Pengayaan Fisika
DISUSUN OLEH
Akbar Jujun J
Ikhsan Maulana A
Ramadhan Hidayat P
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan idayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan pompa hidrolik sederhana
dengan baik. Adapun laporan pembuatan pompa hidrolik sederhana ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan laporan ini. Namun tidak lepas dari semua
itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki laporan ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari
laporan ilmiah biologi tentang limbah dan pemanfaatannya ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
B. Proses Pembuatan
C. Cara Kerja
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Miniatur pompa hidrolik adalah alat peraga yang dibuat untuk menjawab
kegelisahan guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA pada Konsep Tekanan sub Konsep Hukum Pascal yang
dipelajari di kelas VIII semester genap. Proses pembuatan alat peraga
miniatur pompa hidrolik ini sangat sederhana dan relatif mudah. Alat dan
bahan yang mudah ditemukan dan murah harganya, menjadikan alat ini
mudah didapatkan dan siap untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
Alat ini digunakan untuk membantu siswa dalam memahami prinsip kerja
hukum pascal yang berkaitan dengan tekanan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A.Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir
atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
hidrolik. Pompa hidrolik menggunakan energy kinetik dari cairan yang dipompakan pada
suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik
menjadi energi hidrolik. Pompa hidraulik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki
hidraulik dan mendorongnya ke dalam sistem hidraulik dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini
yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan
cara menghambat aliran oli dalam sistem hidraulik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh
orifice, silinder, motor hidraulik, dan aktuator. Pompa hidraulik yang biasa digunakan ada
dua macam yaitu positive dan nonpositive displacement pump (Aziz, 2009). Ada dua macam
peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidraulik menjadi energi mekanik
yaitu motor hidraulik dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer energi hidraulik menjadi
energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi
energi putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakkan roda, transmisi, pompa
BAB III
PEMBAHASAN
C. Cara Kerja
Model eksavator hidraulik terdapat dua pasang spuit (suntikan). Sepasang spuit terdiri atas
dua macam spuit. Pada prinsipnya dalam sepasang spuit, terdiri atas spuit pertama sebagai
penghisap dan suntikan kedua sebagai recervoir. Kedua spuit tersebut dihubungkan dengan
selang, demikian pula pada sepasang spuit yang lain. Sepasang spuit pertama, penghisap
(spuit pertama) berfungsi untuk menghisap air dari recervoir (spuit kedua) melalui selang
(penghubung penghisap dengan recervoir) dan mendorongnya kembali ke recervoir, sehingga
recervoir dapat menggerakkan arm model eksavator hidraulik. Sedangkan sepasang spuit
kedua, penghisap (spuit pertama) berfungsi untuk menghisap air dari recervoir (spuit kedua)
melalui selang (penghubung penghisap dengan recervoir) dan mendorongnya kembali ke
recervoir, sehingga recervoir dapat menggerakkan boom model eksavator hidraulik.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan