanahan, 3. Pemberian surat
pelaporan, pendidikan, hiburan, bahkan keterangan, 4. Penyederhanaan
peningkatan geliat ekonomi masyarakat pelayanan, dan 5. Pengaduan
dengan mengandalkan teknologi masyarakat.
digital. Hal tersebut selaras dengan cita Kelima aspek standar pelayanan
program Provinsi Jawa Barat yang minimal yang telah terlaksana tersebut
bertekad menjadikan desa digital di bertujuan mendorong akselerasi atau
seluruh Jawa Barat terlebih dalam percepatan pelayanan kepada
menghadapi revolusi industri 4.0. masyarakat, dengan memberikan
Melihat Desa Talagasari pelayanan kepada masyarakat sesuai
berdasarkan aspek aparatur SDM dengan kewenangannya, serta sebagai
(Sumber Daya Manusia) dapat alat kontrol masyarakat terhadap
dikatakan sudah siap menyongsong kinerja pemerintahan desa Talagasari
revolusi industri 4.0. Salah satunya yang diharapkan tetap prima dan
aparatur desa yang termasuk dalam berkembang.
pembina/mentor desa sudah sebagai 2. Optimalisasi Partisipasi Dalam
pekerja sosial memandang warga Pengambilan Keputusan Dan
masyarakat Desa Talagasari sebagai Kebijakan
konsumen para penerima pelayanan. Kajian berkenaan dengan
Selain itu Aparatur desa banyak yang partisipasi yang merujuk pada porsi
tergolong dalam usia produktif, artinya keikutsertaan warga dalam
mereka yang mempelajari ilmu pengambilan keputusan kebijakan di
kemajuan teknologi dan secara aplikatif level desa.Salah satu indikator dalam
menerapkan, hal tersebut termanifestasi smart governance yaitu tersedianya
dalam cara mengelola arsip desa ruang partisipasi publik langsung
dengan mudah dan aman berbasis maupun tidak.
digital dibandingkan dengan cara Partisipasi masyarakat
konvensional. merupakan salah satu faktor krusial
Berdasarkan pemanfaatan yang mempengaruhi keberhasilan dan
teknologi dalam peningkatan pelayanan program pembangunan maupun
sejatinya Desa Talagasari jika pengembangan masyarakat pedesaan.
dikomparasikan dengan ketentuan Marwah partisipasi sejatiya diperlukan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk mewujudkan pembangan desa
Desa yang tertuang dalam pasal 5 yang sesuai dengan kebutuhan
Permendagri Nomor 2 tahun 2017 masyarakat sendiri. Menarik jauh

Halaman|549
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

terhadap partisipasi, seyogyanya bukan dalam pemenuhan sarana tersebut


hanya melibatkan masyarakat dalam dilakukan berdasarkan kebutuhan
tataran keputusan di setiap program PAUD seperti pemberian beberapa
pembangunan, lebih dari itu laptop, printer, dan infokus setiap
masyarakat juga dilibatkan dalam PAUD demi tercapainya pross belajar
mengidentifikasi masalah dan potensi yang berkualitas.
yang ada di masyarakat. Tidak hanya sampai di situ
Salah satu aktivtas partisipasi bahwa untuk menjaga keamanan
yang aktif dilakukan umumnya seluruh kampung yang memiliki geliat aktivitas
desa pada masa ini yaitu mengenai yang sibuk pemerintah desa juga telah
manajemen atau pengelolaan dana desa memasang puluhan cctv di lingkungan
dengan melibatkan prakarsa baik pasar maupun jalan. Hal tersebut
masyarakat. Ihwal tersebut selaras juga direalisasikan berdasarkan
dengan Undang-Undang Nomor 23 kebutuhan masyarakat. Karena kontur
Tahun 2014 yang mengatur mengenai wilayah yang semi kota, tidak jarang
bagaimana mengelola dan mengunakan banyaknya kasus pencurian kendaraan
dana desa. Hal tersebut diperkuat bermotor (curanmor) yang terjadi di
dengan diterbitkannya Permendes No 5 Desa Talagasari. Dengan adanya
Tahun 2015 tentang Prioritas kamera pengawas diharapkan dapat
Penggunaan Dana Desa, penggunaan mengurangi tindak kriminalitas yang
dana desa yang bersumber dari APBN terjadi di lingkungan desa. Dalam
untuk pemberdayaan masyarakat desa upaya mengefektifkan penyerapan dana
terutama untuk penanggulangan desa, aparatur desa dan masyarakat
kemiskinan dan peningkatan akses atas aktif berdiskusi dalam mimbar group
sumber daya ekonomi. media sosial mengenai kebutuhan lain
Sinergi yang dilakukan oleh Desa yang dirasa perlu direalisasikan sebagai
Talagasari dalam pengelolaan dana realisasi memberikan pelayanan prima
desa tersebut dilakukan berdasarkan terhadap masyarakat. Bahwa yang
prakarsa dari masyarakat terkait baru-baru ini direalisasikan
kebutuhan nyata dalam berbagai berdasarkan keinginan dan keperluan
bidang. Salah satunya dalam bidang masyarakat adalah perbaikan fasilitas
pendidikan, dalam upaya memajukan olahraga masyarakat seperti perbaikan
kualitas pendidikan masyarakat lapangan bulu tangkis dan voli serta
diberikan kebebasan dalam perbaikan irigasi di seluruh desa.
mengajukan kebutuhannya. Seperti Selain itu desa mempunyai
beberapa PAUD Desa Talagasari yang sumber pendapatan berdasarkan
mengajukan proposal anggaran guna Undang-undang No 6 Tahun 2014,
memenuhi fasilitas pengadaan sarana yaitu berupa pendapatan asli desa, bagi
dan prasarana dalam menunjang hasil pajak daerah dan retribusi daerah
kegiatan belajar-mengajar. Realisasi kabupaten/kota, bagian dari dana

Halaman|550
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

perimbangan keuangan pusat dan 2) Tahap pelaksanaan, yang merupakan


daerah yang diterima oleh tahap terpenting dalam pembangunan,
kabupaten/kota, alokasi anggaran dari karena inti dari pembangunan adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja pelaksanaannya. Wujud nyata dalam
Negara, bantuan keuangan dari partisipasi pada tahap ini digolongkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja menjadi tiga, yaitu partisipasi dalam
Daerah provinsi dan Anggaran bentuk sumbangan pemikiran, bentuk
Pendapatan dan Belanja Daerah sumbangan materi, dan bentuk
kabupaten/kota, serta hibah dan tindakan sebagai anggota program. 3)
sumbangan yang tidak mengikat pihak Tahap menikmati hasil, yang dapat
ketiga. dijadikan indikator keberhasilan
Desa Talagasari memiliki partisipasi masyarakat pada tahap
sumber pendapatan asli desa yang salah perencanaan dan pelaksanaan program.
satunya berasal dari sewa kios dan Selain itu, dengan melihat posisi
retribusi parkir di pasar tradisonal masyarakat sebagai subyek
Talagasari, uniknya dalam pengelolaan pembangunan, maka semakin besar
restribusi parkir di pasar tersebut manfaat program dirasakan, berarti
diberdayakan masyarakat desa program tersebut berhasil mengenai
setempat dalam membantu sasaran. 4) Tahap Evaluasi, dianggap
menigkatkan taraf perekonomian penting sebab partisipasi masyarakat
masyarakat yang tergolong dalam pada tahap ini merupakan umpan balik
keluarga berekonomi lemah. yang dapat memberi masukan demi
Manajemen petugas parkir di pasar perbaikan pelaksanaan program
teradisional tersebut melibatkan lebih selanjutnya.
dari 15 orang masyarakat yang secara Analisa partisipasi di Desa
selektif dipilih oleh aparatur desa dan Talagasari berdasarkan Cohen dan
dilindungi dengan surat keputusan (SK) Uphoff, bahwa dalam tahap
petugas parkir yang dikeluarkan Desa pengambilan keputusan telah
Talagasari. teraktualisasikan secara nyata melalui
Fenomena partisipasi Desa rapat desa yang rutin digelar, terutama
Talagasari dengan merujuk pada pada komunikasi intensif antara
konsepsi partisipasi menurut Cohen masyarakat dengan pemerintah desa
dan Uphoff (1977) yang membagi melalui mimbar group di media sosial.
partisipasi ke dalam beberapa tahapan, Yang pada tahap pelaksanaannya
sebagai berikut: 1) Tahap pengambilan sangat melibatkan peran serta
keputusan, yang diwujudkan melalui masyarakat sebagai objek sasaran
keikutsertaan masyarakat dalam rapat- dalam realisasi dana desa tersebut.
rapat. Tahap pengambilan keputusan Pada tahap menikmati hasil sebagian
yang dimaksud adalah perencanaan besar masyarakat merasa puas dengan
kegiatan. keterbukaan forum dalam merumuskan,

Halaman|551
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

merealisasikan dana desa yang sudah dengan konteks kebutuhan rill di


dinilai tepat sasaran. Kemudian pada tataran lokal (desa). Keterbukaan
tataran evaluasi pemerintah desa informasi menjadi penting bagi
berdasarkan prakarsa masyarakat sudah masyarakat, di samping pemerintah
mulai mengarah dari pemenuhan sarana desa berkewajiban menyampaikan
dan prasarana menjadi upaya dalam informasi secara transparan terkait
perbaikan kualitas ekonomi dengan keadaan perkembangan pembangunan
berusaha merencanakan pemberdayaan yang sudah dan sedang berjalan.
masyarakat pada tataran keluarga pra Desa Talagasari sebagai desa
sejahtera yang terdapat di Desa mandiri telah menerapkan keterbukaan
Talagasari. informasi desa dengan memanfaatkan
3. Transparansi informasi Sistem Informasi Desa (SID) yang
Transparansi publik merujuk merupakan sistem olah data berbasis
pada keterbukaan informasi yang komputer yang dikelola secara bersama
diakses publik, salah satu oleh pemerintahan desa. Sistem
penyelenggaraan pemerintahan di informasi desa digunakan untuk
negara demokratis tak terkecuali pada mengelola seluruh data penduduk,
tatanan pemerintahan desa yaitu adanya profil desa, cetak surat, sekretariat,
keterbukaan informasi sebagai hak potensi desa, sosialisasi, dan
publik sesuai dengan peraturan transparasi pelaporan anggaran desa
perundang-undangan. Transparansi baik pendapatan desa maupun dana
informasi menjadi hal penting pada desa.
saat ini, dengan semakin terbukanya Transparansi atau keterbukaan
penyelenggaraan pemerintahan anggaran Desa Talagasari tidak hanya
berdampak pada akuntabilitas sebagai sampai pada informasi yang
efek adanya pengawasan dari publik, ditampilkan di website desa yang
yang berujung pada hasil akhir berupa terkoneksi dengan situs Pemerintahan
pertanggungjawaban tindak-tanduk Daerah Kabupaten Karawang, lebih
pemerintah terhadap publik. dari itu keterbukaan informasi
Berdasarkan amanat Undang- mengenai anggaran desa secara
undang Nomor 6 Tahun 2014 bahwa langsung masuk dan beredar di group
akurasi informasi dan data whatsapp yang artinya setiap
pemerintahan desa menjadi hal krusial masyarakat Desa Talagasari dapat
dalam setiap perencanaan, pelaksanaan, melihat laporan perkembangan
dan evaluasi dalam melakukan keuangan desa, baik jumlah keuangan
pembangunan desa dan kawasan yang ada di kas, yang sudah tersalurkan
pedesaan. Artinya pada masa kini desa melalui berbagai implementasi
dituntut mampu sacara mandiri dalam program pembangunan, dan sisa saldo
mengelola data dalam membuat desa. Selain pemerintah desa telah
perencanaan pembangunan yang sesuai mencetak di beberapa baliho besar

Halaman|552
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

terkait anggaran desa dan implementasi Permusyawaratan Desa (BPD) serta


program yang berjalan. Secara masyarakat.
langsung adanya keterbukaan informasi Gambar berikut merupakan
sudah sesuai dengan prinsip chek and rincian Dana Desa Talagasari yang
balance antara pemerintahan Desa telah direkapitulasi dan disebarluaskan
Talagasari dengan Badan kepada masyarakat desa melalui group
whatsapp, yaitu:

Halaman|553
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

Gambar 1 Pagu dan Kegiatan Dana Desa Tahun 2019 Desa Talagasari

Sumber: Rekapitulasi Desa Talagasari 2019.

Berdasarkan uraian Pagu dan aspek dalam pengembangan desa


Kegiatan Dana Desa Tahun 2019 Desa berbasis smart village, bahwa
Talagasari, pada Gambar 1 di atas, transparansi dibangun atas dasar
dapat dilihat klasifikasi pembagian memperoleh kebebasan informasi yang
dana berdasarkan beberapa bidang berlaku dengan kepentingan publik
urusan di Desa Talagasari mulai dari secara langsung dapat diperoleh
perbaikan maupun pengadaan sarana mereka yang membutuhkan.
dan prasarana sampai kepada Berdasarkan Standar Akuntansi dalam
pemberdayaan masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
Transparansi di Desa Talagasari 2005, transparansi merupakan
yang telah dilakukan marupakan salah pemberian informasi keuangan yang
satu karakteristik good governance terbuka dan jujur kepada masyarakat
yang sekaligus menjadi salah satu berdasarkan pertimbangan bahwa

Halaman|554
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

masyarakat memiliki hak untuk dengan dioptimalkannya fungsi mobil


mengetahui secara terbuka dan Maskara oleh aparatur desa, lebih dari
menyeluruh atas pertanggungjawaban itu tersedia Sarana penunjang internet
pemerintah dalam pengelolaan sumber dan wifi dengan kecepatan 10 sampai
daya yang dipercaya dan ketaatannya dengan 100 mpbs melengkapi
pada peraturan perundang-undangan. pekerjaan perangkat desa dalam
Sejatinya dengan kedewasaan bekerja dan diakses oleh masyarakat
transparansi dalam mengelola setempat secara cuma-cuma.
informasi desa akan bermuara pada Berkaitan dengan optimalisasi
peningkatan kualitas pelayanan dan partisipasi dalam pengambilan
aktualisasi sebagai keputusan dan kebijakan, Desa
pertanggungjawaban Desa Talagasari Talagasari dalam pengelolaan dana
kepada publiknya. desa tersebut dilakukan berdasarkan
prakarsa dari masyarakat terkait
KESIMPULAN kebutuhan nyata dalam berbagai
Smart Governance pada bidang. Salah satunya dalam bidang
Pelayanan Prima Desa Talagasari pendidikan, dalam upaya memajukan
Kabupaten Karawang berdasakan kualitas pendidikan masyarakat
aspek teoritis sudah diberikan kebebasan dalam
terimplementasikan secara nyata dalam mengajukan kebutuhannya. Di samping
aktivitas pemerintahan Desa. Hal berdasarkan kehendak masyarakat
tersebut ditandai dengan Pelayanan untuk menjaga keamanan kampung
prima berbasis teknologi informasi yang memiliki geliat aktivitas yang
komunikasi (TIK), terlihat dari akses sibuk pemerintah desa juga telah
kemudahan pelayanan masyarakat yang memasang puluhan cctv di lingkungan
dikembangkan hingga saat ini, dengan baik pasar maupun jalan. Hal tersebut
memanfaatkan media sosial facebook juga direalisasikan berdasarkan
dan whatsapp yang membantu kebutuhan masyarakat. Karena kontur
koordinasi antara aparatur perangkat wilayah yang semi kota, tidak jarang
desa terdiri dari KADES, SEKDES, banyaknya kasus pencurian kendaraan
RT, RW, BPD, KADUS, BABINSA, bermotor (curanmor) yang terjadi di
dan KAMTIBMAS bersama Desa Talagasari. Lebih dari itu guna
masyarakat desa. Bahwa di Desa meningkatkan taraf perekonomian
Talagasari sendiri setiap masyarakat perekrutan petugas parkir di pasar
atau minimal perwakilan keluarga tradisional tersebut melibatkan lebih
sudah masuk dalam group Desa dari 15 orang masyarakat yang secara
Talagasari baik facebook maupun selektif dipilih oleh aparatur desa dan
whatsapp. Konektivitas antara dilindungi dengan surat keputusan (SK)
pemerintah desa Talagasari dengan petugas parkir yang dikeluarkan Desa
masyarakatnya semakin diperkuat Talagasari.

Halaman|555
Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 1 Agustus 2020, Reviewed 17 Agustus 2020, Publish 30 Agustus 2020

Dalam memenuhi Transparansi Bulat danUtuh. Jakarta: PT


informasi publik Desa Talagasari telah Raja Grafindo Persada
menerapkan keterbukaan informasi
Meleoong, Lexy J. (2007). Metodelogi
desa dengan memanfaatkan Sistem
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Informasi Desa (SID) yang merupakan
PT. Remaja Rosdakarya. hlm 6-
sistem olah data berbasis komputer
7.
guna mengelola data penduduk, profil
desa, cetak surat, sekretariat, potensi N Viswanadham (2010), Service
desa, sosialisasi, dan transparasi Science & Engineering
pelaporan anggaran desa baik Research in India: Agenda for
pendapatan desa maupun dana desa. the third Service Revolution in
Laporan terkait anggaran desa India, Report presented to the
berbentuk soft file (PDF) secara Science Advisory Council to the
langsung masuk dan beredar di group Prime Minister of India.
whatsapp yang artinya setiap
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014
masyarakat Desa Talagasari dapat
tentang Desa,
melihat laporan perkembangan
keuangan desa, baik jumlah keuangan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
yang ada di kas, yang sudah tersalurkan tentang Pemerintahan Daerah
melalui berbagai implementasi
Permendes No 5 Tahun 2015 tentang
program pembangunan, dan sisa saldo
Prioritas Penggunaan Dana
desa.
Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri


DAFTAR PUSTAKA
Nomor 44 tahun 2016 tentang
Bungin, Burhan. (2001). Metodelogi
Kewenangan Desa
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
PT. Raja Craphindo Persada. Permendagri Nomor 2 tahun 2017
tentang Standar Pelayanan
Cohen, J.M, and N.T. Uphoff. (1977).
Minimal Desa
Rural Development
Participation. New York: Laporan Data Kemiskinan Badan Pusat
Ithaca. Statistik (BPS) Tahun 2018.
Creswell, John W. (2015). Research Laporan Kementerian Desa dan Daerah
Design Pendekatan Kualitatif, Tertinggal tahun 2019
Kuantitatif, dan Mixed.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Widjaja, HAW. (2005). Otonomi Desa
Merupakan Otonomi yang Asli

Halaman|556

Anda mungkin juga menyukai